Suparti - -
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos Nucifera) S Suparti; Anisa Purnamasari
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.209 KB)

Abstract

Jamur Tiram putih merupakan jenis jamur yang tidak dapat menyediakan makanan sendiri, sehinggamembutuhkan nutrisi seperti selulosa, lignin, zat hara seperti N, P, K dan C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada media tambahan serabut kelapa (Cocos nucifera). Penelitian ini menggunakan desain pola satu faktorial rancangan acak lengkap yaitu penambahan serabut kelapa dengan empat taraf konsentrasi 0 %, 22 %, 44 % dan 66 %/ baglog dan dilakukan tiga ulangan. Perhitungan menggunakan ANOVA satu jalur (One Way Anova) yang lama penyebaran miselium = 28,467> = 4,066 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, jumlah tubuh buah panen 1 = 4,337> = 4,066 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, jumlah tubuh buah panen kedua = 4,88> = 4,066 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, berat basah panen perama = 9,542> = 4,066 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD dan berat basah panen kedua = 9,174> = 4,066. Hasil penelitian menyatakan jumlah rerata tertinggi lama penyebaran miselium 16,30 hari, jumlah badan buah panen pertama 14,73 buah, jumlah badan buah panen kedua 11,30 buah, berat basah panen pertama 118,92g dan berat basah panen kedua 33,33g pada perlakuan .
Pemanfaatan Umbi Talas sebagai Media Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang Nurul Karimawati; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.327 KB)

Abstract

Umbi talas merupakan salah satu umbi yang mengandung karbohidrat sebanyak 23,7%, serat sebanyak 0,7%, vitamin B1 sebanyak 0,05%, vitamin C sebanyak 2%, dan protein sebanyak 1,5%, sehingga mampu mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri 2 faktor yaitu F1: konsentrasi media umbi talas 80%, 90%, dan 100%, dan F2: jamur tiram dan jamur merang dengan 3 kali pengulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata diameter pertumbuhan miselium jamur tiram dan jamur merang pada perlakuan M1J1 yaitu 5,9 cm, M2J1 yaitu 6,9 cm, M3J1 yaitu 6,3 cm, M1J2 yaitu 1,5 cm, M2J2 yaitu 2,6 cm, dan pada M3J2 yaitu 2,3 cm. Hasil penelitian menjelaskan bahwa miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media umbi talas 90%, tetapi media umbi talas 90% yang paling baik pada miselium jamur tiram. Kata kunci : umbi talas, diameter miselium, jamur tiram, jamur merang
Biji Jewawut dan Beras Merah sebagai Media Alternatif Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Kuping Diana Febriyanti; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.804 KB)

Abstract

Biji jewawut mengandung karbohidrat sebesar 72%- 84,2%, sedangkan kadar karbohidrat beras merah yaitu 77,26 % yang baik untuk pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram (Pleorotus ostreatus) dan bibit F1 jamur kuping (Auricularia auricula) pada media alternatif beras merah dan biji jewawut. Metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis media dan jenis bibit F0 jamur. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panjang misellium bibit F1 jamur. Analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh panjang misellium bibit F1 jamur tiram terpanjang pada media jewawut yaitu 11,40 cm dan untuk pertumbuhan misellium bibit F1 jamur kuping terpanjang pada media beras merah yaitu 7,17 cm. Sedangkan hasil pertumbuhan panjang misellium bibit F1 terendah pada jamur kuping media jewawut yaitu 4,76 cm.
Pemanfaatan Biji Jewawut dan Kacang Tanah sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Kuping (Auricularia auricula) Laila Fauziah Khoirunnisa; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.854 KB)

Abstract

Biji jewawut dan kacang tanah memiliki kandungan utama yang berupa karbohidrat , protein, lemak dan mineral yang dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif pertumbuhan misellium pada bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping pada media alternatif biji jewawut dan kacang tanah. Metode digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dua faktor yaitu faktor 1 jenis indukan jamur (jamur tiram dan jamur kuping), faktor 2 yaitu jenis media alternatif berupa biji jewawut dan kacang tanah. Parameter yang diukur adalah kecepatan pertumbuhan misellium dan warna misellium. Pada pengamatan hari ke 7, pertumbuhan misellium paling cepat yaitu 5,3 cm pada perlakuan jamur tiram media biji jewawut (J1M1) dengan warna misellium putih. Sedangkan pertumbuhan misellium paling lambat yaitu 1,6 cm pada perlakuan jamur kuping media biji jewawut (J2M1) dengan warna misellium putih. Pada pengamatan hari ke 14, pertumbuhan misellium paling cepat yaitu 6,1 cm pada perlakuan jamur tiram media biji jewawut (J1M1) dengan warna misellium putih kehijauan, sedangkan pertumbuhan misellium paling lambat yaitu 2,6 cm pada perlakuan jamur kuping media biji jewawut (J2M1) dengan warna misellium putih. Berdasarkan hasil yang diperoleh misellium jamur tiram dan jamur kuping dapat tumbuh pada media biji jewawut dan kacang tanah.
Pemanfaatan Biji Sorgum dan Biji Kacang Tolo sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Kuping dan Jamur Tiram Rina Wijayanti; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.073 KB)

