Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Strategi Komunikasi Pembangunan Partisipatif melalui Appreciative Inquiry (Studi Kasus Padukuhan Karang, Desa Girikarta, Kapanewon Panggang, Gunung Kidul) Sri Rejeki, MC. Ninik; Praharsiwi, Caecilia Santi; Wiratmojo, Yoseph Bambang
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol 4 No 1 (2025): June
Publisher : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jkp.v4i1.516

Abstract

Penelitian ini secara khusus melakukan pengamatan pada isu pembangunan di wilayah Padukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Wilayah ini merupakan salah satu daerah di Gunung Kidul yang pernah mengalami krisis kekeringan, dan keterbatasan air untuk pertanian. Uniknya, solusi pertama-tama tidak hadir dari pemerintah, namun dari aktivis sosial yang terlibat langsung dalam dinamika masyarakat setempat. Romo Mangun, seorang rohaniawan dan aktivis sosial, datang ke wilayah Girikarto pada tahun 1986-1990an dan menginisiasi pembangunan dengan mengangkut air bersih dari sumber air ke masyarakat setempat dan menginspirasi berdirinya Eco-Camp Mangun Karsa. Sebagai kelanjutan dari proses pembangunan di Eco-Camp, Appreciative Inquiry (AI) digunakan sebagai pendekatan komunikasi strategis dalam pembangunan partisipatif di Padukuhan Karang. Pengambilan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan menerapkan pendekatan AI milik Cooperrider et al. (2008). Penelitian ini menerapkan nilai-nilai inklusif dan partisipatif dengan mengajak berbagai kelompok masyarakat di Padukuhan Karang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa AI secara efektif memfasilitasi keterlibatan masyarakat selama tahap penilaian perencanaan pembangunan melalui siklus 5-D (Define, Discovery, Dream, Design, Destiny). Warga mengidentifikasi kekuatan masa lalu, membayangkan tujuan masa depan, dan merumuskan rencana yang dapat ditindaklanjuti, yang berkontribusi pada munculnya lembaga lokal yang kuat. Tidak seperti studi komunikasi pembangunan sebelumnya, penelitian ini menekankan peran AI dalam melibatkan masyarakat dari berbagai kelompok, mempromosikan pemberdayaan, inklusivitas, dan keberlanjutan. AI menawarkan model yang berpusat pada manusia dan berbasis kekuatan yang mendukung pembangunan partisipatif yang berkelanjutan.
Refill Station as a Strategy in Promoting Environmental Sustainability : Strategic Communication by The Body Shop Indonesia Pradipta, Fransisca Diva Ayu; Praharsiwi, Caecilia Santi
Jogjakarta Communication Conference (JCC) Vol. 2 No. 1 (2024): The 5th Jogjakarta Communication Conference (JCC)
Publisher : Jogjakarta Communication Conference (JCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of the beauty industry cannot be separated from environmental issues. Since, most of the waste in Indonesia comes from cosmetic packaging. Cosmetic companies need to respond to this problem and promote environmental sustainability. However, companies need to involve consumers to get more significant results and raise awareness among the wider community. The Body Shop Indonesia initiated this collective action that involves consumers through the Refill Station Program. Our research used a case study approach and applied a strategy communication for sustainable development model to see how The Body Shop Indonesia promotes environmental sustainability in the Refill Station program. The results of the study show that collective action can be an innovative strategy in resolving environmental issues. The company carried out this innovation by involving external stakeholders from the problem identification process through program execution. By involving external stakeholders from the beginning, companies can create effective programs and encourage public engagement.
Pengembangan Potensi Desa Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta dengan Bantuan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Rumah Tangga Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3889

