Diniayuningrum, Anggie
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh peran tenaga kesehatan terdahap kesehatan gizi ibu hamil: Scoping review Sari, Winda; Machfudloh, Machfudloh; Diniayuningrum, Anggie
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v7i1.252

Abstract

Latar belakang: Gizi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan guna mengedukasi ibu hamil termasuk keluarga, agar memiliki persepsi dan perilaku positif dalam meningkatkan kesehatan melalui optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin. Status gizi ibu hamil berpengaruh pada kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Status gizi sebelum kehamilan di nilai melalui indikator pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) dan IMT (Indeks Masa Tubuh) adapun selama kehamilan status gizi ibu hamil di nilai melalui indikator penambahan berat badan dan gizi yang cukup selama hamil. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besaran peran tenaga kesehatan terhadap status kesehatan gizi ibu hamil. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah scoping review. Scoping review ini menggunakan framework dari Arksey dan O’Malley yang dari 5 langkah. Hasil: 10 artikel terseleksi dan mempunyai grade A dan B, berasal dari negara Eritrea 1, Inggris 2, Indonesia 6 dan Ethopia 1 dengan menggunakan penelitian metode kualitatif 6, kuantitatif 3 dan campuran 1. Terdapat 3 tema dari hasil Scoping Review yaitu kebutuhan peran tenaga Kesehatan, hambatan pemberian Pendidikan Kesehatan dan upaya yang dilakukan. Simpulan: Petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan terkait gizi dalam kehamilan terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan harapan ibu hamil dapat meningkatkan gizi masa kehamilan.
Accelerating Labor : The Impact Of Moxibustion On First Stage Duration Desyanti, Harwin Holilah; Kusumasari, Herdhika Ayu Retno; Mayasari, Dian; Laily, Nur Aisyah; Diniayuningrum, Anggie; Simbolon, Novayanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18325

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu merupakan prioritas global, dengan tujuan Sustainable Development Goals 2030 (SDGs) untuk mengurangi angka kematian maternal hingga 70%. Untuk mencapai tujuan ini memerlukan peningkatan akses pelayanan kesehatan maternal yang aman dan efektif, khususnya dalam mendukung proses persalinan. Moxibustion merupakan terapi tradisional Tiongkok yang menggunakan moxa yang dipanaskan pada titik-titik akupunktur untuk menginisiasi kontraksi rahim dan dapat mengurangi durasi persalinan. Tujuan :  Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas terapi moxibustion terhadap kontraksi uterus selama kala I persalinan. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional untuk menganalisis data sekunder dari rekam medis 90 wanita hamil aterm yang menerima terapi moxibustion di Praktik Bidan Novayanti, Jawa Barat, antara Januari 2022 dan September 2024. Penelitian ini mengkaji hubungan antara terapi moxibustion dan durasi kala I persalinan.Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara terapi moxibustion dan pengurangan durasi kala I persalinan. Sebanyak 77,8% responden mengalami durasi persalinan yang lebih pendek, dengan hasil yang signifikan secara statistik (p=0,000). Kesimpulan : Terapi moxibustion menunjukkan potensi sebagai metode yang efektif untuk memulai kontraksi uterus dan mengurangi durasi kala I persalinan. Terapi ini merupakan alternatif potensial bagi metode farmakologis tradisional, yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu dan memperlancar proses persalinan. Saran : Penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan data primer dan meningkatkan ukuran sampel untuk memperdalam pemahaman tentang efek terapi moksibusi pada induksi persalinan, sambil mengeksplorasi berbagai titik akupunktur seperti SP4, LI4, ST36, dan SP9 untuk lebih memahami manfaat dan perannya dalam manajemen persalinan. Kata kunci: kontraksi uterus, moksibusi, persalinan, terapi komplementer ABSTRACT Background: Maternal health is a global priority, with the 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) aiming to reduce maternal mortality by 70%. Achieving this goal necessitates enhancing access to safe and effective maternal healthcare, particularly by improving labor support. Moxibustion, a traditional Chinese medicine technique that involves thermal stimulation of specific acupoints, has garnered attention as a complementary method for initiating uterine contractions and reducing labor duration. Purpose: This study aimed to evaluate the effectiveness of moxibustion therapy in initiating uterine contractions during the first stage of labor. Method: A cross-sectional design was employed to analyze secondary data from medical records of 90 full-term pregnant women who received moxibustion therapy at the Novayanti Midwife Clinic in West Java between January 2022 and September 2024. The study investigated the relationship between moxibustion therapy and the duration of the first stage of labor. Result: The study identified a significant relationship between moxibustion therapy and a reduction in the duration of the first stage of labor. A total of 77.8% of participants experienced a shortened labor duration, with the results being statistically significant (p=0.000). Conclusion: Moxibustion therapy demonstrates potential as an effective method for initiating uterine contractions and reducing the duration of the first stage of labor. It serves as a viable complementary therapy to enhance labor progress, improving maternal comfort during the childbirth process. Suggestions: Future research should utilize primary data and increase sample size to enhance insights into moxibustion therapy's effects on labor induction, while exploring various acupuncture points like SP4, LI4, ST36, and SP9 to better understand its benefits and role in labor management. Keywords: complementary therapy, labor, moxibustion, uterine contraction 
Interventions for Managing Picky Eating in Preschool Children: Literature Review Susilowati, Endang; Umayah, Alfi; Diniayuningrum, Anggie
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i11.6248

