Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN TEH-TEHAN (Acalypha siamensis) DENGAN METODE ABTS Hidayat, Allif Nur; Raharjo, Danang; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v3i2.37

Abstract

Antioksidan melambatkan oksidasi molekul oleh radikal bebas dengan cara memberikan atom hidrogen atau proton pada radikal, mengisi kekurangan elektronnya. Ini menghentikan reaksi berantai yang mungkin menghasilkan radikal bebas, membuat molekul radikal lebih stabil. Penelitian untuk mengetahui kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol daun teh-tehan, serta aktivitas antioksidan fraksi daun teh-tehan dan ekstrak etanol secara keseluruhan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif eksperimental. Setelah ekstraksi daun teh dengan etanol pada konsentrasi 96%, metode partisi cair-cair digunakan. Pada panjang gelombang 410 nm, spektrofotometri UV-VIS digunakan untuk memastikan konsentrasi flavonoid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS+ pada panjang gelombang 731 nm. Kadar flavonoid ekstrak etanol daun teh-tehan adalah 14.839 ± 0.242 QE. Hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 untuk ekstrakretanol, fraksi air, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana masing-masing adalah 41,345 ppm, 65,132 ppm, 18,599 ppm, dan 105,507 ppm. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 18,599 ppm, menunjukkan aktivitas sangat kuat.
Penetapan kadar flavonoid dan uji aktivitas penghambat enzim α-amilase ekstrak etanol dan fraksi kulit pisang emas (Musa acuminate Colla) secara in-vitro Dewi Plasmawati, Kadek; Artini, Kusumaningtyas Siwi; Permatasari, Desy Ayu Irma
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.9954

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is one of the deadliest diseases that many people suffer from. One important strategy for reducing blood sugar levels is to inhibit enzymes that hydrolyze carbohydrates, such as -amylase. The purpose of this study was to determine the inhibitory effect of golden banana peel extract on the activity of the -amylase enzyme as an antidiabetic candidate. The results of the fraction from the ethanol extract of the golden banana peel were evaluated for their inhibitory potential against the -amylase enzyme using the UV-Vis spectrophotometry method and using starch as a substrate, and the IC50 value was calculated. The results showed that the ethanol extract, ethyl acetate extract, n-hexane extract, and water tested had the ability to inhibit -amylase enzyme activity. From the tests carried out, the IC50 value was the highest in the ethyl acetate fraction (7.9982 ppm), the ethanol extract of golden banana peel (Musa acuminate Colla.) (10.252 ppm), the water fraction (19.567 ppm), and the n-hexane fraction (70.386 ppm). So that it can be seen that the peel extract of the golden banana (Musa acuminate Colla) is categorized as active as an inhibitor of the -amylase enzyme. Keywords: enzim, flavonoid, -amylase, fraction, golden banana   ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit mematikan yang cukup banyak diderita oleh masyarakat. Salah satu strategi penting dalam menurunkan kadar gula dalam darah adalah dengan menghambat enzim yang menghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak kulit pisang emas terhadap aktivitas enzim α-amilase sebagai kandidat antidiabetes. Hasil fraksi dari ekstrak etanol kulit pisang emas tersebut dievaluasi potensi penghambatannya terhadap enzim α-amilase dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta menggunakan amilum sebagai substrat dan dihitung nilai IC50 nya. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol, ekstrak etil asetat , ekstrak n-heksan dan air yang diuji memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim α-amilase. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai IC50 yaitu yang tertinggi di fraksi etil asetat sebesar 7,9982ppm, ekstrak etanol kulit pisang emas (Musa acuminate Colla.) sebesar 10,252 ppm, fraksi air 19,567ppm, fraksi n-Heksansebesar 70,386 ppm. Sehingga dapat diketahui bahwa ekstrak kulit pisang emas (Musa acuminate Colla) dikategorikan aktif sebagai inhibitor enzim α-amilase. Kata Kunci: enzim, flavonoid, α-amylase, fraksi, kulit pisang emas
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Dan Fraksi N-Heksan, Etil Asetat, Air Dari Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes ATCC 11827 Secara Difusi Wijayanti, Sovie Nofia; Pratama, Kharisma Jayak; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 23 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10416562

