Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Mekarwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut Huwaida, Shabrina Attifah; Miradhia, Darto
Journal of Public Administration and Local Governance Vol 8, No 1 (2024): Public Policy Analysis and Innovation
Publisher : Social and Political Science Faculty - Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jpalg.v8i1.8618

Abstract

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan di Desa Mekarwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut hanya memiliki sedikit pengguna, yaitu sekitar 30 sambungan rumah dari target minimum 160 sambungan rumah. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan bagaimana proses implementasi program untuk menilai dan mengukur keberhasilan program. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan, menginterpretasi, serta merumuskan rekomendasi sebagai program penyedia layanan air bersih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui realitas lapangan secara mendalam dan kompleks. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling sehingga ditentukan tujuh informan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tentang program. Hasil penelitian menemukan bahwa implementasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat jika didasarkan pada pilar Organisasi, Interpretasi, dan Aplikasi dari Charles O. Jones (1996) pelaksanaannya tidak dijalankan secara tuntas akibat beberapa permasalahan yang terjadi, seperti belum terlaksananya sosialisasi program, keterbatasan dana untuk pengembangan program, perusakan pipa oleh oknum petani tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, diperlukan peningkatan kerja sama antara implementor program dengan pemerintah desa dalam merumuskan rencana keuangan untuk pengembangan program yang pada akhirnya akan turut serta menyelesaikan berbagai permasalahan lainnya.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA AGROWISATA DI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Buchari, Rd. Ahmad; Muhtar, Entang Adhy; Miradhia, Darto; Muharam, Riki Satia
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i2.51148

Abstract

Kabupaten Bandung memiliki ukuran total wilayah seluas 176.238,67 hektar. Dengan sebagian besar wilayahnya berada di antara bukit-bukit dan gunung-gunung. Ada pula kawasan budidaya pertanian meliputi kebun campur, perkebunan, sawah, ladang, dan tegal. Semuanya didukung panorama pariwisata yang cukup indah dan alami. Dan hari ini Pariwisata di Kabupaten Bandung telah menjadi tujuan utama kunjungan domestik dari Bandung maupun dari luar Bandung bahkan dari mancanegara. Ketercapaian target pada kegiatan PPM ini cukup baik, karena materi sosialisasi telah dapat disampaikan secara keseluruhan. Materi workshop yang telah disampaikan secara umum dengan tema Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Agrowisata di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.
Pemberdayaan Kelompok Tani (Poktan) Di Desa Ciwangi Sabeera, Alaia Layla; Miradhia, Darto
Jambura Journal of Community Empowerment Volume 5 No. 2: Desember 2024
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjce.v5i2.3030

Abstract

Penelitian ini berfokus pada Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa Ciwangi Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut. Permasalahan pada penelitian ini adalah dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan perkembangan masyarakat dan upaya untuk memperkuat potensi yang ada dalam masyarakat dengan tindakan konkret. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana kontribusi Gabungan Kelompok Tani dalam pemberdayaan kelompok tani di Desa Ciwangi, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemberdayaan masyarakat dari Ginanjar Kartasasmita (1997), dimana teori tersebut memiliki 3 komponen yaitu, enabling, empowering, dan protecting. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memperoleh informan yang melibatkan para aktor yang terlibat dalam pemberdayaan kelompok tani. Informan pada penelitian ini adalah aparat pemerintah Desa Ciwangi, Gabungan Kelompok Tani, dan Kelompok Tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembeerdayaan kelompok tani di Desa Ciwangi berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa hambatan dan masalah yang perlu diatasi seperti belum adanya proyeksi laporan setiap kelompok tani di Desa Ciwangi, sulitnya integrasi teknologi modern dengan kearifan lokal, dan keterlambatan dalam distribusi pupuk.
Community Driven Development Model Pada Program Gerbang Cahayaku di Desa Tanjungsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Kurnia, Dhita Amelia; Miradhia, Darto
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 22 No. 1 (2024): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/miu.v22i1.13427

Abstract

The development paradigm shift has now developed towards human-based development by focusing on community participation. This is based on the belief that the community knows best what they need. This study aims to describe the application of the Community Driven Development model in the Gerbang Cahayaku programme implemented in Tanjungsari Village, Karangpawitan District, Garut Regency. The analysis was conducted using three important aspects that are specific characteristics in this model, namely decentralisation, democratisation, and collective action. The research method used is descriptive qualitative to produce a description of the factual issues raised systematically. The results showed that in general the implementation of Gerbang Cahayaku carried out in Tanjungsari Village has fulfilled the three main aspects that characterise the Community Driven Development model. Decentralisation relates to the transfer of authority from Disperkim to Community Self-Help Group to manage development activities, from planning, implementation, to supervision. Democratisation relates to the implementation of local governance and participatory decision-making process by involving the community. Finally, collective action relates to community mobilisation that occurs inclusively to be directly involved in all stages of development activities. Key Words: The development of villages, community driven development, decentralization, democratization, collective action