Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Organic Geochemistry Characteristics of Aliphatic Hydrocarbon Fraction of Crude Oil from Tarakan Basin, North Borneo, Indonesia Yulfi Zetra; Maulida Fitriyyah; Rafwan Year Perry Burhan; Zjahra Vianita Nugraheni
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.254 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49742

Abstract

The study of organic geochemistry of crude oil from Pamusian field, Tarakan Basin, North Borneo has been done. The oil is fractionated by column chromatography and identified using gas chromatography-mass spectrometer (GC-MS). The presence of long chain n-alkanes, cadinane, 4β(H)-eudesmane, and 18α (H)-oleanane indicates organic matter derived from resin dammar Angiospermae family Dipterocarpaeae. It is also reported that there are drimane together with homodrimane and hopane as an indicator of bacterial input. The LHCPI value of 2.03 also indicates a high input of photosynthetic bacteria. Pr/Ph ratio of 3.76 and a drimane/homodrimane ratio of 1.058 indicating the oxic depositional environment of the sample. Isomer analysis of 18α(H)-oleanane and 17α(H),21β(H)-hopane provides information that the crude oil from Tarakan Basin is mature.
Karakteristik Geokimia Organik Fraksi Keton Batubara Sawahlunto, Sumatera Barat Yulfi Zetra; Amirotul Ula; Zjahra Vianita Nugraheni; R.Y Perry Burhan
Akta Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.736 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v2i1.2289

Abstract

Batubara Sawahlunto, Sumatera Barat dianalisis untuk menentukan karakter geokimia organiknya. Batubara diekstraksi soxhlet dengan pelarut diklorometana:metanol (93:7). Hasil ekstrak organik difraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Fraksi keton kemudian dianalisis menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM). Analisis fraksi keton batubara Sawahlunto menunjukkan keberadaan senyawa iso dan anteiso-alkan-2-on, dan isoprenoid keton. Senyawa ini diasumsikan berasal dari rantai klorofil-α pada bakteri. Senyawa hopanon dan sikloheksil keton menunjukkan asal usul batubara dari bakteri. Peringkat kematangan batubara Sawahlunto adalah rendah dikarenakan terdapat senyawa hopanon pada batubara Sawahlunto. Proses kematangan batubara juga dapat terhambat jika komponen yang ada pada batubara berikatan dengan oksigen
UPAYA re-PRODUKSI SUMUR TUA CEKUNGAN WONOCOLO MELALUI KARAKTERISASI GEOKIMIA ORGANIK R. Y Perry Burhan; Yulfi Zetra; Pusparatu Pusparatu; Zjahra Vianita Nugraheni
Akta Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.754 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v4i1.4729

Abstract

Penelitian yang dilakukan terhadap biomarka fraksi hidrokarbon alifatik menunjukkan adanya senyawa n-alkana (n-C13 - n-C27); isoprenoid pristana (Pr) dan fitana (Ph); 4,4,8,9,9-pentametildekalina; 4-b-(H)-eudesmana; 8-b-(H)-drimana; 2,3,6,9,9-pentametildekalina dan 8-b-(H)-homodrimana. Pola distribusi kelompok biomarka n-alkana ditunjukkan oleh persebaran unimodal n-C13 - n-C27, yang menunjukkan asal usul senyawa organik sedimen terdistribusi merata berasal dari fitoplankton dan zooplankton, bakteri dan tumbuhan tingkat tinggi. Rasio Pr > Ph merupakan indikator lingkungan pengendapan oksik dengan kadar garam yang rendah. Adanya senyawa 4-b-(H)-eudesmana mengindikasikan senyawa organik berasal dari tumbuhan darat tingkat tinggi konifer yang tumbuh pada zaman Devonian Akhir. Keberadaan senyawa 8-b-(H)-drimana mengindikasikan adanya masukan alga hijau, plankton dan bakteri Botryococcus braunii. Namun tingginya kelimpahan senyawa 8-b-(H)-homodrimana dibandingkan kelompok senyawa sesquiterpena lainnya merupakan indikator senyawa organik yang berasal dari tumbuhan darat tingkat tinggi. Kontribusi biomarka yang berhasil diungkapkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sedimen sumur tua Wonocolo ini adalah unik dan menarik untuk dipelajari lebih lanjut karena senyawa organiknya variatif, berasal dari bakteri, plankton dan tumbuhan darat tingkat tinggi.
Penggunaan Pektin Kulit Jeruk Manis (Citrus sinesis) sebagai Absorben untuk Mengurangi Kadar Ion Kromium (VI) pada Sampel Air Sungai Jagir Zjahra Vianita Nugraheni; Wahyu Prasetyo Utomo; Qurrota A'yuni; Nur Azizah Agustina; Januar Kholik; Chandra Puspita
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.825 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3388

