Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Dan Fraksi N-Heksan, Etil Asetat, Air Dari Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes ATCC 11827 Secara Difusi Wijayanti, Sovie Nofia; Pratama, Kharisma Jayak; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 23 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10416562

Abstract

The skin of the cocoa fruit (Theobroma cacao L.) is one plant that can be used as an antibacterial. The skin of cocoa fruit (Theobroma cacao L.) contains chemical flavonoids, triterpenoids, and tannins. The purpose of this study was to determine ethanol extract and n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, water fraction from cocoa fruit peel (Theobroma cacao L.) has antibacterial inhibitory power against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria and to determine between ethanol extract and n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and the most active water fraction from cocoa fruit peel (Theobroma cacao L .) in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes ATCC 11827. Cocoa peel powder (Theobroma caco L.) is macerated using 96% ethanol, then fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and water solvents. Extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and water fraction were tested for antibacterial activity using diffusion method with concentrations of 3.125%, 6.25%, 12.5%, 25% and 50% against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria. The results of research on anatibacterial activity by diffusion method showed that extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and cocoa peel water fraction (Theobroma cacao L.) have inhibitory power against Propionibacterium acnes ATCC 11827 bacteria with the formation of an inhibition zone. The ethyl acetate fraction has the most effective antibacterial activity with concentrations of 3.12%, 6.25%, 12.5%, 25% and 50% having diameters of 8.56 mm, 9.76 mm, 9.83 mm, 13.33 mm and 15.5 mm. Based on the results of the study, it can be concluded that the ethyl acetate fraction is the most active fraction.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen Cahyani, Esti Tri; Pratama, Kharisma Jayak; Khasanah, Isna Nur
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10426659

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB paru masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, menurut WHO 9,6 juta kasus dan angka kematian per hari mencapai 274 orang meninggal karena tuberculosis paru. Penyakit ini merupakan ancaman besar bagi pembangunan sumber daya manusia, sehingga semua pihak harus memberikan perhatian yang lebih serius. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi, akses fasilitas kesehatan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien Tuberkulosis Paru. Penelitian ini menggunakan metode non-eksperimental wawancara menggunakan kuesioner, dengan jumlah responden 35 menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menggunakan Chi Square dengan variabel pengetahuan p-value: 0,867, motivasi p-value: 0,001, akses fasilitas kesehatan p-value: 0,191, dukungan keluarga p-value: 0,030 dan dukungan petugas kesehatan p-value: 0,386. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis di Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen.
Aktivitas Penghambatan Enzim Alfa-Amilase Ekstrak Dan Fraksidaun Nipah (Nypa Fruticans Wurmb) Hidayah, Nurul; Pratama, Kharisma Jayak; Raharjo, Danang
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10433927

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah kelompok kelainan metabolisme yang heterogen secara genetik dan klinis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah atau hiperglikimia. Diabetes millitus disebabkan oleh polimorfisme banyak gen pada kromosom yang dapat mengubah proses metabolisme glukosa. Salah satu cara untuk mengobati diabetes mellitus yaitu dengan menurunkan kadar glukosa melalui proses penghambatan oleh enzim alfa amilase. Enzim alfa amilase adalah enzim ekstra seluler yang mampu membelah ikatan α-D-glukosidik antara monumer glukosa dalam rantai amilosa linier. Nypa fruticans merupakan tumbuhan magrove mirip dngan tanaman palem dengan memiliki kemampuan menghasilkan metabolit sekunder dengan berbagai sifat dan aktivitas biologis. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol dan fraksi daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) dalam menghambat aktivitas enzim alfa amilase dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta dihitung nilai persent inhibition dengan IC50. ekstrak dibuat dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 96%. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim alfa amilase menggunakan tablet akarbose (glucobay), ekstrak etanol dan fraksi n-heksana, etil asetat, aquadest dengan mempunyai nilai IC50. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penghambatan enzim alfa amilae yang lebih tinggi adalah acarbose dan fraksi etil asetat dengan memiliki nilai IC50 masing- masing 1,739 mg/mL dan 5,014 mg/mL.
Gambaran Faktor Penyebab Penyakit Ginjal Kronik Pada Pasien Yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2023 Akbar, Finica Dwi; Pratama, Kharisma Jayak; Wardani, Tatiana Siska
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10426796

