Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PUBLIC ENGAGEMENT IN THE POLICY OF ARRANGEMENT AND EMPOWERMENT FOR STREET VENDORS IN GARUT KOTA SUBDISTRICT Ramdhan, Kurnia Muhamad; Rusli, Budiman; Buchari, Rd. Ahmad
Sosiohumaniora Vol 22, No 2 (2020): SOSIOHUMANIORA, JULY 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v22i2.25792

Abstract

This paper aims to examine the cause of public engagement ineffectiveness in the policy of arrangement and empowerment for street vendors in Garut Kota subdistrict. The research method used is descriptive qualitative. Based on the results of the study, it can be concluded that public engagement in this policy has not been effective, because it has not been related to: 1) Context and Settings; 2) Sponsors, Conveners, and Their Motivations for Direct Public Engagement; 3) Process Design; and 4) Outcomes. Regarding Context and Settings, there are no specific rules for public engagement. Public engagement has become a formality to fulfill the principles of democratic governance, but most of the local government decisions and actions that are considered crucial in this policy do not represent street vendors desire. Regarding Sponsors, Conveners, and Their Motivations for Direct Public Engagement, public engagement in the policy does not have sponsors yet in its sustainability, as for those who are organizers of public engagement in this policy based on the Regent’s Decree, especially in the fields that give positions to street vendors to be engaged as implementing elements. Some information, related to Process Design and Outcomes, is challenging to obtain. In substance, the author does not find information that is genuinely relevant to the aspects contained therein. The author recommends that a comprehensive review be carried out to formulate the Implementation Guidelines and Technical Guidelines based on the elements set out in the framework of direct public engagement as a guideline for conducting public engagement.
EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG PARIWISATA DI DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH, KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021 Adzan, Galuh Efnol; Ningrum, Sinta; Buchari, Rd. Ahmad
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik Vol 7, No 2 (2024): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v7i2.41530

Abstract

Program Pemberdayaan Masyarakat di bidang pariwisata di Desa Temajuk telah berlangsung sejak dirumuskannya Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Sambas pada 2016. Program Pemberdayaan Masyarakat ini ditujukan kepada masyarakat sadar wisata, terutama masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Pesona Bahari Desa Temajuk. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi serta menganalisis program pemberdayaan masyarakat dibidang pariwisata di Desa Temajuk yang dalam menjalankan program ini Desa Temajuk berada di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal menjadikannya semakin kompleks dengan gejala sosial yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, di mana peneliti mendapatkan informasi dengan metode purposive dengan mewawancarai narasumber yang kompeten. Untuk mengukur keberhasilan program pemberdayaan ini, peneliti menggunakan empat indikator, yakni indikator masukan, indikator proses, indikator hasil, dan indikator dampak. Indikator ini nantinya menjadi poin pembahasan yang akan ditarik kesimpulan bahwa program pemberdayaan ini sudah berjalan dengan efektif, namun masih memiliki beberapa kendala yang harus dihadapi terutama terkait intensitas yang kurang, kurangnya anggaran untuk program tersebut, prioritas masyarakat dalam mengikuti program, pola pikir masyarakat serta fasilitas penunjang program pemberdayaan. The Community Empowerment Programme in tourism in Temajuk Village has been going since the formulation of the Sambas Regency Regional Tourism Development Master Plan in 2016. This Community Empowerment Programme is aimed at tourism-aware communities, especially communities who are members of the Kelompok Sadar Wisata (Tourism Awareness Group ) Pesona Bahari in Temajuk Village. This article aims to evaluate and analyse the community empowerment program in the field of tourism in Temajuk Village which in running this program Temajuk Village is in the Frontier, Outermost, and Disadvantaged areas making it more complex with existing social symptoms. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach, where researchers obtain information using a purposive method by interviewing competent sources. To measure the success of this empowerment programme, researchers used four indicators, namely input indicators, process indicators, outcome indicators, and impact indicators. This indicator will later become a discussion point that will draw the conclusion that this empowerment programme has been running effectively, but still has several obstacles that must be faced, especially related to lack of intensity, lack of budget for the programme, community priorities in participating in the programme, community mindset and facilities supporting the empowerment programme.Key word: Program, Empowerment, Tourism
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PERCEPATAN PERAN DESA UNTUK MENCAPAI SDGs DESA TANPA KEMISKINAN DI DESA MEKARSARI, KECAMATAN SELAAWI, KABUPATEN GARUT Buchari, Rd. Ahmad; Darmawan, Ivan; Utami, Sawitri Budi; Novel, Nurillah Jamil Achmawati; Qisty, Jovanscha; Sandjaya, Teguh; Susetyaningsih, Adi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i2.43451

