Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DYNAMICS OF TRANSFORMATION OF ISLAMIC EDUCATION POLICY IN THE NATIONAL EDUCATION SYSTEM Anwarudin, Kusoy; Syahril Akbar , Gilang
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 01 (2025): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v14i01.8195

Abstract

Background: The background of this research stems from the important role of PAI in shaping the moral and spiritual character of students in Indonesia, as well as the challenges that PAI policies must adapt to in response to changing times, particularly in the digital era. Purpose: This study explores the transformation of Islamic Religious Education (PAI) policies within Indonesia's national education system, analyzing how these policy changes have responded to evolving social, political, cultural, and economic needs. Method: Through a literature review across different governmental periods, from the Old Order to the Reform Era, this study identifies significant changes in PAI policies influenced by socio-political dynamics. These changes have impacted the implementation of PAI in schools and madrasahs, as well as the development of curricula and teaching methods. Result: The findings highlight the need for PAI policies to be more adaptive to contemporary challenges, especially in the digital age. Conclusion: This study contributes to a deeper understanding of the dynamics of PAI policies and their role in improving the quality of Islamic education in Indonesia.
Implikasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah terhadap Kualitas Pendidikan di Madrasah Anwarudin, Kusoy; Akbar, Gilang Syahril; Nur Islami, Givan Muhamad
Jurnal At-Tadbir : Media Hukum dan Pendidikan Vol 35 No 2 (2025): Integrasi Kurikulum, Metode dan Penilaian dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pend
Publisher : Institut KH Ahmad Sanusi (INKHAS) Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52030/attadbir.v35i2.430

Abstract

Kebijakan otonomi daerah sangat besar dampaknya terhadap dunia pendidikan madrasah di Indonesia, pendidikan madrasah yang seharusnya masuk dalam kerangka pendidikan nasional, akan tetapi dengan adanya kebijakan otonomi daerah membuat madrasah sebagai sekolah keagamaan ini tetap berada pada kewenangan pusat dibawah departemen agama. Tujuan artikel ini untuk menjelaskan bagaimana desentralisasi pendidikan di era otonomi daerah, menjelaskan posisi pendidikan madrasah di erah otonomi daerah, serta menjelaskan bagaimana peluang dan tantangan pendidikan madrasah. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah library research (penelitian pustaka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan madrasah pada otonomi daerah mengalami peningkatan mutu madrasah yang professional. Dengan melakukan strategi-strategi berikut: pertama, kedepannya madrasah mesti dikelola dan dimanage secara modern yaitu dengan Total Quality Education (TQE). Kedua, kedepannya madrasah wajib lebih maju dan hasrus mampu mewujudkan harapan-harapan masyarakat, sehingga pendidikan di madrasah menjadi pilihan utama bagi umat dan masyarakat. Untuk itu, agar madrasah tetap eksis pada era otonomi daerah, maka pengembangan madrasah harus tetap berjalan seiring dengan semangat otonomi tersebut, dan harus dihadapi dengan sikap optimis dan strategis serta antisipatif terhadap itu semua.
Inovasi Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anwarudin, Kusoy; Akbar, Gilang Syahril; Nur Islami, Givan Muhammad
Jurnal At-Tadbir : Media Hukum dan Pendidikan Vol 34 No 1 (2024): Jurnal At-Tadbir: Media Hukum dan Pendidikan Volume 34 No 1 Tahun 2024
Publisher : Institut KH Ahmad Sanusi (INKHAS) Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52030/attadbir.v34i1.260

