Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Paparan Gas Amonia Terhadap Perubahan Ureum Dan Kreatinin Pada Kelompok Berisiko Di Kota Palembang Lela aini; Irfannuddin; Swanny
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 2 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amonia termasuk bahan kimia iritan yaitu bahan yang jika terkena atau kontak dengan bagian tubuh yanglembab akan mengakibatkan kerusakan atau peradangan. Amonia yang tidak dikeluarkan akan menumpuk didalam ginjal dan akan menyebabkan kerusakan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gasammonia terhadap perubahan ureum kreatinin pada kelompok berisiko di Kota Palembang 2017. Jenis penelitian iniadalah penelitian observasi analitik dengan studi Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di RT 14 dan 16 KelurahanKaranganyar Kecamatan Gandus Palembang dan Kelurahan Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir padabulan Mei 2017. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 22 orang pada kelompok berisiko dan 22 orang padakelompok tidak berisiko. Data dianalisis dengan menggunakan independent t test karena data berdistribusi normal.Pada penelitian ini didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan kadar ureum kelompok berisiko dan tidak berisikodengan p-value 0.156 dan kadar ureum kelompok berisiko lebih tinggi dengan nilai 16.65 mg/dl dibandingkandengan kelompok tidak berisiko dengan nilai 15.26 mg/dl. Hasil terdapat perbedaan kadar kreatinin kelompokberisiko dan tidak berisiko dengan p-value 0.002 dan kadar kreatinin kelompok berisiko lebih tinggi dengan nilai0.838 mg/dl dibandingkan dengan kelompok tidak berisiko dengan nilai 0.773 mg/dl.
Paparan Gas Amonia Karet Terhadap Perubahan Kadar Serum MDA(Malondialdehyde) Dedi Pahrul; Irfannudin; Swanny
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, amonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalamperindustrian salah satunya yaitu industri crumb rubber (karet remah). Amonia adalah gas tajam yang tidak berwarnaterdiri dari satu unsur nitrogen (N) dan tiga unsur hiodrogen (H 3 ) dengan titik didih -33,5 o C cairannya mempunyaipanas penguapan yang bebas yaitu 1,37 Kj/g pada titik didihnya. Amonia secara langsung merangsang stresoksidatif dan nitrosatif pada astrosit melalui peningkatan kalsium in tr aselu lar yang menyebabkan disfungsimitokondr ia dan kegagalan produksi energi selular mela lui pembukaan pori-pori transisi mitokondr ia. .Tujuan penelitian ini adalah unt uk mengetahui pengaruh paparan gas amonia karet terhadap perubahan kadarMDA pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Metode: design Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakandalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa Pajar Bulan Ogan Ilir.Pemeriksaan kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar serum MDAdiperiksa di Laboratorium Biomolekuler FK Unsri Palembang. Data dianalisis menggunakan uji alternatif MannWhitney. Hasil: Kadar udara ambient amonia di Kelurahan Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkandi Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata kadar serum MDA pada kelompok berisiko (28.7 ng/ml) lebih rendahdibandingkan kelompok tidak berisiko (35.2 ng/ml) dengan p=0.173 Kesimpulan: Tidak Terdapat Perbedaan Rerata
Pengaruh Paparan Gas Amonia Terhadap Perubahan Kadar Serum SGOT dan SGPT pada Kelompok Berisiko Andi Saputra; Irfannuddin; Swanny
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amonia merupakan zat yang beracun dan memiliki bau yang khas (menyengat) yang menimbulkan keresahan danresistensi dari masyarakat sekitarnya. Jika terpapar amonia akan menimbulkan dampak kesehatan salah satunyaberupa kerusakan sel hepar yang dapat diketahui dengan mengukur jumlah enzim transminase yaitu SerumGlutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gas amonia terhadap perubahan kadar serum SGOT dan SGPTpada kelompok berisiko di Kota Palembang. Penelitian ini Design cross sectional dengan quota sampling. Jumlahsampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di DesaPajar Bulan Ogan Ilir. Pengukuran kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadarserum SGOT dan SGPT diperiksa di Laboratorium BBLK Palembang. Hasil : Kadar udara ambient amonia di KelurahanKarang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkan di Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata kadarserum SGOT pada kelompok berisiko (19,42±3,06) lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak berisiko (19,40±4,18)dengan p value =0,984 dan Rerata kadar serum SGPT pada kelompok berisiko (15,74±4,57) lebih tinggi dibandingkankelompok tidak berisiko (15,68±4,49) dengan p value =0,971. Tidak Terdapat Perbedaan Rerata Kadar Serum SGOTdan SGPT pada kelompok berisko dan kelompok tidak berisiko
