Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Pemeriksaan Antenatal Ibu Hamil dengan Kepatuhan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Cimpaeun Depok Ismail, Mutiara Ayu; Marindawati, Mieke; Sugiarto, Sugiarto; Sunarto, Agus
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol. 5 No. 1 (2024): MUHAMMADIYAH JOURNAL OF MIDWIFERY (MYJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/myjm.5.1.31-39

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan komprehensif yang diberikan kepada ibu hamil dan harus dilakukan secara rutin dan sesuai standar agar membantu target global Sustainable Development Goals (SDGs) menurunkan angka kematian ibu. Kepatuhan dalam melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengetahuan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pemeriksaan antenatal dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Cimpaeun Depok. Metode: Penelitian menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Cimpaeun Depok pada bulan November-Desember 2023. Penilaian pengetahuan dengan menggunakan mean dari skor responden. Sedangkan kepatuhan kunjungan dilihat dari kesesuaian standar minimal ANC sebanyak 4 kali, yang nanti terbagi menjadi Teratur dan Tidak Teratur.  Hasil: Dengan teknik purposive sampling didapatkan 30 responden. 22 responden (73,3%) berusia 20-35 tahun, 1 responden (3,3%) berusia <20 tahun, 7 responden (23,3%) berusia >35 tahun. Tingkat pendidikan SD 6 orang (20%), SLTP 9 orang (30%), SLTA 13 orang (43,3%), dan Perguruan Tinggi 2 orang (6,7%). Responden primigravida 6 orang (20%) sedangkan multigravida 24 orang (80%). Responden pengetahuan tinggi 18 orang (60%) dan pengetahuan rendah 12 responden (40%). Sebanyak 17 responden (56,7%) melakukan kunjungan antenatal teratur dan 13 responden (43,4%) tidak. Pada uji chi square terhadap pengetahuan dan kepatuhan kunjungan pemeriksaan kehamilan didapat hasil p 0,000. Simpulan: Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil, semakin teratur kunjungan pemeriksaan antenatal dan hal ini bermakna secara statistik.
Relationship between Age and Sex with Histopathological Differentiation of Colorectal Adenocarcinoma Sugiarto, Sugiarto; Nurfitriana, Alifia; Marindawati, Mieke
Muhammadiyah Medical Journal Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.3.2.67-73

Abstract

Background: Colorectal cancer is one of the most common cancers causing morbidity in both women and men. There is a tendency for women over 65 to show higher mortality and lower 5-year survival rate from colorectal cancer than their male counterparts of the same age. Purposes: To find out the relationship between age and sex with the degree of differentiation of colorectal adenocarcinoma in the Anatomical Pathology Laboratory of General Hospital of Cengkareng in 2015 – 2019. Methods: This study used a analytic study with a retrospective approach, with secondary data from the medical records of anatomic pathology examination results in colorectal adenocarcinoma patients in General Hospital of Cengkareng in 2019. Result: Based on the result of the chi-square statistical test, the relationship between age and the degree of differentiation of colorectal adenocarcinomas was found to be p-value 0.476 (a0.05). Whereas the relationship between sex with the degree of colorectal adenocarcinoma was found to be p-value 0.049 (a0.05). Conclusion: There is no relationship between age and the degree of differentiation of colorectal adenocarcinomas, but gender have correlation.
Factors Influencing Scabies Infection at the Al-Amin Islamic Boarding School in Sukabumi Adinata, Thariq Mahathir; Sulistiyaningrum, Sri Katon; Saenong, Rizqa Haerani; Marindawati, Mieke
Muhammadiyah Medical Journal Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.4.2.102-109

