Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Limpasan Menggunakan Multidata Iklim Satelit di Sub DAS Samin Ramadhani, Endi; Suprayogi, Slamet; Hadi, Mohammad Pramono
Media Komunikasi Geografi Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v22i1.30589

Abstract

Sub DAS Samin sebagai bagian dari DAS Bengawan Solo, termasuk dalam 15 DAS kritis prioritas nasional. Banyak kajian hidrologi yang telah menunjukkan adanya perubahan respon hidrologi akibat perubahan penggunaan lahan. Salah satu pendekatan dalam menilai tingkat kekritisan dan respon hidrologi DAS adalah dengan mengkaji kondisi limpasan dengan pemodelan hidrologi SWAT. Namun di sisi lain, dari banyak kajian pemodelan hidrologi yang ada, masih terbatas pada penggunaan data iklim observasi; sedangkan pemanfaatan multidata iklim satelit dengan model hidrologi SWAT, telah menunjukkan potensi akurasi kajian hidrologi DAS yang baik. Tiga dasar tujuan penelitian di Sub DAS Samin antara tahun 2004 dan 2013 yaitu menganalisis persebaran dan perubahan penggunaan lahan, menganalisis akurasi hasil simulasi limpasan menggunakan data grid iklim satelit dan menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap limpasan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pemodelan SWAT, identifikasi kondisi lapangan, serta analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe penggunaan lahan di Sub DAS Samin antara tahun 2004 dan 2013, memiliki persebaran yang beragam dan bersifat heterogen, dengan hasil interpretasi menunjukkan tren perubahan vegetasi rapat berukuran besar ke vegetasi rendah berukuran sedang, yang dipicu oleh adanya pemanfaatan lahan intensif. Dari lima jenis dataset curah hujan satelit, data TRMM memiliki akurasi terbaik, karena kecocokan spesifikasi data dengan tipologi Sub DAS Samin sebagai kawasan DAS beriklim tropis. Tidak signifikannya pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap limpasan di Sub DAS Samin, secara teknis pemodelan disebabkan oleh adanya ketidakpastian hasil analisis model dan secara teoritis hidrologi disebabkan oleh perbedaan tata perlakuan/sistem manajemen pada masing-masing tipe penggunaan lahan dalam satuan lahan yang sama.
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Limpasan Menggunakan Multidata Iklim Satelit di Sub DAS Samin Endi Ramadhani; Slamet Suprayogi; Mohammad Pramono Hadi
Media Komunikasi Geografi Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v22i1.30589

Abstract

Sub DAS Samin sebagai bagian dari DAS Bengawan Solo, termasuk dalam 15 DAS kritis prioritas nasional. Banyak kajian hidrologi yang telah menunjukkan adanya perubahan respon hidrologi akibat perubahan penggunaan lahan. Salah satu pendekatan dalam menilai tingkat kekritisan dan respon hidrologi DAS adalah dengan mengkaji kondisi limpasan dengan pemodelan hidrologi SWAT. Namun di sisi lain, dari banyak kajian pemodelan hidrologi yang ada, masih terbatas pada penggunaan data iklim observasi; sedangkan pemanfaatan multidata iklim satelit dengan model hidrologi SWAT, telah menunjukkan potensi akurasi kajian hidrologi DAS yang baik. Tiga dasar tujuan penelitian di Sub DAS Samin antara tahun 2004 dan 2013 yaitu menganalisis persebaran dan perubahan penggunaan lahan, menganalisis akurasi hasil simulasi limpasan menggunakan data grid iklim satelit dan menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap limpasan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pemodelan SWAT, identifikasi kondisi lapangan, serta analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe penggunaan lahan di Sub DAS Samin antara tahun 2004 dan 2013, memiliki persebaran yang beragam dan bersifat heterogen, dengan hasil interpretasi menunjukkan tren perubahan vegetasi rapat berukuran besar ke vegetasi rendah berukuran sedang, yang dipicu oleh adanya pemanfaatan lahan intensif. Dari lima jenis dataset curah hujan satelit, data TRMM memiliki akurasi terbaik, karena kecocokan spesifikasi data dengan tipologi Sub DAS Samin sebagai kawasan DAS beriklim tropis. Tidak signifikannya pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap limpasan di Sub DAS Samin, secara teknis pemodelan disebabkan oleh adanya ketidakpastian hasil analisis model dan secara teoritis hidrologi disebabkan oleh perbedaan tata perlakuan/sistem manajemen pada masing-masing tipe penggunaan lahan dalam satuan lahan yang sama.
PEMETAAN TUTUPAN LAHAN SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN KULONPROGO MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI SPASIAL TINGGI DENGAN PENDEKATAN OBIA (OBJECT BASED IMAGE ANALYSIS) Erisa ayu waspadi putri; Siti Puji Lestariningsih; Ana Ariasari; Endi Ramadhani
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 2 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i2.61331

