Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DI RS SWASTA BERDASARKAN PENGUKURAN EMOTIONAL QUOTIENT BARON-ON DI DAERAH SULAWESI SELATAN Fr Blasius Perang
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.443 KB)

Abstract

This study aims to determine the level of emotional intelligence (EQ) of nurses in ??private hospital in South Sulawesi. One hundred twenty-three respondents / nurse who worked in the VIP room, emergency room and treatment room are involved in this study were scattered in hospitals, hospitals in South Sulawesi. The specific goal of this research close looks at the emotional Intelligence of nurses in serving the patients. For this purpose, this study uses the raw instrument validity and its reliability has tested. The instrument is the Bar-On Emotional Quotient Inventory: Short Form (Baron EQ-i: S). the instrument consists of 51 items with the components: intrapersonal; interpersonal; Stress Management; adaptation; and general mood. This research is a quantitative description-correlational statistical measurement, frequency and percentage distribution, mean, standard deviation, and Kruskal Wallis. The level or degree of emotional intelligence respondents in the study is significantly high. The lowest level is Baron-On is 70, but indicated by the respondents is very remarkable. This study shows that there are no differences in intelligence emotional of nurses when grouped by gender, level of education and years of service. No significant difference in emotional intelligence of nurse when grouped by area of ??work, except for nurses who work in the VIP room and Nursing room. The results of this study will be used as reference material for hospitals to develop their service quality by improving emotional intelligence (EQ) of nurse with programs that offered by researcher.
SPIRITUALITY AND JOB SATISFACTION AMONG THE CONGREGATIO MATER MISERICORDIAE BROTHERS IN INDONESIA PROVINCE: BASIS FOR PSYCHOSPIRITUAL ENHANCEMENT Perang Blasius
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.813 KB)

Abstract

This research is designed to examine the relationships between spirituality and job satisfaction of the Congregatio Mater Misericordiae (CMM) Brothers in Indonesia Province. In order to determine the profile of spirituality and job satisfaction and their relationship, eighty (80) CMM Brothers was chosen to be respondents. The respondents were living in various convents in Indonesia (Sumatra, Java, Sulawesi, and Kalimantan). The age range of the respondents was 21- 50 and above years old. Assessment of Spirituality and Religious Sentiment (ASPIRES) and Job Satisfaction Survey (JSS) were used as instruments to collect data. The data were analyzed by utilizing descriptive statistics like frequency and percentage distribution, means, standard deviation, Kruskal Wallis Test, and Spearman’s to determine the relationship between the variables. Results revealed that there was no significant relationship between spirituality and job satisfaction. Religiosity and Total Job Satisfaction (r= .151, p= .181), Religious Crisis and Total Job Satisfaction (r= -.173, p .124), Prayer Fulfillment and Total JS with r=.330, p= .003) Universality and Total JS (r .025, p .826), Connectedness and Total JS (r= -.111, p= .327), Spiritual Transcendence and Total JS with r= .109, p = .337. The result of this study will be significant to the CMM Brothers for improving spirituality and job satisfaction.
PERAN PERAWAT DALAM PELAYANAN REHABILITASI NAPZA Yohanes Sakrilesi; Blasius Perang
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunan NAPZA di indonesia semakin meningkat setiap tahunnya yang dapat menyebabkan berbagai masalah termasuk mental dan fisik. Badan Narkotika Nasional memiliki bidang khusus dalam menangani pecandu NAPZA yaitu bidang rehabilitasi medis dan sosial. Tenaga kesehatan di bidang keperawatan mempunyai peran penting untuk melakukan intervensi dimana dapat memberikan efek dan merubah aspek perilaku individu. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi peran perawat dalam pelayanan rehabilitasi NAPZA di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonpropability sampling yaitu dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Uji keabsahan data yang dilakukan meliputi uji credibilty yaitu memperpanjang waktu, dan triangulasi, dan pengujian dependabilty. Analisis data menggunakan content analysis. Hasil Penelitian menhasilkan 8 tema yaitu Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, Kolaborasi perawat dengan tim kesehatan, Pelaksanaan peran advokasi perawat. Perawat sebagai konsultan kesehatan, Perawat sebagai pendidik Dukungan dan motivasi perawat, Kendala dalam melaksanakan peran. Peran perawat dalam pelayanan rehablitasi dinilai sudah optimal. Diharapkan kepada perawat dapat mengembangkan kemampuannya dan terampil dalam merawat, mampu bekerja sama dan bertukar pikiran dengan tenaga medis lainnya.
Pengetahuan Orang Tua Tentang Covid-19 dan Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah Blasius Perang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v12i1.825