Abstract

Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh, apabila tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan cairan dan elektrolit dalam jangka waktu yang cukup lama maka dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal, fungsi ginjal yang terganggu dapat menyebabkan gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen tahun 2023. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental dengan metode retrospektif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2023. Pada penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 32 sampel hasil uji distribusi frekuensi mendapatkan hasil sebagai berikut. Pasien dengan faktor biomedik paling tinggi yaitu penyakit hipertensi 28%, jumlah komorbid pasien 1 komorbid 69%, faktor resiko perilaku paling tinggi yaitu ketergantungan obat 34%, faktor prediposisi menurut jenis kelamin paling tinggi laki-laki 78%, menurut usia 56-65 tahun 38%, lamanya hemodialisis 1-5 tahun 53%, tingkat pendidikan SD 38%, pekerjaan wiraswasta 41%, pendapatan Rp 500.000-Rp 1000.000 41%, pelayanan kesehatan didepan rumah adanya puskesmas 47%.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Fraksi Biji Buah Durian Montong (Durio zibethinus Murr) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Azka, Nihlatin; Pratama, Kharisma Jayak; Permata, Bangkit Riska
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10433798

Abstract

Biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) adalah salah satu bagian dari tanaman durian yang memiliki aktivitas antibakteri. Biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) memiliki kandungan kimia yaitu flavonoid, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) yang memiliki aktivitas antibakteri yang paling aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram. Serbuk biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) dimaserasi menggunakan metanol, kemudian difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 6,25%; 12,5%; dan 25% terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Hasil penelitian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram menunjukkan bahwa ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) mempunyai daya hambat terhadap Escherichia coli ATCC 25922 dengan terbentuknya zona hambat. Fraksi etil asetat mempunyai aktivitas antibakteri yang paling efektif dengan konsentrasi 6,25%; 12,5%; dan 25% memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 10,43 mm; 12,33 mm; dan 15,40 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat dari biji buah durian montong (Durio zibethinus Murr) adalah fraksi teraktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922.
KESESUAIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN BPJS RAWAT INAP DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Yuliana, Irma; Pratama, Kharisma Jayak; Septiarini, Anita Dwi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v12i2.215

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kesakitan pada sesorang bahkan menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode bulan Juli-Desember 2022 dan kesesuaian dengan formularium rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental dan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah data sekunder penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta periode bulan Juli-Desember 2022. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa obat yang digunakan sebagai pengobatan antihipertensi adalah golongan CCB seperti: amlodipin, nicardipin, dan klonidin. Golongan beta blocker seperti: bisoprolol, dan concor®. Golongan ARB seperti: candesartan dan valsartan. Golongan diuretik loopseperti: Furosemide. Golongan aldosteron reseptor antagonis seperti: spironolacton. Golongan thiazid diuretic obatnya seperti: hidroclorotiazide. Golongan ACEI seperti: lisinopril, dan ramipril. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan CCB yaitu amlodipin (26,33%), Kemudian obat kombinasi yang paling banyak digunakan adalah golongan ACEI dengan golongan beta blocker yaitu ramipril dengan bisoprolol (25,17%) dan golongan CCB dengan golongan ARB yaitu amlodipin dengan candesartan (13,91%). Kesesuaian obat antihipertensi di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sudah sesuai dengan formularium rumah sakit (100%).
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN GEL FACIAL WASH EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN METODE DPPH (1,1-Dyphenil-2-Picrylhydrazyl) Suwardi, Nisa Aura Rizky; Listyani, Tiara Ajeng; Pratama, Kharisma Jayak
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33934

Abstract

Alpukat (Persea americana Mill.) adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah satunya adalah sebagai antioksidan. Kandungan senyawa fenolik yang terdapat pada bagian tanaman alpukat merupakan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan alami. Penggunaan bahan alami seperti alpukat tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah timbulnya efek samping yang tidak diinginkan pada penggunaan facial wash yang biasanya mengandung bahan sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun alpukat dalam sediaan gel facial wash yang dilihat berdasarkan nilai IC50.  Pada penelitian ini ekstraksi daun alpukat dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Ekstrak daun alpukat diformulasikan dalam sediaan gel facial wash dengan tiga variasi konsentrasi yaitu F1 0,06% F2 0,08% dan F3 0,10%. Basis gel facial wash digunakan sebagai kontrol negatif. Keempat formulasi dilakukan evaluasi mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya busa, uji hedonik dan uji iritasi. Ekstrak dan semua formula gel facial wash dilakukan uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1-Dyphenil-2-Picrylhydrazyl). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ekstrak daun alpukat memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 sebesar 70,97 ppm. Ekstrak daun alpukat dapat diformulasikan dalam sediaan gel facial wash dengan aktivitas antioksidan terbaik pada konsentrasi 0,10% yang memiliki nilai IC50  sebesar 85,01 ppm (kuat). Formula 1 dan 2 memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 113,23 ppm dan 103,71 ppm yang masing-masing tergolong dalam antioksidan sedang. Formulasi sediaan gel facial wash ekstrak daun alpukat dapat memenuhi standar mutu fisik yang baik.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI KOTA SURAKARTA Setyawan, Ardi; Luthfiyanti, Niken; Pratama, Kharisma Jayak
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34137