Abstract

The importance of land cover information in various planning circumstances results in high demand for such up-to-date information continuously. Remote sensing is a time and cost-effective technology that could provide such information. Remote sensing can be employed to derive numerous information from a distance without requiring direct contact with the object. The remote sensing data analysis simply demands field verification to produce scientifically admissible land cover maps. In the process, the analysis can be done with visual as well as digital analysis. In terms of digital analysis, the OBIA (Object-Based Image Analysis) technique could be deployed to synthesize land cover information in the form of maps. OBIA is a digital interpretation technique consisting of two processes named segmentation and classification which require a dominant role of interpreter. The study aims is apply OBIA in Pleiades imagery to produce land cover maps in parts of the Kulonprogo region. The accuracy of the produced map then be evaluated using the confusion matrix method and Kappa Index. The analysis reveals that OBIA is adequate in terms of providing accurate land cover maps using high spatial remote sensing imagery. The Overall accuracy and Kappa Index values of the resulting map reached 91.07% and 0.92. The results exhibit that the technique applied has a high level of confidence and could be scientifically accepted.Keywords: Accuracy Assessments, Land cover, OBIA, Pleiades.AbstrakPentingnya informasi tutupan lahan dalam berbagai bidang perencanaan mengakibatkan tingginya kebutuhan dan keterbaharuan informasi tersebut secara berkelanjutan. Penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menyediakan informasi tutupan lahan secara time and cost effective. Penginderaan jauh dapat digunakan untuk menderivasi berbagai informasi tanpa harus ada kontak langsung dengan objek tersebut. Analisa data penginderaan jauh hanya memerlukan verifikasi lapangan untuk menghasilkan peta tutupan lahan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada prosesnya, analisa tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik; baik secara digital maupun visual. Secara digital, derivasi informasi tutupan lahan dapat dilakukan dengan teknik OBIA (Object Based Image Analysis). OBIA merupakan teknik interpretasi digital yang terdiri atas segmentasi dan klasifikasi dimana dalam prosesnya, memerlukan peran interpreter yang cukup dominan.  Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tutupan lahan pada sebagian wilayah Kulonprogo menggunakan citra Pleiades dengan teknik OBIA. Terhadap peta hasil analisis OBIA, dilakukan perhitungan akurasi dengan metode confusion matrix dan perhitungan Kappa Index untuk mengetahui akurasi dari penerapan OBIA pada citra Pleiades. Berdasarkan analisa dan perhitungan yang dilakukan, diketahui bahwa OBIA mampu memberikan hasil yang akurat untuk interpretasi informasi tutupan lahan menggunakan citra penginderaan jauh resolusi spasial tinggi. Nilai overall accuracy dan Kappa Index yang mencapai 91.07% dan 0.92 menunjukkan bahwa hasil analisis tersebut memiliki tingkat konfidensi yang tinggi dan dapat diterima juga dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kata kunci: Uji Akurasi, Tutupan Lahan, OBIA, Pleiades
PELATIHAN PENGOLAHAN DATA DAN PEMETAAN SEBARAN SPESIES TUMBUHAN INVASIF DI LINGKUNGAN TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA (TNBBBR) SINTANG Putri, Erisa Ayu Waspadi; Puji Lestariningsih, Siti; Ramadhani, Endi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia Vol. 7 No. 1 (2024): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v7i1.6142