Abstract

Introduction: Picky eating in children is a widespread issue that can affect growth and development. Factors contributing to picky eating include parental influence, early feeding practices, and environmental conditions. Addressing picky eating behavior is crucial to prevent long-term negative effects on children's nutrition and health. Objective: This study aimed to evaluate the effectiveness of various interventions, such as sensory education, parent training, oral interventions, massage, and diet adjustments, in improving picky eating behavior in children. Method: A review of 15 studies published between 2013 and 2023 was conducted, focusing on intervention programs for children aged 1-6 years. The studies were selected from databases like PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Result: Sensory education helped reduce food rejection by familiarizing children with new foods. Parent training, including cooking classes and the Baby Led Weaning (BLW) method, effectively reduced picky eating. Oral interventions, such as herbal remedies and appetite-enhancing supplements, showed positive outcomes. Massage techniques like Tui Na and tailored dietary plans also contributed to better eating habits in both underweight and overweight children. Conclusion: Interventions including sensory education, parental training, oral treatments, massage, and diet modifications can significantly improve eating behaviors in picky eater children, promoting healthier nutrition and growth.
Maternal Education And Toddler Attendance At Posyandu Towards The Incidence Of Stunting In Toddlers Aged 36-72 Months Diniayuningrum, Anggie; Hudaya, Isna
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 9 (2024): Volume 10 No.9 September 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i9.17103

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah global yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang akan datang. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu partisipasi ibu yang memiliki balita pada kunjungan Posyandu. Selain itu, pendidikan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan ibu dan kunjungan balita di Posyandu terhadap kejadian stunting.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data pendidikan ibu dan kunjungan balita di Posyandu diukur dengan wawancara, serta status gizi diukur dengan grafik standar WHO sesuai pedoman SDIDTK. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pendidikan dan kunjungan balita di Posyandu signifikan berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan masing-masing nilai p-value 0.017 dan 0.044.Kesimpulan: Pendidikan mempengaruhi kemampuan ibu dalam menentukan pemenuhan gizi untuk anggota keluarga. Kunjungan Posyandu memberikan manfaat dalam pemantauan pertumbuhan anak.Saran: Kunjungan balita di Posyandu berhubungan dengan kejadian stunting sehingga petugas kesehatan diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kegiatan Posyandu. Kata kunci : kunjungan, pendidikan, posyandu, stunting ABSTRACT  Background: Stunting is a global problem that affects the quality of future human resources. Mothers with toddlers can participate in Posyandu visits as a preventive measure. In addition, education is also a factor causing stunting.Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of maternal education and toddler attendance at Posyandu on the incidence of stunting.Methods: This type of research is quantitative with a cross-sectional design. The sampling technique is purposive sampling with a sample size of 96 people. Data on maternal education and toddler visits to Posyandu were measured by interviews, and nutritional status was measured using WHO standard graphs according to SDIDTK guidelines. Statistical analysis used the Chi-Square test and Fisher exact test.Results: The results of the study showed that maternal education and toddler visits to Posyandu significantly influenced the incidence of stunting with p-values of 0.017 and 0.044Conclusion: Education affects the mother's ability to determine the fulfillment of nutrition for family members. Toddler attendance at Posyandu provide benefits in monitoring child growth.Suggestion: Toddler visits to Posyandu are related to the incidence of stunting, so health workers are expected to socialize the community about the importance of Posyandu Keywords: attendance, education, posyandu, stunting