Abstract

The skin of the cocoa fruit (Theobroma cacao L.) is one plant that can be used as an antibacterial. The skin of cocoa fruit (Theobroma cacao L.) contains chemical flavonoids, triterpenoids, and tannins. The purpose of this study was to determine ethanol extract and n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, water fraction from cocoa fruit peel (Theobroma cacao L.) has antibacterial inhibitory power against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria and to determine between ethanol extract and n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and the most active water fraction from cocoa fruit peel (Theobroma cacao L .) in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes ATCC 11827. Cocoa peel powder (Theobroma caco L.) is macerated using 96% ethanol, then fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and water solvents. Extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and water fraction were tested for antibacterial activity using diffusion method with concentrations of 3.125%, 6.25%, 12.5%, 25% and 50% against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria. The results of research on anatibacterial activity by diffusion method showed that extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and cocoa peel water fraction (Theobroma cacao L.) have inhibitory power against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria with the formation of an inhibition zone. The ethyl acetate fraction has the most effective antibacterial activity with concentrations of 3.12%, 6.25%, 12.5%, 25% and 50% having diameters of 8.56 mm, 9.76 mm, 9.83 mm, 13.33 mm and 15.5 mm. Based on the results of the study, it can be concluded that the ethyl acetate fraction is the most active fraction.
Aktivitas Penghambatan Enzim Xantin Oksidase Ekstrak dan Fraksi Daun Nipah (Nypa fruticans. Wurmb) Rusmiati, Rusmiati; Raharjo, Danang; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10420904

Abstract

Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan menjadi asam urat. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat diatas batas normal (7,0 mg/dL dan 6,0 mg/dL untuk wanita). Nypa fruticans adalah tanaman plantae yang sering dikelompokkan sebagai mangrove/bakau, termasuk famili Araceae. Nipah merupakan tumbuhan sejenis palma yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang surut di daerah mangrove yang payau (brachish). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol dan fraksi daun Nipah (Nypa fruticans) dalam menghambat aktivitas enzim xantin oksidase menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta dihitung nilai IC50. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut dan dilanjutkan dengan fraksi. Isolasi enzim dilakukan menggunakan susu sapi yang didapatkan aktivitas enzim sebesar 0,0013 U/mL untuk fraksi residu dan 0,0002 U/mL untuk fraksi supernatan. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase dari allopurinol, ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi etanol air dengan nilai IC50 4,705 ppm, 42,365 ppm, 10,245 ppm, 2,152 ppm dan 107,303 ppm. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil isolasi enzim xantin oksidase yang lebih tinggi adalah fraksi residu dan fraksi etil asetat memiliki efektivitas terbesar dalam menghambat enzim xantin oksidase dengan nilai IC50 sebesar 2,152 ppm.
Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Dan Fraksi Daun Nipah (Nypa fruticans. Wurmb) Dengan Metode Stabilitasi Membran Sel Darah Merah Vinkasari, Elriza; Permatasari, Desy Ayu Irma; Raharjo, Danang
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10426518

Abstract

Inflamasi (peradangan) adalah respon tubuh terhadap infeksi, iritasi atau benda asing sebagai upaya mekanisme pertahanan tubuh. Nipah adalah tanaman yang tumbuh di sepanjang aliran sungai di ekosistem mangrove dan termasuk dalam famili Arecaceae. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak dan fraksi n-heksana, etil asetat, dan air dari daun nipah (Nypa fruticans. Wurmb) dengan menggunakan metode stabilitasi membran sel darah merah serta diuji dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan menentukan nilai EC50. Ekstrak dibuat dengan menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%. Pengujian potensi aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode stabilitasi membran sel darah merah secara in vitro yaitu melalui kemampuan daya hambat ekstrak etanol dan fraksi daun nipah (Nypa fruticans. Wurmb) terhadap lisis sel darah merah akibat induksi larutan hipotonis yang kemudian dibandingkan dengan kontrol positif yaitu natrium diklofenak. Hasil uji antivitas stabilitas membran eritrosit, sampel memperoleh hasil nilai EC50, yang baik secara berurutan yaitu naitrium diklofenak 4,543 µg/mL, fraksi etil asetat 17,115 µg/mL, ekstrak etanol 74,299 µg/mL, fraksi aquadest 86,433 µg/mL, dan fraksi n-heksan 298,442 µg/mL. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas stabilitasi membran sel darah merah yang paling baik yaitu fraksi etil asetat karena memiliki aktivitas antiinflamasi tertinggi dengan nilai EC50 sebesar 17,115 µl/mL.
The Village Empowerment Through Circular and Green Economic Programs Through Independent Waste Management Ratri, Wahyu Setya; Astuti, Ari; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) (DOAJ & SINTA 3 Indexed)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPMM.007.2.06

