Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMBERDAYAAN IBU-IBU DASA WISMA SUKUN DALAM PEMBUATAN BATIK DENGAN TEKNIK ECOPRINT Nikasius Jonet Sinangjoyo; Happy Elda Murdiana; Yosua Adi Kristariyanto; Monika Sofi Nandini; Nisa Isneni Hanifa
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Panrita Abdi - April 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i2.13863

Abstract

Indonesia's large variety of natural ingredients makes Indonesia rich in a culture based on natural ingredients. Batik in Indonesia is an ancestral heritage that has existed from the time of the Hindu kingdom until now. The development of batik is increasing rapidly because market demand is always high. Natural fabric coloring with the ecoprint technique is an alternative to environmentally friendly raw materials and enhances the development of Indonesian batik. Ecoprint is a technique of natural dyeing in the form of flowers, leaves, stems, and bark on natural fibrous fabrics with the help of chemicals to bind natural colors into the fabric. The ecoprint technique is in the form of an iron blanket and a punch. This activity aims to provide knowledge and train the skills ecoprinting techniques of housewife communities in Dasa Wisma Sukun, Jetis, Wedomartani for batik production. The stages of this activity include the presentation of ecoprint, training and practice of making batik using ecoprint techniques, and monitoring and evaluating activities. The results from this activity are that partners have knowledge of ecoprint techniques and can implement ecoprint techniques in the production of batik cloth. In addition, partners are also more creative in using other natural ingredients such as natural dyes in the ecoprint technique. --- Beraneka ragamnya bahan alam di Indonesia menjadikan Indonesia kaya akan budaya berbasis bahan alam. Batik di Indonesia merupakan warisan leluhur yang sudah ada dari jaman kerajaan Hindu hingga sekarang. Perkembangan batik semakin pesat dikarenakan tingkat permintaan pasar yang selalu tinggi. Pewarnaan kain alami dengan teknik ecoprint menjadi salah satu alternatif pemanfaatan bahan alam yang ramah lingkungan dan meningkatkan perkembangan batik Indonesia. Ecoprint merupakan pengembangan pewarnaan kain dengan pewarna alami berupa bunga, daun, batang, kulit kayu pada kain berserat alami dengan bantuan zat kimia untuk mengikat warna alami ke dalam kain. Teknik ecoprint dibedakan menjadi 2 macam yaitu iron blanket dan pounding. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan melatih keterampilan ibu-ibu dasa wisma Sukun, Jetis, Wedomartani dalam teknik ecoprinting untuk produksi kain batik. Tahapan kegiatan ini antara lain pemaparan materi tentang ecoprint, pelatihan dan praktik pembuatan batik dengan teknik ecoprint, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu dari mitra memiliki pengetahuan tentang teknik ecoprint dan dapat mengimplementasikan teknik ecoprint dalam produksi kain batik. Selain itu, mitra juga menjadi lebih kreatif dalam menggunakan bahan alam lain sebagai pewarna alami dalam teknik ecoprint.
OPTIMASI FORMULA SEDIAAN KRIM BERAS (Oryza Sativa L.) TIPE M/A DENGAN VARIASI ASAM STEARAT, SETIL ALKOHOL DAN TRIETANOLAMIN Happy Elda Murdiana; Mega Karina Putri; Melia Eka Rosita; Yosua Adi Kristariyanto; Aloysia Yossy Kurniawaty
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v7i2.161

Abstract

Beras mempunyai aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga bermanfaat bagi kulit diantaranya mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini dan mengatasi jerawat. Formulasi krim beras untuk perawatan kulit merupakan sediaan farmasi yang dipilih dengan keuntungan praktis dan mudah digunakan. Penggunaan asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin (TEA) dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula krim beras menggunakan kombinasi asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin. Krim dibuat 8 formula dengan kisaran konsentrasi asam stearat antara 5,0-6,5%, setil alkohol antara 2,5-4,0% dan trietanolamin kisaran 1,0-1,5%. Hasil uji organoleptis menyatakan semua formula mempunya karakteristik yang sama yaitu berwarna putih susu, berbau green tea dan mempunyai tektur yang lembut. Uji homogenitas menunjukkan semua formula homogen. Hasil uji pH pada formula 5 dan 6 yaitu 6,4 ±0,1 dan 6,3±0,17 memenuhi syarat pH ideal krim (4,5-6,5). Semua formula memenuhi persyaratan viskositas yang baik untuk sediaan semisolid menurut SNI. Formula 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 mempunyai persyaratan daya sebar yang baik yaitu 5-7cm. Hasil uji daya lekat menyatakan bahwa semua formula memenuhi persyaratan daya lekat krim yang baik yaitu > 1 detik. Semua formula menunjukkan tipe M/A. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa sediaan krim beras stabil. Hasil uji yang telah menunjukkan formula optimum dalam penelitian ini adalah formula5 dan formula 6.
Masker Gel Peel-Off Anti Jerawat Dari Ekstrak Teh Hijau Novena Adi Yuhara; Agustinus Jitro Nono; Yosua Adi Kristariyanto
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i2.480

