Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MERAWAT KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Dewi Siti Oktavianti
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 7, No 3 (2021): JAKHKJ November 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemiayang menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah ulkus kaki diabetik. Masalah kaki diabetikmemerlukan pengobatan, perawatan yang lama dan dalam penanganannya masih menemui banyakkendala, baik dari tingkat keberhasilan maupun biaya. Bahkan ulkus kaki sering mengalami kekambuhan,dan sebagian besar kejadian ulkus kaki diabetik akan berakhir dengan amputasi. Upaya preventif untukmencegah terjadinya komplikasi ulkus kaki diabetik adalah perawatan kaki. Salah satu cara meningkatkanpengetahuan pasien tentang perawatan kaki adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki terhadappengetahuan dan kepatuhan merawat kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2.Metode : Desain penelitian menggunakan “Quasy Eksperimen”, yaitu pre-test and post-test withoutcontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita diabetes melitus di Panti WerdhaMilenia, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan sampel 16 orang. Instrumenpenelitian ini menggunakan kuesioner NAFF (Nottingham Assessment Functional Footcare), kuesionerDFCB (Diabetic Functional Care Behaviour). Analisis data menggunakan uji paired T Test.Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan nilai pvalue 0.0005, artinya ada pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang perawatan kaki terhadap kepatuhanmerawat kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2.Kesimpulan : Pendidikan Kesehatan tentang perawatan kaki dan Kepatuhan dalam perawatan kaki padapasien diabetes melitus merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi kronik padadiabetes yaitu ulkus kaki diabetic.
Penurunan Tekanan Darah Dengan Penerapan Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Pada Pasien Hipertensi Dewi Siti Oktavianti; Putri Dwi Insani
Madago Nursing Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/mnj.v3i1.1225

Abstract

Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Upaya untuk mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu dengan terapi rendam kaki air hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experiment, yaitu pre-test and post-test without control. Populasi dalam penelitian ini warga yang menderita hipertensi. Teknik pengambilan sempel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi pengukuran tekanan darah dan lembar checklist pemberian terapi rendam kaki air hangat. Analisis data menggunakan uji paired T Test. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.005 artinya ada pengaruh yang signifikan terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunaan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Penurunan Nyeri Pada Arthritis Gout Melalui Kompres Hangat Air Rebusan Serai: The Reduction of Gout Arthritis Pain with Warm Compress of Boiled Lemon Grass Dewi Siti Oktavianti; Siti Anzani
Madago Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.827 KB) | DOI: 10.33860/mnj.v2i1.439

Abstract

Introduction: Gout arthritis is a type of arthritis that caused too much uric acid in the blood and accumulation of uric acid crystals and causing pain. This pain will interfere with activities. The study aims to determine the effect of warm compresses of Boiled lemon Grass reduce the intensity pain of gout. Method: This research used Quasi Experiment design, pre-test and post-test without control. The research samples were 20 respondents who feel pain gout arthritis and have increased levels of uric acid in the blood. The instruments used were the observation sheet and pain intensity scale measurement sheet with Numeric Rating Scale (NRS). The statistical test used the Paired T Test. Results: The results showed that differences in the pain intensity before and after intervention with p value 0.005, meaning there was a significant effect warm compressed of Boiled lemon Grass to reduce pain in Gout arthritis. Conclusion: The warm compresses of Boiled lemon Grass can be used as a non-pharmacological therapy to reduce the pain of gout arthritis.
Saffron’s Effect on Blood Glucose Control in People with Type 2 Diabetes Mellitus Dewi Siti Oktavianti; Irfan Said; Alfonsa Reni Oktavia; Rani Rahmasari Tanuwijaya
Indonesian Contemporary Nursing Journal Volume 6 No. 2 Februari 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v6i2.18787

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a chronic disease that increase blood glucose owing to the body’s inability to make or use insulin properly. Chronic hyperglycemia is a significant issue for those with diabetes mellitus since it can result in a variety of problems. Controlling blood sugar is one of the therapies to prevent, inhibit and decrease diabetes-related problems. Consuming Saffron is a non-pharmacological way to enhance blood glucose management. Saffron include Crocins, Picrocrocin, and Safranal, all of which have hypoglycemic properties, improve insulin sensitivity, and help manage blood glucose. The purpose of this study is to assess the effect of Saffron (Crocus Sativus) on person with type 2 diabetes mellitus in terms of blood glucose control. Method: The research employed a quasi experimental approach, comprising a Pre-and post-test with control. Purposive sampling was used to split 54 respondents into two groups; 27 intervention groups and 27 control groups. The research was conducted in RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara in Jakarta Selatan. The paired T Test is applied for statistical analysis. Result: The results of this study indicated that Saffron had a substantial effect on blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus in the intervention group with a P-value 0,005 (P value < 0,05). Conclusion: Saffron can be used as a non-pharmacological treatment to help control blood glucose levels and avoid diabetic complications.
Perbedaan Frekuensi Pemberian Enteral Feeding terhadap Toleransi Feeding dan Kadar Glukosa Darah Dewi Siti Oktavianti; Yulia Yulia; Riri Maria
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.16 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v3i1.617

