Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KLINIK PRATAMA SEHATI HUSADA KECAMATAN SIBIRU-BIRU Mayasari Rahmadhani
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 1 (2021): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i1.1624

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab kematian tersering pada anak dan dewasa. Salah satu penyebab utama ISPA adalah merokok dan terpapar asap rokok. Setiap tahun, lebih dari 8 juta orang meninggal akibat merokok. Di Sumatera Utara terdapat 69.517 kasus, dengan lokasi terbanyak di Kota Medan 20.928 kasus. Prevalensi ISPA pada balita di Sumatera Utara sebanyak 6.668 kasus. Terdapat 986 kasus di Kabupaten Deli Serdang. Disusul Kota Medan sebanyak 865 kasus dan kasus terendah di Kabupaten Pakpak Bharat yaitu 29 kasus. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini adalah 50 balita yang tidak mengalami ISPA sebagai kontrol dan 50 balita yang mengalami ISPA sebagai kasus. Data akan dianalisis dengan uji chi-square. Balita yang mengalami ISPA yaitu laki-laki (52,0%) dan perempuan (48,0%). Sebagian besar balita yang mengalami ISPA berada pada rentang usia 25-36 bulan (36,0%) dan minimal usia kisaran 1-12 (4,0%). Pada balita dengan ISPA, sebagian besar anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok (82,0%) dibandingkan yang tidak merokok (18,0%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin balita dengan kejadian ISPA di Poliklinik Pratama Sehati Husada Kecamatan Sibiru-Biru Tahun 2020 dengan nilai p = 0,689 (p> 0,05). Daan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan kejadian ISPA di Poliklinik Pratama Sehati Husada Kecamatan Sibiru-Biru Tahun 2020 dengan nilai p = 0,887 (p> 0,05). Maka kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok pada anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Pratama Sehati Husada Kecamatan Sibiru-Biru Tahun 2020.
Risk Factors of Stunting In Pangkalan Kuras 2 Public Health Center at Pelalawan District, Riau Province Mayasari Rahmadhani
Science Midwifery Vol 10 No 1, October (2021): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WHO states that, in the world there are more than 2 million deaths in children aged 6 years old to 12 years old are directly related to nutrition, especially those caused by stunting and about 1 million deaths due to lack of energy and protein, vitamin A and zinc. In the 2013 Riskesdas, Riau is known to have a prevalence of stunting toddler for 30%, so Riau is still in a problematic condition, especially its public health related to nutrition. This study is a descriptive analytic study with a cross-sectional design. Where the sampling technique is total sampling with 57 people in total, namely all infant aged 5-56 months in the Pangkalan Kuras 2 Public Health Center, Pelalawan District, Riau Province. The results of the data analysis that obtained are the correlation between the maternal last education p =0.813, correlation of Breastfeeding History p=0.039, correlation of Maternal Height History p=0.357, and correlation of Infant Weight History p=0.337. There is no correlation between a low level of maternal education, a low maternal height history and a low birth weight history on the occurrence of stunting. And there is a correlation between non-exclusive breastfeeding to the occurrence of stunting.
PENGARUH MAKANAN AKIBAT TIMBULNYA ACNE VULGARIS (JERAWAT) PADA MAHASISWA MAHASISWI FK UISU TAHUN 2020 Andhyka Syahputra; Siska Anggreni; Dewi Yanti Handayani; Mayasari Rahmadhani
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 4 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.435 KB) | DOI: 10.30743/stm.v4i2.62

Abstract

Acne vulgaris dapat muncul pada semua usia, tetapi pengaruh hormonal yang membuat acne vulgaris muncul pada masa remaja. Selain itu banyak faktor yang dapat memicu terjadinya acne vulgaris, seperti makanan, aktifitas fisik, penggunaan kosmetik, penggunaan obat dan minuman terlarang, stres, mencuci kulit wajah (kebersihan), kondisi kulit wajah, iklim/suhu/lingkungan, infeksi bakteri, dan keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan makanan dengan timbulnya jerawat pada mahasiswa mahasiswi Fakultas Kedokteran UISU. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan desain cross-sectional. Untuk mengambil sampel dalam penelitian ini dengan mengambil data langsung dan melihat langsung dengan purposive sampling dengan jumlah 79 orang. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Frekuensi responden berdasarkan acne vulgaris, yang paling banyak adalah responden dengan acne ringan yaitu sebanyak 37 orang (46,8%), Responden berdasarkan makanan paling banyak adalah responden dengan menggunakan makanan yang buruk yaitu sebanyak 31 orang (39,2%). Uji hipotesis menggunakan uji chi square didapatkan nilai p= 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah makanan dapat mempengaruhi terjadinya acne vulgaris. Penelitian lebih lanjut untuk pengaruh variabel lain dalam menyebabkan kejadian acne vulgaris perlu dilakukan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI KAMPUNG BEDAGAI KOTA PINANG Mayasari Rahmadhani
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 4 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.168 KB) | DOI: 10.30743/stm.v4i1.132