Abstract

Pupuk merupakan elemen utama dalam pertumbuhan tanaman, salah satu jenisnya adalah pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia, dapat berbentuk padat atau cair. Pada Desa Ngestiharjo Kabupaten Kulon Progo terdapat banyak limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pokok pembuatan pupuk orgnanik cair. Pada jurnal ini akan dibahas mengenai cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan baku limbah dari Desa Ngestiharjo dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganism). Metode pembuatan pupuk organik cair adalah dengan limbah rumah tangga dari lingkungan sekitar Desa Ngestiharjo, dan limbah dari pertenakan yang sudah dipisahkan secara manual. Kemudian limbah organik dihaluskan, lalu dimasukan ke dalam ember besar. Campurkan air gula 400 gram, EM4 200 mL dan air 5 L, lalu dimasukkan ke dalam ember besar. Siapkan botol air 500 mL dan lubangi tutup botol, sekaligus tutup ember besar. Pengambilan sampel dilakukan selama 21 hari. Parameter kualitas pupuk yang dianalisis meliputi kadar air, pH, C-organik, N, P, K, dan rasio C/N. Hasil dari cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan dasar limbah rumah tangga membuat masyarakat memahami efektifitas proses penambahan EM4 untuk memanfaatkan limbah organik di Desa Ngestiharjo. Penggunaan EM4 (Effective Microorganism) akan mempengaruhi pengomposan, dan semakin lama waktu pengomposan maka pengaruhnya semakin jelas.  
Pengembangan Digital Marketing Dimasa Pandemi Di Desa Sogan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3890

Abstract

Abstrak—Desa sogan yaitu desa yang terletak di Kecamatan Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki banyak potensi mulai dari kesenian seperti jathilan, kuliner seperti wedang uwuh dan keripik pisang, dan adat istiadat turun temurun luhur seperti syukuran hasil panen, dengan adanya budaya tersebut desa Sogan mempunyai potensi menjadi desa wisata yang bisa berkembang di Kulon Progo. Dengan adanya pandemi ini, jumlah pendapatan di desa Sogan mengalami penurunan dibidang wisata, tepatnya kuliner, banyak masyarakat yang mengalami penurunan omzet yang cukup banyak, dengan demikian digunakan mempersiapkan mahasiswa untuk mengatasi solusi yang dihadapi di desa Sogan tersebut, solusi yang ditawarkan yaitu digital marketing yang ditujukan untuk kuliner. Karena dengan adanya digital marketing ini mempunyai manfaat dalam mendongkrak penjualan yang selama ini dilakukan secara konvensional yang menjangkau pembeli lokal, dengan adanya digital marketing ini bisa menjangkau pembeli lebih luas, karena pemanfaatan digital marketing ini tidak terkendala oleh letak geografis di suatu wilayah. 
POTENSI DESA TRIHARJO DAN PENGOLAHAN LIMBAH ABU KAYU MENJADI PUPUK ORGANIK Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3892

Abstract

Abstrak — Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021 menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara online karena situasi pandemi. Tujuan tim penulis melaksanakan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memetakan potensi Desa Triharjo kemudian memberikan berbagai macam ide pengembangan dengan mempertimbangkan kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaannya dan membuat Desa Triharjo menjadi semakin dikenal oleh masyarakat luas dengan potensi serta hasil produknya. Metode yang digunakan, diawali dengan melakukan pemetaan dan desktop research terhadap potensi-potensi yang ada, kemudian menentukan program, membuat program untuk e-book dan buku saku, dan diakhiri dengan melakukan editing terhadap output yang dihasilkan. Diperoleh hasil bahwa Desa Triharjo memiliki potensi berupa potensi kewirausahaan yang terdiri dari gula semut organik KSU Jatirogo, budidaya ikan air tawar, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Makmur. Terkait dengan potensi sosial terdapat irigasi sawah dan terkait dengan potensi wisata terdapat waterboom dan Pesona Taman Nggirli Indah. Selain itu, Desa Triharjo melalui KWT Ngudi Makmur dapat melakukan pengolahan limbah abu kayu menjadi pupuk organik. Kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan jurnal pengabdian ini adalah dapat memberikan kontribusi terhadap desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. 
Pengembangan Potensi Pada Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i3.3897

Abstract

Desa Kedungsari adalah sebuah desa yang terletak di sisi selatan Kecamatan Pengasih. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Kedungsari adalah di sektor pertanian. Bekerja di sektor pertanian membuat masyarakat Desa Kedungsari tidak mendapatkan penghasilan tetap karena masa panen padi hanya tiga bulan sekali. Untuk itu, masyarakat Desa Kedungsari membutuhkan sumber mata pencaharian lain untuk menunjang kebutuhan hidupnya sehari-hari.Untuk membantu memajukan Desa Kedungsari dengan mengatasi permasalahan yang ada, maka dilakukan proses pendahuluan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan internet sourching dikarenakan pandemi Covid-19 sehingga tidak ada penerjunan mahasiswa ke lapangan. Kemudian dengan bantuan studi pustaka dari berbagai sumber sehingga dapat ditentukan tujuan pengabdian ini. Kemudian dengan bantuan internet sourching kembali dilakukan pengambilan data dalam hal ini adalah potensi yang dapat dikembangkan. Kemudian dilakukan analisis data dan ditemukan hasil bahwa untuk memajukan perekonomian masyarakat Desa Kedungsari dilakukan dengan cara mengintegrasikan sekuruh potensi yang dahulu berjalan secara terpisah menjadi satu kesatuan dan dari potensi yang ada dilakukan pengembangan lebih lanjut. Potensi yang dapat dikembangkan antara lain kebudayaan, kerajinan eceng gondok, souvenir sampah plastik, dan persawahan.
Menilik Potensi Wisata Alam Tangkil Cliff Desa Karangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3910

