Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Life Cycle Assessment (LCA) Pengelolaan Sampah di TPA Gunung Panggung Kabupaten Tuban, Jawa Timur Ula, Rahmah Arfiyah; Prasetya, Agus; Haryanto, Iman
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.727 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i2.4690

Abstract

ABSTRACT The primary municipal waste treatment in Tuban Regency, East Java, was landfilling, besides the small amount of the waste was turned to compost. Landfilling causes global warming, which leads to climate change due to CH4 emission. This environmental impact could be worst by the population growth that increases the amount of waste. This study aimed to evaluate the environmental impact on waste management in the Gunung Panggung landfill in Tuban Regency and its alternative scenarios using Life Cycle Assessment (LCA). Four scenarios were used in this study. They are one existing scenario and three alternative scenarios comprising landfilling, composting, and anaerobic digestion. The scope of this study includes waste transportation to waste treatment which is landfilling, composting, and anaerobic digestion (AD). The functional unit of this analysis is per ton per year of treated waste. Environmental impacts selected are global warming potential, acidification potential, and eutrophication potential. The existing waste management in Gunung Panggung landfill showed the higher global warming potential because of the emission of CO2 and cost for human health, which is 6.379.506,17 CO2 eq/year and 5,92 DALY, respectively. Scenario 3 (landfilling, composting, and AD; waste sortation 70%) showed a lower environmental impact than others, but improvements were still needed. Covering compost pile or controlling compost turning frequency was proposed for scenario 3 amendment. Keywords: environmental impact, landfill, life cycle assessment, waste management   ABSTRAK Landfill merupakan pengelolaan sampah utama di tempat pemrosesan akhir (TPA) Gunung Panggung Kabupaten Tuban. Selain landfill, pengomposan diterapkan untuk mengolah sebagian kecil sampahnya. Landfill menghasilkan gas metana yang menyebabkan pemanasan global dan memicu perubahan iklim. Pertambahan penduduk memperbanyak sampah yang perlu diolah di TPA dan dapat memperparah dampak lingkungan yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah menilai dampak lingkungan dari pengelolaan sampah eksisting di TPA Gunung Panggung Kabupaten Tuban Jawa Timur beserta skenario alternatifnya menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Terdapat satu skenario eksisting dan tiga skenario alternatif pengelolaan sampah yaitu landfilling, pengomposan, dan fermentasi anaerob (anaerobic digestion). Ruang lingkup studi meliputi pengangkutan sampah, pengelolaan sampah dengan cara pengomposan, Anaerobic Digestion (AD), dan landfill. Satuan fungsional yang digunakan yakni ton sampah yang diolah per tahun. Dampak lingkungan yang dipelajari di antaranya: pemanasan global, asidifikasi, dan eutrofikasi. Dampak lingkungan skenario eksisting menunjukkan nilai tertinggi terutama pada pemanasan global (6.379.506,17 CO2eq/tahun) dan kerugian pada kesehatan manusia (5,92 DALY). Skenario alternatif 3, yang meliputi pengelolaan secara landfill, pengomposan, dan AD menunjukkan dampak lingkungan yang kecil, namun memerlukan perbaikan. Perbaikan untuk skenario 3 yaitu dengan menambahkan penutup pada tumpukan kompos atau mengontrol frekuensi pembalikan kompos untuk mengurangi emisi NH3. Kata kunci: dampak lingkungan, life cycle assessment, pengelolaan sampah, tempat pemrosesan akhir
Analisis keekonomian skenario pengelolaan sampah di TPA Gunung Panggung Tuban Jawa Timur Rahmah Arfiyah Ula; Iman Haryanto; Agus Prasetya
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.69657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis keekonomian pada skenario alternatif pengolahan sampah yang melibatkanan aerobic digestion (AD), pengomposan, dan landfilling. Penanganan sampah menggunakan beberapa metode alternatif selain dumping dan landfilling atau keduanya diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian terdahulu menggunakan pendekatan life cycle assessment (LCA) menunjukkan bahwa skenario tersebut memberikan dampak potensi pemanasan global yang lebih rendah di TPA Gunung Panggung, Kabupaten Tuban. Analisis kelayakan ekonomi menunjukkan hasil positif dengan nilai benefit cost ratio (BCR), net present value (NPV), dan internal rate return (IRR) masing-masing sebesar 1,62, Rp34.893.409.826,37, dan 34,07%. Analisis sensitivitas dilakukan dengan memvaria- sikan harga produk dan biaya produksi. Adanya perubahan harga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap nilai kelayakan investasi ini.
Analisis keekonomian skenario pengelolaan sampah di TPA Gunung Panggung Tuban Jawa Timur Rahmah Arfiyah Ula; Iman Haryanto; Agus Prasetya
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.69657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis keekonomian pada skenario alternatif pengolahan sampah yang melibatkanan aerobic digestion (AD), pengomposan, dan landfilling. Penanganan sampah menggunakan beberapa metode alternatif selain dumping dan landfilling atau keduanya diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian terdahulu menggunakan pendekatan life cycle assessment (LCA) menunjukkan bahwa skenario tersebut memberikan dampak potensi pemanasan global yang lebih rendah di TPA Gunung Panggung, Kabupaten Tuban. Analisis kelayakan ekonomi menunjukkan hasil positif dengan nilai benefit cost ratio (BCR), net present value (NPV), dan internal rate return (IRR) masing-masing sebesar 1,62, Rp34.893.409.826,37, dan 34,07%. Analisis sensitivitas dilakukan dengan memvaria- sikan harga produk dan biaya produksi. Adanya perubahan harga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap nilai kelayakan investasi ini.
Identifikasi Plankton di Waduk Jajong Laren Lamongan Lilik Erviani; Siti Nur Ilmiah; Fita Fitriatul Wahidah; Rahmah Arfiyah Ula; Merinda Nur Indahsari
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 11 (2024): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i11.110

