Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

MODEL SPASIAL KETERSEDIAAN AIRTANAH DAN INTRUSI AIR LAUT UNTUK PENENTUAN ZONE KONSERVASI AIRTANAH Sriyono, -; Qudus, Nur; Setyowati, Dewi Liesnoor
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i2.326

Abstract

Airtanah merupakan sumberdaya air yang paling baik untuk air bersih danair minum. Kebutuhan airtanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahanpenduduk. Peningkatan pengambilan airtanah pada kawasan pantai memacuterjadinya intrusi air laut, atau masuknya air laut ke air tawar. Tujuan umumpenelitian membuat model spasial ketersediaan airtanah dan intrusi air laut padakawasan pantai. Penelitian dilakukan di kawasan pantai Kota Semarang. Datameliputi: data fisik lahan, data hasil booring, karakteristik fisik airtanah, kedalamanmuka freatik, fluktuasi airtanah, sifat fisik airtanah, dan karakteristik akifer. Peralatanpenelitian berupa satu set alat geolistrik, GPS, EC-meter, dan Notebook. Pemilihandan pengukuran sampel sumur dan pendugaan geolistrik dengan teknik stratifiedpurposive sampling. Analisis meliputi uji kualitas air, analisis geolistrik dengansclumberger, sebaran intrusi, kedalaman dan arah aliran airtanah. Kondisi air sumurdi Pantai Semarang sebagian besar berasa payau sampai asin, dengan nilai DHLberkisar antara (6.448,1-5,7) ms/cm. Akifer bebas pada kawasan pantai Semarangtersusun material aluvium campuran dengan batupasir dengan lempung, pada bagianbawah terdapat lapisan akuitard dan lapisan kedap berupa akuiclud berupa materiallempung. Analisis hubungan antara ketersediaan dengan arah perkembangan wilayahmenghasilkan zone konservasi dalam enam zona, yaitu zone kritis, zone rawan, zoneaman 1, zone aman 2 zone aman 3, zone aman 4. Saran penelitian perlu dilakukanpemeliharaan dan pembatasan penggunaan airtanah, upaya mencari sumber airtanah,peningkatan cadangan airtanah dengan konservasi vegetatif, membuat embung,sumur resapan, biopori.Kata Kunci: akifer, intrusi, konservasi
TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Sriyono, -
Jurnal Geografi Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendeteksi kualitas lulusan yang dihasilkan tidak cukup hanya melihat output-nya saja, yang hanya dilihat dari kemampuan penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap formal yang diwujudkan dalam Indeks Prestasi yang dicapai. Tetapi harus pula dideteksi dari outcome-nya, yaitu seberapa besar lulusannya dapat terserap dalam dunia kerja. Tingkat terserapnya lulusan di dunia kerja merupakan indikator keberhasilan program studi dalam mencetak lulusan (output). Oleh karenanya, Jurusan Geografi Universitas negeri Semarang bermaksud untuk  melakukan tracer study terhadap alumninya yang lulus sejak tahun 2004 s/d 2008. Subyek penelitian ini adalah  para alumnus Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang selama lima tahun terakhir, yaitu lulusan tahun 2004 sampai dengan 2008, namun yang dijadikan responden ada sejumlah 15 % dengan cara proporsional random sampling berdasarkan tahun kelulusannya. Variabel penelitian ini meliputi : (1) keterserapan alumni di pasar kerja bidang pendidikan maupun non bidang pendidikan, (2) waktu tunggu untuk memperoleh pekerjaan, dan (3) bidang pekerjaan yang dimasuki, dan (4) tanggapan lulusan tentang materi perkuliahan dan saran/masukan guna perbaikan kurikulum prodi Pendidikan geografi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui berbagai teknik, yaitu : dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan data penelitian, ternyata masa tunggu lulusan prodi Pendidikan Geografi sampai dengan mereka memperoleh pekerjaan di lapangan kerja memiliki rerata masa tunggu 0,5 tahun, tingkat keterserapan lulusan pada pekerjaan pertama mereka sebesar 96 % dan mereka yang bekerja telah menerima rerata gaji pada pekerjaan pertama, sebesar Rp. 600.000,- / bulan serta setelah bekerja pada pekerjaan kedua reratanya sebesar Rp. 900.000,-. Jenis pekerjaan yang dapat menampung sebagian besar (96 %) adalah sebagai tenaga pengajar. sebagian besar (64 %) dari para lulusan (responden) menyatakan bahwa materi perkuliahan yang dikembangkan oleh prodi Pendidikan Geografi masih .relevan. dengan bidang keahlian yang dibutuhkan di lapangan kerja atau dunia kerja dan dipertegas dengan pernyataan bahwa materi perkuliahan yang ada di dalam kurikulum masih .baik. (75 %) dalam mendukung pengetahuan dan keterampilan mereka bekerja (sinergi dengan