Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Sapa: Jurnal Kateketik dan Pastoral

Model Pelayanan Yesus Menurut Injil Yohanes 13:1-17 Bagi “Gembala” Gereja Masa Kini Resi, Hironimus; Pius X, Intansakti
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v8i1.298

Abstract

Gereja lahir dari Yesus Kristus sebagai Gembala bagi domba-domba-Nya. Kehadiran Gembala menunjukkan Gembala berbau domba, artinya Gembala yang sungguh menjadi hamba dalam pelayanan bagi umatnya. Hamba merupakan model pelayanan seorang Gembala yang penting dan utama dalam melaksanakan tugas sebagai Gembala bagi umatnya. Persoalan yang sering timbul adalah pemahaman tentang model pelayanan sebagai Gembala kurang aplikatif. Keadaan ini menyebabkan seorang Gembala dapat menjadi Gembala upahan. Penulis menawarkan model pelayanan sebagai Gembala seperti yang dilakukan Yesus dalam Injil Yohanes 13:1-17. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran secara spesifik tentang model pelayanan sebagai seorang Gembala dalam menggembala umatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara langsung terhadap pemimpin umum dan pemimpin komunitas untuk menggambarkan dan menganalisis model pelayanan sebagai seorang Gembala dalam Gereja masa kini. Kesimpulan, model pelayanan seorang Gembala merujuk pada model pelayanan Yesus dalam Injil Yohanes 13:1-17. Model pelayanan yang menjadi teladan, hamba, kerendahan hati yang menuntun pada cinta yang tulus dan ikhlas.
Upaya Meningkatkan Keaktifan dan hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDK Wignya Mandala Melalui Pembelajaran Kooperatif: Indonesia Prameswara, Adrian Yanuar; Pius X, Intansakti
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v8i1.327

Abstract

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, masih banyak guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional, yang dimana peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Akibatnya, siswa cenderung merasa bosan sehingga kurang dapat mengikuti pelajaran dengan baik, keaktifan siswa juga kurang karena gaya pembelajaran yang monoton. Hal ini membuat siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam pembelajaran. Masalah tersebut bisa diatasi dengan menerapkan beberapa model pembelajaran lain yang sifatnya inovatif, salah satunya melaui Pembelajaran Kooperatif. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara observasi dan wawancara langsung terhadap siswa kelas 4 SDK Wignya Mandala mengenai pembelajaran kooperatif. Peneliti menerapakan prinsip dan prosedur pembelajaran kooperatif  dasar kepada siswa serta menemukan dampak yang di alami oleh siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif sangat menunjang siswa dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar serta lebih baik daripada model pembelajaran yang bersifat konvensional.
Membentuk Karakter Siswa Melalui Nilai-Nilai Kejujuran Terhadap Siswa Kelas IV Era Masa Kini di SDK Marga Bhakti Darianto; Priyambada, Lazarus Satya; Pius X, Intansakti
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v8i1.337

Abstract

Education is also a medium to shape student character so that they become strong personalities and have good character. Education is also a medium to shape student character so that they have a strong personality and have good character. Elementary school is a formal educational institution that aims to develop students to become well-educated and characterized children. research methods based on interpretive philosophy or postpositivism, or used constructively for natural object conditions. and actions, based on religious norms, laws, manners, culture and customs. The mental revolution presents a new mentality that is valuable and noble, which will be revolutionized, namely the mentality of the nation's children who are increasingly chaotic to equip themselves.