Rahmah Rusdy, Mirta Dwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING PADA KOMUNITAS OJEK ONLINE DI KOTA BEKASI TAHUN 2020 Nusa, Shanon Trivena; Febriyanty, Deasy; Rahmah Rusdy, Mirta Dwi
Health Publica Vol 2, No 02 (2021): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v2i02.4175

Abstract

Perilaku safety riding atau dikenal dengan keselamatan berkendara merupakan kegiatan untuk menciptakan keamanan dan keselamatan selama berkendara bagi diri sendiri dan orang lain sehingga dapat mengurangi tingkat bahaya saat berlalu lintas. Berdasarkan hasil survei pendahuluan mengenai perilaku safety riding pada anggota komunitas ojek online Bekasi didapati bahwa dari 10 responden dari 16 responen berperilaku unsafety saat berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku safety riding pada komunitas ojek online di Kota Bekasi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Metode pengambilan sample menggunakan purposive sampling  dengan jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 75 responden. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan proporsi tertinggi perilaku tidak aman sebesar 53,3%, usia tua sebesar 52%, pengetahuan baik sebesar 65,3%, sikap positif sebesar 53,3%, dan penggunaan APD yang tidak lengkap sebesar 66,7%.Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara usia (PR = 1,19; 95% CI = 0,78-1,83), pengetahuan (PR = 1,01; 95% CI = 0,65-1,58), kelengkapan penggunaan APD (PR = 1,03; 95% CI = 0,65-1,63) dengan perilaku safety riding, tetapi ada hubungan antara sikap (PR = 2,12; 95% CI = 1,33-3,37)dengan perilaku safety riding pada komunitas ojek online di Kota Bekasi tahun 2020. Dengan banyak yang melakukan perilaku tidak aman saat berkendara maka diharapkan perusahaan ojek online dapat melakukan safety talk dengan mengirimkan pesan otomatis ke akun pengendara ojek online, melakukan monitoring dan evaluasi 3 bulan sekali, dan menyediakan sarung tangan dan pelindung mata.
ANALISIS TINGKAT RISIKO POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE REBA PADA ANGGOTA KASSA STERIL DI INSTALASI CSSD RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO JAKARTA PUSAT KEUMALA MUDA, CUT ALIA; DAMANIK, JANO; UTAMI, DESYAWATI; RAHMAH RUSDY, MIRTA DWI
Journal of Nursing and Public Health Vol 13 No 1 (2025)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Postur kerja yang dikemukakan oleh Tarwaka adalah posisi tubuh yang diterapkan pada saat seseorang melakukan pekerjaannya. Postur kerja terbagi menjadi 2 yaitu postur netral adalah postur yang baik, karena keadaan seluruh bagian tubuh berada dalam posisi yang wajar atau semestinya ketika melakukan pekerjaan dan postur janggal adalah sebaliknya. Postur kerja yang kurang baik dapat mengakibatkan risiko terjadinya keluhan musculoskeletal pada pekerja. Instalasi CSSD menunjang pendistribusian alat dan bahan yang akan digunakan pada setiap ruangan baik IGD, kamar operasi, rawat inap, ICU, poli klinik, penunjang medic, ruang bayi dan pekerjaan sterilisasi alat-alat medis dengan menggunakan alat bantu mesin autoklaf dan dry heat, khususnya dalam penyiapan kassa steril guna menjaga agar kondisi bahan tidak terkontaminasi. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil dan Pembahasan: Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekniktotal sampling dimana jumlah sampel yang diambil adalah 10 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dengan analisa risiko menggunakan metode REBA dan software Ergo Fellow. Pekerja yang memiliki risiko tinggi sebanyak 9 anggota (90%) dan yang memiliki risiko sedang sebanyak 1 anggota (10%). Kesimpulan: Hasil menunjukan bahwa proporsi tertinggi yaitu dengan tingkat risiko tinggi sebanyak 9 anggota dan proporsi terendah dengan tingkat risiko sedang sebanyak 1 anggota.