kurikulum di lapangan kerja). Ada beberapa simpulan yang dapat diungkap antara lain: 1) waktu tunggu para lulusan prodi Pendidikan Geografi dalam memperoleh pekerjaan setelah lulus, reratanya 0,5 tahun (6 bulan), 2) tingkat keterserapan lulusan di lapangan kerja sebesar 96 %, 3) sebaran atau distribusi jenis pekerjaan yang diperoleh para lulusan sebagian besar jenis pekerjaan yang berkaitan dengan bidang pendidikan yakni tenaga pendidik, 4) materi perkuliahan yang diberikan kepada mahasiswa yang termaktub di dalam kurikulum prodi dirasakan oleh para lulusan masih relevan dengan bidang keahlian di lapangan kerja mereka dan masih sinergi dengan kurikulum di sekolah sebagai lapangan kerja. Meskipun demikian masukan dan saran dari para alumnus untuk pengembangan kurikulum di prodi maupun jurusan sangat diperhatikan untuk bahan revisi dan/ penyesuaian kurikulum di lembaga LPTK ini. Hal yang perlu disarankan bahwa lembaga jurusan harus selalu melakukan pemantauan perkembangan lapangan baik yang terkait dengan eksistensi lulusan (sebagai alumni) maupun perkembangan dan tuntutan dunia kerja di lapangan (lembaga maupun masyarakat pengguna). Kata kunci : tracer study, lulusan, program studi geografi
EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X DI MAN 2 KEBUMEN TAHUN 2015 Hamidah, Ariffianti; -, sriyono
Edu Geography Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to know the comparison of the learning result between the mind mapping have a has basis CTL and the conventional, to know whether the mind mapping have a has basis CTL helped students achieved a completeness in the learning result and to know students’ perspective about mind mapping have a has basis CTL. The population of this study is students of grade X  IIS MAN 2 Kebumen. The sampling technique used was the purposive sampling, with class X IIS 3 and X IIS 2  as the experimental and control class. The dependent variable in this study is the use of mind mapping have a has basis CTL, and the independent variable is the cognitive learning result. The technique of data analysis was using descriptive percentage analysis and t-test. The result of this study showed that the cognitive learning result of the experimental class is better than the control class. It is proved by the t-test in which tvalue >ttable (3.006 > 2.00), so the Ho is rejected. The percentage of the classical completeness is ≥ 75. The percentage for the experimental class is 88.2%, which is in the good category, while the control class is 51.5, which is in the low category. An average score obtained from the result of the students’ perspective questionnaires was 28, which is in the agree category. The conclusion of this study is that mind mapping have a has basis CTL is more effective to be used in the geography learning than the conventional learning in class X IIS MAN 2 Kebumen in the sub-bab hydrology cycle, water shore, and its usage.
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF BERBASIS PROGRAM ADOBE FLASH CS6 UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI POKOK HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 BATANG Sisdiati, Datiet Destarini; -, Sriyono; Santoso, Apik Budi
Edu Geography Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study goal was to determine the proper media and analyze student learning outcomes with Adobe Flash CS6 media. Method of research is the development of R & D. Stages of R & D include the potential and problems, data collection, product design, validation, revision, small-scale trials, product revision, implementation of large scale. Variable research is the validation of media experts and materials, student activities, learning outcomes, and the positive response of students. Data collection techniques including observation, questionnaires, documentation, and testing. The results showed that the learning media feasible with student activities and student responses were good. Learning outcomes are increased in the amount of 16.5% with an average value of 44.75 before using the media and after using the media 78 625. The conclusions of this research is learning media Adobe Flash CS6 as feasible and can improve student learning outcomes in class X hydrosphere material with suggestions for teachers to create interactive learning media for active students.
TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Sriyono, -
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v6i2.96

