Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENUAAN TERHADAP KUAT GESER LANGSUNG CAMPURAN BERASPAL Haryanto, Iman
Jurnal Transportasi Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.122 KB)

Abstract

Abstrak Penuaan campuran beraspal adalah pengerasan aspal akibat pemanasan atau oksidasi, sehingga aspal kehilangan sebagian komponen ringan (volatile) sehingga lebih getas, mudah retak, kurang awet. Namun demikian, penuaan juga meningkatkan kekakuan aspal. Proses penuaan dapat disimulasikan di laboratorium secara jangka pendek dan jangka panjang. Penuaan jangka pendek dimaksudkan untuk mensimulasikan pengerasan aspal selama fase konstruksi, sedangkan penuaan jangka panjang dimaksudkan untuk mensimulasikan proses oksidasi selama umur pelayanan jalan.Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh penuaan terhadap perubahan sifat geser campuran beraspal karena sifat geser cukup penting. Sifat ini penting karena jika kuat geser campuran beraspal lebih rendah dari tegangan geser akibat kendaraan maka terjadi deformasi permanen pada lapis permukaan. Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan dudukan Marshall yang dimodifikasi.Pengujian menunjukkan bahwa kuat geser (t) dan modulus geser (G) campuran beraspal yang tidak diberi perlakuan penuaan adalah 0,87 MPa dan 48,99 MPa, sedangkan kuat geser dan modulus geser campuran beraspal yang diberi perlakuan penuaan adalah 0,57 MPa dan 20,14 MPa. Uji statistik menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada t dan Gmax diantara kedua populasi. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perlakuan penuaan terhadap kuat geser dan modulus geser maksimum campuran beraspal.Kata-kata kunci: campuran beraspal, penuaan, geser langsung, kuat geser, modulus geser.
PENGARUH PENUAAN TERHADAP KUAT GESER LANGSUNG CAMPURAN BERASPAL Haryanto, Iman
Jurnal Transportasi Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.122 KB) | DOI: 10.26593/jt.v4i2.1773.%p

Abstract

Abstrak Penuaan campuran beraspal adalah pengerasan aspal akibat pemanasan atau oksidasi, sehingga aspal kehilangan sebagian komponen ringan (volatile) sehingga lebih getas, mudah retak, kurang awet. Namun demikian, penuaan juga meningkatkan kekakuan aspal. Proses penuaan dapat disimulasikan di laboratorium secara jangka pendek dan jangka panjang. Penuaan jangka pendek dimaksudkan untuk mensimulasikan pengerasan aspal selama fase konstruksi, sedangkan penuaan jangka panjang dimaksudkan untuk mensimulasikan proses oksidasi selama umur pelayanan jalan.Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh penuaan terhadap perubahan sifat geser campuran beraspal karena sifat geser cukup penting. Sifat ini penting karena jika kuat geser campuran beraspal lebih rendah dari tegangan geser akibat kendaraan maka terjadi deformasi permanen pada lapis permukaan. Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan dudukan Marshall yang dimodifikasi.Pengujian menunjukkan bahwa kuat geser (t) dan modulus geser (G) campuran beraspal yang tidak diberi perlakuan penuaan adalah 0,87 MPa dan 48,99 MPa, sedangkan kuat geser dan modulus geser campuran beraspal yang diberi perlakuan penuaan adalah 0,57 MPa dan 20,14 MPa. Uji statistik menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada t dan Gmax diantara kedua populasi. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perlakuan penuaan terhadap kuat geser dan modulus geser maksimum campuran beraspal.Kata-kata kunci: campuran beraspal, penuaan, geser langsung, kuat geser, modulus geser.
Life Cycle Assessment (LCA) Pengelolaan Sampah di TPA Gunung Panggung Kabupaten Tuban, Jawa Timur Ula, Rahmah Arfiyah; Prasetya, Agus; Haryanto, Iman
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.727 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i2.4690