Abstract

Banyaknya potensi desa yang dimiliki Desa Karangsari membuat Desa Karangsari dari waktu ke waktu semakin berkembang. Namun, terdapat beberapa potensi yang masih harus dikembangkan, yaitu potensi alam, potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi budaya. Pengabdian ini berfokus pada salah satu potensi alam Desa Karangsari yaitu wisata Tangkil Cliff. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi dan masukan yang berguna bagi pengembangan wisata alam Tangkil Cliff yang berada di Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Pemanfaatan Limbah dan Pelestarian Ikan di Desa Gading, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i2.4491

Abstract

Abstract — Gading Village is a village located in Playen District, Gunungkidul, Yogyakarta Special Region. This village has various kinds of potential. Potential for culture, tourism, culinary, agriculture, and even livestock. There is a lot of potential that can be further developed in this village. The culinary and tourism of this village are very unique and attract tourists to visit. Therefore, the village community must pay attention to environmental conditions in taking part in protecting and preserving the natural resources owned by the village. All waste products sourced from livestock can still be developed into processed products, namely in the form of fertilizers. Later this fertilizer can be used again to preserve forests and plantations owned by the village. In addition to preserving plants, the local government has planned to conserve fish in Sendang Mole. Therefore, we offer solutions that can make it easier for residents and local governments to conserve fish. The solution is by making automatic fish feed. Of course this will be very useful and become a solution in preserving the natural resources owned by Gading Village.Keywords — Gading Village, Waste Management, Gunungkidul, Automatic Fish Feed, Conservation. Abstrak — Desa Gading merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Playen, Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini memiliki berbagai macam potensi yang dimiliki. Potensi budaya, parawisata, kuliner, pertanian, bahkan pertenakan. Banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut pada desa ini. Kuliner dan parawisata yang dimiliki desa ini sangat unik-unik dan menarik wisatawan untuk berkunjung. Oleh karena itu masyarakat desa harus memerhatikan kondisi lingkungan dalam ikut andil menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang dimiliki oleh desa. Seluruh hasil limbah yang bersumber dari ternak masih dapat dikembangkan lagi menjadi produk olahan yaitu berupa pupuk. Yang nantinya pupuk ini dapat digunakan kembali untuk menjaga kelestarian hutan dan perkebunan yang dimiliki oleh desa. Selain melestarikan tanaman, pemerintah setempat sudah merencanakan untuk melesatrikan ikan pada Sendang Mole. Oleh sebab itu, tim menawarkan solusi yang dapat memudahkan para warga dan pemerintah setempat dalam melestarikan ikan. Solusi tersebut adalah dengan pembuatan pakan ikan otomatis. Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat dan menjadi hal solutif dalam pelestarian sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Gading. Kata Kunci— Desa Gading, Pengolahan Limbah, Gunungkidul, Pakan Ikan Otomatis, Pelestarian.
Pengolahan Limbah Jagung sebagai Bahan Bakar Alternatif Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i2.4492