Abstract

Untuk mendeteksi kualitas lulusan yang dihasilkan tidak cukup hanya melihat output-nya saja, yang hanya dilihat dari kemampuan penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap formal yang diwujudkan dalam Indeks Prestasi yang dicapai. Tetapi harus pula dideteksi dari outcome-nya, yaitu seberapa besar lulusannya dapat terserap dalam dunia kerja. Tingkat terserapnya lulusan di dunia kerja merupakan indikator keberhasilan program studi dalam mencetak lulusan (output). Oleh karenanya, Jurusan Geografi Universitas negeri Semarang bermaksud untuk  melakukan tracer study terhadap alumninya yang lulus sejak tahun 2004 s/d 2008. Subyek penelitian ini adalah  para alumnus Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang selama lima tahun terakhir, yaitu lulusan tahun 2004 sampai dengan 2008, namun yang dijadikan responden ada sejumlah 15 % dengan cara proporsional random sampling berdasarkan tahun kelulusannya. Variabel penelitian ini meliputi : (1) keterserapan alumni di pasar kerja bidang pendidikan maupun non bidang pendidikan, (2) waktu tunggu untuk memperoleh pekerjaan, dan (3) bidang pekerjaan yang dimasuki, dan (4) tanggapan lulusan tentang materi perkuliahan dan saran/masukan guna perbaikan kurikulum prodi Pendidikan geografi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui berbagai teknik, yaitu : dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan data penelitian, ternyata masa tunggu lulusan prodi Pendidikan Geografi sampai dengan mereka memperoleh pekerjaan di lapangan kerja memiliki rerata masa tunggu 0,5 tahun, tingkat keterserapan lulusan pada pekerjaan pertama mereka sebesar 96 % dan mereka yang bekerja telah menerima rerata gaji pada pekerjaan pertama, sebesar Rp. 600.000,- / bulan serta setelah bekerja pada pekerjaan kedua reratanya sebesar Rp. 900.000,-. Jenis pekerjaan yang dapat menampung sebagian besar (96 %) adalah sebagai tenaga pengajar. sebagian besar (64 %) dari para lulusan (responden) menyatakan bahwa materi perkuliahan yang dikembangkan oleh prodi Pendidikan Geografi masih .relevan. dengan bidang keahlian yang dibutuhkan di lapangan kerja atau dunia kerja dan dipertegas dengan pernyataan bahwa materi perkuliahan yang ada di dalam kurikulum masih .baik. (75 %) dalam mendukung pengetahuan dan keterampilan mereka bekerja (sinergi dengan kurikulum di lapangan kerja). Ada beberapa simpulan yang dapat diungkap antara lain: 1) waktu tunggu para lulusan prodi Pendidikan Geografi dalam memperoleh pekerjaan setelah lulus, reratanya 0,5 tahun (6 bulan), 2) tingkat keterserapan lulusan di lapangan kerja sebesar 96 %, 3) sebaran atau distribusi jenis pekerjaan yang diperoleh para lulusan sebagian besar jenis pekerjaan yang berkaitan dengan bidang pendidikan yakni tenaga pendidik, 4) materi perkuliahan yang diberikan kepada mahasiswa yang termaktub di dalam kurikulum prodi dirasakan oleh para lulusan masih relevan dengan bidang keahlian di lapangan kerja mereka dan masih sinergi dengan kurikulum di sekolah sebagai lapangan kerja. Meskipun demikian masukan dan saran dari para alumnus untuk pengembangan kurikulum di prodi maupun jurusan sangat diperhatikan untuk bahan revisi dan/ penyesuaian kurikulum di lembaga LPTK ini. Hal yang perlu disarankan bahwa lembaga jurusan harus selalu melakukan pemantauan perkembangan lapangan baik yang terkait dengan eksistensi lulusan (sebagai alumni) maupun perkembangan dan tuntutan dunia kerja di lapangan (lembaga maupun masyarakat pengguna). Kata kunci : tracer study, lulusan, program studi geografi
MODEL SPASIAL KETERSEDIAAN AIRTANAH DAN INTRUSI AIR LAUT UNTUK PENENTUAN ZONE KONSERVASI AIRTANAH Sriyono, -; Qudus, Nur; Setyowati, Dewi Liesnoor
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i2.326