Abstract

Desa Mekarsari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Selaawi yang memiliki potensi ekowisata berupa bambu yang dijadikan bambu kreatif (bambu kriya) dan sangkar burung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan  teknologi untuk optimalisasi ekowisata desa serta penyebarluasan potensi desa memalui video dokumenter. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini menghasilkan satu video dokumenter yang memperkenalkan potensi Kecamatan Selaawi, khususnya Desa Mekarsari dan Mini Workshop yang terdiri dari pemberian materi mengenai marketplace dan materi menjadi konten kreator dan pembuatan konten yang baik. Sebelumnya, hasil observasi menunjukkan pemanfaatan media digital dalam pemasaran produk bambu masih sangat terbatas. Hasil program pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para pengrajin terhadap akses pemasaran digital dan ekspor impor produk bambu. Mekarsari Village is one of the Selaawi District villages with ecotourism potential in the form of bamboo, which is made into creative bamboo (crafted bamboo) and bird cages. This community service activity aims to increase knowledge and use of technology to optimize village ecotourism and disseminate village potential through documentary videos. This Community Service Program produced a video documentary that introduced the possibility of Selaawi District, especially Mekarsari Village, and a Mini Workshop, which consisted of providing material on marketplaces and materials on becoming content creators and making good content. Previously, the results of observations showed that the use of digital media in marketing bamboo products was still minimal. The results of this community service program show an increase in the knowledge and skills of artisans regarding access to digital marketing and the export and import of bamboo products.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA AGROWISATA DI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Buchari, Rd. Ahmad; Muhtar, Entang Adhy; Miradhia, Darto; Muharam, Riki Satia
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i2.51148

Abstract

Kabupaten Bandung memiliki ukuran total wilayah seluas 176.238,67 hektar. Dengan sebagian besar wilayahnya berada di antara bukit-bukit dan gunung-gunung. Ada pula kawasan budidaya pertanian meliputi kebun campur, perkebunan, sawah, ladang, dan tegal. Semuanya didukung panorama pariwisata yang cukup indah dan alami. Dan hari ini Pariwisata di Kabupaten Bandung telah menjadi tujuan utama kunjungan domestik dari Bandung maupun dari luar Bandung bahkan dari mancanegara. Ketercapaian target pada kegiatan PPM ini cukup baik, karena materi sosialisasi telah dapat disampaikan secara keseluruhan. Materi workshop yang telah disampaikan secara umum dengan tema Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Agrowisata di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.
PENINGKATAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN PRODUK LOKAL MELALUI PEMASARAN DIGITAL DESA CIKERUH JATINANGOR Buchari, Rd. Ahmad; Darmawan, Ivan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v1i2.26592

