Nadhirah, Nadhirah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGATURAN TINDAK PIDANA SODOMI DALAM QANUN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT Nadhirah, NADHIRAH; Sumiadi, Sumiadi; Zulfan, Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Vol. 6 No. 4 (2023): (Oktober)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jimfh.v6i4.13089

Abstract

Dalam menjalankan syariat Islam Aceh memberlakukan Qanun. Salah satu pengaturan dalam Qanun terdapat Sanksi pidana terhadap pelaku homoseksual yang di atur dalam Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Namun pengaturan tersebut masih kurang dan perlu adanya penambahan pengaturan. Apalagi terhadap korban yang berstatus sebagai anak-anak pada mana dasarnya memiliki perlindungan khusus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaturan tindak pidana sodomi menurut Qanun dan menurut Undang-Undang perlindungan anak beserta keefektifannya dan bagaimana pengaturan untuk tindak sodomi yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan mengumpulkan buku-buku, artikel, Undang-Undang dan lain sebagainya dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas. Hasil dari penelitian, Di dalam Qanun sudah di atur dengan khusus mengenai sodomi disebut dengan liwath sedangkan istilah sodomi dikenal sebagai salah satu bentuk pencabulan dalam peraturan perundang Undangan di Indonesia. Didalam Undang-Undang perlindungan Anak sebagai korban pelaku akan mendapat tambahan hukuman yang dilipat gandakan pabila korban tersebut memiliki keterkaitan hubungan kekeluargaan atau kerabat dekat dan Anak sebagai korban akan mendapatkan penanganan khusus hingga menjamin masa pemulihan sedangkan pada Qanun pengaturan tersebut belum terlaksanakan yang mana hal terpenting inilah yang menjadikan Qanun masih kurang dalam pelaksanaan penanggulangan kasus berkelanjutan sodomi sebab potensi korban sebagai pelaku sangat besar pabila tidak ada rehabilitasi secara tuntas. Disarankan Kepada Pemerintah maupun penegak hukum Daerah Aceh agar dapat melaksanakan hal terpenting dari pencegahan kasus berkelanjutan yaitu memberikan perlindungan terkait psikis anak atau adanya dampingan psikiater dalam pemulihan korban tindak pidana sodomi pada Qanun yang menyangkut perlindungan korban Anak/Anak sebagai korban, sebagaimana Undang-Undang perlindungan Anak yang menjamin pemulihan mental korban sampai masa pemulihan total. Kata Kunci: Pengaturan sodomi, Perlindungan Anak, rehabilitasi 
IDENTIFIKASI FENOMENA PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Agisyaputri, Erina; Nadhirah, Nadhirah; Saripah, Ipah
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi (JUBIKOPS)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa remaja sangat rentan terhadap berbagai perilaku menyimpang dan kekerasan. Perilaku kekerasan yang sering dilakukan oleh remaja yaitu perilaku bullying. Hal ini dikarenakan pada masa remaja mempunyai sifat egosentrisme dan berperilaku agresif. Saat ini bullying menjadi sorotan lembaga internasional salah satunya yaitu Plan International Center For Research On Women (ICRW) di 5 negara Asia yakni Vietnam (79%), Kamboja (73%), Nepal (79%), Pakistan (43%), dan Indonesia (84%). Perilaku bullying yang dilakukan adalah berbentuk bullying fisik, bullying verbal, bullying rasional dan cyberbullying. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan tujuan untuk mengetahui identifikasi perilaku bullying pada remaja. Hasil dari literatur review berdasarkan sepuluh jurnal menunjukan bahwa bentuk perilaku bullying yang dilakukan adalah bullying fisik, bullying verbal, bullying rasional dan cyberbullying dan dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa perilaku bullying paling tinggi dilakukan yaitu bullying verbal. Fenomena perilaku bullying merupakan bagian dari kenakalan remaja dan diketahui paling sering terjadi pada masa-masa remaja, dikarenakan pada masa ini remaja memiliki egosentrisme yang tinggi.