Abstract

Background: Scabies are a common health problem in many countries, mainly in densely populated areas. The prevalence of scabies in first community health services in Indonesia is 5.6-12.9%. Scabies infection is associated with a lack of health education, small bedrooms with too many people living in poor sanitation, and a crowded environment found in public Islamic boarding schools in Indonesia. Purposes: To investigate the correlation between characteristics, knowledge, and hygiene behavior with the incidence of scabies among boarding school students. Methods: This is a cross-sectional analytic study; 150 subjects were conducted in this study, and eight subjects were excluded. Subjects were conducted for an examination and filled out a questionnaire to diagnose the scabies infection. Bivariate and multivariate logistic regression analyses were used to assess the risk factors of subjects associated with scabies infection. Results: 142 subjects were analyzed, and 77 (54.2%) were diagnosed with scabies. From bivariate analyses, we found that gender (p0.0001), level of education (p0.0001), and clean behavior (p0.0001) were associated with scabies outcome. Male (p=0.015, OR 95% CI 4.3 (1.3 – 14.3), higher level of education (p=0.012, OR 95% CI 8 (1.58 – 41.2), and poor hygiene behavior (p0.0001, OR 95% CI 1 (1.02 – 1.09) were independently associated with scabies infection. Conclusions: There was a significant association between gender, level of education, and clean behavior with scabies outcome. Males, low levels of education, and poor hygiene behavior increase the incidence of scabies infection. Age, nutritional status, and knowledge of scabies were not associated with scabies outcome.
Hubungan antara Perempuan Usia Reproduksi dengan Kejadian Leiomioma Uteri dan Adenomiosis Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2017-2019 Alfarizan, Reyhan; Marindawati, Mieke
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol 1, No 1 (2020): Muhammadiyah Journal of Midwifery (MyJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.775 KB) | DOI: 10.24853/myjm.1.1.19-24

Abstract

Latar Belakang: Pendarahan uterus abnormal (PUA) mempengaruhi 10% - 30% wanita usia reproduksi dan 50% wanita perimenopause. Penyebab tersering PUA adalah leiomioma uteri dan adenomiosis uteri. Prevalensi adenomiosis uteri bersamaan dengan leiomioma uteri telah dilaporkan dalam literatur adalah 15%-57%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara perempuan usia reproduksi dengan kejadian leiomioma uteri dan adenomiosis uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat tahun 2017-2019. Metode: jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan retrospective cross sectional menggunakan rekam medis. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat pada bulan November–Desember 2019. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS Ver.25. Hasil: dari 153 rekam medis, didapatkan leiomioma uteri 77 kasus (50,4%) , yaitu usia reproduksi 76 kasus (49,7%) dan usia tidak reproduksi 1 kasus (0,7%). Untuk diagnosis adenomiosis uteri 37 kasus (24,1%), yaitu usia reproduksi 27 kasus (17,6%) dan usia tidak reproduksi 10 kasus (6,5%). Dan untuk diagnosis leiomioma uteri dan adenomiosis uteri 39 kasus (25,5%), usia reproduksi 28 kasus (18,3%) dan usia tidak reproduksi 11 kasus (7,2%). Variabel usia berhubungan dengan kejadian leiomioma dan adenomiosis p-value = 0,000. Kesimpulan: ada hubungan antara perempuan usia reproduksi dengan kejadian leiomioma dan adenomiosis uteri.
Karakteristik Reseptor Estrogen, Reseptor Progesteron dan Reseptor Epidermal Manusia – 2 Uji pada Grading Histologi Karsinoma Payudara RS Pusat Pertamina Jakarta Tahun 2015 - 2020 Wahyudin, Geulis Gemala; Sugiarto, Sugiarto; Marindawati, Mieke
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Midwifery (MYJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/myjm.3.2.44-52

