Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU BERSALIN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB PASCASALIN DENGAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN RANTAU UTARA TAHUN 2021 Pardosi, Magdalena; Nababan, Donal; Brahmana, Netti Etalia; Ginting, Daniel; Sitorus, Mido Ester
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1729

Abstract

ABSTRAKCakupan KB Pasca salin di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu masih rendah, dari 2.322 jumlah ibu bersalin pada tahun 2020 hanya 197 ibu bersalin atau 8.5% yang bersedia untuk menjadi peserta KB pasca salin . Kebijakan pemerintah tentang KB saat ini mengarah pada pemakaian metode kontrasepsi jangka Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini  menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin  sebanyak 85 responden yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis hubungan dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang menunjukkan pada taraf signifikansi >0,05. Hasil analisis bivariat menunjukan variabel umur, pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami, metode kontrasepsi, konseling dan media informasi  berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin ( P value < 0.05). Berdasarkan hasil analisis multivariat variabel mayoritas yang berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin adalah variabel umur dengan nilai p value (sig) 0.95 < 0.05, OR 0,92 variabel pengetahuan dengan nilai p value (sig) 0.99 < 0.05, OR 0,00 variabel jumlah anak dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 5,70 variabel dukungan suami dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 2,72 variabel metode kontrasepsi dengan nilai p value (sig) 0,76 < 0.05, OR 1,31 variabel konseling dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00 dan variabel terpapar media informasi dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00. Disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja bidan adalah variabel umur dengan nilai OR 0,92.Kata kunci: KB Pasca salin , Umur, Pengetahuan, Jumlah anak, Dukungan suami, Metode kontrasepsi, Konseling  dan Media informasi. 
Penerapan Arsitektur Microservice dan Progressive Web Apps (PWA) pada E-Learning Sekolah Hinterland Pardosi, Magdalena; Resda , Dodi Prima
Action Research Literate Vol. 9 No. 8 (2025): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v9i8.3007

Abstract

Pendidikan di daerah pedalaman menghadapi banyak tantangan, termasuk infrastruktur yang terbatas, konektivitas internet yang tidak stabil, dan akses terbatas ke perangkat digital. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan solusi teknologi yang fleksibel, ringan, dan mampu beroperasi dalam berbagai kondisi jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan sistem E-Learning berbasis arsitektur layanan mikro yang terintegrasi dengan teknologi Progressive Web Apps (PWA) untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah-sekolah pedalaman. Arsitektur layanan mikro memungkinkan sistem E-Learning dikembangkan secara modular, memungkinkan setiap layanan dikembangkan, diuji, dan dioperasikan secara independen. Pendekatan ini memfasilitasi pemeliharaan yang lebih mudah, pengembangan berkelanjutan, dan skalabilitas sistem. Sementara itu, teknologi PWA memungkinkan platform E-Learning diakses seperti aplikasi seluler asli, menawarkan kemampuan offline, caching data, dan peningkatan kinerja—fitur yang sangat cocok untuk kondisi internet yang terbatas di daerah pedalaman. Hasil implementasi menunjukkan bahwa kombinasi layanan mikro dan PWA meningkatkan keandalan dan aksesibilitas sistem E-Learning di sekolah pedalaman. Pengujian sistem yang dilakukan di beberapa sekolah terpencil menunjukkan peningkatan partisipasi siswa dan manajemen konten yang lebih efisien oleh guru. Temuan ini menunjukkan bahwa adopsi pendekatan teknologi adaptif dapat berfungsi sebagai alternatif yang layak untuk digitalisasi pendidikan di daerah dengan infrastruktur terbatas.