Abstract

Kecamatan Jatinangor saat ini dikenal dengan kawasan pendidikan berkat hadirnya beberapa Universitas maupun institut skala nasional seperti, UNPAD, ITB, IPDN, dan IKOPIN. Desa Cikeruh sendiri merupakan salah satu dari delapan desa yang terdapat di Jatinangor, keberadaan kampus-kampus tersebut yang sangat dekat dengan Desa Cikeruh turut mempengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi di Desa Cikeruh. Masyarakat Desa Cikeruh memiliki mata pencaharian yang hampir merata di sektor wirausaha, pertanian, jasa, dan transportasi. Adapun sebagian produk-produk yang dihasilkan meliputi makanan ringan, yakni kripik pangsit, yoghurt, dan rengginang. Permasalahan yang dialami oleh masyarakat yang berwirausaha berupa kurangnya pengetahuan dan pemahaman serta akses untuk mempromosikan produk-produk tersebut menggunakan media sosial sehingga mengakibatkan penjualan yang dilakukan kurang maksimal dan penghasilan masyarakat tidak berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah setempat dapat meningkatkan potensi wirausaha masyarakat Desa Cikeruh melalui kebijakan mikro dan budaya, penyediaan fasilitas, memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat bekerja sama dengan kampus-kampus sekitar. Pemerintah juga perlu memberikan perhatian kepada para wirausahawan agar dapat menggunakan media sosial sebagai media pemasaran sehingga dapat mengekspansi pasar lebih luas yang pada akhirnya akan membantu perekonomian masyarakat Desa Cikeruh. Jatinangor district is currently known as an educational area due to the presence of several universities and national scale institutes such as UNPAD, ITB, IPDN, and IKOPIN. Cikeruh Village itself is one of eight villages located in Jatinangor, the existence of these universities which are very close to Cikeruh Village also influenced the social and economic development of Cikeruh Village. The people of Cikeruh Village have almost equal livelihoods in the entrepreneurship, agriculture, services and transportation sectors. Some of the products produced include snacks, namely dumpling chips, yogurt, and rengginang. Problems experienced by entrepreneurs are in the form of lack of knowledge and understanding as well as access to promote these products using social media resulting in sales that are made less than the maximum and the income of the community is not developing. Therefore, the entrepreneurial potential needs to be increased using digital-based marketing or through online media. Digital-based marketing using social media is one of the effective potential in promoting business quickly, easily, and cheaply. In this case, the local government can increase the entrepreneurial potential of the Cikeruh Village community through micro and cultural policies, the provision of supporting facilities, as well as providing education and knowledge to the community in collaboration with surrounding universities. The government also needs to pay attention to entrepreneurs in order to be able to use social media as a marketing medium so that it can expand the wider market which will ultimately help the economy of the Cikeruh Village community.  
OPTIMALISASI EKOWISATA DESA DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERCEPATAN CAPAIAN SDGs DESA DI KABUPATEN GARUT Buchari, Rd. Ahmad; Utami, Sawitri Budi; Darmawan, Ivan; Novel, Nurillah Jamil Achmawati; Fildzah, Jovancha Qisty Adinda; Suseytaningsih, Adi; Hamid, Nasim Abdul; Gumelar, Rizky
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i1.41849

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Desa Mekarsari. Desa Mekarsari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Selaawi yang memiliki potensi ekowisata berupa bambu yang dijadikan bambu kreatif (bambu kriya) dan sangkar burung. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi untuk optimalisasi ekowisata desa yang mana dengan metode melalui upgrading dan mini-workshop serta film dokumenter diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat Desa Mekarsari. Desa Mekarsari menjadi desa yang pantas dijadikan tempat pengabdian yang mengacu pada tema yang dibawakan. Dari hasil asesmen itu pula tim menemukan dua fokus penelitian, yaitu fokus “teknologi” dengan output campaign yang berupa video dokumenter dan fokus “ekowisata” dengan output mini-workshop. Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat membuat suatu campaign berupa pembuatan video dokumenter yang memperkenalkan Kecamatan Selaawi dan Desa Mekarsari khusus penelitian yaitu Desa Mekarsari. Kegiatan PPM ini dilakukan dengan membuat sebuah acara yang bertajuk mini-workshop yang rangkaian acaranya terdiri dari pemberian materi mengenai marketplace dengan mini-workshop untuk memberikan materi bagaimana untuk menjadi konten kreator dan bagaimana cara membuat konten yang baik. Tim telah berhasil membuat sebuah video dokumenter yang berupa campaign yang dipublikasikan di media sosial khususnya Youtube. Tim juga berhasil menyelenggarakan main event berupa mini-workshop yang telah diselenggarakan pada tanggal 2 Agustus 2022 yang telah dihadiri oleh berbagai pihak.
Pembangunan Sosial Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut Bertrand Nathaniel Sibarani, Dominicus; Buchari, Rd. Ahmad
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 4 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i4.681

Abstract

Desa Mekarsari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut yang terkenal dengan kerajinan sangkar burung berkualitas, serta dinobatkan sebagai desa dengan penghasil kerajinan sangkar burung terbaik se-Kecamatan Selaawi. Berdasarkan penilaian Indeks Ketahanan Sosial (IKS) Desa Mekarsari tahun 2023, Desa Mekarsari memiliki nilai IKS dengan presentase 41 %. Dalam pembangunan sosial, menurut Patel (2015) terdapat karakteristik pembangunan sosial yang dilihat dari dimensi kuncinya, yaitu vision, goals, principles, programme type, auspices, views of providers and beneficiaries, dan local and global actions. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif dengan teknis analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive. Berdasarkan teori dimensi kunci karakter pembangunan sosial menurut Patel (2015), dalam implementasi program dan pelaksanaan kegiatan di Desa Mekarsari, masih terdapat kekurangan dari pengadaan anggaran, fasilitas, inisasi dan keaktifan masyarakat, dan partisipasi kritis dari masyarakat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Competence of Frontline Implementers in the Implementation of the Policy of Appointing State Treasury Officials to Work Units within the Ministry of Religious Affairs Office Ciamis Regency Hidayat, Dasep Sanju; Muhafidin, Didin; Rusli, Budiman; Buchari, Rd. Ahmad
International Journal of Science and Society Vol 6 No 3 (2024): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v6i3.1244

