Potensi produk Teaching Factory (TEFA) yang dimiliki sekolah menengah kejuruan menjadi peluang besar bagi kemajuan pendidikan industri di Indonesia, terutama dalam potensi keterampilan teknis, keterampilan sosial, dan kemampuan untuk berpikir kritis yang diperlukan industri saat ini. Oleh sebab itu, penting kiranya seorang guru untuk fokus mengembangkan kerangka berpikir yang berbasis teknologi. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang pentingnya integrasi antara teknologi dan pedagogik dalam pengembangan konten di dunia pendidikan. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan arahan baru bagi guru tentang bagaimana menerapkan teknologi di dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan pendampingan ini adalah bentuk kolaborasi universitas kepada sekolah, terutama dalam penguatan kompetensi guru. Potensi kolaborasi ini mampu mendukung Renstra UPI 2021-2025 tentang program peningkatan inovasi bidang pendidikan dan nonpendidikan yang dihasilkan dari riset unggulan berskala nasional, regional, dan internasional. Serta capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, terutama IKU 2, 3, dan 7. Serta tujuan SDG’s nomor 4 tentang pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Terkait dengan hal tersebut, urgensi kegiatan ini adalah mendorong guru SMK untuk memiliki ide kreatif dalam mengelola produk TEFA melalui penguatan kompetensi TPACK. Dimana sering ditemukan produk TEFA kurang berdaya saing karena kurangnya wawasan teknologi terbaru, bahkan orientasi konsep pengembangan produk TEFA yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pendampingan ini diupayakan dapat membantu guru SMK dalam menguatkan strategi pembelajaran dan motivasi berkarya pada kompetensi yang dimiliki. Program pendampingan dibagi menjadi lima tahapan meliputi Proof of Concept, Prototype, Minimum Viable Product, Product Market Fit, serta pendampingan rebranding produk TEFA berbantuan augmented reality. Luaran yang dihasilkan adalah 1) Publikasi jurnal nasional ter-akreditasi, 2) Publikasi media massa, 3) HKI, 4) Dokumentasi di Youtube, 5) Pemanfaatan hasil PkM oleh mitra, dan 6) Pemakalah di seminar nasional.