Abstract

Introduction: The Covid-19 pandemic created mass hysteria and uncertainty that gave rise to infodemics and fears in society, especially children, as one of the vulnerable populations. This makes a child's psychosocial disorder. Objective: This study was conducted to determine the relationship between parents' knowledge about covid-19 and the psychosocial development of school-age children. Method: The design of this study is analytical observational with a Crossectional Study approach. Sampling was carried out using nonprobability sampling techniques, especially consecutive selection with a sample size of 40 respondents, namely school-age children. The instrument used to measure research variables is the form of a closed questionnaire. Data processing was performed with SPSS version 24 and using chi-square statistical tests. Results: The results were obtained that the value of p = 0.002 with α = 0.05 showed a correlation between the old man's knowledge about Covid-19 and the child's psychosocial development. Conclusion: There is a positive relationship between parents' knowledge of Covid-19 and the psychosocial development of children
Kecerdasan Emosional Perawat di Rumah Sakit Swasta Berdasarkan Pengukuran Baron-On Blasius Perang
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.046 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v5i2.105

Abstract

Kecerdasan Emosional membantu perawat dalam memberikan pelayanan yang benar, baik, dan efektif di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional perawat di rumah sakit swasta di Sulawesi Selatan. Seratus dua puluh tiga (123) responden/perawat yang bekerja di ruang VIP, UGD dan ruang perawatan dilibatkan dalam penelitian ini yang tersebar di Rumah sakit Swasta di Sulawesi Selatan.  Instrumen yang digunakan adalah Bar-On Emotional Quotient Inventory: Short Form (Baron EQ-i:S). Instrumen terdiri dari 51 item dengan komponen: intrapersonal; interpersonal; manajemen stres; adaptasi; dan general mood. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif-korelasi dengan pengukuran statistik, frekuensi, dan distribusi persentase, rata-rata, standar deviasi, dan Kruskal Wallis.   Teknik sampling menggunakan non probability    dengan  pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  kecerdasan emosional responden dalam penelitian ini tergolong tinggi serta tidak terdapat perbedaan kecerdasan emosional perawat jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja. Selain itu, tidak ada perbedaan yang signifikan kecerdasan emosional perawat jika dikelompokkan berdasarkan area kerja, kecuali perawat yang bekerja di ruang VIP dan ruang perawatan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi rumah sakit untuk mengembangkan kualitas pelayanannya dengan meningkatkan kecerdasan emosional perawat melalui program-program yang ditawarkan dalam penelitian ini.
Meningkatkan Psikospritual Perawat dengan Pengukuran Assesment of Sprituality and Religious Sentiments (Aspires) Blasius Perang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i2.772

Abstract

Introduction: Psychosprituals are the integrative energy nurses need to serve patients. An empathetic nurse is a nurse who can develop psycho-spirituality, which is a need that must be met. Objective: To get a clear picture of nurses in psychospiritual aspects in several private hospitals in South Sulawesi. Method: This study is comparative analytical research with a cross-sectional multisite study approach. Results: showed that the psychospiritual level of nurses at several private hospitals in Makassar city was good. ASPIRES is categorized as good if you get a score>70; the category is sufficient if you get a score of 35–70 and categorized as less if the value is <35. Conclusion: There are significant psychospiritual differences in nurses based on demographic characteristics, namely gender, age, level of education, and length of service. It can be used as information material for hospitals to improve the quality of services by paying attention to psychospiritual aspects through programs offered by researchers
PSIKOEDUKASI TENTANG BULLYING PADA SISWA DAN SISWI SD FRATER THAMRIN MAKASSAR Blasius Perang; Ria Sakinah Waji
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 8 No 1 (2023): Juni : Asawika
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v8i1.126