Abstract

Medical nutrition therapy is one of the interventions to provide sufficiently nutrition and to optimize glycemic controls in meeting the body metabolic needs. An Enteral Feeding is an alternative feeding method when there are obstacles to fulfill patients nutrition orally. This study aims to determine feeding tolerances and blood glucose controls in Type2 Diabetes Mellitus patients with different Enteral Feeding frequencies-three and six times preserving. This research is a quasi-experimental design study involving 26 patients admitted in a hospital. The results of the study on respondents with enteral feeding of a frequency 3x/24 hours found that 2respondents (15.4%) were tolerant with enteral feeding given and as many as 3respondents (23.1%) had normal blood glucose, while the results of the study for respondents with enteral feeding of a frequency 6x / 24 hours, 12 respondents (92.3%) were tolerant with enteral feeding given and as many as 12 respondents (92.3%) had normal blood glucose. The results showed that there was a statistically difference between the three times and six times Enteral Feeding with feeding tolerance (p = 0.005). There was a difference between the frequency of enteral feeding six times and three times in the blood glucose level (p = 0.005). Results of this study will assist in controlling blood glucose by regulating the timing of feeding in patients with type 2 diabetes mellitus.
PENGARUH KOMBINASI JUS BUAH NAGA DAN TOMAT TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS: The Effect of Giving Dragon Fruit and Tomato Juice Combinations on Blood Sugar Levels in Patients with Diabetes Mellitus Amelia Andriyani; Dewi Siti Oktavianti
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah dalam tubuh disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Jika gula darah penderita diabetes tidak terkontrol dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular, mikrovaskular, dan juga neuropati. Salah satu upaya untuk pengendalian penyakit diabetes secara non farmakologis yaitu dengan banyak konsumsi makanan tinggi serat dan antioksidan, seperti buah naga dan tomat. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi jus buah naga dan tomat terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di RW 006 Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre- experimental one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu warga yang menderita diabetes melitus sebanyak 22 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria responden yaitu penderita diabetes melitus yang rutin konsumsi obat diabetes namun kadar gula darahnya masih tinggi dengan jumlah sampel 15 orang. Hasil penelitian: Nilai rata-rata kadar gula darah sebelum dilakukan intrvensi adalah 160,13 mg/dl, sedangkan nilai rata-rata kadar gula darah setelah dilakukan intervensi sebesar 127,80 mg/dl. Sehingga didapatkan selisih rata-rata kadar gula darah sebelum dan sesudah intervensi sebesar 32,33 mg/dl. Uji statistic menggunakan uji paired t-test dengan p value 0,001 (p- value < 0,05), artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian kombinasi jus buah naga terhadap kadar gula darah penderita diabetes di Rw 006 Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan. Kesimpulan: Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu terapi nonfarmakoligis bagi penderita diabetes melitus untuk membantu megontrol kadar gula darah dan membantu mencegah terjadinya komplikasi diabetes.
Pengaruh Pemberian Kombinasi Kompres Jahe Merah dan Air Rebusan Serai terhadap Tingkat Nyeri Penderita Gout Arthritis Fitriah, Nesih; Oktavianti, Dewi Siti; Ponda, Aprizal
Jurnal Sehat Mandiri Vol 19 No 2 (2024): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 19 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v19i2.1174