Abstract

Airtanah merupakan sumberdaya air yang paling baik untuk air bersih danair minum. Kebutuhan airtanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahanpenduduk. Peningkatan pengambilan airtanah pada kawasan pantai memacuterjadinya intrusi air laut, atau masuknya air laut ke air tawar. Tujuan umumpenelitian membuat model spasial ketersediaan airtanah dan intrusi air laut padakawasan pantai. Penelitian dilakukan di kawasan pantai Kota Semarang. Datameliputi: data fisik lahan, data hasil booring, karakteristik fisik airtanah, kedalamanmuka freatik, fluktuasi airtanah, sifat fisik airtanah, dan karakteristik akifer. Peralatanpenelitian berupa satu set alat geolistrik, GPS, EC-meter, dan Notebook. Pemilihandan pengukuran sampel sumur dan pendugaan geolistrik dengan teknik stratifiedpurposive sampling. Analisis meliputi uji kualitas air, analisis geolistrik dengansclumberger, sebaran intrusi, kedalaman dan arah aliran airtanah. Kondisi air sumurdi Pantai Semarang sebagian besar berasa payau sampai asin, dengan nilai DHLberkisar antara (6.448,1-5,7) ms/cm. Akifer bebas pada kawasan pantai Semarangtersusun material aluvium campuran dengan batupasir dengan lempung, pada bagianbawah terdapat lapisan akuitard dan lapisan kedap berupa akuiclud berupa materiallempung. Analisis hubungan antara ketersediaan dengan arah perkembangan wilayahmenghasilkan zone konservasi dalam enam zona, yaitu zone kritis, zone rawan, zoneaman 1, zone aman 2 zone aman 3, zone aman 4. Saran penelitian perlu dilakukanpemeliharaan dan pembatasan penggunaan airtanah, upaya mencari sumber airtanah,peningkatan cadangan airtanah dengan konservasi vegetatif, membuat embung,sumur resapan, biopori.Kata Kunci: akifer, intrusi, konservasi
Translating Transitivity of Indonesian Tourism Texts and Its English Translation : A Case in Madura Sriyono Sriyono
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 5, No 2 (2021): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v5i2.14457

Abstract

Abstract. This research aims at investigating the translation of the transitivity system of Madura tourism texts from Indonesian as the Source Text (ST) into English as the Target Text (TT). Besides, this also purposes to study how the transitivity as the representation of experiential meaning in tourism texts is realized and translated. The method used in this research is qualitative descriptive, while the data were taken from tourism texts of promotional media in Madura. Accordingly, Systemic Functional Linguistics (SFL) is pondered as a tool to identify the transitivity system and its translation of tourism promotion media in Madura. This study shows that the transitivity in tourism texts is translated differently which results in the realization of experiential meaning expression between ST and TT. Most of the experiential meaning in ST are realized with the relational process and as well as in the TT. Transposition and modulation in terms of translation technique also influence the differences of the understanding of readers (tourists) to the object promoted in Madura. Therefore, the process and participant in the transitivity system found ST and TT also generates the dissimilarities interpretation of experiential meaning and point of view in Indonesian tourism texts and its English translation. Keywords: transitivity; translation; tourism texts
Pengembangan Bahasa Inggris Melalui Metode “Si Ular dan Si Elang” Mohammad Halili; Darul Hikmah; Sriyono Sriyono
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 7, No 1: April 2021
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v7i1.7567

