Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Klasifikasi dan Pemantuan Terapi P Pasien Tuberkulosis Paru – Sensitif Obat di Salah Satu Puskesmas Kota Bandung Islamiyah, Alfi Nurul; Syarifuddin1, Syarifuddin; Akhsa, Morsalina; Rukmawati, Iis
Majalah Farmasetika Supl. 9 No. 1, Tahun 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i7.58602

Abstract

Tuberkulosis (TB) menjadi penyakit infeksi penyebab kematian nomor dua di dunia, danIndonesia (10%) merupakan salah satu kontributor utama dalam peningkatan insidenTB di dunia pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kasus danklasifikasi pasien TB paru. Pada proses penanganan TB, klasifikasi yang baik sangatdiperlukan dalam menentukan paduan obat yang tepat dan mempermudah evaluasikeberhasilan terapi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, dilakukan pada pasienrawat jalan yang baru terdiagnosis TB paru sensitif obat di salah satu Puskesmas diKota Bandung pada periode Januari 2021 hingga Desember 2022. Klasifikasi kasus TBdilakukan berdasarkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TatalaksanaTuberkulosis, Kementerian Kesehatan RI 2020. Total sampel yang diperoleh sebanyak56 pasien. Sebanyak 40 pasien terkonfirmasi bakteriologis dan 16 pasien terkonfirmasiklinis. Pemeriksaan mikroskopis Basil Tahan Asam (BTA) dilakukan pada 30 pasien,pemeriksaan Tes Cepat Molekular (TCM) TB dilakukan pada 41 pasien, dan 2 pasientidak mendapatkan kedua pemeriksaan bakteriologis tersebut. Pasien TB paru BTA (+)terdapat sebanyak 17, pasien TB paru hasil tes cepat Mycobacterium tuberculosis(MTB) (+) sebanyak 23, dan Pasien TB paru BTA (-) sebanyak 16. Perlu dilakukanupaya untuk meningkatkan jumlah konfirmasi bakteriologis, cakupan tes diagnostikcepat, ketepatan sasaran dalam melakukan pemeriksaan bakteriologis, dan jumlahpemantauan mikroskopis BTA dalam pengobatan TB Paru. Meskipun demikian,keberhasilan pengobatan TB Paru pada penelitian ini cukup tinggi (87,50%) denganangka kematian yang cukup rendah (6,25%).
Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat (MMAS-8) Dan Kualitas Hidup (WHOQOL-BREF) Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Di Kota Bandung Papeo, Dizky Ramadani Putri; Immaculata, Maria; Rukmawati, Iis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 1, No 2 (2021): Mei-Agustus 2021
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v1i2.11143

Abstract

Backgroumd: Tuberculosis (TB) is an infectious disease which is until now has not been able to be threated, i.e., because of patient non-adherence in taking anti-tuberculosis drug (ATD) Objective: The objective of this research is  to study the relationship between patients adherence in taking ATD determined by MMAS-8 questionnaire with QoL of patient determined by WHOQOL questionnaire. Method: Tuberculosis patients who undergo treatment for at least 4 weeks are the subjects in this study. This study was conducted by a cross-sectional method using the MMAS-8 and WHOQOL-BREF questionnaire of tuberculosis patients at Ibrahim Adjiand Gumuruh primary health care during March - August 2018. Result: Based on MMAS-8 questionnaire filled out by 75 patients, there was 69% of high adherence, 15% moderate,  and 16% has low adherence in taking ATD. Of the 6 characteristic factors (i.e., age, sex, occupation, income, education and length of treatment), only gender (p0.01) and occupation (p0.03) factors that influence the patient adherence significantly. Based on MMAS-8 and WHOQOL-BREF questionnaire analyses, there is only psychological health aspect (domain two) that have a significant (p = 0.01) correlated with patient adherence. Conclusion: Based on the results,the psychological health of tuberculosis patients play an important role in patient adherence. 
Rationality of Tuberculosis Treatment for Drug-Susceptible Pulmonary Tuberculosis at a Primary Care in Bandung Islamiyah, Alfi Nurul; Syarifuddin, Syarifuddin; Akhsa, Morsalina; Rukmawati, Iis; Margayani, Eni; Suherman, Linda Purnamawati; Septiani, Vina; Ramdani, Robby
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 7 No. 4 (2024): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v7i4.5896

Abstract

Tuberculosis (TB) remains a significant global health concern, particularly in Indonesia. Ensuring rational TB treatment is crucial for effective disease control and preventing the emergence of drug resistance. This study aimed to evaluate the rationality of TB treatment among newly diagnosed drug-susceptible pulmonary TB patients in a primary care center in Bandung. A descriptive-analytical study was conducted on 56 patients who met the inclusion and exclusion criteria. Treatment rationality was assessed based on the Indonesian Society of Respirology 2021 and the National Guidelines for Medical Services 2020. While 100% of patients received the correct medication for the right indication and dose, the duration of therapy was suboptimal for most patients (83.93%) due to drug unavailability. This resulted in a lower-than-ideal treatment regimen, potentially compromising treatment outcomes and increasing the risk of drug resistance. These findings highlight the need for improved drug supply management and adherence to treatment guidelines to optimize TB treatment outcomes and reduce the burden of TB in Indonesia.
Analisis Kepatuhan Pengobatan Antiretroviral Tenovir-Lamivudin -Dolutegravir (TLD) di Salah Satu Puskemas di Kota Bandung Basuki, Basuki; Amalia, Lia; Zazuli, Zulfan; Rukmawati, Iis; Akromy, Muhammad Zidan Fikri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i12.17132

Abstract

Kepatuhan (adherence) adalah minum obat sesuai dosis, tidak pernah lupa, tepat waktu, dan tidak pernah putus. Kepatuhan dalam meminum Antiretroviral merupakan faktor terpenting dalam menekan jumlah virus HIV dalam tubuh manusia.Kepatuhan minum obat ARV <80% merupakan suatu prediktor bagi kegagalan pengobatan HIV. WHO merekomendasikan dolutegravir sebagai terapi yang lebih dianjurkan sebagai terapi lini pertama ataupun terapi lini kedua pada pasien HIV yang sebelumnya gagal dengan pengobatan regimen tanpa dolutegravir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan evaluasi kepatuhan pasien pengguna terapi Kombinasi Dosis Tetap (KDT) TLD di salah satu puskesmas di Kota Bandung serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan. Hal ini untuk meningkatkan keberhasilan terapi KDT TLD bagi pasien HIV positif di puskesmas. Jenis Penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data sekunder berupa catatan rekam medis, data Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) Kemenkes serta laporan pill count penggunaan obat. Dari 161 orang populasi yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 143 orang (88,82%) pasien yang menggunakan terapi KDT TLD patuh dan 18 orang (11,18%) tidak patuh terhadap pengobatan ARV KDT TLD yang sedang dijalaninya. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan KLD TLD dengan uji chi square dan stepwise menunjukan bahwa jenis kelamin dengan p-value = 0,000 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pengobatan pasien, begitupun dengan usia p-value= 0,000. Hal ini menunjukan bahwa variabel jenis kelamin dan usia pasien mempengaruhi secara signifikan terhadap kepatuhan pengobatan pasien penerima terapi KDT TLD.