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai kemampuan pektin kulit jeruk manis (Citrus sinensis) sebagai biosorben logam Cr (VI) pada sampel air sungai Jagir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya serap optimum bubuk pektin sebagai biosorben pada logam Cr(VI) menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Kadar Cr(VI) pada sampel sungai air Jagir sebesar 0,2532 ppm dengan suhu air 31°C dan pH 6,5. Setelah dilakukan absorbsi  menggunakan biosorben bubuk pektin didapat daya serap untuk penyerapan logam Cr(VI) adalah 98.06% dengan variasi massa pektin sebesar 1,5 gram dan waktu kontak selama  3 jam.
Penurunan Kadar Surfaktan Anionik dan Fosfat dalam Air Limbah Laundry di Kawasan Keputih, Surabaya menggunakan Karbon Aktif Wahyu Prasetyo Utomo; Zjahra Vianita Nugraheni; Afifah Rosyidah; Ova Maratus Shafwah; Luthfi Khoirun Naashihah; Nia Nurfitria; Ika Fitri Ullfindrayani
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.112 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3528

Abstract

Limbah laundry merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar surfaktan anionik (deterjen) dan fosfat yang terdapat dalam air limbah laundry di kawasan Keputih, Surabaya dengan menggunakan karbon aktif. Penurunan kadar surfaktan anionik dan fosfat menggunakan karbon waktif dengan variasi ukuran partikel yakni -60, -120 dan -200 mesh. Proses adsorpsi dilakukan dengan metode batch. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar surfaktan anionik pada limbah sebelum adsorpsi sebesar 10,65 ppm dan kadar fosfat sebesar 14,148 ppm. Kedua nilai tersebut berada diluar ambang batas yang ditetapkan pemerintah sebesar 100 ppm. Uji adsorpsi menunjukkan bahwa karbon aktif mampu menurunkan kadar surfaktan anionik dan fosfat secara signifikan. Kadar surfaktan anionik terendah setalah adsorpsi mencapai 3.102 ppm yang dihasilkan dari karbon aktif berukuran -200 mesh. Adsorpsi surfaktan anionik mengikuti model adsorpsi isotermal Freundlich. Sementara itu, kadar fosfat tidak terdeteksi setelah proses adsorpsi. Secara umum, semakin kecil ukuran karbon aktif, semakin besar kapasitas adsorpsinya terhadap surfaktan anionik dan fosfat.
Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium Hidroksida (KOH) pada Karbon Aktif dan Waktu Kontak Terhadap Daya Adsorpsi Logam Pb dalam Sampel Air Kawasan Mangrove Wonorejo, Surabaya Nia Nurfitria; Kuntum Febriyantiningrum; Wahyu Prasetyo Utomo; Zjahra Vianita Nugraheni; Devita Dwining Pangastuti; Hanifatul Maulida; Fitri Nur Ariyanti
Akta Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.46 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v4i1.5071

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivator KOH dan waktu kontak karbon aktif dari tempurung kelapa terhadap adsorpsi logam Pb di sampel air kawasan mangrove Wonorejo Surabaya. Kandungan awal ion logam Pb2+ pada sampel air berjumlah 1,1890 ppm. Karbon aktif dibuat dari tempurung kelapa. Aktivasi dilakukan menggunakan KOH dengan variasi konsentrasi 1 M, 3M, dan 5 M. Waktu kontak adsorpsi ion logam Pb2+ pada sampel air menggunakan karbon aktif divariasikan selama 1 jam, 1,5 jam, 2 jam dan 2,5 jam untuk setiap variasi konsentrasi aktivator KOH. Hasil adsorpsi terbanyak didapatkan dari karbon aktif yang diaktivasi KOH 1M dengan waktu kontak selama 1,5 jam. Jumlah ion logam Pb2+ yang teradsorp yaitu sebesar  1,5645 mg/L atau 86% dari konsentrasi awal.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KECAP BIJI NANGKA: ALTERNATIF BAHAN PENDAMPING MAKANAN DI KEPUTIH SURABAYA Endah Mutiara Marhaeni Putri; Wahyu Prasetyo Utomo; Zein Firdaus Ramadhan; R.Y. Perry Burhan; M. Rachimoellah; Fahimah Martak; Agus Wahyudi; Yulfi Zetra; M. Nadjib Mujahid; Zjahra Vianita Nugraheni
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.134 KB) | DOI: 10.24071/aa.v2i1.2128