Abstract

Biji sorgum dan biji kacang tolo memiliki kandungan karbohidrat,protein,lemak, dan mineral yang dapat digunakan sebagai media tumbuh bibit F1 jamur kuping dan jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 jamur kuping dan jamur tiram pada media alternatif biji sorgum dan biji kacang tolo. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1 jenis indukan jamur ( Jamur kuping dan jamur tiram ), faktor 2 jenis media (biji sorgum dan biji kacang tolo). Hasil penelitian bahwa miselium jamur tiram dan jamur kuping dapat tumbuh pada media biji kacang tolo dan biji sorgum. Pertumbuhan panjang miselium paling cepat pada jamur tiram media biji sorgum (J2M1) 8,5 cm, sedangkan pertumbuhan panjang miselium paling lambat pada jamur kuping media biji kacang tolo (J1M2) 3,2 cm dengan warna putih kompak.
Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Merang (Volvariella volvacea) pada Media Biji Padi Dan Biji Nangka Sri Andriani; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.556 KB)

Abstract

Biji padi dan biji nangka merupakan biji-bijian lokal yang mempunyai kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Biji-bijian tersebut bisa digunakan sebagai media alternatif bibit F1 jamur merang dan jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 Jamur tiram dan Jamur Merang pada media biji padi dan biji nangka. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor yaitu faktor 1 jenis indukan jamur (Jamur tiram dan jamur merang ), faktor 2 yaitu jenis media (biji padi dan biji nangka ). Hasil penelitian yaitu miselium jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media biji padi dan biji nangka. Pertumbuhan miselium paling cepat tumbuh pada jamur tiram media biji nangka yaitu 7,6 cm, dan jamur merang media biji nangka yaitu 6 cm, sedangkan pertumbuhan miselium paling lambat yaitu pada jamur tiram media biji padi yaitu 2,8 cm, dan jamur merang media biji padi yaitu 3,5 cm, dengan warna putih kompak.
Manfaat Media Campuran Daun Pisang Kering (Klaras) dan Batang Jagung pada Produktivitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) yang Ditanam pada Keranjang S Suparti; Novia Tri Utami
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.703 KB)

Abstract

Media pertumbuhan untuk jamur merang pada umumnya adalah jerami padi. Jamur merang tumbuh membutuhkan nutrisi yang berupa selulosa, hemiselulosa, lignin yang diperoleh dari jerami padi. Akan tetapi pada musim tertentu, jerami padi sulit untuk didapatkan. Daun pisang kering dan batang jagung memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang bisa digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan jamur merang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas jamur merang pada media campuran daun pisang kering dan batang jagung yang ditanam pada keranjang. Metode yang digunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari satu faktor yaitu penambahan daun pisang kering sebanyak 500 g, 375 g, 250 g, 125 g, dan 0 g dengan batang jagung sebanyak 0 gr, 125 g, 250 g, 375 g, dan 500 g.Data diuji dengan analisis One Way Anova.Hasil penelitian menunjukkan disetiap perlakuan jamur merang dapat tumbuh dengan baik tetapi media yang paling baik pada perlakuan B2 (jerami padi 250 g dan batang jagung 250 g) dengan rerata pertumbuhan miselium 3 hari, rerata muncul badan buah 9,5 hari, rerata diameter tudung buah 2,8 cm, dan rerata bobot segar badan buah 69,5g.
Umbi Kentang Hitam Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang S Suparti; Farid Nur Yusron
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.445 KB)

Abstract

Kentang hitam merupakan salah satu umbi-umbian lokal yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yakni 33,7 % sehingga dapat digunakan sebagai media alternatif PDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor yaitu; faktor satu bentuk media meluputi ekstrak,bubur dan tepung.Faktor dua jenis jamur yaitu jamur tiram dan jamur merang. Rerata diameter miselium bibit F0 jamur merang pada media tepung, bubur dan ekstra, menunjukkan bahwa media tepung kentang hitam lebih baik dibandingkan dengan bubur dan ekstrak, yaitu 8.0 cm dan tebal. Sedangkan pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram pada media media tepung, bubur dan ekstra, menunjukkan bahwa media tepung kentang hitam lebih baik yaitu 2.15 cm dan tebal.