Penelitian ini berkaitan dengan kajian lanskap linguistik pada salah satu mall terbesar di Medan yaitu Delipark dengan menggunakan teori Cenoz dan Gorter yang bertujuan untuk mempelajari bahasa dominan yang digunakan dalam tanda-tanda di Delipark, menganalisis karakteristik linguistik lanskap, dan jelaskan alasan mengapa item linguistik dipajang di delipark. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dilakukan karena data penelitian berasal dari observasi dan kuantitatif dilakukan untuk menghitung persentase data. Data difokuskan pada item kebahasaan di delipark yang meliputi area indoor dan outdoor. Untuk melengkapi data, peneliti telah melakukan wawancara kepada pengunjung Delipark. Peneliti menemukan 133 data yang terdiri atas tanda monolingual, bilingual, dan multilingual. Terdapat 76 rambu yang bersifat monolingual atau hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa dominan yang digunakan pada rambu di Delipark, 25 rambu berbahasa Indonesia, 17 rambu berbahasa Indonesia - Inggris, dan 2 rambu berbahasa Indonesia - Inggris - asing bahasa. Dan berdasarkan wawancara yang dilakukan diketahui bahwa alasan item kebahasaan tersebut ditampilkan adalah untuk menjadi sumber informasi, memberikan kemudahan bagi pengunjung lokal maupun internasional, dan digunakan bahasa Inggris karena merupakan bahasa universal yang digunakan oleh semua orang di dunia.