Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Luaran Bayi Prematur dengan Pertumbuhan Janin Terhambat: Sebuah Penelitian Deskriptif Sugiyarto, Kanya Lalitya Jayanimitta; Oswari, Jessica Sylvania; Sjahrullah, Muhamad Azharry Rully; Marsubrin, Putri Maharani Tristanita
Sari Pediatri Vol 26, No 4 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.4.2024.244-8

Abstract

Latar belakang. Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah masalah kesehatan global yang kompleks, berkontribusi terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas pada neonatus. Ketidakmampuan janin untuk mencapai potensi pertumbuhan genetiknya, yang sering kali disebabkan oleh disfungsi plasenta menjadi penanda PJT. Kriteria diagnostik meliputi berat janin atau lingkar perut di bawah persentil ke-10, perlambatan trajektori pertumbuhan, dan sering disertai oligohidramnion. Prevalensi PJT pada neonatus berkisar antara 7-15%, meningkat menjadi 30% di negara berkembang. Bayi dengan PJT berisiko hipoglikemia, komplikasi respiratorik, dan masalah jangka panjang, seperti penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolik.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan luaran klinis bayi prematur dengan PJT.Metode. Penelitian ini adalah studi kohort retrospektif yang mengamati luaran bayi prematur dengan PJT, mengumpulkan data rekam medis di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dari Januari hingga Desember 2023. Kriteria eksklusi mencakup intra uterine fetal death (IUFD) dan rekam medis tidak lengkap. Variabel independen dalam penelitian ini adalah bayi prematur dengan PJT, sedangkan variabel dependen adalah mortalitas dan morbiditas bayi prematur.Hasil. Pada periode Januari hingga Desember 2023, terdapat 664 persalinan prematur, 79 di antaranya dieksklusi. Penelitian ini melibatkan 585 bayi prematur dengan prevalensi PJT sebesar 29,2%. Angka kejadian distres pernapasan dan kebutuhan dukungan respirasi non-invasif lebih tinggi pada kelompok PJT, masing-masing sebesar 81,4% vs 63,4% dan 62,9% vs 45,8%. Angka mortalitas dan morbiditas lainnya tidak berbeda signifikan antara kelompok PJT dengan non-PJT. Kesimpulan. Luaran pada bayi prematur dengan atau tanpa PJT tidak berbeda bermakna. Namun, bayi prematur dengan PJT lebih berisiko mengalami distres pernapasan saat lahir sehingga membutuhkan dukungan ventilasi lebih dibandingkan kelompok non-PJT.
Prosedur Menunda Minum saat Transfusi Sel Darah Merah dan Kejadian Enterokolitis Nekrotikans pada Bayi Prematur Mardhotillah, Afiffa; Marsubrin, Putri Maharani Tristanita
Sari Pediatri Vol 25, No 5 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.5.2024.341-8

Abstract

Bayi prematur memiliki risiko menderita komplikasi akibat prematuritas dan luarannya sangat berhubungan dengan usia gestasi. Di antara berbagai komplikasi, enterekolitis nekrotikans merupakan komplikasi yang perlu diwaspadai pada bayi prematur. Patogenesis terjadinya  masih belum dipahami secara penuh. Prematuritas menjadi satu-satunya faktor risiko yang konsisten ditemukan dalam studi mengenai enterekolitis nekrotikans, tetapi diyakini bahwa etiologinya bersifat multifaktorial. Saat ini, mulai banyak penelitian yang juga mengaitkan enterekolitis nekrotikans dengan transfusi sel darah merah atau dikenal sebagai transfusion associated necrotizing enterocolitis. Berbagai upaya untuk mencegah terjadinya enterekolitis nekrotikans dilakukan, salah satunya dengan melakukan prosedur menunda minum saat transfusi sel darah merah. Tujuan dari telaah ini adalah untuk memaparkan berbagai pandangan dan penelitian terkait penerapan prosedur menunda minum saat transfusi sel darah merah dan kaitannya dengan angka kejadian enterekolitis nekrotikans.