Korelasi Luaran dan Lama Perawatan Janin dengan Ekstraksi Vakum pada Persalinan Kala II Lama Rizky Permata Sari; Firmansyah Basir; Swanny
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 2 (2018): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara global 23%, dari kematian neonatal dikaitkan dengan asfiksia lahir. Beberapa penelitian menyebutkanfaktor risiko yang berhubungan dengan nilai APGAR pada kejadian asfiksia neonatorum diantaranya yaitupersalinan (partus lama dan jenis persalinan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi luaran dan lamaperawatan janin dengan ekstraksi vakum pada persalinan kala II lama di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang periodetahun 2012-2014. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, dengan desain case series pada pasienkala II lama yang diekstraksi vakum di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang 2012-2014. Populasi penelitian adalahseluruh pasien kala II lama di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang tahun 2012-2014. Sampel penelitian adalah pasienkala II lama yang diekstraksi vakum di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang tahun 2012-2014. Pasien kala II lama yangdiekstraksi vakum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012-2014 dengan usia terbanyak (83,7%)adalah kategori usia 20-35 tahun, nilai APGAR menit ke-1 terbanyak (87,4%) adalah nilai APGAR 7-10, nilai APGARmenit ke-5 terbanyak (100%) adalah nilai APGAR 7-10. Terdapat korelasi bermakna antara nilai APGAR menit ke-1dan tindakan vakum (r= 0,387 p=0,000) dan ada korelasi antara nilai APGAR menit ke-1 dan lama perawatan janin(r= 0,33 p=0,03).
Hubungan Kualitas Tidur Remaja Selama Pandemi Covid-19 dengan Aktivitas Fisik Serta Screen-Time Arwan Bin Laeto; Siti Sarahdeaz Fazzaura Putri; Eka Febri Zulissetiana; Swanny
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
Publisher : Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jki.v11i2.19226

Abstract

Abstract. Public health is an aspect that has shown a decline sincethe COVID-19 pandemic emerged, both globally and in Indonesia.Seeing these conditions, the Indonesian government has implemented restrictions on community mobility, including the learning process (lectures) which must be held online. This triggers an increasein screen time among teenagers, while at the same time there is adecrease in sleep quality and low physical activity. The purpose ofthis study was to determine the relationship between sleep qualityduring the COVID-19 pandemic with the level of physical activity andthe degree of screen time for adolescents. The objection of thisresearch is to analyze the relationship between adolescent sleepquality during the Covid-19 pandemic with levels of physical activityand screen-time. Methods: The study used an observationalapproach with a crosssectional design of 185 students. The researchwas conducted in November 2021 at the Faculty of Medicine,Sriwijaya University. Research data collection through onlinequestionnaires and data analysis using Chi square test. Results: Thisstudy shows the results, as many as 77.82% of students have poorsleep quality, 48.64% have low levels of physical activity and 76.22%of students show high smartphone screen-time. The bivariate testshowed that there was a significant relationship between the levelof physical activity and sleep quality, namely p = 0.002. However,there was no significant relationship between sleep quality and thedegree of screen-time (p = 0.253). Conclusion: The level of physicalactivity has a significant relationship with adolescent sleep quality.Physical activity is a factor that affects teenagers in getting goodquality sleep during the COVID-19 pandemic.