Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Antioxidant's Activity of Avocado (Persea americana Mill.) Seeds Extract Coating by Nanochitosan Anggraeny, Dyta; Rumengan, Inneke F. M.; Djarkasi, Gregoria S. S.; Suptijah, Pipih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Pascasarjana Unsrat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An increasing production of avocado in Indonesia  has resulted in abundant seeds as wastes. Avocado’s seeds contain potential antioxidant compound, such as phenolic compound, which could be exploited for human consumption. Utilization of seeds as functional food could be more efficient by coating with a certain substance. Chitosan is a bio-compatible and non-toxic compound, and could be used as coating agent in the form of nanochitosan. The purpose of this study was to evaluate the content of  phenolic-compound in extract of avocado’s seed with and without coated by nanochitosan. In this study, the extract of avocado’s seed was coated with  Parrot fish scale (Scarus sp) derived nanochitosan, compared with nanochitosan from crab’s shell. Nanochitosan was prepared from chitosan by gelation ionic method. The results show that avocado’s seed extract has 44.89 mg/Kg of phenolic content,  much lower than the content in the extract coated with nanochitosan of fish and crab shell, which were 84.08  and 113,67 mg/Kg, respectively.   Therefore, coating with nanochitosan was proven increasing the phenolic compound in the extract of avocado’s seed.  Keywords: avocado, nanochitosan, phenol
Pemeriksaan Hb Dan Edukasi Anemia Pada Remaja Putri Di Daerah Pesisir Pantai Dyta Anggraeny; Lisa Ardiningtyas; Rodela Agnesia Irot
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i4.212

Abstract

Masalah global terkait dengan gizi salah satunya yaitu anemia defisiensi besi. Anemia menjadi salah satu risiko terjadinya permasalahan gizi lainnya seperti stunting, berat badan lahir rendah dan saling terkait dengan pemberian ASI Eksklusif serta kejadian wasting. Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Perempuan berisiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki mengalami anemia dikarenakan adanya siklus menstruasi. Masa remaja menjadi salah satu perhatian terkait permasalahan anemia dikarenakan masa tersebut menjadi pencetus untuk menghasilkan generasi selanjutnya. Letak geografis di daerah pesisir pantai juga bisa menjadi salah satu risiko terjadinya peningkatan kejadian anemia. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pemeriksaan Hb pada remaja putri yang telah menstruasi, edukasi kepada seluruh remaja putri serta pembagian leaflet, dan pembagian kuesioner untuk mengetahui dampak dari pemberian edukasi. Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada Remaja putri di SMP Negeri 9 Bitung. Hasil menunjukkan terdapat 5% yang mengalami anemia, hasil pre test (sebelum dilakukan edukasi) yaitu baik 14,28%, cukup 42,86% dan kurang 42,86% sedangkan hasil post test (sesudah edukasi) mengalami peningkatan menjadi tingkat pengetahuan baik 57,14%, cukup 33,33% dan kurang 9,53%. Kesimpulan bahwa persentase anemia minim dan pemberian edukasi secara lisan dan pembagian leaflet kepada remaja putri di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung berhasil.
PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN REMAJA TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Anggraeny, Dyta; Datunsolang, Vanessa; Nurwidyah; Raudina Hudani Amali; Pratiwi Cahya Lamante; Nadiathul Pontoh; Sri Wahyu Ningsih
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v2i2.1109

Abstract

Community service in tertiary institutions with the subject being carried out by students in the form of Kuliah Kerja Nyata (KKN). The essence of the implementation of these activities is that the knowledge that has been obtained in the previous semester is applied to certain communities. The implementation of this community service was at SMA Negeri 1 Kotamobagu with the target subject of the activity being Kader Kesehatan Remaja (KKR). Adolescence is a period where there is potential to implement Germas because of today's socialization which uses digital technology more often so that it is more effective and efficient to disseminate information besides that the adolescent stage which becomes decisive in adulthood is to be able to adopt a good lifestyle by minimizing the number of cases or health problems became the reason for determining the KKR as the target of community service activities. After the analysis of the matrix criteria technique, there are 4 priority problems to be intervened, namely smoking, minimal reproductive health awareness, ignorance of the description of Basic Life Support (BLS) provision and lack of knowledge about drug consumption. Of the four priority issues, there are 5 activities that will be carried out as community service, namely education on the dangers of smoking, education on menstruation hygiene management, education on drug classification, simulation of breast self-examination, simulation of checking vital signs, simulation of giving BLS. The results showed that any knowledge in the high category experienced an increase after being given education. In addition, the simulation given based on the scoring carried out by the community service team for students who did repetition of the demonstration after the simulation was quite good. Therefore, it is hoped that the success of the activities carried out by the community service team this time, community service can pass on the information obtained to all school parties. Keywords: education; simulation; health; youth
Inovasi Ibu Sehat Anak Bebas Stunting Melalui Pemberdayaan Pangan Lokal Pada Kelompok Kader Posyandu Agustina, Rakhmawati; Desiyanti, Irne Wida; Anggraeny, Dyta
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16416

