This research aims to find out what prayer coaching strategies are carried out for children at the An-Nubuwwah Al-Qur'an Education Park (TPA). The method used is qualitative with a descriptive approach. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation. The research informant was one of the ustadz or supervisors at An-Nubuwwah TPA. Data analysis was carried out descriptively. The results of the research show that the prayer coaching carried out by the ustadz consists of several methods, namely: 1) learning activities are carried out with question and answer sessions, so that children are involved during the coaching. 2) show a disciplined attitude such as being solemn and calm, in order to be a good example for children. 3) carry out a demonstration of prayer practice in an interesting and exciting way. 4) provide motivation by appreciating the various efforts that children have made in learning to pray. And 5) carrying out evaluation sessions by correcting and providing additional assignments. In addition, this research identified various obstacles experienced when coaching prayer services, including environmental factors, limited time for coaching, and the lack of parents' role in providing motivation and support. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pembinaan ibadah shalat yang dilakukan terhadap anak-anak di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) An-Nubuwwah. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian adalah salah satu ustadz atau pembina di TPA An-Nubuwwah. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan ibadah shalat yang dilakukan oleh ustadz terdiri dari beberapa metode yaitu: 1) aktivitas pembelajaran dilakukan dengan sesi tanya jawab, sehingga anak ikut terlibat selama pembinaan berlangsung. 2) menunjukkan sikap disiplin seperti khusyuk dan tenang, agar menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. 3) melakukan demonstrasi praktik shalat dengan cara yang menarik dan seru. 4) memberikan motivasi dengan mengapresiasi berbagai usaha yang telah dilakukan anak-anak dalam mempelajari shalat. Serta 5) melaksanakan sesi evaluasi dengan mengoreksi dan memberikan tugas tambahan. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi berbagai kendala yang dialami saat pembinaan ibadah shalat, termasuk faktor lingkungan, keterbatasan waktu pembinaan, serta kurangnya peran orang tua dalam memberikan motivasi dan dukungan.