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang berguna sebagai antioksidan. Sediaan masker gel merupakan bentuk sediaan gel yang mudah diaplikasikan, tidak berminyak, menyejukan, mudah berpenetrasi dengan kulit, mudah dicuci dengan menggunakan air, dan juga tidak beresiko menyumbat pori-pori kulit wajah. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan masker gel peel off dari ekstrak teh hijau dan dilakukan uji evaluasi sediaan yang sesuai dengan persyaratan formulasi. Uji Evaluasi dilakukan yaitu, pengujian organoleptis, homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil yang diperoleh pada ui organoleptis adalah formula 1 berwarna merah bata, sedangkan formula 2 dan 3 berwarna coklat, dengan bau khas teh hijau dan sediaan berbentuk gel. Hasil uji homogenitas didapatkan hasil bahwa sediaan sudah homogen. Hasil uji pH yaitu 5 dan 6 dan dinyatakan sudah sesuai dengan pesyaratan. Hasil uji daya sebar yang didapatkan diameter yang belum memenuhi rentang daya sebar yang disebabkan oleh sediaan yang terlalu cair. Hasil rata-rata waktu uji daya lekat, yaitu pada formula 1 dengan rata-rata 00,34 detik, formula 2 dengan rata-rata 00,58 detik, formula 3 dengan rata-rata 00,57 detik,  serta melakukan  uji aktivitas antibakteri dengan hasil diameter yang dimiliki menunjukan adanya zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG VAKSINASI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI VIRUS KEPADA WARGA BINTARAN YOGYAKARTA Ellsya Angeline Rawar; Yosua Adi Kristariyanto; Sarah Puspita Atmaja
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.217 KB)

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang penting dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengendalikan pandemi yang disebabkan oleh penyakit infeksi virus. Masyarakat yang tinggal di kampung Bintaran RW 03 RT 09 Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta kurang memahami tentang vaksinasi sehingga warga ragu-ragu dalam mengikuti program vaksinasi dari pemerintah. Oleh sebab itu, diadakan edukasi kesehatan mengenai vaksinasi melalui poster yang dibagikan kepada masyarakat diikuti dengan pretes dan post-test. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini meningkatkan pengetahuan masyarakat Bintaran terhadap vaksinasi. Berdasarkan hasil analisis jawaban pretest dan post-test yang menilai peningkatan pengetahuan masyarakat akan vaksinasi, dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan melalui poster cukup efektif menjelaskan mengenai penyakit infeksi virus, namun kurang efektif dalam menjelaskan tentang vaksinasi sehingga perlu dilakukan penyuluhan kesehatan secara lisan.
Edukasi Kesehatan dan Manfaat Obat Herbal dalam Mengatasi Menstruasi Bagi Remaja Putri : Health Education and The Benefits of Herbal Medicine in Overcoming Menstruation for Adolescent Women Ani Kristiyani; Aloysia Yossy Kurniawaty; Sarah Puspita Admaja; Yosua Adi Kristariyanto; Shintia Claudia Atiameru; Tabita Rahmavika; Syalomita Chornelia Lahope; Lilya Cecillia Arunde; Naomi Azazya Tatambihe; Angelina Eclesia Zangga Kulla; Lusiana Cindy Putri Laka; Renald Umbu Deta Dapawando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.998 KB)