Abstract

Ketidakpatuhan dalam pengobatan merupakan satu permasalahan yang sering terjadi kepada pasien, kuranganya disiplin pengobatan akan mengakibatkan terjadinya komplikasi yang memperparah kualitas hidup seseorang hingga dapat menyebabkan kematian. Kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor kunci untuk mencapai hasil terapi yang optimal dan mencegah terjadinya komplikasi yang serius. Dalam kepatuhan pastinya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil terapi yang optimal meliputi tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, peran tenaga kesehatan dan motivasi berobat. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2. Metode yang dipakai bersifat kuantitatif dengan desain deskriptif observasional menggunakan rancangan cross sectional. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dianalisis mengunakan chi square. Hasil tingkat kepatuhan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: kepatuhan pengobatan tinggi memiliki persentase 24,5%, kepatuhan pengobatan sedang memiliki persentase 46,9% dan kepatuhan pengobatan rendah memiliki persentase 28,6% sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan ditemukan hasil dari kategori baik yang banyak muncul terdapat pada motivasi berobat sebanyak 82 responden (83,7%), hasil kategori cukup yang banyak muncul pada dukungan keluarga sebanyak 33 responden (33,7%) dan hasil kategori kurang yang banyak muncul pada tingkat pengetahuan sebanyak 38 responden (38,8%). Kesimpulan yang didapat, terdapat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pengobatan berupa tingkat pengetahuan p-value 0,000; peran tenaga kesehatan p-value 0,008 dan motivasi berobat p-value 0,000 pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi kota Surakarta.
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET Kusumaningrum, Indah Mega; Fitriawati, Anna; Pratama, Kharisma Jayak
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34674

Abstract

Sistem pengelolaan obat adalah sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan di rumah sakit yang meliputi beberapa tahap yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan serta tahap pendistribusian obat. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan serta mengetahui sistem efisiensi dari pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RS Universitas Sebelas Maret Tahun 2023, Mengevaluasi pengelolaan obat berdasarkan indikator keberhasilan pada tahap seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan di Intastalasi Farmasi RS Universitas Sebelas Maret Tahun 2023. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental. Teknik Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif pada tahun 2023. Hasil dari penelitian ini meliputi : kesesuaian item obat dengan Fornas 68%, tidak adanya pembayaran yang tertunda oleh pihak rumah sakit, Perbandingan antara jumlah item obat yang dipakai dengan jumlah item obat yang direncanakan 93%, Frekuensi pengadaan tiap item obat 6x dalam setahun, turn over ratio 3 kali, Nilai obat kadaluarsa dan rusak 7%, Nilai stok mati 6%, Tingkat ketersediaan obat 15 bulan, Kecocokan antara obat dengan kartu stock 100%, Menghitung waktu tunggu resep non racikan 19 menit dan resep racikan 51 menit, Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RS Universitas Sebelas Maret Surakarta sudah baik, namun diperlukan evaluasi lebih lanjut tentang pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RS UNS, sehingga terjadi peningkatan kesesuaian pengelolaan obat.
Aktivitas Daya Ingat Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachtarpheta jamaicensis L. (Vahl) Pada Mencit Putih (Mus musculus) Dengan Metode Radial Arm Maze Septiarini, Anita Dwi; Pratama, Kharisma Jayak; Andhika, Intan Fatna
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no2p173-177

Abstract

Alzheimer's disease is the most common type of dementia. Horse whip leaves contain flavonoid compounds which are widely used both in physiological aging studies and in rat model research, to research the cure of neurodegenerative diseases. The purpose of this study was to determine the activity of giving horse whip leaf extract and the effective dose of horse whip leaf extract in improving the memory power of mice. Horse whip leaf extract was extracted using 96% ethanol solvent by maceration method. Memory activity testing was carried out on male mice which were divided into 5 groups, namely the negative control group, the positive control group, the horse whip leaf extract test group at doses of 5, 10 and 20 mg/kg BW. The test was carried out using the radial arm maze method. The results showed that horse whip leaf extract had memory enhancing activity. Test animals that have been induced given treatment are known to experience a decrease in latency time which can be stated as test animals experience an increase in memory activity. The effective extract dose was a dose of 20 mg/kgBW with a difference in latency time of 49.80 second.