Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH INTERKALASI MIKRO MONTMORILLONIT DENGAN MIKRO KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU MINYAK NILAM Febri Susanti; Tisna Harmawan; Puji Wahyuningsih
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7184

Abstract

Telah dilakukan interkalasi Mikro MMT dengan Mikro kitosan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak nilam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi Mikro MMT dari bentoit dan menginterkalasinya pada mikro kitosan untuk membuat suatu adsorben serta melihat peningkatan mutu minyak nilam dengan penambahan adsorben Mikro MMT dengan Mikro kitosan. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan adanya peningkatan basal spacing dari 7,9497 Å menjadi 8,3537 Å setelah diinterkalasi dengan Nanokitosan ke dalam interlayer Mikro MMT, hal ini mendanakan bahwa Mikro kitosan telah berhasil terinterkalasi ke dalam interlayer Mikro MMT. Pengujian minyak nilam menggunakan GC-MS menunjukkan adsorben Mikro MMT terinterkalasi dengan Mikro kitosan mengalami penurunan persen area PA sebesar 6,98% dari 39,33% menjadi  32,35%. Perbdaningan pada minyak nilam murni dengan adsorben  Mikro MMT dan Mikro kitosan mengalami peningkatan sebesar 2,05%, dimana persen area PA pada minyak nilam murni adalah 30,30% sedangkan persen area PA pada interkalasi Mikro MMT dan Mikro kitosan yaitu sebesar 32,35%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa adsorben Mikro MMT dan Mikro kitosan dapat meningkatkan mutu minyak nilam.
PENGARUH INTERKALASI MIKRO MONTMORILLONIT DENGAN MIKRO KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU MINYAK NILAM Febri Susanti; Tisna Harmawan; Puji Wahyuningsih
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7184

Abstract

Telah dilakukan interkalasi Mikro MMT dengan Mikro kitosan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak nilam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi Mikro MMT dari bentoit dan menginterkalasinya pada mikro kitosan untuk membuat suatu adsorben serta melihat peningkatan mutu minyak nilam dengan penambahan adsorben Mikro MMT dengan Mikro kitosan. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan adanya peningkatan basal spacing dari 7,9497 Å menjadi 8,3537 Å setelah diinterkalasi dengan Nanokitosan ke dalam interlayer Mikro MMT, hal ini mendanakan bahwa Mikro kitosan telah berhasil terinterkalasi ke dalam interlayer Mikro MMT. Pengujian minyak nilam menggunakan GC-MS menunjukkan adsorben Mikro MMT terinterkalasi dengan Mikro kitosan mengalami penurunan persen area PA sebesar 6,98% dari 39,33% menjadi  32,35%. Perbdaningan pada minyak nilam murni dengan adsorben  Mikro MMT dan Mikro kitosan mengalami peningkatan sebesar 2,05%, dimana persen area PA pada minyak nilam murni adalah 30,30% sedangkan persen area PA pada interkalasi Mikro MMT dan Mikro kitosan yaitu sebesar 32,35%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa adsorben Mikro MMT dan Mikro kitosan dapat meningkatkan mutu minyak nilam.
Evaluation of Antioxidant Activities From Ethyl Acetate Fraction of Curry Leaf Using DPPH Method Ulil Amna; Halimatussakdiah Halimatussakdiah; Furqan Nur Ihsan; Puji Wahyuningsih
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i1.8059