Abstract

Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular yang mana patofisiologinya adalah multi faktor, sehingga tidak bisa diterangkan hanya satu mekanisme tunggal. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor risiko tersebut secara bersama-sama (common underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di Puskesmas Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Desain penelitian menggunakan pendekatan case control terhadap 76 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi adalah usia dewasa akhir (36-45 tahun) adalah faktor asupan garam (p= 0,000), genetik (p=0,000), obesitas (p=0,000), stress (p =0,000), merokok (p =0,000) dan konsumsi alkohol (p =0,000). Variabel yang tidak berpengaruh adalah jenis kelamin (p=0,251) dan olahraga (p =0,160). Terdapat pengaruh signifikan antara faktor genetik, obesitas, stress, konsumsi alkohol, merokok dan asupan garam berlebih terhadap hipertensi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI REMAJA PUTRI SMK MULTIKARYA MEDAN Melida Daulay; Sofiani Sari; Mayasari Rahmadhani; Siti Kemala Sari
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 5 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.076 KB) | DOI: 10.30743/stm.v5i2.339

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa yang dialami setiap orang. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik itu secara fisik maupun mental. Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita yang merupakan tanda alami dari pubertas. Di Indonesia, kewajiban menjaga kesehatan dan kebersihan terkait menstruasi sering diabaikan. Menstruasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi lainnya yang memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial-ekonomi dalam jangka panjang bagi remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total sampel sebanyak 60 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kendall-Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pengetahuan menstruasi terbanyak adalah pengetahuan baik (43,3%), dengan perilaku personal hygiene terbanyak adalah perilaku personal hygiene baik (58,3%). Hasil uji bivariat didapatkan tidak adanya hubungan antara antara pengetahuan menstruasi dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMK Multi Karya Medan (p=0.779).
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PREVENTIF CA MAMMAE DENGAN SADARI PADA MAHASISWI FK UISU ANGKATAN 2018-2019 Rini Fadilla; Mayasari Rahmadhani
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 6 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.267 KB) | DOI: 10.30743/stm.v6i1.340

Abstract

Kanker payudara atau biasa disebut dengan Ca Mammae merupakan tumor ganas yang berasal dari pembentukan sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebabkan penyebaran ke jaringan atau organ di sekitar payudara atau ke organ lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI pada mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019. Metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 165 mahasiswi dan didapatkan jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin adalah 117 mahasiswi. Rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 tentang SADARI dengan nilai mean 70,6. Rata-rata tindakan preventif Ca Mammae mahasiswi FK UISU angkatan 2018-2019 dengan nilai mean 69. Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,433 (p>0,05). Berdasarkan uji beda Kruskal Wallis tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tindakan preventif Ca Mammae dengan perilaku SADARI antara mahasiswi FK UISU angkatan 2018 dan 2019 dengan nilai p = 0,406 (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tindakan preventif antara angkatan 2018 dan 2019.
HUBUNGAN MEDIA SOSIAL DAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FK UISU Sutriani; Mayasari Rahmadhani
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 6 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.894 KB) | DOI: 10.30743/stm.v6i1.347

Abstract

Media sosial merupakan salah satu media penyalur informasi utama mengenai Covid-19. Penggunaan Media sosial dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pada mahasiwa. Mahasiswa banyak mengahabiaskan waktu menggunakan media sosial, selama menggunakan media sosial banyak informasi mengenai Covid-19 yang tidak benar atau hoaks, kekeliruan informasi ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada mahasiswa, penelitian ini bertujuan untuk Mengetauhi Hubungan Paparan Media Sosial Dengan Tingkat Kecemasan terkait Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa FK UISU, Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Stratified Random Sampling dengan besar sampel sebanyak 132 orang. Penelitian ini menggunakan data primer dari hasil pengisian kuesioner HARS dan kuesioner SONTUS, Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan media sosial dengan frekuensi tertinggi berada di kategori sangat tinggi, dan tingkat Kecemasan berada pada kategori tidak ada kecemasan. Hasil analisa data dengan menggunakan uji spearmen diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) r 0.364, hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara paparan media sosial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa FK UISU.
Hubungan Faktor Karakteristik Pada Kejadian HIV/AIDS Di Puskesmas Medan Area Selatan Rosa Zorayatamin Damanik; Mayasari Rahmadhani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8060

