Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Prevalence Of Helmint Infection In Cat’s Feces In Surabaya City Rohmayani, Vella; Arimurti, Anindita Riesti Retno; Romadhon, Nurhidayatullah; Lihabi, Lihabi
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 6 No 1 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v6i1.1685

Abstract

Cats are one of the most popular animals because of their cute and tame appearance. Just like other organism, cats can become infected worms if they are not kept clean. Cats infected with worms will initially lose their appetite, over time they will lose weight. Cats infected with worms, if kept and not treated continuously, can transmit to cat owners (humans). This study aims to determine the prevalence of parasitic worm infection in cat feces in the city of Surabaya, and to compare the prevalence of parasitic worm infection in domesticated cats with cats living wild in the city of Surabaya. The samples used in this study were 100 faecal samples, which were taken from 50 cats that live in the wild and from 50 live cats that are kept. Examination of faecal samples was carried out directly and indirectly using the saturated NaCl debris method, the data obtained will be presented descriptively and analyzed using the Chi-square test. Based on the results of the research conducted, the prevalence of worm infection in feral cat feces was 60%, while in domestic cats the prevalence was 10%. The types of worms that were found were Toxocara spp., Ancylostoma spp., Diphyllobothrium spp., and Trichuris spp. Based on the Chi-square test, it can be concluded that there is a significant relationship (P<0.05) between the prevalence of parasitic worm infection in domesticated cats and cats that live in the wild.
Enhancing Digital Branding and Utilization of Meatball Printing Machines for MSMEs in Kampung Pentol, Surabaya Desipradani, Gita; Fais, Ali; Mochklas , Mochamad; Ali, Moh; Lihabi, Lihabi; Irmawanto, Rudi; Pranugraha, Aftha Ferdian
SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/spekta.v5i2.12133

Abstract

Background: Kampung Pentol, an MSME in Sidotopo, Surabaya, led by Mrs. Irma Wulandari since 2022, faces challenges with manual production, traditional marketing, and halal certification. Solutions include a Meatball Printing Machine, digital branding, and halal certification to enhance competitiveness and market reach. Contribution: This initiative addresses key challenges in production, marketing, and halal certification, enhancing Kampung Pentol's capacity, competitiveness, and market expansion through targeted support and mentorship. Method: Activities include preparation, implementation, evaluation, and a sustainability plan to ensure ongoing development. Results: Outcomes include increased production via the Meatball Printing Machine, digital marketing adoption, and halal certification, expanding market reach and competitiveness. Conclusion: Modern tools, digital marketing, and halal certification enhanced Kampung Pentol's production, market reach, and business sustainability
Gerakan Filantropi UM Surabaya melalui Pembagian Paket Sehat di Masa Pandemi Covid-19 Rohmayani, Vella; Setiyawan, Radius; Syarifurrahman, Islam; Fauzia, Fa’iz Azmi; Romadhon, Nur Hidayatullah; Lihabi, Lihabi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 4 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i4.11592

Abstract

Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di kota Surabaya mengakibatkan daya tampung rumah sakit rujukan mengalami peningkatan, sehingga banyak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang terpaksa harus menjalani isolasi mandiri. Banyaknya warga kota Surabaya yang sedang menjalani isolasi mandiri, memperparah kondisi ekonomi yang memang sudah tidak stabil sejak terjadinya pandemi. Oleh sabab itu UMSurabaya tergerak untuk mengejawantahkan spirit ke-Islaman dalam wujud aksi nyata peduli pada masyarakat. UMSurabaya menggandeng lazizmu, dosen dan mahasiswa bergerak melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dengan menyediakan ratusan paket sehat untuk isoman dan puskesmas. Terdapat sebesar 681 paket sehat isoman yang disebarkan ke 33 kecamatan yang berada di kota Surabaya. Serta terdapat 19 puskesmas yang mendapat bantuan paket sehat dari UM Surabaya. Masyarakat Surabaya dan puskesmas sangat antusias dengan kegiatan pemberikan paket sehat, dan mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pemberian paket sehat ini.
Pemberdayaan Serta Edukasi Kreatif Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Tanggap Covid 19 Rohmayani, Vella; Choliq, Idham; Syaifurrahman, Islam; Lihabi, Lihabi
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v2i2.9683

Abstract

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat sebagian masyarakat mulai lelah dan abai menerapkan protokol kesehatan, termasuk masyarakat pesisir Sukolilo, Surabaya. Di lokasi tersebut sudah banyak dijumpai masyarakat yang sudah beraktivitas seperti kehidupan normal layaknya sebelum pandemic Covid-19 terjadi. Banyak masyarakat yang sudah beraktivitas di luar rumah tanpa memakai masker, menjaga jarak, dan lain seterusnya. Padahal pandemic Covid-19 gelombang kedua menyebabkan kasus kesakitan maupun angka kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan pandemic sebelumnya. Oleh sebab itu menjadi penting untuk dilakukan edukasi kreatif guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya menerapakan protokol kesehatan agar dapat terhindar dari penularan penyakit Covid-19. Kegiatan edukasi kreatif dilakukan melalui poster dan video beragam bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Jawa dan Madura sehingga masyarakat lebih mudah memahami terkait gejala, penularan dan pencegahan Covid-19. Kegiatan edukasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode door to door, sehingga tidak ada kegiatan pengumpulan masa yang dapat meningkatkan resiko penularan Covid-19. ` Masyarakat tersebut sangat antusias dengan kegiatan edukasi yang dilakukan, mereka juga menjadi lebih disiplin dalam menerapakan protokol kesehatan guna menghindari penularan penyakit Covid-19.
EDUKASI INFEKSI TOKSOPLASMOSIS PADA MASYARAKAT DI DESA BALONG PANGGANG GRESIK Rohmayani, Vella; Arimurti, Anindita Riesti Retno; Lukiyono, Yauwan Tobing; Nuzula, Firdausi; Romadhon, Nurhidayatullah; Lihabi, Lihabi
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i2.14360

Abstract

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya infeksi parasite Toxoplasma gondii. Penyakit ini bersifat zoonosis, karena dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Kucing menjadi hospes definitive dari T. gondii, penyakit ini dapat menginfeksi manusia ketika mengkonsumsi daging mentah, mengkonsumsi makanan dan minuman ang terkontaminasi dan dapat ditularkan dari ibu ke janin atau ke bayi yang disusuinya. Kondisi ini umumnya dialami oleh kucing liar atau kucing peliharaan yang sering diberikan daging mentah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya toksoplasmosis, sehingga dapat melakukan cara pencegahan dan antisipasi penyebaran toksoplasmosis. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah presentasi dan diskusi tentang bahaya toksoplasmosis. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terkait bahaya toksoplasma, dilakuakn pretest di awal dan dilakukan postest diakhir kegiatan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 38 peserta, yaitu ibu-ibu rumah tangga di balong panggang Gresik. Adapun rat-rata nilai pretest adalah sebesar 51,43 poin, sedangkan rata-rata nilai postest sebesar 72,29 poin. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyebab, bahaya, cara penularan dan cara pencegahan penyakit toksoplasmosis. Kegiatan edukasi diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat tersebut dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan infeksi penyakit toksoplasmosis