Abstract

Waduk merupakan tempat penampungan air yang banyak dimanfaatkan oleh Masyarakat sebagai alternatif pengairan tambak dan sawah saat musim kemarau dan sebagai tempat pencarian ikan saat musim penghujan, sehingga keberadaan waduk sangat bermanfaat bagi petani maupun masyarakat setempat. Identifikasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis Fitoplankton dan Zooplankton yang ada di waduk jajong. Pengambilan sampel dilakukan di dalam waduk Jajong, kemudian dibagi menjadi tiga lokasi diantaranya : pintu masuknnya air, bagian tengah waduk dan pintu keluar air. Kemudian dilakukan identifikasi di Laboratorium Biologi Universitas Billfath. Hasil identifikasi Fitoplankton Divisi bacillariophyta (Alga/Diatom) paling banyak ditemukan, Hasil identifikasi Zooplankton Divisi Arthropoda yang paling banyak ditemukan adalah Euterpina.
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA): Curcuma Domestica Val. Dan Caesalpinia Sappan L. Di Desa Dadapan Lamongan Fita Fitriatul Wahidah; Lilik Erviani; Merinda Nur Indahsari; Rahmah Arfiyah Ula; Sitti Nur Ilmiah; Trisnani Alif
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 2 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v2i4.204

Abstract

The majority of people in Dadapan village earn their livelihood as farmers, so we can find many plants which have medicinal properties in their yards. However, the knowledge of the Dadapan Village community regarding the use of medicinal plants tends to be lacking. So, a new breakthrough alternative is needed to introduce TOGA to the people in Dadapan Village. Turmeric and secang wood are two of the many TOGA plants that can be used as family medicine. Most of PKK and ASMAN TOGA members are housewives so making ready-to-drink herbal medicine from TOGA plants grown by themselves can be a beneficial activity for the family, and improve the family economy. The results of the questionnaire that has been carried out show that this training is able to increase knowledge about the benefits and methods of making turmeric and secang herbal medicine ready to drink. The percentage before the training was carried out was 73.19%, while after the training it was 97.24, meaning there was an increase in participants' understanding about TOGA by 24.05%.
Optimalisasi Pemanfaatan Toga dalam Meningkatkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat di Desa Klagensrampat Kabupaten Lamongan Fita Fitriatul Wahidah; Adam Pratama Septian; Sitti Nur Ilmiah; Rahmah Arfiyah Ula; Lilik Erviani; Merinda Nur Indahsari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jpmsaintek.v4i1.673

Abstract

One of the Lamongan Regency government programs related to family medicinal plants (TOGA) is Asman Toga (Independent Care of Family Medicinal Plants). This program is one of the Lamongan Regency Government's efforts to reduce stunting rates. One of the villages that already has Asman Toga is Klagensrampat Village. The outreach aims to provide knowledge to the public, especially regarding the benefits of plants against types of diseases and how to treat Toga, as well as how to independently process Toga into ready-to-eat medicine (either in the form of drinks, rhizomes or powder). Service activities are carried out in the form of direct outreach to the Klagensrampat Village community. Before and after the socialization was carried out there were pre-tests and post-tests carried out by the participants. Evaluation activities carried out to assess public knowledge about the use of Family Medicinal Plants (TOGA) were carried out with written exams in the form of pre-tests and post-tests. The results of the analysis show that there has been an increase in public knowledge about the benefits of Toga for various minor illnesses.
Keberadaan Mikroplastik dalam Garam: Kajian Literatur pada Beberapa Kasus di Indonesia Rahmah Arfiyah Ula; Fita Fitriatul Wahidah; Lilik Erviani; Merinda Nur Indahsari; Sitti Nur Ilmiah
Polygon : Jurnal Ilmu Komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 3 No. 1 (2025): Polygon : Jurnal Ilmu Komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Matematika dan Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/polygon.v3i1.400