Abstract

The new approach to state financial management began with the introduction of Law Number 17 of 2003 on State Finance, Law Number 1 of 2004 on State Treasury, and Law Number 15 of 2004 on the Audit of State Financial Management and Accountability. The implementation of Minister of Religious Affairs Regulation Number 32 of 2021, which essentially serves as a policy or program within the Ministry of Religious Affairs, outlines the procedures for appointing treasury officials. This process will significantly influence the transparency and accountability of budget management. The success of these policies in achieving their intended outcomes naturally depends on factors related to policy, organizational structure, and the surrounding environment. The competence of frontline implementers is the competence of policy implementers, while the competence of implementers is a work ability of each policy implementer which includes aspects of knowledge, skills, and work attitudes in accordance with the expected standardization. Minister of Religious Affairs Regulation Number 32 of 2021 Article 2 Paragraph 5 states that state treasury officials, namely Paying Warrant Signing Officers, Commitment Making Officials and Expenditure Treasurers must have a certificate of competence. With regard to the prerequisites to be able to carry out duties as a state treasury official, they must have competence, where one of the indicators of having this competence is eligibility indicated by the certificate obtained after following the certification process. To achieve good policy implementation cannot be achieved in a short time where there must be several stages taken. The first stage is called the fullness stage where it is very important to be qualified to be eligible for office, the next stage is quality, namely how the work is carried out better and who does it.
Community Empowerment Strategy In Developing Agrotourism Village In Kuningan Regency, West Java Buchari, Rd. Ahmad; Zuhdi, Sulaiman; Abas, Azlan; Aiyub, Kadaruddin; Muhtar, Entang Adhy; Miftah, Ahmad Zaini; Muharam, Riki Satia; Darto, Darto
Journal of Government and Civil Society Vol 8, No 2 (2024): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v8i2.11550

Abstract

The enhancement of local resources through agrotourism presents significant opportunities for economic growth, social benefits, and environmental sustainability in rural communities. This study explores strategic approaches to community empowerment in the development of agrotourism villages within Kuningan Regency, West Java, an area rich in agricultural potential. A qualitative case study method was adopted, gathering data through observations, in-depth interviews, and focus group discussions (FGD). The findings underscore that agrotourism village development requires an integrated approach, focusing on robust governance, active community participation, innovation, and cross-sector collaboration to efficiently manage and promote tourism destinations. The study highlights the critical role of government policy and budgetary support in establishing programs that leverage local agricultural strengths, empowering communities to participate actively in sustainable tourism. By employing a comprehensive, long-term development model, agrotourism can be effectively harnessed to yield both economic and social value for local communities, while also prioritizing environmental conservation. This research provides valuable insights into how structured community empowerment and strategic collaboration can unlock the full potential of agrotourism as a sustainable development pathway for rural regions.Peningkatan sumber daya lokal melalui agrowisata menghadirkan peluang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi, manfaat sosial, dan keberlanjutan lingkungan di komunitas pedesaan. Studi ini mengeksplorasi pendekatan strategis dalam pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan desa agrowisata di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang kaya akan potensi pertanian. Metode studi kasus kualitatif diterapkan, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah (FGD). Hasil penelitian menekankan bahwa pengembangan desa agrowisata membutuhkan pendekatan terintegrasi yang berfokus pada tata kelola yang kuat, partisipasi aktif masyarakat, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor untuk mengelola dan mempromosikan destinasi wisata secara efisien. Studi ini menyoroti peran penting dukungan kebijakan dan anggaran pemerintah dalam membentuk program-program yang memanfaatkan kekuatan pertanian lokal, memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pariwisata berkelanjutan. Dengan menerapkan model pengembangan yang menyeluruh dan jangka panjang, potensi agrowisata dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memberikan nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal, sambil tetap memprioritaskan pelestarian lingkungan. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pemberdayaan masyarakat yang terstruktur dan kolaborasi strategis dapat membuka potensi penuh agrowisata sebagai jalur pembangunan berkelanjutan bagi wilayah pedesaan.