Abstract

Pesantren Saadatuddaroen LAPAS Warungkiara kabupaten Sukabumi adalah lembaga Pendidikan Agama Islam jalur nonformal untuk orang dewasa yang merupakan gagasan inovatif MUI kabupaten Sukabumi bersinergi dengan manajemen LAPAS, tujuannya untuk merealisasikan peran dan fungsi MUI kabupaten Sukabumi dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga binaan dalam kehidupan beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penerapan fungsi-fungsi manajemen pendidikan Agama Islam secara inovatif dan ingin mengetahui keberhasilan yang dicapai serta hambatan dan kendala apa saja yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui triangulasi, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan Pesantren Saadatuddaroen LAPAS Warungkiara memperhatikan fungsi manajemen. Hal ini memiliki arti penting agar sasaran dan tujuan pendidikan Agama Islam pada pesantren Saadatuddaroen mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki.
Manajemen Program Tahfidz al-Qur’an Rahmawati, Nisya Fauzi; Fauzi, Muhammad Ridwan; Anwarudin, Kusoy
Tarbiyatu wa Ta'lim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2022): Pendidikan pasca pandemi Covid 19
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, Institut KH. Ahmad Sanusi Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program tahfizh al-Qur’an telah masuk pada lembaga-lembaga pendidikan formal swasta maupun negeri. Pesantren al-Qur’an K.H. Abullah Syafi’ie Pulo Air Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah pesantren al-Qur’an yang memiliki program unggulan mengenai pembelajaran al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana manajemen program tahfidz al-Qur’an di SMA Assyafi’iyah, faktor pendukung dan penghambatnya serta evaluasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan/ observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Proses manajemen program tahfidz al-Qur’an di SMA Islam Assyafi’iyah sudah berjalan dengan baik dengan menjalankan semua fungsi manajemen yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasaian, pengimplementasian dan pengawasan untuk terlaksananya Program tahfidz al-Qur’an; 2) Faktor pendukung kegiatan program tahfidz al-Qur’an yaitu tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya, sarana dan prasarana yang mendukung, kemudian dukungan penuh dari orang tua dan semua pihak terkait. Sementara faktor penghambatnya yaitu hambatan intern yang meliputi kurangnya tenaga pendidik bidang tahfidz sehingga anak kurang terkoordinir dalam proses pembelajaran, serta hambatan pada peserta didik yaitu rasa malas dan bosan. Ada lagi hambatan ekstern yaitu ketika tdak semua orang tua mengzinkan anaknya untuk mengikuti program tahfidz; 3) Evaluasi Program Tahfidz di SMA Islam Assyafi’iyah dilakukan sebanyak 4 (tiga) kali yaitu setiap bulan, triwulan, semester dan yang terakhir setiap tahun. Untuk sasaran evaluasinya yaitu: Kemampuan siswa, metode dan pembelajaran, Pencapaian target siswa dan Keberhasilan lulusan.
Implementasi Program Bimbingan Remaja Usia Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Rahman, Bilqisti Amalia; Fitriani, Ai Dina; Zakaria, Muhammad; Ma’arif, Jaelani Samsul; Hallwa, Genia Ratu; Pamungkas, Guruh Septian; Anwarudin, Kusoy; Akbar, Gilang Syahril; Firmansyah, Hamdan
AL-MUFIDAH : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengabdian: Kolaborasi, Inovasi dan Transformasi
Publisher : Institut KH. Ahmad Sanusi Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) dilakukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 1 STAI Syamsul ‘Ulum sebagai upaya pencegahan pernikahan dini dengan bekerja sama dengan KUA Kecamatan Kadudampit yang berlokasi di SMK Plus Al-Farhan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja usia sekolah khususnya pelajar SMK Plus Al-Farhan tentang dampak dan risiko dari pernikahan dini, serta membantu mereka memahami pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang cukup. Metode pengabdian yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode lokakarya (workshop), dimulai dengan penyampaian presentasi informatif oleh para narasumber, kemudian dilanjutkan dengan tahap evaluasi dan simulasi untuk menilai dampak serta efektivitas dari program ini. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pemahaman peserta mengenai dampak dan risiko pernikahan dini. Selain itu, tingkat kesadaran peserta terhadap isu pernikahan dinijuga mengalami peningkatan, mereka menjadi lebih peduli serta aktif dalam upaya mencegah pernikahan dini.