Abstract

Latar belakang: Kanker wanita tertinggi di dunia adalah kanker payudara. Berdasarkan data Global Cancer Statistics (GLOBOCAN), pada tahun 2018 terdapat total 2.088.849 kasus. Sedangkan di Indonesia terdapat 58.256 kasus dengan total kematian 22.692 setiap tahun. Pemeriksaan histopatologi anatomi merupakan gold standard untuk mendiagnosis kanker payudara dan pemeriksaan imunohistokimia (IHK) dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Standar pemeriksaan IHK untuk kanker payudara adalah Estrogen Receptor (ER), Progesterone Receptor (PR) dan ekspresi Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER-2). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Penelitian dilakukan di RS Pusat Pertamina Jakarta pada bulan Oktober– Desember 2020, dengan total sampel sebanyak 164. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis karsinoma payudara terbanyak di RS Pusat Pertamina Jakarta adalah no special type dengan derajat keganasan III sebanyak 79 (61,7%) dari 164 dari total sampel. Subtipe yang paling molekuler adalah tipe luminal A. Pada wanita yang lebih tua, imunoekspresi yang paling sering ditemukan adalah ER positif, PR positif dan HER-2 negatif, yaitu luminal A. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tipe histopatologi, derajat keganasan dan subtipe molekuler yang paling banyak ditemukan di RS Pusat Pertamina Jakarta adalah no special type, derajat keganasan III, dengan luminal molekular subtype A.
Analisis Karakteristik Kliniko-Histopatologi Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2016-2021 Marindawati, Mieke; Ferdiana, Fita; Sugiarto, Sugiarto; Nadhif, Ahmad
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol 4, No 1 (2023): Muhammadiyah Journal of Midwifery (MYJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/myjm.4.1.1-7

Abstract

Latar Belakang: Kanker ovarium merupakan kanker genetalia wanita yang dapat menyebabkan kematian terbanyak pada wanita. Risiko terjadinya kanker akan mengalami peningkatan secara signifikan seiring dengan bertambahnya usia dan puncaknya saat memasuki usia menopause. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik serta hubungan kliniko-histopatologi kanker ovarium di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat tahun 2016-2021. Metode: Jenis penelitian ini  merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan retrospective cross sectional menggunakan data rekam medis. Penelitian ini menggunakan data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng periode 2016-2021. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS. Hasil: Berdasarkan 43 data rekam medis, usia terbanyak adalah rentang 51-60 tahun sebanyak 14 orang (32,6%). Sedangkan pada rentang 10-20 tahun terdapat 2 orang (4,7%); usia 21-30 tahun terdapat 4 orang (9,3%); usia 31-40 tahun terdapat 6 orang (14%); usia 41-50 tahun terdapat 11 orang (25,6%); usia 61-70 terdapat 6 orang (14%). Berdasarkan keluhan dan gejala, yang mengalami nyeri perut sebanyak 3 orang, kembung 9 orang, asites 11 orang, terdapat massa kavum pelvis 5 orang, dan massa kavum abdomen 11 orang. Berdasarkan jenis histopatologi kanker ovarium, yang terbanyak adalah jenis adenokarsinoma serosum sebanyak 13 (30,2%); adenokarsinoma musinosum terdapat 10 orang (23,2%); adenokarsinoma endometrioid terdapat 7 orang (16,28%); adenokarsinoma clear cell terdapat 7 orang (16,28%); karsinoma tidak berdiferensiasi terdapat 1 orang (2,33%); Koriokarsinoma 1 orang (2,33%);tumor sel Granulosa terdapat 2 orang (4,55%); dysgerminoma terdapat 1 orang (2,33%); dan malignant germ cell terdapat 1 orang (2,33%). Variabel usia tidak berhubungan dengan jenis histopatologi kanker ovarium. Simpulan: Insiden terjadinya kanker ovarium di RSUD Cengkareng terbanyak pada rentang usia 51-60 tahun dengan usia termuda 14 tahun, tertua 66 tahun.  Keluhan dan gejala yang paling sering dialami pasien adalah adanya asites dan massa di kavum abdomen. Adenokarsinoma serosum adalah jenis histopatologi terbanyak dari kanker ovarium. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan jenis histopatologi kanker ovarium.