Abstract

The community engagement activity is specifically designed to discover the impact of “The Snake” and “The Eagle” method in enhancing the teachers’ competence in English language teaching and learning. Contextually, the teaching method is closely related to the achievement of the goals of the teaching itself. Considering the importance of teaching approach, designing the class activities remains essential. This approach is considered to be simple and easy to internalize English learning materials such as new vocabularies and tenses, past tense for example. Therefore, the current research aims to discover how the implemented approach carries influencing outcomes to learning English. This activity engaged a number of English teachers in Pangongsean, Patapan, Bringin Nunggal villages in Torjun Sub-District, Sampang District. To reveal its impacts, we invited the English teachers in the given areas to engage in this practice so as to they are well informed about this teaching method. We also invited some students to have direct practices after the method insights given. Later, we did interview with English teachers to get to know how the teaching method would be useful in their context. Research shows that the method remains both useful and applicative for English teachers’ competence in teaching English. The other sides of the current research are the challenges faced. The students’ lack of vocabularies and low level of their motivation are problematic. In addition, having more time to practice the method is required so that we can give more room to both teachers and students to have more fun learning by using “Si Ular” dan “Si Elang” method in learning English.
Beberapa Isu dalam Penerjemahan - Sriyono
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2: JULI 2013
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.955 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v7i2.39

Abstract

Kegiatan penerjemahan terus mengalami perkembangan seiring dengan era globalisasi dan terbukanya batas batas komunikasi antar wilayah ataupun antar negara. Penerjamahan bukan lagi sebuah aktivitas linguistik semata, akan tetapi kegiatan penerjemahan sudah mencakup aspek aspek lain diluar bidang linguistik. Berbagai hal dalam penerjemahan menjadi bagian yang terus menerus menjadi perhatian dalam kajian penerjemahan. Trend dan perkembangan kajian penerjemahan ‘menembus” berbagai batas dan skat komunikasi antar bahasa yang berbeda. Lebih dari itu, tampaknya kegiatan penerjemahan sudah mengalami pergeseran paradigm, dimana penerjemahan tidak hanya sebatas mencari makna akan tetapi sudah melampaui batas batas yang selama ini sulit untuk ditembus. Setiap hal baru dalam penerjemahan akan memberikan dampak yang penting bagi ilmu penerjemahan, baik itu pada tataran teori maupun metodologi. Dinamika dan perkembangan ilmu penerjemahan yang dikemukakan oleh para pakar sebaiknya terus dicermati, paling tidak sebagai acuan untuk referensi sekaligus daya dorong bagi pemerhati, peneliti, praktisi, sekaligus ilmuwan penerjemahan. Ilmu penerjemahan tidak hanya berhenti pada tataran perdebatan dan pencarian  definisi tentang penerjemahan itu sendiri atau perdebatan dikotomi berbagai istilah dalam penerjemahan. Perlu kiranya memperhatikan aspek aspek dan istilah yang penting dalam penerjemahan.
Aspek Linguistik Dalam Penerjemahan Sriyono Sriyono
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2018): Prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.818 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v12i2.4556

Abstract

Transferring one language into another in form and meaning is unavoidable in translation. Theory and practice in translation involve linguistics as means to comprehend the Source Language well. In addition, linguistics cannot be separated from translation since study and practice of translation is one of applied linguistics which involves system and meaning of language. Linguistics in terms of morphology, syntax and semantics contribute in determining equivalent in term of grammatically and semantically. Besides, studies in translation may  collaborate linguistics aspects in determining research area in translation. Therefore, linguistics aspects is one of  ways in solving many problems in translation research and translation practice.Keywords: translation, linguistics, morphology, syntax, semantics