Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profil Ekspresi MikroRNA Kanker Payudara di Purwokerto Nurasih, Ari Dwi; Sulistiyawati, Indah; Falah, Muhammad
Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 9 No. 4 (2020): Online December 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i4.1553

Abstract

Penemuan metode deteksi dini kanker payudara secara sensitif, spesifik dan minimal invasif merupakan kunci dalam keberhasilan pengobatan. Hal ini dapat dilakukan menggunakan biomarker yang bersirkulasi dalam plasma darah yaitu mikroRNA. MikroRNA adalah asam ribonukleat yang tidak mengkode protein tetapi memiliki peran dalam menghambat dan mendegradasi mRNA sehingga mempengaruhi perkembangan kanker. Tujuan: Mengetahui profil ekspresi mikroRNA pada pasien kanker payudara di Purwokerto dan mikroRNA yang mengalami disregulasi sebagai kandidat biomarker kanker payudara. Metode: Analisis profil ekspresi mikroRNA pada kanker payudara dilakukan dengan isolasi plasma dari pasien kanker payudara dan individu sehat, sintesis cDNA, dan kuantifikasi mikroRNA dengan quantitative real time PCR (qPCR). Kemudian dilakukan penghitungan dengan metode Livak untuk mengetahui mikroRNA yang mengalami peningkatan dan penurunan ekspresi yang signifikan. Hasil:  Biomarker kanker payudara di Purwokerto adalah MikroRNA yang mengalami upregulation adalah hsa-miR-543 (sebanyak 1612,28 kali), hsa-miR-495-3p (1797,95 kali), hsa-miR-382-5p (8780,32 kali), hsa-miR-155-5p (8552,18 kali) dan hsa-miR-154-5p (2339,41 kali). mikroRNA yang mengalami downregulation adalah hsa-miR-590-5p (sebanyak 4,70 kali), hsa-miR-33a-5p (sebanyak 74,29 kali), hsa-miR-100-5p (sebanyak 23,09 kali), hsa-miR-19b-3p (sebanyak 11,71 kali) dan hsa-miR-144-3p (sebanyak 25,30 kali) (p < 0,05). Simpulan: Biomarker yang dapat digunakan sebagai alat deteksi dan diagnostik dini kanker payudara di Purwokerto adalah miR-382-5p.Kata kunci: biomarker, kanker payudara, mikroRNA, qPCR
HUBUNGAN ANTARA MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN DOMBA SAKUB JANTAN DI KABUPATEN BREBES Nurasih, Ari Dwi; Sumaryadi, Mas Yedi; Hidayah, Chomsiatun Nurul; Nugroho, Aras Prasetiyo; Yuwono, Pambudi; Haryoko, Imbang; Candrasari, Dewi Puspita
ANGON: Journal of Animal Science and Technology Vol 4 No 3 (2022): ANGON: Journal of Animal Science and Technology
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.691 KB) | DOI: 10.20884/1.angon.2022.4.3.p285-290

Abstract

Background. Sakub sheep is a local sheep in Brebes Regency, Central Java, that has the potential as a genetic resource because it has a jumbo body. To know the body weight, weighing must be done. However, in buying and selling transactions, body weight can be estimated using livestock body measurements. Livestock body morphometrics such as body length, chest circumference, and shoulder height can be used to estimate livestock body weight. The study aimed to determine whether there is a relationship between body morphometric measures (body length, chest circumference, and shoulder height) and body weight in male sakub sheep. By studying this relationship, we can obtain useful information in optimizing ram production and can assist in determining appropriate management and nutrition strategies to increase ram body weight. Materials and Methods. Sheep were used in several age groups (12 months, 18 months, 24 months, and 36 months). The tools used in this study were hanging scales, measuring tapes, and stationery. Results. Based on the study's results, it can be seen that the relationship between body morphometrics (body length, chest circumference, and shoulder height) and body weight of male sakub sheep in various age groups has differences in the level of correlation. In the 12-month age group, the shoulder height variable had a very strong correlation (0.95) with body weight, while body length had a moderate correlation (0.55) and chest circumference had a low correlation (0.33). In the 18-month age group, the chest circumference variable had a very strong correlation (0.89) with body weight, while body length and shoulder height had strong correlations of 0.79 and 0.74, respectively. At 24 months of age, body length had a very strong correlation with body weight (0.99), while shoulder height had a moderate correlation (0.59) and chest circumference had a low correlation (0.29). In the 36-month age group, body length had a very strong correlation with body weight at 0.99, shoulder height had a strong correlation at 0.72, while the chest circumference variable had a low correlation (0.52). Conclusion. Based on the research and discussion that has been done, it can be concluded that there is a relationship between body morphometrics (body length, chest circumference, and shoulder height) to the body weight of male sakub sheep.
Correlation and Regression Analysis between Body Weight and Body Size of Ewe Sakub Sheep in Brebes District, Central Java Nurasih, Ari Dwi; Hidayah, Chomsiatun Nurul; Candrasari, Dewi Puspita; Yuwono, Pambudi; Haryoko, Imbang; Setyaningrum, Agustinah; Sodiq, Akhmad
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v13i1.p11-21

Abstract

Bobot badan merupakan indikator untuk mengetahui produktivitas ternak domba karena penting digunakan dalam penentuan bibit ternak, pakan ternak, pemotongan ternak dan menggambarkan kualitas ternak. Pendugaan bobot badan melalui ukuran ternak merupakan alternatif cara untuk mengetahui bobot badan ternak selain dengan penimbangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis model korelasi dan regresi yang tepat untuk menduga bobot badan domba Sakub betina menggunakan ukuran-ukuran tubuh ternak. Domba yang digunakan sebanyak 35 ekor domba betina usia 2-3 tahun yang dipelihara secara intensif oleh peternak rakyat di Desa Pandansari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan teknik wawancara, observasi, pengukuran tubuh dan penimbangan bobot badan. Data yang diperoleh dianalisis korelasi dan regresi menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata bobot badan adalah 48,46±5,88 kg; panjang badan 66,2±6,60 cm; lingkar dada 88,68±6,06 cm; dan tinggi pundak 67±3,84 cm. Nilai koefisien korelasi panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak terhadap bobot badan secara berturut-turut adalah 0,731; 0,712; 0,443. Simpulan dari penelitian ini adalah ukuran tubuh ternak menunjukkan korelasi yang positif terhadap bobot dan memiliki persamaan regresi yang dapat digunakan sebagai alat untuk menduga bobot badan domba Sakub betina.