Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN PADA PETANI PADI SAWAH DI KAMPUNG PRAFI MULYA DISTRIK PRAFI KABUPATEN MANOKWARI Arief Dwi Kurniawan; Umi Yuminarti; Ihwan Tjolli
Sosio Agri Papua Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v11i01.258

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui tingkat adopsi teknologi mekanisasi pertanian oleh petani padi sawah di Kampung Prafi Mulya; (2) mengetahui jenis alat mekanisasi pertanianyang digunakan oleh petani di Kampung Prafi Mulya; (3) mengetahui alasan petani menggunakan alat mekanisasi pertanian dalam proses produksi padi sawah di Kampung Prafi Mulya; dan (4) mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi mekanisasi pertanian pada petani padi sawah di Kampung Prafi Mulya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik pendekatan studi kasus. Pengambilan contoh dilakukan secara sengaja (purposive). Contoh penelitian adalah sebanyak 10 persen dari 310 Kepala Keluarga petani. Dengan demikian, terdapat 30 petani responden untuk penelitian ini. Data yang dikumpulkan terbagi menjadi data primer dan data sekunder. Analisis menggunakan tabulasi dan statistik nonparametrik, khususnya untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal. Untuk melihat dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi mekanisasi padi sawah dengan menggunakan skor pada setiap aspek penilaian, digunakan uji korelasi Rans Spearman (rs). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa rata-rata tingkat adopsi teknologi mekanisasi pertanian pada petani padi sawah di Kampung Prafi Mulya berada pada kategori rendah, sedangkan hasil korelasi Rans Spearman (rs) interprestasi koefisien korelasi dari D.A De Vaus menunjukkan, bahwa hanya variabel jumlah tenaga kerja yang berpengaruh sangat nyata, sementara luas lahan berpengaruh nyata, dan penerimaan bersifat searah terhadap tingkat adopsi teknologi mekanisasi padi sawah.
TINGKAT PRODUKTIVITAS DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PASCA PANEN KAKAO DI KAMPUNG SIDEY JAYA DISTRIK SIDEY MANOKARI PAPUA BARAT Nona Maria Intisari Berbander; Ihwan Tjolli; Waromi, Josina
Sosio Agri Papua Vol 13 No 1 (2024): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v13i1.393

Abstract

The first objective of this research is to determine the productivity of cocoa farming, and the second is to determine the level of application of post-harvest technology in Sidey Jaya Village. The method used in this research is descriptive method with survey approach. The survey sample was 30 respondents who were selected using the purposive method. The results showed that the average cocoa productivity in Sidey Jaya village was 70.22 kg/ha in one harvest. Based on the results of multiple linear analysis, the variables of cost, formal education, farming experience, frequency of attending extension services, number of family members, relative profit and complexity of innovation simultaneously affect the application of cocoa post-harvest technology. However, partially, the variables of formal education and frequency of attending extension services have an effect on the level of application of post-harvest technology. (X1) Formal education has a real effect and (X3) Frequency of attending extension services has a very real effect or can be said to be significant on the level of application of cocoa post-harvest technology (Y). The level of application of post-harvest technology of cocoa farmers in Sidey Jaya Village is low because farmers do not apply all post-harvest technologies.
PRODUKSI DAN PEMASARAN BUAH SEMANGKA (Citrullus lanatus) DI KAMPUNG SUMBER BOGA DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI Putri Arum Sari; Wibowo, Kunto; Ihwan Tjolli
Sosio Agri Papua Vol 13 No 2 (2024): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v13i2.401

Abstract

Semangka merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Aspek pemasaran menjadi bagian penting dari kelangsungan usahatani semangka dan peningkatan pendapatan petani. Tujuan dari penelitian mengetahui tingkat produksi buah semangka yang dihasilkan petani, saluran pemasaran dan keuntungan saluran pemasaran semangka yang digunakan petani di Kampung Sumber Boga. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif terkait tingkat produksi dan pemasaran semangka. Hasil penelitian menunjukkan produksi rata-rata petani semangka sebanyak 2.570,3/kg per musim panen dengan produksi maksimum 6.000 kg dan minimum 1.400 kg. Pemasaran produksi semangka yang dilakukan petani menggunakan dua saluran pemasaran. Saluran pertama, petani semangka memasarkan ke pedagang retailer (supermarket) dan selanjutnya supermarket menjual kembali ke konsumen. Kemudian saluran kedua, petani semangka memasarkan ke pedagang pengumpul yang sekaligus merangkap sebagai pedagang pengecer di pasar dan menjual kembali pada konsumen. Dari kedua saluran pemasaran tersebut, 90 % petani semangka menggunakan saluran pertama. Keuntungan pemasaran pada saluran pertama yang diperoleh retailer (supermarket) sebesar Rp 10.833,- per kg dan dalam satu kali pembelian semangka keuntungan supermarket sebesar Rp. 6.500.000,-. Sedangkan saluran kedua keuntungan pemasaran pedagang pengumpul/pengecer sebesar Rp 8.500,- per kg dan dalam satu kali pembelian keuntungan sebesar Rp 850.000,- Usahatani semangka memiliki prospek yang besar dalam meningkatkan pendapatan petani karena kegiatan budidaya semangka mempunyai umur panen yang singkat sekitar tiga bulan setelah tanam dan produk buah semangka sangat disukai masyarakat sehingga permintaan pasar masih tersedia.