Abstract

Abstract: Curry Plant (Murraya koenigii (Linn.) Spreng) is one of the plants that thrive in Indonesia. Curry contains secondary metabolites of alkaloids and flavonoids that have the potential as antioxidants. Antioxidants can reduce the activity of free radicals that can cause degenerative diseases such as cancer, coronary heart disease, and premature ageing of body cells by donating the protons to free radical compounds. This study aimed to determine the antioxidant activity and identify the active compound class of ethyl acetate fraction from curry leaves. Separation of secondary metabolites of ethyl acetate extracts was carried out by column chromatography method, which obtained 5 different fractions. The antioxidant activity of fractions A, B, C, D, and E was tested using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method with variations concentrations of 25, 50, 100, 200, and 400 ppm, and ascorbic acid was used as a comparison which measured at a wavelength of 517 nm. The results showed that fractions A and E have weak antioxidant activities, while fractions B, C, and D showed moderate antioxidant activities. The highest antioxidant activity was found in fraction B with an IC50 value of 341.38 ppm, where the fraction showed the presence of secondary metabolites of alkaloids and terpenoids.Abstrak: Tanaman kari ((Murraya koenigii (Linn.) Spreng) merupakan salah satu tanaman yang tersebar di Indonesia. Kari mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid dan flavonoid yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat mengurangi aktivitas radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung coroner dan penuaan sel dengan cara menyumbangkan proton pada senyawa radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan dan mengidentifikasi kelas senyawa aktif fraksi etil asetat dari daun kari. Pemisahan metabolit sekunder dari ekstrak etil asetat dilakukan menggunakan metode kromatografi kolom dengan menghasilkan 5 fraksi yang berbeda. Aktivitas antioksidan dari fraksi A, B, C ,D ,dan E dilakukan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenil-2-pikrilhydrazil) dengan variasi konsentrasi 25, 50, 100, 200, dan 400 ppm dan asam askorbat digunakan sebagai perbandingan yang diukur pada panjang gelombang 517 nm. Hasil menunjukkan bahwa fraksi A dan E memiliki aktivitas antioksidan yang lemah, sedangkan fraksi B, C, dan D menunjukkan aktivitas antioksidan sedang. Aktivitas antioksidan yang paling tinggi ditemukan pada fraksi B dengan IC50 341,38 ppm. Fraksi tersebut menunjukkan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder alkaloid dan terpenoid. 
Effectiveness Bleaching of Waste Cooking Oil Cleaning Using Nano-Montmorillonite Adsorbent Silvia Ningsih; Puji Wahyuningsih; Tisna Harmawan
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i2.9252

Abstract

Abstract: Waste cooking oil contains carcinogenic compounds which are formed during the frying process. The content change makes it is not worth for reuse cooking oil. One of the damages to cooking oil is caused by heating. The quality of useable oil refers to SNI 01-3741-2013. The sample used in this research is waste cooking oil that is used for 5 times of frying. The quality of the oil can be improved using Nano-Montmorillonite adsorbent. The results of PSA and FTIR characterization show that Nano-Montmorillonite has a nano-scale particle size of 15.3 nm with a percentage of 6%. The rest are particles that have a size> 100 nm with a total percentage of 94% with a respective size of 383.9 nm with a percentage of 59% and 6647.1 nm with a percentage of 35% and have functional groups, namely hydroxyl (-OH), Si-O-Si and Al-Al-OH. Testing of waste cooking oil quality includes organoleptic, acid numbers, peroxide numbers, and saponification numbers using Nano-Montmorillonite. Based on the results, the more Nano-Montmorillonite adsorbent was added, the lower the numbers of acid, peroxide, and saponification in waste cooking oil and the better the quality of flavor and color. Based on this analysis, Nano-Montmorillonite adsorbent can improve the quality of waste cooking oil.Abstrak: Minyak jelantah mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik yang terbentuk selama proses penggorengan. Perubahan sifat ini menjadikan minyak goreng tersebut tidak layak digunakan kembali sebagai bahan makanan. Salah satu kerusakan pada minyak goreng disebabkan oleh pemanasan. Kualitas minyak layak pakai merujuk pada SNI 01-3741-2013. Sampel minyak yang digunakan dalam penelitian ini adalah  minyak jelantah dengan 5 kali penggorengan. Kualitas minyak tersebut dapat ditingkatkan menggunakan adsorben Nano-Montmorillonit. Berdasarkan hasil karakterisasi PSA dan FTIR menunjukkan bahwa Nano-Montmorillonit memiliki ukuran partikel berskala nano yaitu 15,3 nm dengan persentase sebesar 6% dan sisanya merupakan partikel yang memiliki ukuran > 100 nm dengan total persentase 94% dengan ukuran masing-masing sebesar 383,9 nm dengan persentase 59% dan 6647,1 nm dengan persentase 35%serta memiliki gugus-gugus fungsional yaitu hidroksil (-OH), Si-O-Si dan Al-Al-OH. Pengujian kualitas minyak jelantah meliputi organoleptik, bilangan asam, bilangan peroksida dan bilangan penyabunan menggunakan Nano-Montmorillonit. Berdasarkan hasil pengujian maka semakin banyak jumlah adsorben Nano-Montmorilonit yang ditambahkan maka bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan mengalami penurunan serta kualitas aroma dan warna pada minyak jelantah menjadi lebih baik. Berdasarkan analisis tersebut adsorben Nano-Montmorillonit dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah.
ANALISA KANDUNGAN BETA KAROTEN PADA CPO (CRUDE PALM OIL) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Irwan Saputra Harahap; Puji Wahyuningsih; Yulida Amri
JURNAL QUIMICA Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jq.v2i1.2616

