Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANGKA KEJADIAN DAN KARAKTERISTIK PASIEN KATARAK DI POLIKLINIK MATA RSUD WALED KABUPATEN CIREBON 2022 Nindita, Denaya; Rahayu, Intan Dwi; Akturusiano, Binto; Piscaloka, Viora Rianda; Warsodoedi, Dini Sapardini; Fitriani, Emallia
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 11 No 1 (2025): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v11i1.10049

Abstract

Katarak merupakan keadaan kekeruhan lensa akibat denaturasi protein lensa. Tingginya angka kejadian katarak akan mengakibatkan peningkatan jumlah penderita katarak yang mengalami komplikasi hingga kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian dan karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, penyebab terjadinya katarak, tingkat maturitas, dan hasil pemeriksaan tajam penglihatan pada pasien katarak. Penelitian ini merupakan penelitian observational deskriptif dengan pengumpulan data melalui rekam medis pasien katarak di RSUD Waled Kabupaten Cirebon Tahun 2022. Sampel penelitian ini adalah seluruh data rekam medis pasien katarak yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 879 kasus. Hasil penelitian ini yaitu angka kejadian pasien katarak berdasarkan usia yaitu kategori senile (>40 tahun) dengan 860 orang (97,8%), jenis kelamin yaitu perempuan dengan 499 orang (56,8%), pekerjaan yaitu Indoor dengan 620 orang (70,5%), penyebab terjadinya katarak oleh usia dengan 1522 mata (99%), tingkat maturitas katarak yaitu imatur dengan 1259 mata (83,1%), dan tajam penglihatan pasien yaitu kategori buta dengan 723 mata (46,9%). Kata Kunci: katarak, karakteristik pasien, angka kejadian, komplikasi ABSTRACT Cataracts are a clouding condition of the lens due to denaturation of lens proteins. The high incidence of cataracts will result in an increase in the number of cataracts can be complications leading to blindness. This study aims to determine the incidence and characteristics based on age, gender, occupation, causes of cataracts, maturity level, and visual acuity examination results in cataract patients. This research is a descriptive observational study by collecting data through the medical records of cataract patients at RSUD Waled Kabupaten Cirebon in 2022. The sample for this study was all medical record data of cataract patients who met the inclusion criteria of 879 cases. The incidence of cataract patients based on age is the senile category (> 40 years) with 860 people (97.8%), gender is female with 499 people (56.8%), occupation is indoor with 620 people (70.5%) , the cause of cataracts by age with 1522 eyes (99%), the maturity level of cataracts is immature with 1259 eyes (83.1%), and the patient's visual acuity is blind category with 723 eyes (46.9%). Keywords:
Karakteristik Dan Prevalensi Konjungtivitis Vernal Di RSUD Waled Tahun 2023 Nurrohman, Muhammad Rizky; Akturusiano, Binto; Hapsoro Wirandoko, Ignatius
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61686

Abstract

Latar Belakang : Konjungtivitis vernal merupakan peradangan alergi kronik dan berulang pada konjungtiva, yang lebih sering terjadi pada anak laki-laki usia 5–15 tahun, terutama di daerah tropis. Penyakit ini dipicu oleh paparan alergen seperti debu dan sinar matahari, serta dapat menyebabkan komplikasi pada kornea jika tidak ditangani dengan tepat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan prevalensi konjungtivitis vernal di RSUD Waled tahun 2023. Metode : Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan kualitatif menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien konjungtivitis vernal di RSUD Waled selama tahun 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 pasien. Hasil : Sebagian besar pasien berasal dari kelompok usia 5–11 tahun (66,7%) dan berjenis kelamin laki-laki (66,7%). Faktor risiko utama adalah paparan debu (61,4%), dengan gejala terbanyak berupa mata merah (20,5%) dan mata gatal (19,3%). Komplikasi paling banyak berupa keratokonjungtivitis vernal (12,3%). Prevalensi kasus yang ditemukan selama satu tahun adalah 65 pasien. Simpulan : Konjungtivitis vernal di RSUD Waled tahun 2023 paling banyak terjadi pada anak laki-laki usia sekolah dasar dengan paparan utama berupa debu dan gejala khas seperti mata merah dan gatal.
Pelayanan Perlindungan Terhadap Perempuan Korban Praktik Pengantin Pesanan (Mail Order Brides) di Indonesia Irwanzah, Muhammad Rafi; Akturusiano, Binto; Hapsoro Wirandoko, Ignatius
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61889

Abstract

This article discusses the experiences of woman who are victims of mail-order bride and the identification of protection services for them as a process of recovery from the violence they have experienced. This research was conducted with a descriptive method. The data were taken from literature studies and women who were victims of the practice of mail-order brides themselves. The result of this study indicate that protection service for women who are victims of mail-order brides are the most essential thing as a forum for healing and recovering from the suffering they experience during and after they become mail-order brides. The experiences of women who are victims of mail-order brides cannot be simply removed from women’s minds, so the role of Non-Government Organization (NGO) such as the Indonesian Migrant Workers’ Union (SBMI) is very helpful for women who are victims of mail-order brides who have returned and are given special services until they feel they can live their lives again. This research can contribute to society, especially knowledge related to the phenomenon of mail-order bride practices and patterns and forms of protection services for women victims of mail-order brides.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI VAKSINASI BOOSTER COVID-19 DI DESA PANAMBANGAN KECAMATAN SEDONG KABUPATEN CIREBON Naufal, Fadlil Muhammad; Akturusiano, Binto; Fauzah, Shofa Nur; Wibisono, Rachmanda Haryo; Wirandoko, Ign. Hapsoro
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 10 No 4 (2024): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v10i4.9652

Abstract

Latar Belakang: Vaksinasi adalah salah satu cara untuk mencegah COVID-19. Tujuan vaksinasi adalah untuk mengurangi penyebaran dan kematian serta angka kesakitan dan kematian. Rendahnya tingkat vaksinasi COVID-19 di perdesaan karena beberapa alasan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang vaksin. Tujuan: Mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang booster vaksinasi COVID-19. Metode: Analitik observasional dengan desain cross-sectional Metode sampling kluster acak digunakan untuk memilih 367 responden. Analisis univariat dilakukan pada data yang diambil dari data primer. Hasil: Analisis Univariat menunjukkan bahwa 220 responden (60%) memiliki tingkat pengetahuan masyarakat yang tinggi, 142 responden (39%), dan 5 responden (1%) memiliki tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah. Nilai rata-ratanya adalah 85,11 poin. Kesimpulan: secara keseluruhan, tingkat pengetahuan masyarakat mengenai vaksinasi booster cukup baik. Kata kunci: Vaksinasi, booster, COVID-19. ABSTRACT Background: Vaccination is one way to prevent COVID-19. The purpose of vaccination is to reduce the spread and mortality as well as the rates of illness and death. The low COVID-19 vaccination rates in rural areas are due to several reasons, one of which is the lack of knowledge about the vaccine. Objective: To identify the level of public knowledge about COVID-19 vaccination boosters. Method: Observational analytic with a cross-sectional design. A cluster random sampling method was used to select 367 respondents. Univariate analysis was conducted on data obtained from primary data. Results: The univariate analysis shows that 220 respondents (60%) have a high level of public knowledge, 142 respondents (39%), and 5 respondents (1%) have a low level of public knowledge. The average score is 85.11 points. Conclusion: In general, the level of public knowledge about booster vaccinations is quite good.