Abstract

Gout arthritis is a disease characterized by bouts of severe pain in the joint area with high levels of uric acid in the blood. Pain in gout arthritis causes uncomfortable effects and can interfere with daily activities in sufferers. Pain in gout arthritis can be overcome with non-pharmacological therapy, namely red ginger compresses and lemongrass boiled water. The purpose of this study was to determine the effect of giving a combination of red ginger compress and lemongrass boiled water on pain levels in gout arthritis. This research design uses quasy experiment with two group pre and post design. The research location in RW 002 Pisangan Village, Ciputat, South Tangerang in May 2023. The sample size of 32 people was divided into 2 groups: 16 intervention groups and 16 control groups. This research instrument used demographic sheets, observation sheets and Numeric Rating Scale (NRS). The sampling technique in this study uses total sampling. Statistical test using T-test. paired T-test obtained p value = 0.0001 means that there is an effect of giving a combination of red ginger and lemongrass compresses on pain levels. The results of the Independent T-test obtained a P value of 0.0001, meaning that there was a difference in pain levels in the intervention group and the control group after treatment.The results of this study are expected to be one of the non-pharmacological therapies to reduce pain levels in patients with gout arthritis.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS APEL HIJAU DENGAN JUS TOMAT UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH DI KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT: Comparison of the Effectiveness of Green Apple Juice and Tomato Juice in Lowering Blood Cholesterol Levels in Kapuk Subdistrict, West Jakarta Elis Hidayati; Dewi Siti Oktavianti; Ricca Olivia Nastasya; Nana Andriana
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i1.1316

Abstract

Hiperkolesterolemi merupakan gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan oleh tingkat kolesterol dalam darah yang melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia jika tidak ditangani secara insentif bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke. Penanganan non-farmakologis dalam menurunkan kadar kolesterol salah satunya dengan mengkomsusmi jus apel hijau dan jus tomat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pemberian jus apel hijau dan jus tomat terhadap kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia di Rt.007 Rw.011 Kelurahan Kapuk Jakarta Barat. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan Pre test dan Post test without control group Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh penderita hiperkolesterolemia yang tidak rutin minum obat kolesterol sejumlah 34 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 34 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, 17 orang mengkomsumsi jus apel hijau dan 17 orang mengkomsumsi jus tomat. Hasil uji Paired T Test didapatkan ada perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah jus apel hijau dengan p=0,021 mean 78,76 mg/dl dan jus tomat p=0,012 mean 62,06 mg/dl pada orang yang menderita hiperkolesterolemia, sehingga dapat disimpulkan bahwa jus apel hijau dan jus tomat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan untuk menerapkan terapi non farmakologi untuk menurunkan kadar kolesterol.
Implementation of Tamarind and Red Ginger Boiled Drink to Reduce Dysmenorrhea in Adolescent Girls Marlefi, Nisa Nur; Oktavianti, Dewi Siti
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 13, No 2 (2025): EDITION JULY 2025
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v13i2.6557

Abstract

Dysmenorrhea is pain that a person feels during menstruation. Dysmenorrhea in adolescent females can adversely affect the learning process, as menstrual discomfort often impairs concentration and cognitive engagement. In more severe cases, the intensity of pain may necessitate rest, resulting in school absenteeism. Consequently, effective management of menstrual pain is essential to minimize its impact on daily functioning and to support the academic and psychosocial well-being of affected adolescents. This study aims to find out the difference between the administration of tamarind turmeric and red ginger decoctions on menstrual pain (dysmenorrhea) in adolescent girls. The design of the study used a quasi-experiment with two group pretest-posttest design. The population of this study was adolescents girl of classes VII, VIII, and IX, of 115 people. The total sample of this study was 40 people, consisting of two groups of 20 people in the tamarind turmeric group and 20 in the red-ginger group. The sampling technique used was stratified random sampling. This research instrument used the Numeric Rating Scale questionnaire (NRS). Statistical test using independent t test, with p value: 0,397, indicating that there was no significant difference in dysmenorrhea after the intervention between the turmeric-tamarind group and the red ginger group. Both turmeric-tamarind and red ginger decoctions can be one of the non-pharmacological therapies to help reduce menstrual pain (dysmenorrhea). 
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Rumah Tangga di RT 005 RW 002 Jurang Mangu Timur Kota Tangerang Selatan ElHanim, Assadillah Nurmaruli; Oktavianti, Dewi Siti
Journal of Nursing and Health Science Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jnhs.v2i2.59

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Pendidikan kesehatan diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sehingga berpengaruh terhadap pola hidup sehat di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan design penelitian menggunakant quasy  experiment dengan rancangan One Group Pre Post Test without control . Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 36 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling.  Uji statistic penelitian ini menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan tingkat Pengetahuan  responden yang memiliki kategori baik 26 orang(72,2%), kategori kurang 3 orang(8,3%), dan kategori cukup 7 orang (19,4%). dan Sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat responden dengan kategori positif sebanyak 33 orang (91,7%) dan kategori negative sejumlah 3 orang (8,3%) ,  nilai p value 0,000 artinya ada pengaruh yang signifikan Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih sehat pada rumah tangga. Pemberian pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada rumah tangga.