Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Pria Mengikuti KB di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo Tahun 2017 Faralico, Hervina; Sitorus, Mido Ester
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i1.166

Abstract

Rendahnya tingkat partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, sosial budaya, agama, ekonomi, serta pengetahuan pria terhadap kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan pria mengikuti KB di wilayah kerja Puskesmas Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo Tahun 2017. Jenis penelitian ini berupa observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pria atau pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo yang berjumlah 87 orang dan sampel merupakan total populasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh : ada hubungan pengetahuan, sikap, budaya, sumber informasi, dukungan isteri dengan keikutsertaan pria mengikuti KB, faktor yang dominan berhubungan dengan keikutserta pria mengikuti KB di wilayah kerja Puskesmas Blang Rakal Kecamatan Pintu Rima Gayo adalah faktor sikap suami/ pria. Saran dalam penelitian ini adalah agar suami dapat memahami tentang ber-KB, maka para suami dapat mencari informasi melalui petugas kesehatan yang diantaranya cara mengatur jarak untuk memiliki anak. Dari informasi yang diperoleh tersebut dapat menambah pengetahuan sehingga dapat merubah sikap dengan ikut serta dalam ber-KB. Demikian pula Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat melakukan sosialisasi ber-KB agar masyarakat bersedia menjadi akseptor KB khususnya para suami serta dapat mengajukan penambahan anggaran persediaan alat kontrasepsi kepada Dinas Kesehatan setempat.Kata Kunci : keikutsertaan pria mengikuti KB, faktor yang berhubungan
KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYEBARAN PENYAKIT DBD DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN Sitorus, Mido Ester
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.374 KB)

Abstract

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Medan DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar fluktuatif hampir diseluruh kecamatan. Menurut data Biro Pusat Statistik kota Medan tahun 2012, kecamatan-kecamatan yang paling banyak melaporkan kejadian DBD adalah kecamatan Medan Perjuangan, Medan Marelan, Medan Denai dan Medan Tuntungan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Medan, penderita DBD di kota Medan tahun 2014 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yakni mencapai 60% terbanyak di kecamatan Medan Helvetia ada 30 kasus DBD yang ditemukan. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD mempunyai kebiasaan menggigit pada pagi,siang dan sore hari atau dengan kata lain pada jam-jam sekolah. Artinya kemungkinan besar murid-murid SD yang notabene pakai celana pendek digigit nyamuk pada waktu belajar di ruang kelas. Bangunan sekolah merupakan salah satu bangunan yang berppotensi sebagai tempat perkembangniakan nyamuk Aedes sp. Aedes sp terutama Aedes aegypti dikenal sebagai vektor atau serangga penyebar DBD. Nyamuk Aedes sp mempunyai kebiasaan menggigit manusia pada siang hari terutama pada pagi hari dan sore hari. Penelitian ini besifat deskriptif dengan desain “cross sectional study’’. Populasi adalah seluruh SD dikecamatan Medan Helvetia yakni sebanyak 22 SD Negeri dan 15 SD Swasta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri dan SD Swasta Kecamatan Medan Helvetia dari bulan Februari 2015 s/d Agustus 2016. Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan observasi langsung ke setiap sekolah dengan instrumen check list sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,732 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh kelembaban terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,000 (p < 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh genagan air terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,05 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh penyediaan air terhadap penyakit DBD. Diharapkan Kepada Kepala Sekolah dan guru-guru agar tetap berkomunikasi kepada Dinas Pendidikan guna perbaikan gedung sekolah dasar tersebut untuk mengurangi terjadinya genangan air dan tempat perindukan aedes sp dilingkungan sekolah dasar dan menyarankan untuk selalu mengadakan gotong royong didalam membersihkan sekolahnya.  Kata Kunci : Kasus DBD, bangunan sekolah, dan faktor risiko
FAKTOR PRILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA TANJUNG LENGGANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2017 Siregar, Laura; Rajaguguk, Tiara; Sitorus, Mido Ester J.
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.133 KB)