Abstract

Beta karoten merupakan provitamin A yang dapat diubah didalam tubuh menjadi vitamin A setelah mengalami proses metabolisme. Beta karoten merupakan salah satu parameter yang menentukan kualitas CPO dalam perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan beta karoten pada sampel CPO (Crude Palm Oil) menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode yang digunakan dalam analisis beta karoten adalah metode standar MPOB (Malaysian Palm Oil Board). Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kandungan beta karoten dari masing-masing sampel berturut-turut adalah sebagai berikut: Sampel A(330,00 ppm), Sampel B (346,26 ppm), Sampel C(358,70 ppm), Sampel D(549,05 ppm), dan Sampel E (533,75 ppm). Berdasarkan hasil analisis UV Vis terhadap sampel dapat disimpulkan bahwa sampel D memiliki kandungan beta karoten yang pal ing tinggi dibandingkan dengan sampel CPO lainnya.
PENENTUAN NILAI BOD DAN COD SEBAGAI PARAMETER PENCEMARAN AIR DAN BAKU MUTU AIR LIMBAH DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN Bayu Andika; Puji Wahyuningsih; Rahmatul Fajri
JURNAL QUIMICA Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu limbah utama dari industri adalah air yang berasal dari proses produksi dan berbagai aktivitas lain yang ditampung dalam danau buatan. Air limbah dalam danau buatan ini mengalami proses oksidasi dari bahan organik ataupun anorganik sehingga berpotensi menghasilkan air yang mengandung bahan-bahan yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi kualitas air limbah sehingga dapat diketahui bahaya atau tidaknya limbah tersebut. Pada penelitian ini nilai BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan sebagai parameter yang akan diuji dikarenakan BOD dan COD digunakan sebagai penduga adanya pencemaran dalam limbah walaupun bukan sebagai penentu. Metode yang digunakan untuk pengujian BOD yaitu winkler dan untuk pengujian COD yaitu reflux. Hasil pengujian BOD pada sampel 1, sampel 2 dan sampel 3 berturut-turut adalah 1874,40 mg/L, 25,62 mg/L, dan 8,67 mg/L. Sedangkan pengujian COD pada sampel 1, sampel 2 dan sampel 3 berturut-turut adalah 3878,40 mg/L, 43,63 mg/L dan12,93 mg/L. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sampel 1 belum memenuhi standar baku mutu air limbah, sedangkan hasil uji sampel 2 dan sampel 3 telah memenuhi standar baku mutu air limbah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014.
INOVASI PENGERING IKAN MENGGUNAKAN HOME DRIED SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN PAKANG DESA KUALA GEULUMPANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR Puji Wahyuningsih; wan Alamsyah; Rachmad Almi Putra; T. Andi Fadlly
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i1.20-24

Abstract

Kuala Geulumpang village is one of the villages in Julok subdistrict where most of the community is a business group that processes fish into cracker or known as pakang fish. One of the problems experienced by the business group is the drying process, especially in the rainy season which result decrease in the color quality and taste of pakang fish products. This service program aims to provide a solution for drying media that is not depend by weather conditions, namely a home dried system using an integrated solar panel media based on solar energy through solar cell and current batteries storage. This method has advantages compared with conventional methods are that are not affected by the weather, faster the drying process, minimizes fish damage caused by decaying so that the quality of the product is maintained and can be accepted by consumers on time. Through the application of fish dryer technology is expected to increase the production and quality of pakang fish produced by the community of Kuala Geulumpang Village so that it can improve the community's economy.
PRODUK TURUNAN BERBAHAN DASAR LIMBAH KAYU UMKM RUMOH CICEM DI DESA SEURIGET KOTA LANGSA Wan Alamsyah; Puji Wahyuningsih; Salman Salman; Rachmad Almi Putra
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.270-274