Abstract

Taman Nasional Bukit Baka Bukit merupakan kawasan konservasi yang dikelola dengan tujuan konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati. Salah satu masalah yang terdapat pada taman nacional dan memerlukan penanganan secara komprehensif yaitu penanggulangan penyebaran tumbuhan invasif yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman asli di kawasan tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan materi pelatihan pengolahan data dan pemetaan sebaran spesies tumbuhan invasif yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan konservasi spesies-spesies utama dilindungi pada kawasan Taman Nasional. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui metode yang terdiri atas: perencanaan, sosialisasi dengan percontohan kasus, dan evaluasi. Sedangkan data utama yang digunakan dalam pelatihan tersebut berupa peta wilayah kerja TNBBBR dan data spasial contoh peta persebaran spesies invasif. Kegiatan pelatihan relevan dengan kebutuhan TNBBBR untuk mendukung kinerja dan mempermudah dalam mengatasi persebaran tumbuhan invasif. Peserta dapat memahami materi pelatihan yang ditunjukkan dengan keaktifan diskusi. Sebagai evaluasi diperlukan tindak lanjut kegiatan berupa pelatihan pemetaan dengan software dan data yang relevan.   Kata Kunci: pemetaan, olah data, tumbuhan invasif, taman nasional
Kajian Kualitas Air Permukaan Akibat Limbah Domestik di Hutan Desa Bumi Lestari Kabupaten Kapuas Hulu Ramadhani, Endi; Lestariningsih, Siti Puji
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 3 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i3.89654

Abstract

The use of surface water in the forest area of Bumi Lestari village for various needs is very intensive. On the other hand, there is no waste disposal system in the area, so waste from domestic activities is simply dumped directly into the water. The objectives of the study were to determine the distribution of water quality, the process of water self-purification, and to analyze the compliance of water quality with water quality regulation standards. Field survey methods and laboratory tests were used to determine water quality. Six test parameters were used, including TDS, TSS, BOD, COD, ammonia, and sulfate. The analysis of water quality compliance with water quality standards refers to the Government Regulation No. 22 of 2021. Water sampling was carried out using purposive sampling based on the condition of water flow and the segment of the settlement area, namely before (point 1), in the middle (point 2) and after (point 3). The results showed that the distribution of water quality in the rivers and lakes of the study area fluctuated. The increase of the degree of waste pollution was dominant at point 1, decreased at point 2, and increased again at point 3. The water self-purification process, based on to the BOD and COD indicators, can essentially take place, although pollutant levels increased again at point 3. Therefore, the final stage of the self-purification process has not yet been reached from the perspective of the water self-purification process zone. Based on Government Regulation No. 22 of 2021, the condition of the surface water quality in the study area, for the six parameters tested, shows that two parameters (BOD and ammonia) are classified in quality standard class IV, COD levels fall within quality standard classes I - II, and TDS, TSS, and sulfate levels are fall within quality standard class I.Keywords: Domestic Waste, Surface Water, Village Forest, Water QualityAbstrakPemanfaatan air permukaan di Kawasan Hutan Desa Bumi Lestari untuk berbagai kebutuhan begitu intensif dilakukan. Di sisi lain, pada kawasan tersebut belum terdapat sistem pengaturan pembuangan limbah, sehingga zat sisa hasil kegiatan domestik, dialirkan begitu saja secara langsung pada perairan. Tujuan dari penelitian diantaranya mengidentifikasi distribusi kualitas air, proses penjernihan kembali perairan, serta menganalisis kesesuaian kualitas air terhadap standar baku mutu air. Metode survei lapangan dan uji laboratorium digunakan untuk mengidentifikasi kualitas air. Enam parameter uji digunakan, diantaranya TDS, TSS, BOD, COD, Ammonia, dan Sulfat. Analisis kesesuaian kualitas air terhadap standar baku mutu air mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021. Pengambilan sampel air dilakukan secara purposif, berdasarkan kondisi pengaliran air dan segmen area permukiman, yakni sebelum (titik 1), tengah (titik 2), dan sesudah (titik 3). Hasil penelitian menunjukkan distribusi kualitas air pada perairan sungai dan danau daerah penelitian, memiliki kecenderungan pola yang fluktuatif. Peningkatan derajat pengotoran limbah yang dominan terjadi pada titik 1, penurunan pada titik 2, dan peningkatan kembali di titik 3. Proses penjernihan kembali menurut indikator BOD dan COD, pada dasarnya dapat terjadi, walaupun di titik 3 mengalami peningkatan kembali kadar pencemar, sehingga bila dilihat berdasarkan zona prosesnya, belum mencapai fase akhir dari proses penjernihan kembali. Berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021, kondisi kualitas air permukaan daerah penelitian dari enam parameter yang diuji, dua parameter (BOD dan Ammonia) tergolong pada kelas baku mutu IV, kadar COD termasuk dalam kelas baku mutu I – II, serta kadar TDS, TSS, serta Sulfat termasuk dalam kelas baku mutu I.Kata kunci: Limbah Domestik, Air Permukaan, Hutan Desa, Kualitas Air