Abstract

Properties and Toxicity of Cobalt(II) Complex with 2,4,5-triphenyl-1H-imidazole Ligand Fahimah Martak; Nuari Wahyu Dwi Cahyani; Zjahra Vianita Nugraheni; Wahyu Prasetyo Utomo
Indonesian Journal of Chemistry Vol 16, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.617 KB) | DOI: 10.22146/ijc.21140

Abstract

Binuclear cobalt(II) complex with 2,4,5-triphenyl-1H-imidazole ligand has been synthesized using reflux method. The yellowish green crystals with needle-like shape were obtained. Determination of molecular formula of the complex was carried out using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) and CHN elemental analysis. The contents of carbon, hydrogen, nitrogen and cobalt(II) in the complex were 36.28, 5.32, 4.17, and 16.64% by weight, respectively. The calculation of element composition showed that the molecular formula of complex [(H2O)5Co-L-Co(H2O)5]Cl3. The IR spectrum showed absorption peaks of Co-N and Co=O at 397.31 and 493.74 cm-1, respectively, confirming the formation of complex. The complex compound showed paramagnetic properties with μeff value of 3.18 BM. Toxicity of the complex was determined by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method, and the LC50 value of the complex was 362.24 mg/L.
Ekstraksi Senyawa Fenolat dalam Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Zjahra Vianita Nugraheni; Try Mefirwan Rachman; Arif Fadlan
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.12557

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis) telah terbukti mempunyai kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Fenolat merupakan salah satu komponen dalam daun teh hijau yang mempunyai kemampuan sebagai zat antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui total kandungan senyawa fenolat dalam ekstrak daun teh hijau. Maserasi dipih sebagai metode ekstraksi dengan menggunakan air sebagai pelarutProses ekstraksi dioptimalisasi dengan melakukan variasi suhu ekstraksi (80℃, 90℃, 100℃) dan waktu perendaman (5 dan 10 menit) terhadap dua ukuran sampel daun teh hijau (halus dan kasar). Berdasarkan hasil analisis, kandungan senyawa fenolat optimal pada daun teh hijau halus dan kasar didapatkan pada suhu 80℃ dan waktu pengadukan 10 menit dengan nilai berturut-turut sebesar 44,487 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering halus dan 22,676 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering kasar. Dari hasil tersebut diketahui bahwa ukuran sampel, suhu, dan waktu perendaman berpengaruh pada kandungan senyawa fenolat yang didapatkan. Kandungan fenolat yang diperoleh semakin tinggi seiring dengan berkurangnya ukuran partikel dan meningkatnya waktu perendaman serta suhu ekstraksi.
Low-Calorie Coal Liquefaction Products as an Alternative Fuel Oil Yulfi Zetra; Anis Febriati; Dyah Nirmala; Rafwan Year Perry Burhan; Arizal Firmansyah; Zjahra Vianita Nugraheni
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 6 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.74584

Abstract

Liquefaction of low-rank coal has been done to optimize the utilization of low-rank coal, which is less economical for obtaining alternative fuel oil. Coal samples were taken from the Bukit Pinang coal mine, Samarinda Ulu, East Kalimantan. Coal was liquefied using the NEDOL procedure at PUSPITEK, Serpong, South Tangerang, Indonesia. This Bukit Pinang coal liquefaction produces five fractions consisting of Naphta, Light Oil (LO), Middle Oil (MO), Heavy Oil (HO), and Coal Liquid Bottom (CLB) fractions. The liquefaction yield was dominated by the HO and CLB fractions (> 50% by weight). The naphtha, MO and LO fractions were fractionated using SiO2 GF254 Thin Layer Chromatography (TLC) plate. It produced aliphatic and aromatic hydrocarbon fractions. Aliphatic hydrocarbon fractions were analyzed using a Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS), while the aromatic hydrocarbon fractions were not analyzed. Mass spectrum studies showed that the components consisted of n-alkanes, isoalkanes (branched alkanes), cycloalkanes and alkyl cycloalkanes. The aliphatic hydrocarbon components resulting from the liquefaction of low-rank coal showed its equivalence with the components that make up fuel oil. Therefore, this coal liquefaction can be suggested as an optimization for low-rank coal, which is less economical.