Abstract

Plastic waste is widely found in the environment. Degraded plastic waste eventually forms microplastics. Microplastic pollution has been widely found in various elements in the environment, such as in water, in the air, in organisms, and in salt. The study of microplastics in salt in Indonesia is still very limited, so a literature review was carried out on research carried out in the time period from 2020 to 2024. The parameters observed included abundance, shape, size, color and type of microplastics. The abundance obtained was between 46 particles/kg to 29 particles/g or assumed to be equivalent to 29,000 particles/kg in coarse salt. The abundance of microplastics in commercial salt was between 40 particles/kg to 306.67 particles/kg. The forms of microplastics found included fibers, films, fragments, filaments, and pellets. The microplastics found were black, transparent, red, blue, green, purple, brown, and white. Meanwhile, the size of the microplastics found was between 0.017 mm to 4.936 mm. Microplastic types were only found in one article, including polyvinyl chloride (PVC), polyurethane (PU), polyester, nylon, and polyethylene terephthalate glycol (PETG).
Study on the Presence of Microplastic in Silowo Ecotourism Waters, Tuban Regency, East Java Ula, Rahmah Arfiyah; Indahsari, Merinda Nur; Wahidah, Fita Fitriatul; Erviani, Lilik; Ilmiah, Sitti Nur; Ulya, Innarotul
RUMPHIUS Vol 7 No 1 (2025): RUMPHIUS Pattimura Biological Journal
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/rumphiusv7i1p019-024

Abstract

Silowo Ecotourism is one of the water-based recreational facilities that offers swimming and anthropogenic activities that have recently been operating. The existence of ecotourism Silowo stimulates economic activity for the surrounding residents. The high anthropogenic and recreational activity ecotourism Silowo initiated this study to determine the presence of microplastic pollutants in these waters including microplastics amounts, microplastics colors, and microplastics types. Sampling was carried out at four stations in the waters of ecotourism Silowo. The identification of microplastics begins with sample preparation, degradation of organic matter with 30% HNO3, density separation using NaCl, and observation under a microscope. The observation results showed that there were microplastics in the four observation stations. Microplastics found are fibers, pellets, fragments, and films. Based on the type, film is the most numerous microplastics in this study, 38 particles. The colors of microplastics found in this study are green, blue, yellow, red, black, brown, white, and transparent. Microplastics in waters can come from anthropogenic activities around the waters as well as tourist activities in the waters, such as swimming.
Analisis keekonomian skenario pengelolaan sampah di TPA Gunung Panggung Tuban Jawa Timur Ula, Rahmah Arfiyah; Haryanto, Imam; Prasetya, Agus
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17 No 1 (2023): Volume 17, Number 1, 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Proses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.69657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis keekonomian pada skenario alternatif pengolahan sampah yang melibatkanan aerobic digestion (AD), pengomposan, dan landfilling. Penanganan sampah menggunakan beberapa metode alternatif selain dumping dan landfilling atau keduanya diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian terdahulu menggunakan pendekatan life cycle assessment (LCA) menunjukkan bahwa skenario tersebut memberikan dampak potensi pemanasan global yang lebih rendah di TPA Gunung Panggung, Kabupaten Tuban. Analisis kelayakan ekonomi menunjukkan hasil positif dengan nilai benefit cost ratio (BCR), net present value (NPV), dan internal rate return (IRR) masing-masing sebesar 1,62, Rp34.893.409.826,37, dan 34,07%. Analisis sensitivitas dilakukan dengan memvaria- sikan harga produk dan biaya produksi. Adanya perubahan harga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap nilai kelayakan investasi ini.
Identifikasi Plankton di Waduk Jajong Laren Lamongan Erviani, Lilik; Nur Ilmiah, Siti; Fitriatul Wahidah, Fita; Arfiyah Ula, Rahmah; Nur Indahsari, Merinda
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 11 (2024): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i11.109

Abstract

Waduk merupakan tempat penampungan air yang banyak dimanfaatkan oleh Masyarakat sebagai alternatif pengairan tambak dan sawah saat musim kemarau dan sebagai tempat pencarian ikan saat musim penghujan, sehingga keberadaan  waduk sangat bermanfaat bagi petani maupun masyarakat setempat. Identifikasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis Fitoplankton dan Zooplankton yang ada di waduk jajong. Pengambilan sampel dilakukan di dalam waduk Jajong, kemudian dibagi menjadi tiga lokasi diantaranya : pintu masuknnya air, bagian tengah waduk dan pintu keluar air. Kemudian dilakukan identifikasi di Laboratorium Biologi Universitas Billfath. Hasil identifikasi Fitoplankton Divisi bacillariophyta (Alga/Diatom) paling banyak ditemukan, Hasil identifikasi Zooplankton Divisi Arthropoda yang paling banyak ditemukan adalah Euterpina.