Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH VEGETASI DAN INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN TANAH Ma'rupah, Ma'rupah; Indriyanti, Indriyanti; Rahmat, Andi
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i2.6119

Abstract

Vegetasi dan Curah hujan merupakan 2 faktor yang besar perannya terhadap terjadinya runoff dan erosi. Apabila intensitas curah hujan melebihi kapasitas infiltrasi maka akan terjadi runoff (limpasan). Peran vegetasi sangat penting dalam menjaga laju aliran air akibat curah hujan yang cukup deras. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh vegetasi dan intensitas curah hujan terhadap debit limpasan pada permukaan tanah dan menganalisis jenis vegetasi yang efektif mengurangi laju limpasan pada permukaan tanah. Metode yang digunakan adalah metode simulasi (uji laboratorium) dengan menggunakan  rainfall simulator. Penelitian ini menggunakan 2 jenis vegetasi yaitu ketapang kencana dan glodokan, tanah kosong sebagai kontrol. Menggunakan 2 variasi intensitas curah hujan medium ( 392,12 mm/jam) dan high (449,37 mm/jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi ketapang kencana dengan intensitas hujan medium (392,12 mm/jam) laju limpasannya  rata-rata yaitu 237 liter/jam kemudian  vegetasi glodokan nilai rata-rata laju limpasannya yaitu 254 liter/jam dan laju limpasan terbesar yaitu pada tanah tanpa vegetasi dengan nilai rata-rata laju limpasannya 263 liter/jam. Pada  intensitas curah hujan high( 449,37 mm/jam) laju limpasan yang paling kecil juga terdapat pada vegetasi ketapang kencana dengan nilai debit rata-rata yaitu 271 liter/jam, tanah dengan vegetasi glodokan yaitu 288 liter/jam dan tanah tanpa vegetasi 320 liter/jam. Jenis vegetasi yang paling efektif mengurangi laju limpasan pada permukaan tanah adalah vegetasi ketapang kencana.  Semakin besar intensitas curah hujan maka semakin besar pula laju limpasan permukaan tanah.
ANALISIS LAJU SEDIMEN SUNGAI MATA ALLO KAB.ENREKANG DAS SADDANG MENGGUNAKAN METODE MEYE PETER MULLER (MPM) DAN MEYER PETER (MP) Aminuddin, Muhammad; Siba, Ikhsan; Ma'rupah, Ma'rupah; S. Kuba, Muhammad Syafa'at
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 2 (2024): Teknik Hidro Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i2.16213

Abstract

DAS Sadang, juga menghadapi masalah sedimentasi yang perlu ditangani. Faktor-faktor seperti perubahan penggunaan lahan, pertanian intensif, pembangunan infrastruktur, dan aktivitas manusia lainnya dapat mempercepat proses sedimentasi di wilayah ini. Untuk mengetahui debit air yang ada di Das Saddang dan untuk mengetahui sedimen melayang dan sedimen dasar menggunakan metode MPM di DAS Saddang. Penelitian menggunakan Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena hasil yang di peroleh berupa angka. Hasil penelitian, Debit air pada patok 1 ial ah 1.635 m3/detik sedangkan pada patok 2 debit air ialah 3.691 m3/detik dan Sedimen melayang pada Patok 1 ialah 0.023 135 ton/hari sedangkan pada patok 2 ialah 0.038 223 ton/hari.dan untuk sedimen dasar pada patok 1 ialah 0.36 ton/hari dan pada pato k 2 ialah 0.399 ton/hari.
PENGARUH TINGGI TEKANAN DAN DEBIT AIR TERHADAP SIPHON PADA SALURAN IRIGASI PAMUKKULU DI KAB. TAKALAR Ali, Muh. Yunus; Ma'rupah, Ma'rupah; Wahyuni, Ayu; E, Muh. Iksan
TEKNIK HIDRO Vol 17, No 2 (2024): Teknik Hidro Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v17i2.15997

Abstract

Desain bendungan daerah Irigasi Pamukkulu diupayakan dapat mengakomodasi kekeringan lahan dan kepentingan irigasi di Kabupaten Takalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit rancangan pada Siphon selama 20 tahun. Untuk mengetahui nilai tekanan air dalam tekanan hidrostatik. Metode Penelitian pengamatan langsung kedalaman saluran, kedalaman Siphon, lebar saluran, lebar saluran Siphon, kecepatan aliran, debit air. Maka hasil penelitian ini diperoleh Dengan banjir rancangan 20tahun di dapatkan nilai debit sebesar Q = 4,689
Determinan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II Ma'rupah, Ma'rupah; Rusmilawaty, Rusmilawaty; Laili, Fitria Jannatul; Suhrawardi, Suhrawardi
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.238

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang signifikan, terutama pada balita, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II mencatat angka stunting 29 kasus pada tahun 2023, dengan berbagai faktor risiko seperti KEK, anemia, dan riwayat BBLR. Tujuan: Untuk menganalisis determinan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II pada tahun 2023, termasuk hubungan riwayat KEK, anemia, dan BBLR terhadap kejadian stunting. Metode: Menggunakan instrumen dokumen case control terhadap semua balita yang datang ke posyandu melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui catatan kohort ibu, catatan di buku KIA, dan catatan regiater ibu hamil. Kemudian, di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian balita stunting Sebanyak 29 orang (33,3%) KEK sebanyak 35 orang (40,2%), Anemia sebanyak 35 orang (40,2%), BBLR sebanyak 29 orang (33,3%).Kemudian, berdasarkan hasil uji chi square terdapat hubungan signifikan antara riwayat KEK dengan stunting (p-value=<0,05), riwayat anemia dengan stunting (p-value=<0,05), dan riwayat BBLR dengan stunting (p-value=<0,05) di wilayah tersebut. Kesimpulan: Semakin tinggi kejadian KEK, anemia, dan BBLR pada ibu dan anak, semakin besar risiko stunting pada balita. Oleh karena itu, diperlukan intervensi pada masa kehamilan dan balita melalui peningkatan status gizi ibu, pemantauan kehamilan, dan pengelolaan lingkungan yang sehat.