Aloysia Yossy Kurniawaty
Program Sudi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Kristen Immanuel

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI KADAR BESI DAN PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) : THE DETERMINATION OF FE CONTENT AND FORMULATION CAPSULE OF THE EXTRACT OF KELOR LEAVES (Moringa oleifera Lam.) Happy Elda Murdiana; Ellsya Angeline Rawar; Aloysia Yossy Kurniawaty
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.632 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i1.306

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung zat besi yang diperlukan untuk eritropoesis. Zat besi sangat penting sebagai fungsi biologis termasuk respirasi, produksi energi, sintesis DNA, dan proliferasi sel. Tubuh manusia telah berevolusi untuk melestarikan keberadaan besi, termasuk mendaur ulang besi setelah pemecahan sel darah merah dan retensi besi tanpa adanya mekanisme ekskresi. Pengelolaan terapi anemia defisiensi besi secara umum difokuskan pada penyimpanan besi. Terapi defisiensi besi dengan atau tanpa anemia adalah profilaksis preparat besi peroral dan lini pertama untuk defisiensi besi individual tanpa inflamasi juga preparat besi (Fe) peroral. Penyediaan zat besi dari bahan alam sangat mudah didapat, murah, dan mudah pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar zat besi dalam bentuk daun maupun ekstrak daun kelor yang berasal dari Kabupaten Bantul dan Kulonprogo, kemudian ekstrak daun kelor yang memiliki kandungan zat besi tertinggi dibuat sediaan kapsul dengan metode granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun kelor secara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilakukan pengujian kadar Fe pada daun kelor basah, kering, dan ekstrak daun kelor menggunakan metode Spektorofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar Fe dalam daun kelor basah yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 27,40 mg/kg dan 35,10 mg/kg, dalam daun kelor kering yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 92,21 mg/kg dan 244,43 mg/kg, dan dalam ekstrak daun kelor yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 13,17 mg/kg dan 33,38 mg/kg.
OPTIMASI FORMULA SEDIAAN KRIM BERAS (Oryza Sativa L.) TIPE M/A DENGAN VARIASI ASAM STEARAT, SETIL ALKOHOL DAN TRIETANOLAMIN Happy Elda Murdiana; Mega Karina Putri; Melia Eka Rosita; Yosua Adi Kristariyanto; Aloysia Yossy Kurniawaty
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v7i2.161

Abstract

Beras mempunyai aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga bermanfaat bagi kulit diantaranya mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini dan mengatasi jerawat. Formulasi krim beras untuk perawatan kulit merupakan sediaan farmasi yang dipilih dengan keuntungan praktis dan mudah digunakan. Penggunaan asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin (TEA) dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula krim beras menggunakan kombinasi asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin. Krim dibuat 8 formula dengan kisaran konsentrasi asam stearat antara 5,0-6,5%, setil alkohol antara 2,5-4,0% dan trietanolamin kisaran 1,0-1,5%. Hasil uji organoleptis menyatakan semua formula mempunya karakteristik yang sama yaitu berwarna putih susu, berbau green tea dan mempunyai tektur yang lembut. Uji homogenitas menunjukkan semua formula homogen. Hasil uji pH pada formula 5 dan 6 yaitu 6,4 ±0,1 dan 6,3±0,17 memenuhi syarat pH ideal krim (4,5-6,5). Semua formula memenuhi persyaratan viskositas yang baik untuk sediaan semisolid menurut SNI. Formula 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 mempunyai persyaratan daya sebar yang baik yaitu 5-7cm. Hasil uji daya lekat menyatakan bahwa semua formula memenuhi persyaratan daya lekat krim yang baik yaitu > 1 detik. Semua formula menunjukkan tipe M/A. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa sediaan krim beras stabil. Hasil uji yang telah menunjukkan formula optimum dalam penelitian ini adalah formula5 dan formula 6.
Edukasi Kesehatan dan Manfaat Obat Herbal dalam Mengatasi Menstruasi Bagi Remaja Putri : Health Education and The Benefits of Herbal Medicine in Overcoming Menstruation for Adolescent Women Ani Kristiyani; Aloysia Yossy Kurniawaty; Sarah Puspita Admaja; Yosua Adi Kristariyanto; Shintia Claudia Atiameru; Tabita Rahmavika; Syalomita Chornelia Lahope; Lilya Cecillia Arunde; Naomi Azazya Tatambihe; Angelina Eclesia Zangga Kulla; Lusiana Cindy Putri Laka; Renald Umbu Deta Dapawando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.998 KB)