Abstract

Abstract — Banaran Village is a village located in Playen District, Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta. There are a lot of potential from various sectors in Banaran Village, such as the agricultural, tourism and social-culture sector. The agriculturan sector has abundant natural products like corn or maize, while in the tourism sector there is a magnificent  forest called Wanagama Forest  that are home to a variety of flora and fauna. The social-culture sector in this village has 2 cultures that have been carried out from generation to generation, called Gejog Lesung and Tradisi Bersih-Bersih. In terms of potential sector, the authors see that corn has more potential because it can be used as an alternative energy such as bioethanol. The authors use descriptive qualitative methods for preparation of this program by describing the existing data and facts. This program can be use by the people of Banaran Village and inspire them by having new ideas, innovation and knowledge to develop and making bioethanol from corn waste. This program is expected to help people of Banaran Village to become more advanced by developing and running this program, also by using this program the authors hope that it can help Banaran Village by creating new jobs, increasing economic income and encouraging Banaran Village to become known for the program.Keywords — Banaran Village, Wanagama Forest, Corn Waste, Bioethanol Abstrak— Desa Banaran adalah sebuah desa terletak di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Banaran memiliki banyak potensi dari berbagai sektor, seperti sektor pertanian, pariwisata dan sosial budaya. Sektor pertanian Desa Banaran memiliki hasil alam berupa tanaman jagung yang melimpah, sedangkan  pada sektor pariwisata Desa Banaran mempunyai hutan indah yang menjadi banyak tempat tinggal aneka ragam flora fauna, yaitu Hutan Wanagama. Sektor budaya Desa Banaran memiliki 2 kebudayaan yang telah dilakukan secara turun temurun yaitu Gejog Lesung dan Tradisi Bersih – Bersih. Namun pada segi potensi budaya, penulis melihat adanya potensi lebih dari tanaman jagung karena bisa dimaanfaatkan untuk menjadi bahan bakar alternatif dari bioetanol ini. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk penyusunan program kerja ini dengan memaparkan data – data dan fakta yang ada.  Program kerja ini dapat dimaanfaatkan oleh masyarakat Desa Banaran itu sendiri dengan mendapatkan banyak ide, inovasi dan edukasi untuk mengembangkan bio-etanol yang berasal dari limbah tanaman jagung. Program ini diharapkan dapat membantu Desa Banaran menjadi desa yang lebih maju dengan menjalankan dan mengembangkan program ini, serta dengan memanfaatkan program ini semoga dapat membantu masyarakat Desa Banaran dengan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan ekonomi dan mendorong Desa Banaran menjadi terkenal akan program itu.Kata Kunci—.Desa Banaran, Hutan Wanagama, Limbah Jagung, Bioetanol
Cocoa Village Tourism Desa Bunder, Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta Praharsiwi, Caecilia Santi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i5.4494

Abstract

Abstract —  Patuk District is an area in Gunungkidul Regency which has one of the villages, namely Bunder Village. Bunder Village has potential that can be developed both physically and non-physically. Bunder Village also has seven hamlets, consisting of Bunder, Ngepung, Widoro Wetan, Widoro Kulon, Gambiran and Plosokerep hamlets. Bunder Village has the potential of a large cocoa pod producing village and and various beauty of nature that can be developed and packaged into a cocoa tourism village. This community service program regarding the potential of this village aims to increase the awareness of villagers to protect, maintain and develop the potential of their village and aims to develop the existing cocoa plantation in the village into a new tourism village in Gunung Kidul. The method used by the group is literature review by collecting all secondary data on the Internet. The result we got was the development of Cacao Village Tourism which is a combination of several potentials such as cocoa gardens and home industry with the hope of improving the economy of the Bunder Village community and elevating the name of Bunder Village as a Cocoa Tourism Village in Yogyakarta. Keywords — potentials, Cocoa, Developed, Bunder Village. Abstrak— Kecamatan Patuk merupakan wilayah di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki salah satu desa yaitu Desa Bunder. Desa Bunder memiliki potensi yang dapat dikembangkan baik dari segi fisik dan non fisik. Desa Bunder juga memiliki 7 wilayah dusun, yang terdiri atas Dusun Bunder, Ngepung, Widoro Wetan, Widoro Kulon, Gambiran dan Plosokerep.  Desa Bunder memiliki potensi desa penghasil buah kakao yang besar dan berbagai keindahan alam yang dapat dikembangkan dan dikemas menjadi desa wisata kakao. Program pengabdian masyarakat mengenai potensi desa ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga desa untuk menjaga, memelihara serta mengembangkan potensi desa mereka serta bertujuan untuk mengembangan perkebukan kakao yang ada di desa tersebut menjadi sebuah desa wisata baru yang ada di gunung kidul. Metode yang dilakukan kelompok yaitu kajian pustaka dengan mengumpulkan seluruh  data sekunder yang ada di Internet. Hasil yang kami peroleh ialah pengembangan Cacao Village Tourism yang merupakan gabungan dari beberapa potensi seperti kebun kakao dan home industry dengan harapan unutk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Bunder dan mengangkat nama Desa Bunder sebagai Desa Wisata kakao di Yogyakarta. Kata Kunci— Potensi, Kokoa,  Program, Desa Bunder