Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi: Kajian Umum Dan Tinjauan Dalam Fiqih Islam Raya, Reynie Purnama; Kamila, Ami; Sintyasari, Annisa
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/snzg8x37

Abstract

Remaja putri memerlukan informasi yang adekuat tentang menstruasi, baik secara umummaupun yang terkait dengan Fiqih Islam, agar dapat merawat diri dengan baik pada saatmengalami menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaranpengetahuan remaja putri tentang menstruasi secara umum dan menstruasi dalam FiqihIslam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal,yaitu pengetahuan menstruasi pada remaja putri. Populasi pada penelitian ini adalahremaja putri siswi SMP ‘Aisyiyah Rancaekek. Populasi pada penelitian ini adalah remajaputri yang bersekolah di SMP ‘Aisyiyah Rancaekek. Pengambilan data dilakukan padabulan Maret-Juli 2023. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri daridefinisi menstruasi, siklus menstruasi dan pengetahuan definisi pre-menstrual sindromyang merujuk pada pengetahuan menstruasi secara umum. Sedangkan untuk mengukurpengetahuan menstruasi dalam Fiqih Islam, pertanyaan mengenai larangan-larangan bagiperempuan yang sedang menstruasi dan bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasisecara Islami. Analisis data dilakukan dengan menghitung distribusi frekuensi tingkatpengetahuan menstruasi umum dan dalam fiqih Islam dengan bantuan SPSS versi 25.Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 siswi (3,7%) yang memiliki tingkat pengetahuanyang baik mengenai menstruasi secara umum, 74 (69,2%) cukup dan 29 (27,1%) kurang.Sedangkan untuk pengetahuan menstruasi dalam Fiqih Islam terdapat 87 (81,3 %) siswiberpengetahuan baik dan 20 (18,7%) cukup. Meskipun remaja putri di SMP ‘AisyiyahRancaekek sudah memiliki pengetahuan cukup baik dalam fiqih Islam, pihak sekolahdapat berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk meningkatkan pengetahuan remajaputri tentang menstruasi.
Entrepreneurship dan Adherence Antiretroviral Treatment (Entrence ARV) Melalui Pemberdayaan ODHA dengan Menggunakan Modul Digital di Puskesmas Batujajar, Kabupaten Bandung Barat Kamila, Ami; Sentika, Sarah; Islamiati, Sisilia Dwina
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2022.v6i2.2301

Abstract

Secara psikis, Orang yang hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami self-stigma. Mereka yang hidup dengan HIV/AIDS akan membatasi diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka tertekan secara psikis dan sosial akibat stigma tersebut. Secara sosial, ODHA cenderung mendapatkan diskriminasi dalam berbagai cara dari lingkungan sekitar. Hal ini juga berpengaruh pada kapasitas mereka untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak, bahkan menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Sementara itu, ODHA perlu mendapatkan pengobatan ARV yang harus dikonsumsi setiap hari, dikenal dengan nama Kepatuhan Pengobatan ARV (Adherence ARV Treatment). Kondisi ini diperburuk dengan pembatasan sosial masa pandemi COVID-19 yang semua kegiatannya dilakukan secara online. Bahkan, ada beberapa yang memutuskan untuk berwirausaha secara mandiri karena diberhentikan. Pendampingan pada 15 peserta yang merupakan ODHA dilakukan secara tatap muka dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan media Modul Digital Kepatuhan Pengobatan ARV dan Entrepreneurship serta video. Pra dan pasca-tes diberikan untuk mengukur efektivitas modul digital pada peningkatan pengetahuan yang diberikan secara online dengan menggunakan Google Form. Uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan (p0,005) dengan rata-rata hasil pra-tes 68,1 dan pasca-tes 79,7. Modul digital merupakan salah satu cara yang dapat dijadikan sebagai media dalam memberikan edukasi yang efektif, baik dilakukan secara online maupun tatap muka. Pendampingan yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan sebagai model edukasi komprehensif dengan menggunakan berbagai media yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA.
Hubungan Antara Regulasi Emosi Dan Religiusitas Dengan Tingkat Dismenore Pada Remaja Kamila, Ami; Eliza Nurul Zinnia; Dian Siti Awali
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/5rwk5d36

Abstract

Dismenore merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh remaja putri saatmenstruasi dan dapat mengganggu aktivitas harian serta berdampak pada kesejahteraanpsikologis. Beberapa studi menunjukkan bahwa remaja dengan dismenore kerapmengalami kesulitan dalam mengelola emosinya, serta cenderung mencari dukunganspiritual sebagai mekanisme koping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubunganregulasi emosi dan religiusitas dengan dismenore pada remaja. Penelitian ini merupakanstudi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan analisis korelasional. Sampelsebanyak 75 responden yang dipilih menggunakan teknik probability sampling denganmetode simple random sampling. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Baleendah KabupatenBandung pada bulan April-Mei 2024. Data dikumpulkan menggunakan kuesionerNumeric Rating Scale (NRS), kuesioner regulasi emosi, dan kuesioner religiusitas. Datadianalisis dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkansebagian besar responden memiliki regulasi emosi sedang sebanyak 29 orang (37,7%)dan sebagian besar memiliki religiusitas tinggi sebanyak 27 (36%). Hasil uji korelasimenunjukkan terdapat hubungan antara regulasi emosi (p-value = 0.001) dan religiusitas(p-value = 0.002) dengan dismenore. Regulasi emosi dan religiusitas berperan dalammengurangi intensitas nyeri haid pada remaja. Disarankan agar pihak sekolah dapatbekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk mengadakan edukasi mengenaipengelolaan emosi dan penguatan religiusitas sebagai bagian dari upaya nonfarmakologisdalam penanganan dismenore pada remaja
The Effect of E-Module TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) on HIV Self-Efficacy in Preventing HIV Vulnerable Behaviour Wilandika, Angga; Kamila, Ami; Sofiyah, Yusi
JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 23 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtp.v23i2.20111

Abstract

HIV infection is one of the three threats to reproductive health in adolescents (TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja). In order to reduce this risk to adolescents, a strategy is needed to prevent this problem by providing education through electronic modules or e-modules. Education with e-modules is expected to increase adolescent self-efficacy in preventing HIV risk behaviour. This study purpose was to determine the effect of education through e-module on changes in self-efficacy to prevent HIV risk behaviour in adolescents. This quantitative study used a single group pretest-posttest research design. The sample in this study were VIII grade junior high school students at one of the private schools in Bandung Regency which consisted of several classes by providing education using e-modules. There were 40 students involved in this research. The intervention given to students was education about the dangers of HIV and risk behaviours using E-Module of TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja. Meanwhile, the instrument used in the study was the self-efficacy assessment instrument for the prevention of HIV-risk behaviour. The results of the study found that there was a change in the scores of self-efficacy in the prevention of HIV risk behaviour in students, before and after education through e-modules. Therefore, it can be concluded that e-module is effective in increasing adolescent self-efficacy. The results of this study become recommendations for academics and practitioners who are involved in the health sector for adolescents to implement an intervention to prevent risky behaviours that threaten adolescents, especially in relation to HIV/AIDS problems.