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah serius di Desa Talawaan Atas, Minahasa Utara, yang memerlukan penanganan melalui pemberdayaan kader posyandu. Namun, keterbatasan pelatihan membuat kader kurang optimal dalam menjalankan perannya. Oleh karena itu, pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam memanfaatkan pangan lokal sebagai solusi inovatif menjadi kebutuhan utama. Metode: Kegiatan Pelatihan tiga hari melibatkan tiga kader posyandu dengan materi kesehatan ibu dan balita, stunting, tumbuh kembang anak, serta PMT berbasis pangan lokal. Kader mempraktikkan pembuatan mie bayam merah dan puding daun katuk, didampingi saat posyandu untuk memastikan penerapan keterampilan. Hasil: Pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dari 79% menjadi 90%. Selain itu, keterampilan kader dalam mengolah pangan lokal juga meningkat, terutama dalam memanfaatkan bahan seperti bayam merah dan daun katuk untuk PMT. Kesimpulan: Pelatihan dan pendampingan yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam mencegah stunting melalui pemanfaatan pangan lokal. Program ini dapat menjadi model pemberdayaan kader di wilayah lain dengan permasalahan serupa.
PENGARUH KEBIASAAN KONSUMSI ULTRA-PROCESSED FOOD TERHADAP STATUS GIZI DAN KUALITAS TIDUR REMAJA Herlambang, Hendra; Irot, Rodela A.; Anggraeny, Dyta; Saini, Alamsyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.48934

Abstract

Ultra Processed Foods (UPF) secara global muncul pada hampir setiap diet yang dikonsumsi masyarakat khususnya pada kelompok remaja. Makanan yang dikonsumsi remaja sebagian besar tergolong UPF mengandung tinggi kalori maupun tinggi garam sehingga berpotensi memberikan berbagai dampak kesehatan yang buruk diantaranya meningkatkan risiko penyakit yang akan berdampak pada kualitas hidup dan potensi risiko munculnya berbagai penyakit tidak menular yang berhubungan dengan gizi (Nutritional Related - Non Communicable Disease). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebiasaan konsumsi UPF dengan status gizi dan kualitas tidur pada remaja. Penelitian ini tergolong jenis penelitian analitik dengan desain observasional dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian berjumlah 60 orang siswa yang berasal dari SMP Negeri 2 Langowan Kabupaten Minahasa. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengumpulan data meliputi data kebiasaan konsumsi UPF yang diperoleh menggunakan FFQ, data status gizi yang diperoleh menggunakan metode antropometri dengan penilaian menggunakan indeks IMT/U, data kualitas tidur yang diperoleh menggunakan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Sebagian besar responden sering mengonsumsi bahan makanan UPF (80%) dan memiliki status gizi kurang (5%), status gizi normal (76,7%), overweight sebesar 10% serta obesitas sebesar 8,3%. Sebanyak 65% subyek penelitian memiliki kualitas tidur yang baik. Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi UPF dengan status gizi pada remaja (p=0,037). Kebiasaan konsumsi UPF secara statistik tidak memiliki hubungan dengan kualitas tidur pada remaja (p=0,074).
Implementasi Penggunaan BPJS Kesehatan dalam Penanganan Balita Stunting di Lokus Stunting: Implementasi Penggunaan BPJS Kesehatan dalam Penanganan Balita Stunting di Lokus Stunting Agustina, Rakhmawati; Weken, Merdekawati Evangli; Anggraeny, Dyta
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 2SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 3rd Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i2SP.2023.7-12

Abstract

Background: Community-based health insurance is increasingly integrated into the Indonesia health system. Health protection is one of the dimensions in the Special Index for Stunting Management (IKPS). The Indonesia National Health Insurance, regulated by Social Health Insurance Administration (BPJS Health), has stunting handling programs. Stunting is less likely to occur in toddlers who have health insurance. Objectives: To explore the use of by BPJS Health for handling stunting in the stunting locus area. Methods: Qualitative research using a case study was conducted in the Wori Primary Health Service. Snowball sampling methods and recruit 9 participants: health service and village staff, a mother with a stunting toddler, and cadres. All interviews, were audio-recorded and transcribed verbatim. Thematic analysis was used to and using OpenCode software. Results: Even though there was local health insurance, the regional government kept supporting BPJS Health ownership for stunting toddlers. They get referral services to pediatricians for further screening, but this cannot be carried out due to the low ownership of by BPJS Health. The determining variables were the absence of a toddler's National Identity Number, the drawn-out procedure, and the mother's perception of the risk of stunting. Because of the lower knowledge barrier and accessibility to other healthcare facilities, they thought it was sufficient to treat stunting at the Primary Health Service level. Conclusions: The benefits of BPJS may be seen in the stunting handling program at the Wori Primary Health Service, however, there is a need for coordination of various components to inform it.