Abstract

ABSTRAKBullying merupakan perilaku agresif dan negatif seseorang atau sekelompok orang secara berulangdengan menyalahgunakan kekuatan untuk menyakiti korban sehingga menyebabkanketidakseimbangann mental/psikis, fisik maupun seksual. Kasus bullying sangat ramai dibicarakan dimedia masa baik terhadap anak, guru dan pembantu rumah tangga. Kasus kekerasan ini biasanyaberujung pada pelaporan di kepolisian. Anak-anak usia sekolah dasar sangat rentan terhadappruendungan. Untuk itu siswa dan siswi perlu diberikan psikoedukasi terkait hal ini. Pengabdianmasyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi agar siswa dapat menyadari bahaya bullyingserta dapat mencegahnya dengan berperilaku asertif dan apabila melihat bullying, siswa berani untukmelaporkan kepada pihak bewajib. Metode yang digunakan adalah ceramah. Kegiatan ini dilaksanakandi SD Frater Thamrin Makassar dan dihadiri oleh 210 siswa dan siswi. Hasil yang didapatkan setelahkegiatan ini siswa dan siswi dapat memahami informasi terkait bullying, jenis bullying, bahaya bullyingdan sikap asertif mencegah bullying. Diharapkan psikokoedukasi ini dapat membantu untukmemberikan kesadaran bahwa bullying adalah sebiah kekerasan sehingga siswa dan siswa tidakmelakukan dan dapat melacegahnya.Kata Kunci: bullying, perilaku agresif, psikoedukasi, sikap asertif. ABSTRACTBullying is an aggressive and destructive action carried out by a person or group who utilize theirposition of authority to repeatedly harm their victims, often leading to imbalances in the mind, body,and even sexuality. Media publications have frequently covered bullying incidents which involvechildren, teachers, and housekeepers. These cases of violence also commonly result in police reports.Children in elementary school are usually more vulnerable to bullying. Therefore, elementary schoolstudents should receive psychoeducation in this area. The purpose of this community service was toeducate students to be more aware of the dangers of bullying and so that they may prevent it throughassertive behavior and courage to inform authorities when bullying incidents occur. The method usedin this activity was lectures. This activity was conducted at Frater Thamrin Elementary School,Makassar City, and was attended by 210 students of both genders. The results obtained after this activityshow that all of the students were able to grasp all information presented on bullying, types of bullying,the dangers of bullying, and the role of assertiveness in bullying prevention. This psychoeducation isexpected to be able to assist the students to understand that bullying is violence, so they can avoid andstop it.Keywords: aggressive behavior, bullying, psychoeducation,
EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI TERHADAP STRES MAHASISWA S1 TINGKAT I STIK STELLA MARIS MAKASSAR PERANG, BLASIUS
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v10i2.256

Abstract

Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami beban emosi berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hipnoterapi merupakan salah satu teknik gabungan antara hipnosis dan terapi yang dapat membantu dalam mengatasi stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas hipnoterapi terhadap stres mahasiswa S1 tingkat I STIK Stella Maris Makassar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre- eksperimental dengan pendekatan one group pre-test post-test pada 51 responden yang mengalami stres di STIK Stella Maris Makassar. Subyek dipilih dengan cara Non-probability Sampling dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Data tingkat responden diperoleh melalui hasil pengukuran yang dilakukan sebelum dan setelah intervensi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Non-parametrik Wilxocon dengan nilai kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian dimana nilai ρ= 0.000, nilai α=0.05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p (0.000) < α (0.05). Kesimpulan dari penelitian ini, ada pengaruh hipnoterapi terhadap stres mahasiswa S1 tingkat 1 STIK Stella Maris Makassar.
Psikoedukasi Dampak Penggunaan Gadget pada Perkembangan Psikososial Loving Children Choir of Mamajang Makassar Perang, Blasius; Firmansyah, Muhammad Reza
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15448

Abstract

Gadget adalah salah satu produk aplikasi teknologi informasi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang paling berkembang saat ini. Pada era globalisasi saat ini, perangkat dapat dengan mudah ditemukan karena hampir semua orang di dunia memilikinya. Ini karena gadget tidak hanya populer di kalangan remaja (usia 12-21 tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 60 tahun ke atas), tetapi juga di kalangan anak-anak (usia 7-11 tahun). Ironisnya, anak-anak usia 3 hingga 6 tahun tidak seharusnya menggunakannya. Alat-alat ini sekarang dianggap sebagai pengubah pola interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh perubahan sosialisasi yang terjadi pada masyarakat, terutama di kalangan remaja. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan dalam teknologi informasi mempengaruhi interaksi sosial. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan psikoedukasi kepada ‘Loving Children Choir” yang terdiri 30 orang anak-anak usia 7-11 tahun di Gereja Katolik Mamajang-Makassar. Metode kegiatan ini adalah psikoedukasi berupa pemaparan materi/presentasi dan tanya jawab. Hasil yang didapatkan dari psikoedukasi ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang dampak negatif penggunaan gadget. Diharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan kesadaran kepada kelompok “Loving Children Choir“ agar menggunakan gadget dengan baik dan benar.
Meningkatkan Psikospritual Perawat dengan Pengukuran Assesment of Sprituality and Religious Sentiments (Aspires) Blasius Perang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i2.772

Abstract

Introduction: Psychosprituals are the integrative energy nurses need to serve patients. An empathetic nurse is a nurse who can develop psycho-spirituality, which is a need that must be met. Objective: To get a clear picture of nurses in psychospiritual aspects in several private hospitals in South Sulawesi. Method: This study is comparative analytical research with a cross-sectional multisite study approach. Results: showed that the psychospiritual level of nurses at several private hospitals in Makassar city was good. ASPIRES is categorized as good if you get a score>70; the category is sufficient if you get a score of 35–70 and categorized as less if the value is <35. Conclusion: There are significant psychospiritual differences in nurses based on demographic characteristics, namely gender, age, level of education, and length of service. It can be used as information material for hospitals to improve the quality of services by paying attention to psychospiritual aspects through programs offered by researchers