Abstract

Abstrak: Premenstrual syndrome (PMS) mencakup beragam gejala fisik dan psikologis sehingga menyebabkan banyak remaja putri tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Terdapat beberapa bukti yang mendukung kemanjuran melalui intervensi pengobatan herbal dalam mengendalikan sindrom pramensturasi dan gangguan disforik pramenstruasi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada remaja putri mengenai mensturasi dan manfaat obat herbal dalam membantu mengatasi menstruasi melalui penyuluhan. Metode penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi edukasi menggunakan media cetak berupa brosur. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang tunjukkan dari hasil pre-test (sebelum) edukasi rata-rata memiliki nilai 79,5 dan nilai post-test (sesudah) edukasi memilik nilai rata-rata 91,6, peningkatan ini sebesar 12,1%. Kesimpulan dan saran: Penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi melalui media brosur merupakan cara efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja putri mengenai mensturasi dan pengetahuan mengenai manfaat herbal untuk mengatasi menstruasi dan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sasaran yang lebih banyak lagi.   Abstract: Premenstrual syndrome (PMS) includes a variety of physical and psychological symptoms that cause many young women to be unable to carry out their usual activities. There is some evidence supporting the efficacy of herbal medicine interventions in controlling premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder. This community service aims to inform young women about menstruation and the benefits of herbal medicine in helping overcome menstruation through counselling. The counselling method is through counselling and the distribution of educational materials using printed media in the form of brochures. The community service results show an increase in knowledge, which shows that the pre-test (before) education results have an average value of 79.5, and the post-test score (after) education has an average value of 91.6; this increase is 12,1%. Conclusions and suggestions: Counseling through counselling and distributing materials through brochures is an effective way to increase young women's health knowledge about menstruation and to learn about the benefits of herbs to treat menstruation and needs to be carried out continuously with more targets.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Ani Kristiyani; Pilar Tesalonika Wahyukurnia; Aloysia Yossy Kurniawaty; Yosua Adi Kristariyanto
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i1.2382

Abstract

Telah ditemukan beberapa antibiotik yang berasal dari tumbuhan, salah satunya daun kemangi. Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki manfaat sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tannin, fenol dan minyak atsiri. Bakteri yang diujikan dalam artikel yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit pada kulit seperti mastitis, dermatitis. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan review artikel adalah pencarian jurnal dari tahun 2011-2021 dengan bahasa Indonesia menggunakan google scholar serta sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Hasil pencarian jurnal diperoleh sejumlah 9 jurnal, dan disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
INTERAKSI ANTIBIOTIK DENGAN OBAT LAINNYA PADA PASIEN PEDIATRI : SEBUAH KAJIAN NARATIF sarah atmaja; Aloysia Yossy Kurniawaty; Yosua Adi Kristariyanto
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v2i2.393

Abstract

Peresepan obat antibiotik pada pasien pediatri umumnya disertai dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala penyakit. Oleh karenanya tidak jarang didapati adanya interaksi antibitotik dengan obat lainnya yang bersifat minor, moderate maupun mayor. Kajian naratif ini merangkum kejadian interaksi antibiotik dengan obat lainnya dari beberapa penelitian yang bersumber dari Google scholar dengan kata kunci: interaksi AND antibiotik AND anak , antibiotic AND interaction AND pediatric AND Indonesia. Dari hasil penelusuran didapati interaksi antibiotik dengan obat lainnya pada berbagai tingkat interaksi, namun acuan yang seringkali digunakan untuk mengevaluasi potensi interaksi obat tersebut menggunakan acuan interaksi obat pada pasien dewasa. Hal tersebut menyebabkan prediksi interaksi yang berlebihan atau kurang dari yang seharusnya. Oleh karena itu masih ada kesempatan atau pandangan penelitian interaksi obat khusunya antibiotik pada golongan pasien pediatri
Masker Peel-Off Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix) Sebagai Antiacne Yuhara, Novena Adi; Rawar, Ellsya Angeline; Kristariyanto, Yosua Adi
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5391