Abstract

Abstrak: Premenstrual syndrome (PMS) mencakup beragam gejala fisik dan psikologis sehingga menyebabkan banyak remaja putri tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Terdapat beberapa bukti yang mendukung kemanjuran melalui intervensi pengobatan herbal dalam mengendalikan sindrom pramensturasi dan gangguan disforik pramenstruasi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada remaja putri mengenai mensturasi dan manfaat obat herbal dalam membantu mengatasi menstruasi melalui penyuluhan. Metode penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi edukasi menggunakan media cetak berupa brosur. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang tunjukkan dari hasil pre-test (sebelum) edukasi rata-rata memiliki nilai 79,5 dan nilai post-test (sesudah) edukasi memilik nilai rata-rata 91,6, peningkatan ini sebesar 12,1%. Kesimpulan dan saran: Penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi melalui media brosur merupakan cara efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja putri mengenai mensturasi dan pengetahuan mengenai manfaat herbal untuk mengatasi menstruasi dan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sasaran yang lebih banyak lagi.   Abstract: Premenstrual syndrome (PMS) includes a variety of physical and psychological symptoms that cause many young women to be unable to carry out their usual activities. There is some evidence supporting the efficacy of herbal medicine interventions in controlling premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder. This community service aims to inform young women about menstruation and the benefits of herbal medicine in helping overcome menstruation through counselling. The counselling method is through counselling and the distribution of educational materials using printed media in the form of brochures. The community service results show an increase in knowledge, which shows that the pre-test (before) education results have an average value of 79.5, and the post-test score (after) education has an average value of 91.6; this increase is 12,1%. Conclusions and suggestions: Counseling through counselling and distributing materials through brochures is an effective way to increase young women's health knowledge about menstruation and to learn about the benefits of herbs to treat menstruation and needs to be carried out continuously with more targets.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Ani Kristiyani; Pilar Tesalonika Wahyukurnia; Aloysia Yossy Kurniawaty; Yosua Adi Kristariyanto
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i1.2382

Abstract

Telah ditemukan beberapa antibiotik yang berasal dari tumbuhan, salah satunya daun kemangi. Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki manfaat sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tannin, fenol dan minyak atsiri. Bakteri yang diujikan dalam artikel yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit pada kulit seperti mastitis, dermatitis. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan review artikel adalah pencarian jurnal dari tahun 2011-2021 dengan bahasa Indonesia menggunakan google scholar serta sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Hasil pencarian jurnal diperoleh sejumlah 9 jurnal, dan disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
INTERAKSI ANTIBIOTIK DENGAN OBAT LAINNYA PADA PASIEN PEDIATRI : SEBUAH KAJIAN NARATIF sarah atmaja; Aloysia Yossy Kurniawaty; Yosua Adi Kristariyanto
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v2i2.393

Abstract

Peresepan obat antibiotik pada pasien pediatri umumnya disertai dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala penyakit. Oleh karenanya tidak jarang didapati adanya interaksi antibitotik dengan obat lainnya yang bersifat minor, moderate maupun mayor. Kajian naratif ini merangkum kejadian interaksi antibiotik dengan obat lainnya dari beberapa penelitian yang bersumber dari Google scholar dengan kata kunci: interaksi AND antibiotik AND anak , antibiotic AND interaction AND pediatric AND Indonesia. Dari hasil penelusuran didapati interaksi antibiotik dengan obat lainnya pada berbagai tingkat interaksi, namun acuan yang seringkali digunakan untuk mengevaluasi potensi interaksi obat tersebut menggunakan acuan interaksi obat pada pasien dewasa. Hal tersebut menyebabkan prediksi interaksi yang berlebihan atau kurang dari yang seharusnya. Oleh karena itu masih ada kesempatan atau pandangan penelitian interaksi obat khusunya antibiotik pada golongan pasien pediatri
UJI KADAR BESI DAN PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) : THE DETERMINATION OF FE CONTENT AND FORMULATION CAPSULE OF THE EXTRACT OF KELOR LEAVES (Moringa oleifera Lam.) Happy Elda Murdiana; Ellsya Angeline Rawar; Aloysia Yossy Kurniawaty
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i1.306

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung zat besi yang diperlukan untuk eritropoesis. Zat besi sangat penting sebagai fungsi biologis termasuk respirasi, produksi energi, sintesis DNA, dan proliferasi sel. Tubuh manusia telah berevolusi untuk melestarikan keberadaan besi, termasuk mendaur ulang besi setelah pemecahan sel darah merah dan retensi besi tanpa adanya mekanisme ekskresi. Pengelolaan terapi anemia defisiensi besi secara umum difokuskan pada penyimpanan besi. Terapi defisiensi besi dengan atau tanpa anemia adalah profilaksis preparat besi peroral dan lini pertama untuk defisiensi besi individual tanpa inflamasi juga preparat besi (Fe) peroral. Penyediaan zat besi dari bahan alam sangat mudah didapat, murah, dan mudah pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar zat besi dalam bentuk daun maupun ekstrak daun kelor yang berasal dari Kabupaten Bantul dan Kulonprogo, kemudian ekstrak daun kelor yang memiliki kandungan zat besi tertinggi dibuat sediaan kapsul dengan metode granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun kelor secara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilakukan pengujian kadar Fe pada daun kelor basah, kering, dan ekstrak daun kelor menggunakan metode Spektorofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar Fe dalam daun kelor basah yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 27,40 mg/kg dan 35,10 mg/kg, dalam daun kelor kering yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 92,21 mg/kg dan 244,43 mg/kg, dan dalam ekstrak daun kelor yang berasal dari Bantul dan Kulonprogo adalah 13,17 mg/kg dan 33,38 mg/kg.