Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Akta Kimia Indonesia

Analisis Sifat Mirip Obat, Prediksi ADMET, dan Penambatan Molekular Isatinil-2-Aminobenzoilhidrazon dan kompleks logam transisi Co(II), Ni(II), Cu(II), Zn(II) Terhadap BCL2-XL Yesaya Reformyada Nusantoro; Arif Fadlan
Akta Kimia Indonesia Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v5i2.7881

Abstract

This article reports an drug-likeness analysis, ADMET profile, and molecular docking of isatinyl-2-aminobenzoylhydrazone (ISABH) and its transition metals Co(II), Ni(II), Cu(II), and Zn(II) complexes. SwissADME analysis for drug-likeness indicated that ISABH and Ni-ISABH met all parameters of the Lipinski rule. These compounds also showed good pharmacological criteria by admetSAR for their ADMET prediction. The molecular docking of all compounds against the main regulatory protein for apoptosis BCL-2 (PDB code: 2W3L) revealed that they well-interacted with the protein expressed by binding affinity of -6.1, -8.3; -8.3; -7.5; and -8.5 kcal/mol for ISABH, Cu-ISABH, Co-ISABH, Ni-ISABH, and Zn-ISABH, respectively.
Evaluasi Parameter Fisikokimia, Farmakokinetika, dan Farmakodinamika Senyawa Fisetin Dalam Desain Obat Arif Fadlan; Tri Warsito; Sarmoko Sarmoko
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.10879

Abstract

Fisetin is a flavonoid with flavonol framework found in various fruits and vegetables such as strawberries, apples, persimmons, lotus root, grapes, onions, kiwi, peaches, and others. Fisetin with four hydroxyl and one oxo groups shows biological activities such as antioxidant, anti-inflammatory, antimicrobial, antidiabetic, and anticancer. Thus, fisetin becomes an interesting target for finding alternative therapeutic agents. However, more than 50% of drug candidates fail due to poor absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity (ADMET) analysis. This research studied the physicochemical, pharmacokinetic, and pharmacodynamic parameters of fisetin to avoid those problems by using PreADMET, SwissADME, dan Molinspiration. The results revealed good physicochemical parameters for fisetin with potential to be used as oral or transdermal. Fisetin was known to be quite easy synthesized, crossed the BBB, non-toxic, not carcinogenic in mice, and had a medium cardiotoxicity. Furthermore, fisetin inhibited kinases, nuclear receptor ligands, and enzymes. It was moderate as GPCR ligands and ion channel modulators.
Ekstraksi Senyawa Fenolat dalam Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Zjahra Vianita Nugraheni; Try Mefirwan Rachman; Arif Fadlan
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.12557

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis) telah terbukti mempunyai kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Fenolat merupakan salah satu komponen dalam daun teh hijau yang mempunyai kemampuan sebagai zat antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui total kandungan senyawa fenolat dalam ekstrak daun teh hijau. Maserasi dipih sebagai metode ekstraksi dengan menggunakan air sebagai pelarutProses ekstraksi dioptimalisasi dengan melakukan variasi suhu ekstraksi (80℃, 90℃, 100℃) dan waktu perendaman (5 dan 10 menit) terhadap dua ukuran sampel daun teh hijau (halus dan kasar). Berdasarkan hasil analisis, kandungan senyawa fenolat optimal pada daun teh hijau halus dan kasar didapatkan pada suhu 80℃ dan waktu pengadukan 10 menit dengan nilai berturut-turut sebesar 44,487 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering halus dan 22,676 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering kasar. Dari hasil tersebut diketahui bahwa ukuran sampel, suhu, dan waktu perendaman berpengaruh pada kandungan senyawa fenolat yang didapatkan. Kandungan fenolat yang diperoleh semakin tinggi seiring dengan berkurangnya ukuran partikel dan meningkatnya waktu perendaman serta suhu ekstraksi.
Potensi Senyawa Hidrazon berbasis Turunan 2-Tiohidantoin dan Hidrazida sebagai Inhibitor Protein E6 pada Kanker Serviks secara In Silico Yusuf Syahril Alam; Syafri Izzat Abidiy; Triyanda Gunawan; Adi Setyo Purnomo; Arif Fadlan; Fahimah Martak
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i2.14722

Abstract

Setiap tahun, prevalensi penyakit kanker leher rahim di dunia semakin meningkat. Kanker serviks dapat terjadi akibat infeksi Human Papillomavirus (HPV). Saat ini, penargetan penghambatan onkoprotein E6 cenderung dipilih karena lebih aman dan lebih baik sebagai agen terapeutik kanker serviks. Selain itu, E6 juga termasuk virus krusial yang menginduksi kanker serviks melalui inaktivasi protein p53 sehingga diperlukan material yang efektif untuk menghambat kinerja onkogen E6. Hidrazon merupakan senyawa basa Schiff yang memiliki gugus azometin (-NHN=CR-). Gugus azometin inilah yang berperan dalam berbagai bioaktivitas, termasuk antivirus dan antikanker. Pada penelitian ini, hidrazon berasal dari turunan 2-tiohidantoin dan hidrazida. Senyawa 2-tiohidantoin termasuk kelompok heterosiklik yang memainkan peran penting dalam kimia obat seperti antikonvulsan, antibakteri, antidiabetik, antivirus dan antikanker. Dengan demikian, senyawa ini dapat menjadi agen alternatif pengobatan kanker serviks. Sebelum dilakukan sintesis material tersebut, perlu dilakukan analisis bioaktivitas menggunakan komputasi. Kajian metode in-silico meliputi pembuatan struktur menggunakan Avogadro, optimasi geometri molekul menggunakan Gaussian 16, serta hasil interaksi ligan-protein (RMSD, KI, Binding Affinity, ADME, Binding Pocket, dan Drugability score) menggunakan Autodock Tools, LigPlot, SwissADME, PLIP Tools, dan Protein Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa hidrazon yang berasal dari turunan 2-tiohidantoin dan hidrazida berpotensi menghambat protein E6 dan dapat digunakan sebagai obat oral.