Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK)

Edukasi Kesehatan dan Manfaat Obat Herbal dalam Mengatasi Menstruasi Bagi Remaja Putri : Health Education and The Benefits of Herbal Medicine in Overcoming Menstruation for Adolescent Women Ani Kristiyani; Aloysia Yossy Kurniawaty; Sarah Puspita Admaja; Yosua Adi Kristariyanto; Shintia Claudia Atiameru; Tabita Rahmavika; Syalomita Chornelia Lahope; Lilya Cecillia Arunde; Naomi Azazya Tatambihe; Angelina Eclesia Zangga Kulla; Lusiana Cindy Putri Laka; Renald Umbu Deta Dapawando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.998 KB)

Abstract

Abstrak: Premenstrual syndrome (PMS) mencakup beragam gejala fisik dan psikologis sehingga menyebabkan banyak remaja putri tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Terdapat beberapa bukti yang mendukung kemanjuran melalui intervensi pengobatan herbal dalam mengendalikan sindrom pramensturasi dan gangguan disforik pramenstruasi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada remaja putri mengenai mensturasi dan manfaat obat herbal dalam membantu mengatasi menstruasi melalui penyuluhan. Metode penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi edukasi menggunakan media cetak berupa brosur. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang tunjukkan dari hasil pre-test (sebelum) edukasi rata-rata memiliki nilai 79,5 dan nilai post-test (sesudah) edukasi memilik nilai rata-rata 91,6, peningkatan ini sebesar 12,1%. Kesimpulan dan saran: Penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi melalui media brosur merupakan cara efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja putri mengenai mensturasi dan pengetahuan mengenai manfaat herbal untuk mengatasi menstruasi dan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sasaran yang lebih banyak lagi.   Abstract: Premenstrual syndrome (PMS) includes a variety of physical and psychological symptoms that cause many young women to be unable to carry out their usual activities. There is some evidence supporting the efficacy of herbal medicine interventions in controlling premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder. This community service aims to inform young women about menstruation and the benefits of herbal medicine in helping overcome menstruation through counselling. The counselling method is through counselling and the distribution of educational materials using printed media in the form of brochures. The community service results show an increase in knowledge, which shows that the pre-test (before) education results have an average value of 79.5, and the post-test score (after) education has an average value of 91.6; this increase is 12,1%. Conclusions and suggestions: Counseling through counselling and distributing materials through brochures is an effective way to increase young women's health knowledge about menstruation and to learn about the benefits of herbs to treat menstruation and needs to be carried out continuously with more targets.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Insomnia : The Health Education About Insomnia Ani Kristiyani; Cresensia Aprilia Belu; Agustinus Jitro Nono; Ika Ismiyarti; Teofilia Alvanes
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.492 KB)

Abstract

Abstrak: Tidur merupakan sepertiga dari kehidupan manusia dan menjadi kebutuhan manusia. Berdasarkan National Sleep Foundation (2018), kejadian insomnia di seluruh dunia mencapai 67% dari 1.508 orang di Asia Tenggara dan 7,3% insomnia terjadi pada mahasiswa. Di Indonesia angka prevalensi insomnia sekitar 67%, sedangkan sebanyak 55,8 % insomnia ringan dan 23,3 % mengalami insomnia sedang. Salah satu cara mengatasi insomnia dapat dilakukan melalui edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang insomnia kepada masyarakat. Metode penyuluhan kesehatan mengatasi insomnia ini dilakukan melalui seminar secara online. Tahapan kegiatan diawali dengan pre-test lalu dilakukan pemaparan materi, diskusi, tanya jawab, kemudian diakhir kegiatan peserta diminta mengisi kembali post-test. Tingkat pengetahuan diukur berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yakni untuk meningkatkan pengetahuan mengenai insomnia dan memberikan informasi pengobatan insomnia secara farmakologi dan non-farmakologi dengan sasaran mahasiswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai insomnia yang ditunjukkan dari hasil rerata peningkatan pengetahuan yang signifikan antara pre-test (57,75) dan post-test (80) dengan nilai P-Value < 0,05.   Abstract: Sleep is a third of human life and a human need. Based on the National Sleep Foundation (2018), the incidence of insomnia worldwide reaches 67% of 1,508 people in Southeast Asia and 7.3% of insomnia occurs in college students. In Indonesia, the prevalence of insomnia is around 67%, while 55.8% of mild insomnia and 23.3% have moderate insomnia. One way to overcome insomnia can be done through education to increase knowledge about insomnia to the public. This method of health counseling to overcome insomnia is carried out through online seminars. The stages of the activity began with a pre-test and then carried out material presentation, discussion, question and answer, then at the end of the activity the participants were asked to fill out the post-test. The level of knowledge is based on the pre-test and post-test outcome measures. The purpose of this community service is to increase knowledge about insomnia and provide information on pharmacological and non-pharmacological insomnia treatment with student targets. This community service activity succeeded in increasing students' knowledge about insomnia, as indicated by the results of a significant increase in mean knowledge between pre-test (57,75) and post-test (80) with P-Value <0.05.