Abstract

Infeksi Human Immunodeviciency Virus (HIV) telah menjadi faktor predisposisi terpenting dalam berkembangnya Tuberculosis (TB) sejak awal Tahun 1980an dimana sepertiga penderita yang terinfeksi HIV di dunia memiliki koinfeksi dengan TB Paru. Tb pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat memiliki gambaran klinis tidak khas sehingga menyebabkan kesulitan diagnosis, dan menjadi infeksi oportunistik terbanyak dan menyebabkan kematian penderita HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Faktor Karakteristik Pada Kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Medan Area Selatan. Desain Penelitian ini Menggunakan desain analitik observasional, yang dimulai pada bulan Maret 2023 hingga Mei 2023. Adapun Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang menderita HIV/AIDS yang berobat ke Puskesmas Medan Area Selatan adalah 30 orang yang terdaftar di Puskesmas Medan Area Selatan yang hasilnya akan dianalisis dengan menggunakan uji bivariat. Berdasarkan  uji Chi-Square telah didapatkan nilai p-value = 0,002 sehingga ada hubungan faktor risiko Umur dengan angka Kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari 2020 - Maret 2023, Berdasarkan  uji Chi-Square telah didapatkan nilai p-value = 0,000 sehingga ada hubungan faktor risiko Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan dengan angka Kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Medan Area Selatan Periode Januari 2020 - Maret 2023 dan Berdasarkan  uji Chi-Square telah didapatkan nilai p-value = 0,001 sehingga ada hubungan faktor risiko Pekerjaan dengan Kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Medan Area Selatan
EDUKASI MP-ASI DI DESA PERCUT KABUPATEN DELI SERDANG Mayasari Rahmadhani
Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatear Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jurpammas.v3i1.8163

Abstract

ASI is the best intake because it has the amount of nutrients needed to protect a baby from various diseases. As the baby grows, so does the need for nourishment, so at the age of 6 months, the baby begins to be fed maternal feeding. MP-ASI maybe given from 6 months to 24 months. Mothers with good knowledge about MP-ASI will bring children to grow an develop well. A mother’s knowledge of the can MP-ASI include understanding, the benefit, the role, the manner of giving, ang the risk of giving. Providing good companion food ASI would have a good effect on the baby’s health and instead. The study used a type of experimental with the design of one group pre test – post test. The population in this study is all the mothers who have children aged 0 to 24 months in the village Percut district’s Deli Serdang. The technique used in determining a sample is to use the saturated sample in which all the population counts will be samples. And the number of samples is 23 people. With education comes increased knowledge from 13,0% increased to 60,9%.
Affecting factors on the incidence of Stunting in children aged 0 – 59 months in the working area of Amplas community health center in Medan city Rahmadhani, Mayasari; Ayu, Mayang Sari; Damanik, Rosa Zorayatamin
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 2 (2024): January-May
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i2.773

Abstract

Stunting is one of the targets of the Sustainable Developments Goals in order to achieve the goals by 2030, with two indicators, including eliminating famine and malnutrition. Hence, by 2025 it has been predicted that the stunting rate will be 40% reduced. The purpose of this study was to determine the factors that affect the incidence of stunting in 0-59 months children. This is an analytic observational study with a case control approach. In this study, 20 samples were selected using the total sampling technique that are divided into two groups. This study were conducted from October to November 2022. Data collection was obtained by collecting electronic-Community Based Nutrition Registration and reporting anthropometric data on 1-5 years old children. Bivariate analysis using chi-square test and model summary. The results showed that the results of the nutrition chi-square test were obtained at the value of 0.000 < 0.05, the results of the exclusive breastfeeding chi-square test were obtained at the value of 0.001 < 0.05, the results of the early complementary feeding chi-square test were obtained at the value of 0.011 < 0.05, chi-square test result of Low Birth Weight obtained a value of 0.005 < 0.05, chi-square test result of Low Birth Weight of the value of 0.005 < 0.05, chi-square test result of exclusive breastfeeding obtained with a value of 0.005 < 0.05, chi-square test result of early complementary feeding obtained with a value of 0.005 < 0.05. 005 < 0.05, the results of the chi-square test for infectious diseases obtained the value of 0.000 < 0.05, the results of the chi-square test for immunization status obtained the value of 0.007 < 0.05, These results suggest that there is an association between infectious diseases and immunization status.