Abstract

ABSTRACT The primary municipal waste treatment in Tuban Regency, East Java, was landfilling, besides the small amount of the waste was turned to compost. Landfilling causes global warming, which leads to climate change due to CH4 emission. This environmental impact could be worst by the population growth that increases the amount of waste. This study aimed to evaluate the environmental impact on waste management in the Gunung Panggung landfill in Tuban Regency and its alternative scenarios using Life Cycle Assessment (LCA). Four scenarios were used in this study. They are one existing scenario and three alternative scenarios comprising landfilling, composting, and anaerobic digestion. The scope of this study includes waste transportation to waste treatment which is landfilling, composting, and anaerobic digestion (AD). The functional unit of this analysis is per ton per year of treated waste. Environmental impacts selected are global warming potential, acidification potential, and eutrophication potential. The existing waste management in Gunung Panggung landfill showed the higher global warming potential because of the emission of CO2 and cost for human health, which is 6.379.506,17 CO2 eq/year and 5,92 DALY, respectively. Scenario 3 (landfilling, composting, and AD; waste sortation 70%) showed a lower environmental impact than others, but improvements were still needed. Covering compost pile or controlling compost turning frequency was proposed for scenario 3 amendment. Keywords: environmental impact, landfill, life cycle assessment, waste management   ABSTRAK Landfill merupakan pengelolaan sampah utama di tempat pemrosesan akhir (TPA) Gunung Panggung Kabupaten Tuban. Selain landfill, pengomposan diterapkan untuk mengolah sebagian kecil sampahnya. Landfill menghasilkan gas metana yang menyebabkan pemanasan global dan memicu perubahan iklim. Pertambahan penduduk memperbanyak sampah yang perlu diolah di TPA dan dapat memperparah dampak lingkungan yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah menilai dampak lingkungan dari pengelolaan sampah eksisting di TPA Gunung Panggung Kabupaten Tuban Jawa Timur beserta skenario alternatifnya menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Terdapat satu skenario eksisting dan tiga skenario alternatif pengelolaan sampah yaitu landfilling, pengomposan, dan fermentasi anaerob (anaerobic digestion). Ruang lingkup studi meliputi pengangkutan sampah, pengelolaan sampah dengan cara pengomposan, Anaerobic Digestion (AD), dan landfill. Satuan fungsional yang digunakan yakni ton sampah yang diolah per tahun. Dampak lingkungan yang dipelajari di antaranya: pemanasan global, asidifikasi, dan eutrofikasi. Dampak lingkungan skenario eksisting menunjukkan nilai tertinggi terutama pada pemanasan global (6.379.506,17 CO2eq/tahun) dan kerugian pada kesehatan manusia (5,92 DALY). Skenario alternatif 3, yang meliputi pengelolaan secara landfill, pengomposan, dan AD menunjukkan dampak lingkungan yang kecil, namun memerlukan perbaikan. Perbaikan untuk skenario 3 yaitu dengan menambahkan penutup pada tumpukan kompos atau mengontrol frekuensi pembalikan kompos untuk mengurangi emisi NH3. Kata kunci: dampak lingkungan, life cycle assessment, pengelolaan sampah, tempat pemrosesan akhir
Pasundan Delivery Services (PT. Wahana Bumi Raya) Business Strategy Formulation and Implementation to Create Sustain Future Competition Haryanto, Iman; Wandebori, Harimukti
The Indonesian Journal of Business Administration Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : The Indonesian Journal of Business Administration

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasundan Delivery Services (PDS) is the delivery services provider using motorcycle provide solutions for visitors and Bandung citizens to effective and efficient their valuable time, run its costumer order through smartphone and social media, lucrative demand leads PDS to formulate its strategy to reach more costumers among existing competitors to win the competition in and as the leader the future. Formulation of strategic management involving small team discussion group as the management of PT. WBR, observations and employee sharing during evaluation. The methodology based on the strategic management framework. scanning the external environment and internal organization, this phase will identify possible opportunities and threats and its internal environment for strengths and weaknesses. The result of business strategy formulation, growth strategy for corporate level strategy and for business level strategy result on 2 choices of strategy selection, competitive and cooperative, consider its two major services, dine-in services currently faced barrier on reach higher number of costumers handling due to its limitation order process using smartphone device, migration into hotline costumer care is the best selection plan, cargo and document delivery services to deliver the goods and document across Indonesia, however to succeed the strategy chosen, both services need cooperation with external partnership. Implementation phase to succeed the strategy using Balanced Scorecard as performance measurement system to an interactive management system for strategy execution, consisting of implementation model, gap analysis between current situation and desire objective, it is also using Balanced Scorecard as performance measurement system as an interactive management system for strategy execution. The objectives on each perspectives create the KPI management and deploy the programs into each functional, at the end to reach positive EVA as financial objective.Keywords: Pasundan Delivery Services, Strategic Management, Balanced Scorecard, KPI, EVA
Studi Awal Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Perkerasan Kaku Di Atas Tanah Lempung Ekspansif Haryanto, Iman; Utomo, Heru Budi
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 18 No. 3 (2022)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.18.3.165-177.2022

Abstract

Perubahan iklim berpotensi merusak infrastruktur termasuk struktur perkerasan kaku. Perkerasan yang dibangun pada tanah dasar tanah eskpansif rentan terhadap kerusakan, termasuk pumping. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi dampak perubahan iklim terhadap struktur perkerasan kaku. Data suhu udara dan curah hujan tahunan rerata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 26,71C dan 200,13 mm. Proyeksi perubahan iklim Bank Dunia menyebutkan bahwa pada periode 2080-an suhu udara meningkat 0,3C per dekade dan curah hujan tahunan rerata menurun 15%. Metode yang digunakan adalah Thornthwaite Moisture Index (TMI) (sebagai indikator penciri iklim) dan metode empiris untuk menghitung jumlah kerusakan level 3 (parah) akibat pumping. Lima tipe perkerasan kaku yang terdapat dalam Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 dipelajari sebagai obyek studi. Beberapa hasil studi adalah sebagai berikut. Perubahan TMI pada tahun 1976, 2016, 2019, dan 2080-an adalah 36,8; 48,07; 6,71; dan 57,54. Pumping index sebesar = 134 in3 per in length dapat menghasilkan variasi void depths > 5 cm, sehingga perkerasan kaku dapat mengalami kehilangan dukungan (loss of support). Perubahan iklim meningkatkan pumping perkerasan kaku tanpa tulangan antara 1832%. Lima tipe perkerasan kaku yang terdapat MDP 2017 memiliki pumping index kurang dari 134 in3 per in length, sehingga perubahan iklim diperkirakan tidak mengakibatkan tipikal perkerasan kaku standar di Indonesia mengalami kehilangan dukungan (loss of support). Perkerasan kaku tanpa tulangan terindikasi lebih mudah mengalami pumping erosion akibat perubahan iklim daripada perkerasan kaku dengan tulangan