Abstract

UMKM  Rumoh Cicem merupakan salah satu UMKM yang fokus pada usaha pengolahan kerajian berbahan dasar limbah kayu. Limbah kayu ini diperoleh dari usaha-usaha pembuatan perabot rumah tanggal (usaha furniture). Produk yang dihasilkan oleh UMKM ini masih terbatas pada produk glodok (tempat bertelur burung) dengan menggunakan bahan dasar limbah kayu. Produk yang dihasilkan oleh UMKM masih monoton dan kurang kreatif sehingga memiliki nilai jual yang rendah di pasaran. Selain itu, produk glodok hanya diproduksi secara musiman tergantung dari permintaan pasar. Rendahnya kualitas produk berbahan dasar limbah kayu dari UMKM dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kreativitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh UMKM. Keterampilan SDM ini sangat menentukan kualitas produk. Sentuhan kreativitas pada produk akan menghasilkan produk yang menarik, kreatif dan memiliki nilai jual tinggi. Untuk meningkatkan keterampilan UMKM maka dilakukan pelatihan pembuatan produk-produk kreatif berbahan dasar limbah kayu dan perluasan daerah pemasaran melalui sistem e-commerce. Tim PKM berharap dapat meningkatkan produksi dan kualitas serta inovasi produk kreatif berbahan dasar limbah kayu yang dihasilkan lebih bervariasi melalui transfer pengetahuan dan teknologi yang diberikan.
Perancangan Destinasi Branding Desa Wisata Pusong Kapal Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Puji Wahyuningsih; Puti Andiny; Rahmi Meutia; Afrah Junita
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.4015

Abstract

Desa Pusong Kapal yang terletak di Kecamatan Seruway merupakan sebuah desa wisata pelestarian dan konservasi spesies tuntong yang saat ini mengalami penurunan populasi dan hampir punah diakibatkan kerusakan ekosistem mangrove yang menjadi habitatnya.  Untuk mendukung usaha pelestarian ini maka didirikan sebuah rumah informasi yang dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang segala hal yang terkait dengan konservasi tuntong dan sebagai wadah untuk meneliti lebih jauh tentang spesies yang hampir punah ini. Namun permasalahan yang terjadi adalah, cakupan rumah informasi hanya sebatas pengunjung ke desa wisata Pusong Kapal, sehingga informasi tentang pelestarian tuntong masih sangat terbatas diketahui oleh masyarakat umum.  Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah untuk membantu Pengelola Wisata (Yayasan Sukacita Lestari Indonesia dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam merancang  destinasi branding dalam rangka meningkatkan citra atau image Desa Pusong Kapal oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat mengakses dan mengetahui informasi mengenai desa wisata Pusong Kapal. Kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian ini meliputi pembuatan video promosi wisata, website, brosur paket wisata, dan logo wisata serta pelatihan tentang pengelolaan website tersebut. Melalui media tersebut, promosi pariwisata dapat diinformasikan lebih cepat dan mudah serta mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan peningkatan pendapatan asli daerah. 
Standarisasi Produk dan Penetapan Strategi Pemasaran Gula Semut Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Produk di Desa Afrah Junita; Rahmi Meutia; Puti Andiny; Puji Wahyuningsih
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3552

Abstract

Tujuan Pengabdian untuk menciptakan standarisasi diversifikasi produk gula aren menjadi gula semut dengan memanfaatkan teknologi berupa mesin kristalisasi gula semut. Penggunaan teknologi dimaksudkan untuk meningkatkan produksi olahan gula semut yang berstandarisasi, sekaligus melakukan perubahan strategi pemasaran terhadap produk gula semut yang dihasilkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai pentingnya standarisasi produk untuk meningkatkan daya saing. Memfasilitasi proses perizinan usaha dari Dinas Kesehatan, dan pendampingan langsung terhadap mitra usaha. Hasil dari pengabdian ini, mitra dapat merasakan kemudahan dalam melakukan proses produksi sehingga terjadi peningkatan kapasitas produksi gula semut. Sementara pendampingan yang dilakukan menujukkan hasil mitra dapat mengoperasikan mesin kristalisasi gula aren menjadi gula semut sehngga dapat menghasilkan gula semut sebanyak 20 kg dari 30 liter gula aren cair. Disamping itu, mitra memiliki nilai tambah dari kemasan dan merk yang sudah dibuatkan sehingga produk gula semut memiliki citra merk yang mudah dikenal di pasaran.