Diah Setiowati, Retno
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Single Nucleotide Polymorphism (SNP) Gen Laccase-24 (EgLCC24) dalam Ketahanan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Ganoderma boninense Nugroho, Syarul; Yuli Rahmadi, Hernawan; Syukur, Muhamad; Widodo, Widodo; Bayuardi Suwarno, Willy; Sri Wening, Sri Wening; Faizah, Rokhana; Diah Setiowati, Retno; Adriwan Siregar, Heri
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 33 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v33i1.285

Abstract

Ganoderma boninense attack and its rapid spread in oil palm plantations have caused significant economic losses. The use of Ganoderma resistant plant materials can be a solution, but the allelic segregation that occurs causes not all DxP progeny obtained have the nature of resistance to Ganoderma. The role of molecular markers is needed to assist initial selection of Ganoderma resistant DxP progenies in nurseries. This study aims to identify targeted SNP markers from the Laccase-24 gene (EgLCC24), which is thought to play a role in oil palm resistance to Ganoderma. Three oil palm DxP populations were used in this study, namely populations A, B, and C. Ganoderma screening in nurseries was carried out on these three populations to obtain progeny samples with resistant and susceptible phenotypes, which were then further analyzed. The methods used include SNP analysis and the use of SNAP primers for marker development. The SNP differences obtained from this study led to amino acid changes, but did not cause stop codons. The validation results using SNAP primers on the Laccase-24 gene showed that DxP progeny from populations A, B, and C relatively have moderate allele characteristics of Ganoderma resistance.
Respon Morfologi Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Fadli Pangaribuan, Ikhwan; Diah Setiowati, Retno; Wening, Sri; Rahma Pratiwi, Dian; Novandi Ginting, Eko; Mardiana, Cut; Ernayunita, Ernayunita
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 33 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v33i2.294

Abstract

Kelapa sawit memerlukan pasokan nutrisi yang seimbang dan cukup untuk mencapai hasil yang optimal. Unsur-unsur seperti nitrogen (N) dan kalium (K) adalah makronutrien yang paling penting dibutuhkan oleh tanaman. Biaya aplikasi pupuk relatif tinggi, yang menimbulkan peluang dan tantangan dalam merakit bahan tanaman yang efisien dalam pemanfaatan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati respons berbagai populasi tanaman kelapa sawit terhadap perlakuan aplikasi pupuk. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan split-split plot dengan tiga faktor: jenis pupuk [nitrogen (N1) dan kalium (N2)], dosis pupuk [0% (P0), 100% (P1), 75% (P2), dan 50% (P3) dari dosis yang dianjurkan], dan bahan tanaman [populasi 1-6 (V1-V6)], diulang sebanyak enam kali. Perlakuan dengan rata-rata tinggi tanaman tertinggi diamati pada P2, dimana pupuk diaplikasikan sebesar 75% dari dosis yang dianjurkan. Sebaliknya, kombinasi jenis pupuk dan dosis terbaik diperoleh dari N1, yang mengacu pada tanaman yang diperlakukan dengan 75% pupuk nitrogen yang dianjurkan. Berdasarkan populasi yang digunakan, populasi V1 menunjukkan rata-rata tinggi tanaman terendah, berbeda signifikan dari populasi lainnya. Ketika mengamati populasi, rata-rata jumlah daun populasi V2 dan V6 berbeda signifikan dari yang lain dan memiliki rata-rata tertinggi. Namun, ketika mengamati interaksi dengan jenis pupuk, interaksi N2V6 yang melibatkan populasi enam yang diperlakukan dengan pupuk kalium menunjukkan rata-rata jumlah daun tertinggi dan berbeda signifikan dari interaksi lainnya. Mengenai diameter batang, populasi V3, V2, V4, dan V6 memiliki rata-rata diameter batang terbesar dan berbeda signifikan dari V5 dan V1. Kombinasi perlakuan N2P2V6 (populasi enam yang diperlakukan dengan 75% pupuk kalium) dan N1P3V2 (populasi dua yang diperlakukan dengan 50% pupuk nitrogen) memiliki rata-rata diameter batang terbesar, masing-masing 8,14 cm dan 8,07 cm, dan berbeda signifikan dari 46 interaksi lainnya. Di sisi lain, rata-rata diameter batang terkecil ditemukan pada tanaman dengan interaksi N2P3V1, yang berukuran 5,33 cm, dan berbeda signifikan dari 47 interaksi lainnya.