Abstract

Kulit buah jeruk purut (Cytrus Hystrix) biasa digunakan secara komersil sebagai perasa dan pengaroma karena minyak esensial memiliki kandungan hidrokarbon monoterpen, dengan komponen utama adalah β‐pinene (18.76 persen) dan limonene (30.73 persen) serta komponen lain yaitu terpinolene (4.33 persen), α‐terpinene (5.09 persen), γ‐terpinene (6.18 persen), terpineol (8.35 persen), dan terpinene 4 ol (10.63 persen). Jeruk purut memiliki efektivitas sebagai bakterisidal pada bakteri Propionibacterium acnes, 20 serotipe dari Salmonella dan juga bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit seperti Staphylococcus epidermis dan Staphylococcus aureus. Jerawat atau acne vulgaris merupakan peradangan yang disertai penimbunan bahan keratin yang disebabkan karena adanya bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyumbatan pada polisebasea. Tujuan penelitian ini adalah menformulasikan masker gel peel-off yang memiliki potensi anti bakteri Staphylococcus aureus sebagai salah satu pemicu timbulnya jerawat serta menguji sifat fisik sediaan. Formula gel peel-off dilakukan uji terhadap bakteri pada konsentrasi 10 persen, 15 persen, 20 persen, dan 25 persen. Evaluasi formula mencakup organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, kemampuan untuk mengering, dan uji daya sebar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan diameter zona hambat pada konsentrasi ekstrak kulit jeruk purt adalah sebesar 10 persen (1,0 cm), 15 persen (1,4 cm), 20 persen (1,7 cm), dan 25 persen (1,9 cm), kontrol positif (1,5 cm), kontrol negatif (0 cm). Meningkatnya konsentrasi menunjukkan meningkatnya kemampuan penghambatan terhadap Staphylococcus aureus serta uji fisik sediaan sesuai dengan literatur.
Pareto ABC Analysis of Pharmaceutical Preparations for Diabetes Mellitus at Ngesti Waluyo Christian Hospital Pinem, Elsa Nansari Febyola BR.; Soegiantoro, Didiek Hardiyanto; Kristariyanto, Yosua Adi
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 02 (2025): Jurnal EduHealt, Edition April - June , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The availability of therapeutic drugs for diabetes mellitus is one of the factors that determines the success of diabetes mellitus treatment, thus inventory control management is needed that can guarantee the availability of sufficient, safe, and quality drugs. This study will evaluate the Pareto results of drugs for diabetes mellitus therapy and to evaluate the pharmaceutical inventory management system during 2022-2023 at Ngesti Waluyo Christian Hospital. The study collecting data from the pharmacy information system based of medicine name, consumption amount, and selling price. The cumulative percentage from the use value, used to determine categories ABC. The results of the study showed a decrease in category A from 6 drugs (2022) to 1 drug (2023). Pareto data in 2022 contained 6 A drugs and 3 B drugs which were mostly not included in the first line therapy in the hospital formulary, in Pareto 2023 it changed to category C. Pareto data in 2023 showed 1 A drug and 3 B drugs mostly included in the first line therapy. Management of pharmaceutical preparations is still done manually even though there is a pharmacy information system that records patient treatment, so that several drugs were found to be overstocked and during 2022-2023 there was a shortage of stock and empty supplies for some time. The conclusion is that there is an improvement in drug selection for diabetes mellitus therapy based on the hospital formulary. As shown by Pareto data in 2022, there are 9 drugs on A and B category mostly not included in the first line drugs, down to 4 drugs in 2023 almost all are first-line therapy. Drug inventory management has not been able to utilize data from the pharmacy information system so that there are still excess and shortages of stock during 2022-2023.
Analisis Keberhasilan Strategi Up-Selling dan Cross-Selling dalam Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Swamedikasi di Apotek K-24 Besi Yogyakarta Kaban, Mika Adira; Soegiantoro, Didiek Hardiyanto; Kristariyanto, Yosua Adi; Widhiarso, Ari
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 2 (2025): JUPIN Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1510

Abstract

Strategi pemasaran up-selling dan cross-selling memainkan peran penting dalam meningkatkan pendapatan apotek dan kualitas pelayanan swamedikasi. Pelayanan swamedikasi adalah salah satu pelayanan farmasi yang berkontribusi penting dalam menampilkan profesionalisme praktik apoteker dan sekaligus meningkatkan laba usaha apotek. Pelayanan swamedikasi menjadi alternatif utama bagi masyarakat yang memerlukan pengobatan untuk keluhan gejala ringan, karena lebih efisien secara waktu dan lebih ekonomis secara finansial dibandingkan dengan ke fasilitas kesehatan seperti klinik dan rumah sakit. Apotek K-24 memiliki strategi up-selling, link-selling, dan cross-selling untuk meningkatkan volume penjualan. Penelitian ini akan melihat tingkat keberhasilan strategi up-selling dan cross-selling dalam pelayanan swamedikasi dan mengetahui gambaran kasus keluhan pasien yang mendapatkan pelayanan swamedikasi di Apotek K-24 Besi Yogyakarta. Metode penelitian digunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi dan sampel penelitian adalah semua pelayanan swamedikasi dari 18 November sampai 18 Desember 2024. Analisis data kuantitatif dengan persentase untuk menentukan keberhasilan strategi up-selling dan cross-selling dan jenis kasus dalam pelayanan swamedikasi. Data kualitatif berupa wawancara menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan rata-rata strategi up-selling dan cross-selling pada pelayanan swamedikasi sebesar 63,5%. Keberhasilan ini ditentukan oleh faktor kemampuan tenaga kefarmasian dalam menggali informasi dari pasien, product knowledge, serta kelengkapan varian obat dan produk pendukung. Kasus batuk, pilek, alergi menjadi keluhan pasien yang paling banyak (30,7%) diikuti demam (20,8%) karena faktor cuaca mempengaruhi tren keluhan pasien dalam pelayanan swamedikasi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peningkatan kemampuan tenaga kefarmasian secara terus-menerus.