Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keterkaitan Tingkat Efektifitas Metode Fitoremediasi Terhadap Tingkat Pertumbuhan Media Eceng Gondok Pada Limbah Cair C6+ Safitri, Dewi; Patandjengi, Baharuddin; Syahrul, Muhammad; Fahruddin; Budimawan; Demmallino, Emmal Basham
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.26.2.61-65

Abstract

Liquid waste of Cr6+ is often produced by nickel ore mining companies, one of which is CV. Unaha Bakti Persada has a Cr6+ concentration of 0.78 ppm which has not yet reached the 0.1 ppm quality standard, so it is necessary to treat Cr6+ waste using an in vitro phytoremediation technique for water hyacinth media of E. azurea and E. crassipes. The purpose of this study was to determine the effectiveness of phytoremediation method, the level of damage to water hyacinth and the rate of growth of the water hyacinth plant. The study used an in vitro phytoremediation method for water hyacinth media E. crassipes and E. azurea for 15 days. The results showed that the effectiveness of water hyacinth E. azurea was 87% able to reduce the concentration of Cr6+ 0.78 ppm to 0.1 ppm within 15 days, while E. crassipes and the combination of E. crassipes and E. azurea were 64%. The rate of water hyacinth damage to Cr6+ wastewater was faster in E. azurea, namely 40% compared to E. crassipes by 27% and the combination of E. crassipes and E. azurea by 13%. The growth of water hyacinth in Cr6+ wastewater was faster in the combination of E. Crassipes and E. azurea, namely plant weight 45%, root length 38%, plant height 23% compared to E. azurea, namely plant weight 35%, root length 32%, height plant 17%, and E. crassipes, namely plant weight 45%, root length 38%, plant height 7%.
Transfer Teknologi Produksi Induk dan Benih Unggul Menggunakan Seleksi Individu Berbasis Morfologi dan Molekuler untuk Menunjang Smart Fisheries Village Ikan Nila di Sulawesi Selatan Irmawati, Budimawan; Sitti Fakhriyyah; Andi Haerul; Alimuddin; Budimawan; Kamaruddin; Siti Aslamyah
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i2.1148

Abstract

Kegiatan transfer teknologi produksi induk dan benih ikan nila unggul di Sulawesi Selatan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya ikan nila melalui mandiri benih. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mentransfer mekanisme standar dalam mengontrol kualitas indukan dan benih yang beredar di masyarakat. Program ini didukung oleh Program Dana Padanan (DPD) Kedaireka 2024 yang diselenggarakan oleh Tim dari Universitas Hasanuddin dan IPB University yang bermitra dengan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros. Teknologi yang ditransfer adalah seleksi individu berdasarkan karakter morfologi terpilih, laju pertumbuhan dan penerapan teknologi molekuler untuk mengontrol breeding value. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pembudidaya ikan di lima kabupaten yaitu Gowa, Maros, Pinrang, Mamasa, dan Enrekang mengadopsi teknologi yang dihilirisasi dan mulai menerapkan untuk merakit induk secara mandiri. Meskipun demikian, tantangan dalam hal ketersediaan fasilitas dan pemahaman teknis masih perlu didukung dan terus dilakukan pendampingan. Keberlanjutan program tertuang dalam perjanjian kerjasama dengan komitmen bersama untuk memastikan implementasi yang konsisten, pemantauan yang berkelanjutan, serta evaluasi rutin guna memastikan pencapaian tujuan jangka panjang dan pengelolaan sumber daya yang efisien untuk mendukung Program Smart Fisheries Village khususnya di Sulawesi Selatan.