Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit merupakan aspek penting dalam memastikan lingkungan kerja yang aman bagi tenaga medis serta pelayanan yang optimal bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem manajemen K3 di Rumah Sakit X Aceh menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC). Observasi dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang radiologi, dan gudang B3 untuk mengidentifikasi potensi bahaya serta menilai tingkat risiko yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ruang IGD terdapat 70% kegiatan berisiko tinggi dan 30% berisiko sedang. Di ruang radiologi, 19% kegiatan memiliki risiko tinggi, 50% risiko sedang, dan 31% risiko rendah. Sementara itu, seluruh kegiatan di gudang B3 memiliki tingkat risiko sedang. Risiko utama di IGD meliputi kontak dengan cairan tubuh pasien, cedera akibat pemindahan pasien, dan paparan bahan kimia. Di ruang radiologi, risiko signifikan berasal dari paparan radiasi dan cedera muskuloskeletal. Sedangkan di gudang B3, potensi bahaya meliputi gangguan otot skeletal dan risiko ergonomi. Untuk mengurangi risiko tersebut, perlu dilakukan peningkatan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP), penyediaan fasilitas kerja yang lebih ergonomis, serta pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan. Implementasi strategi mitigasi yang optimal diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif..