A visionary church is the dream of every pastor and church congregation, but in the current reality the church is not doing what it wants and expected so that the visionary church is just a slogan without any real action. This is what is often experienced by the church, the church programs are very numerous but cannot be implemented properly. A visionary church means a church that is willing to open itself as wide as possible and can answer any problems or problems that exist in the environment around the church. For this reason, the author tries to explore how to become a visionary church that has a calling to make disciples, because currently many churches only make disciples of local congregations who in fact have joined in worship but the church has not dared to get out of its comfort zone to make disciples of the nation, especially children who live on a street that the church often ignores. This does not mean that the church takes over the government's program to alleviate poverty, but at least the church can provide answers for those who need a helping hand and the church can support the spiritually mature lives of people who have been marginalized and neglected. In order for the church to carry out the great mandate and become a visionary church, the church must make disciples of the people around the church, especially the children who live on the streets, so that the church becomes a church that has an impact on society. Therefore, the writer would like to briefly describe the matters related to and support the visionary church in carrying out the call to make disciples, especially for children who live on the streets. The author uses the literature study method that can help the author to explain more details in this writing.AbstrakGereja yang visioner menjadi idaman bagi setiap gembala dan jemaat gereja, tetapi dalam kenyataan yang ada sekarang ini gereja tidak melakukan seperti yang diinginkan dan diharapkan sehingga gereja yang visioner hanya menjadi slogan saja tanpa ada tindakan yang nyata. Inilah yang sering dialami oleh gereja, program-program gereja yang sangat banyak tetapi tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Gereja yang visioner berarti gereja yang mau membuka diri seluas-luasnya dan dapat menjawab setiap persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar gereja. Untuk itu penulis berusaha mengupas bagaimana menjadi gereja visioner yang memiliki panggilan memuridkan, karena saat ini banyak gereja hanya memuridkan jemaat-jemaat lokal yang notabene sudah tergabung dalam ibadah tetapi gereja belum berani untuk keluar dari zona nyaman untuk memuridkan bangsa secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan yang sering di abaikan oleh gereja. Bukan berarti gereja mengambil alih program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan tetapi paling tidak gereja dapat memberi jawaban bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan gereja dapat menopang kehidupan kedewasaan rohani orang-orang yang selama ini terpinggirkan dan terabaikan. Agar gereja dapat melaksanakan amanat agung dan menjadi gereja visioner, maka gereja harus memuridkan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan gereja khususnya anak-anak yang hidup di jalanan, sehingga gereja menjadi gereja yang berdampak bagi masyarakat. Oleh sebab itu penulis hendak menguraikan secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dan menunjang gereja visioner dalam melaksanakan panggilan memuridkan secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan. Penulis menggunakan metode studi literature kepustakaan yang dapat membantu penulis untuk menjelaskan lebih detail dalam penulisan ini