Abstract

Tofu and organic waste are problems that are high on the agenda in Yogyakarta, especially in Sleman and Bantul. This area is also the largest center of the tofu industry and essential oil from red lemongrass in DIY. Through the Community Service (Abdimas) program in collaboration with Rumah Maggot Barepan Bangkit (RMBB) and the Sereh Merah Farmer Group in the Integrated Community Service Program program with MBKM Based on IKU for Private Universities in 2022-2023 in collaboration with the Directorate of Research, Technology, and Community Service Kemdikbudristek, UST Faculty of Agriculture and Faculty of Pharmacy Duta Bangsa University, try to empower the community with circular and green economiy activities the waste becomes money. This activity aims to increase the capacity of the community to become an independent waste processing center, teaching the processing of lemongrass leaves into fertilizer, processing maggot into pellets, processing and packaging kasgot into fertilizer and planting media. This service is divided into three stages, taking place from 2022 - 2023. The activities are divided into three stages. The first stage is socialization of independent lemongrass waste management, introduction of soil improver factors, and processing maggot into pellets.The second stage is a workshop on making POC and biofertilizer made from lemongrass, processing maggot into pellets, processing kasgot into fertilizer and planting media.The third stage is practice and application, making biofertilizer, POC, and floating pellets in the two fostered communities. It is hoped that this service will create a circular economy where the community can manage waste independently, get benefits from waste management and economic turnover in the village. In addition, it will create a green economy, where there is no more waste generated from the activity and the waste becomes money.
PENENTUAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN BAYAM MERAH MENGGUNAKAN METODE ABTS DAN FRAP Raharjo, Oktavia Wijaya; Danang Raharjo; Permatasari, Desy Ayu Irma
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i2.431

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mendonorkan elektron kepada molekul radikal bebas sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai. Bayam merah merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Bayam merah mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total flavonoid dari ekstrak daun bayam merah, serta uji aktivitas antioksidan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) menggunakan metode ABTS dan FRAP yang dilihat dari nilai IC50. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan membuat ekstrak dan fraksi dengan variasi konsentrasi dan dilakukan uji fitokimia, kadar total flavonoid, serta uji antioksidan dengan metode ABTS dan FRAP. Hasil penelitian menunjukkan dalam ekstrak etanol daun bayam merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan terpenoid. Kadar total flavonoid yaitu 22,27 mg QE/g. Serta ekstrak dan fraksi daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) memiliki sifat antioksidan yang diukur menggunakan metode ABTS dan FRAP.
TLC and UV-Visible Spectrophotometry Validation for Identification of Sildenafil Citrate in Aphrodisiac Herbal Medicine Azizi, Khodadad Trimawan; Haresmita, Perdana Priya; Permatasari, Desy Ayu Irma
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol. 6 No. 1 (2025): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.v6i1.23627

Abstract

Traditional medicines, also known as jamu, have sometimes been found to contain medicinal chemicals to enhance the effectiveness of these products. Sildenafil citrate, which is clinically effective in improving erectile function, can cause harmful side effects when included in herbal products. This study, therefore, aims to validate the identification of sildenafil citrate in aphrodisiac herbal medicine using Thin Layer Chromatography (TLC) and UV-visible spectrophotometry. The samples were prepared by macerating 100 mg of the jamu in 96% ethanol for 24 hours. The samples were then evaluated using TLC and a UV-visible spectrophotometer, with validation parameters including linearity, precision, limit of detection (LOD), and limit of quantitation (LOQ). This study uncovered that one of the three samples tested positive for sildenafil citrate, as evidenced by similar Retention factor (Rf) values in two TLC systems. Additionally, analysis using UV-visible spectrophotometry revealed that the average content of sildenafil citrate in the sample was 23.96%, with a relative standard deviation (RSD) of 0.74% and LOD and LOQ values of 10.28 and 34.27 µg/mL, respectively. The methods of analysis, including TLC and UV-visible spectrophotometry, for sildenafil citrate identification are expected to be valuable for regulatory and supervisory agencies in monitoring the distribution of such herbal medicines.