Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Paparan Gas Amonia Karet Terhadap Perubahan Kadar Serum MDA(Malondialdehyde) Dedi Pahrul; Irfannudin; Swanny
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, amonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalamperindustrian salah satunya yaitu industri crumb rubber (karet remah). Amonia adalah gas tajam yang tidak berwarnaterdiri dari satu unsur nitrogen (N) dan tiga unsur hiodrogen (H 3 ) dengan titik didih -33,5 o C cairannya mempunyaipanas penguapan yang bebas yaitu 1,37 Kj/g pada titik didihnya. Amonia secara langsung merangsang stresoksidatif dan nitrosatif pada astrosit melalui peningkatan kalsium in tr aselu lar yang menyebabkan disfungsimitokondr ia dan kegagalan produksi energi selular mela lui pembukaan pori-pori transisi mitokondr ia. .Tujuan penelitian ini adalah unt uk mengetahui pengaruh paparan gas amonia karet terhadap perubahan kadarMDA pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Metode: design Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakandalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa Pajar Bulan Ogan Ilir.Pemeriksaan kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar serum MDAdiperiksa di Laboratorium Biomolekuler FK Unsri Palembang. Data dianalisis menggunakan uji alternatif MannWhitney. Hasil: Kadar udara ambient amonia di Kelurahan Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkandi Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata kadar serum MDA pada kelompok berisiko (28.7 ng/ml) lebih rendahdibandingkan kelompok tidak berisiko (35.2 ng/ml) dengan p=0.173 Kesimpulan: Tidak Terdapat Perbedaan Rerata
Association Between LENT Score and Survival in Patients with Malignant Pleural Effusion at Dr. Mohammad Hoesin General Hospital, Palembang Rizkyani Sariza, Fania; Ahmad, Zen; Kurniati, Nova; Yusri, Muhammad; Irfannudin; Sudarto; Andriani, Raden Ayu Linda; Pasaribu, Rouly Pola; Rachman, Alif Fathur
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 8 No. 2 (2025): Vol 8, No 2, 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/sjm.v8i2.352

Abstract

The presence of a malignant pleural effusion (MPE) indicates advanced stage of malignancy, which severely compromises in a poor prognosis. LENT score has been developed as a prognostic tool for MPE, yet its association with survival has not been thoroughly evaluated in Indonesia. This study aims to examine the association between LENT score and 3-month survival in patients with MPE at Dr. Mohammad Hoesin General Hospital, Palembang. This prospective cohort study included 35 patients with MPE. Survival analysis using Kaplan-Meier curves. In this study cohort, the most frequent primary malignancy observed was lung cancer (62,8%). Kaplan-Meier analysis showed a median survival of 22 days for the high-risk LENT scores and 85 days for the moderate-risk group (p < 0,001). LENT score is significantly associated with three-month mortality in EPG patients. LENT score remains a robust tool for risk stratification in MPE management.