Abstract

Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dengan Incidence Rate dan Case Fatality Rate pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650  kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian = 0,83%). Berdasarkan catatan Profil dari Puskesmas Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2016 DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar di Desa, menurut Kepala Puskesmas Bahorok di Desa Tanjung Lenggang Kabupaten Langkat tahun 2016 ada sebanyak 822 KK yang mengalami Kasus DBD dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain “cross sectional study” yaitu untuk melihat adanya hubungan perilaku dan lingkungan dengan  kejadian DBD. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.039 KK, sedangkan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan hasil survei sementara sebanyak 98 orang yang menderita DBD. Penelitian dilakasanakan di Desa Tanjung Lenggang, pada bulan Mei s/d Agustus 2018. Hasil Penelitian Ada hubungan signifikan antara kebiasaan melakukan 3M dengan kejadian DBD (0,000<0,05), Ada hubungan signifikan antara kebiasaan menggunakan anti nyamuk dengan kejadian DBD (0,021<0,05), Ada hubungan signifikan antara keberadaan jentik nyamuk dengan kejadian DBD (0,000<0,05), tidak ada hubungan signifikan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD (0,922<0,05). Disarankan kepada masyarakat agar merubah perilakunya terutama dalam hal melaksanakan 3  M, serta membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang lagi, serta memakai anti nyamuk seperti kelambu dan memasang kawatkasa di jendela, Disarankan kepada Puskesmas dalam upaya mengendalikan kepadatan jentik dan kebisaan melakukan 3 M yang sangat berpotensi dengan kejadian DBD dapat dilakukan dengan cara mengintervensikan program intervensi DBD dan memberdayakan masyarakat salah satunya adalah dengan membinasakan antara juru pemantau jentik dan pemeliharaan ikan pemakan jentik pada TPA serta melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait DBD.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENERAPAN SANITASI DASAR DI KELURAHAN BELAWAN I KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2016 Brahmana, Netti Etalia; Sitorus, Mido Ester J.
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.657 KB)

Abstract

Setiap tahun, sekitar 200.000 jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji dengan kondisi kesehatan yang bervariasi, ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang sehat dengan faktor risiko. Penyakit kronik yang diidap jamaah, terutama yang lansia, menjadi catatan penting bagi petugas kesehatan yang mendampingi, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit hati dan pencernaan, penyakit tulang dan sendi, serta penyakit saraf seperti post stroke Kelompok jamaah ini disebut sebagai risiko tinggi (risti). Tujuan penelitain ini untuk diketahuinya distribusi penyakit  yang di derita oleh  jemaah haji di Embaksi Medan dan kecenderungannya periode tahun 2014-2015. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh  langsung dari dokumentasi atau laporan tahunan pelaksanaan Embarkasi atau Debarkasi Haji Tahun 2014-2015 di Embarkasi Medan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan. Hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan usia >60 tahun, jenis kelamin perempuan, penyakit berdasarkan status resiko tinggi adalah penyakit sistem sirkulasi, yang di rawat di poliklinik adalah penyakit sistem sirkulasi, yang dirujuk ke rumah sakit rujukan adalah penyakit neoplasma uteri serviks, tidak ada jemaah yang wafat di embarkasi medan, penyakit saat pulang adalah penyakit sistem sirkulasi, kematian penyakit yang di derita jemaah haji adalah penyakit sistem sirkulasi, kecendrungan penyakit yang di derita jemaah haji tahun 2014-2015 adalah ada peningkatan dan penurunan angka penyakit dari tahun 2014-2015 yang selalu berubah-ubah.  
HUBUNGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN DENGAN PEMELIHARAAN KONDISI LINGKUNGAN DI LP PULAU SIMARDAN TANJUNG BALAI Ketaren, Otniel; Ahda, Rita; Sitorus, Mido Ester J
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.248 KB)

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan adalah adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik permasyarakatan. Masalah kesehatan pada narapidana di lembaga pemasyarakatan  diperikirakan karena beberapa faktor diantaranya kelebihan kapasitas yang  meningkatkan risiko penyakit menular, keterlambatan  deteksi  penyakit, kurangnya ruangan isolasi, ketidaktepatan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan implementasi kebijakan kepemimpinan dengan pemeliharaan kondisi lingkungan di LP Pulau Simardan Tanjung Balai. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross-sectional (tabulasi silang) untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Agustus 2016. Populasi penelitian ini adalah semua petugas Lapas Pulau Simardan Tanjung Balai  sebanyak 152 orang dan jumlah sampel diperoleh 60 responden. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan komunikasi dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,014 dan hubungan sumber daya manusia dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,000 untuk itu saran yang diberikan kepada pimpinan LP Pulau Simardan Tanjung Balai adalah dalam menjalankan suatu kebijakan terhadap tugas dan tanggungjawab yang diemban diperlukan suatu sikap, komunikasi yang baik serta memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan dapat terlaksana dengan baik.
FAKTOR PRILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA TANJUNG LENGGANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2017 siregar, laura; Rajagukguk, Tiara; Sitorus, Mido Ester J
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 4 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.123 KB)

Abstract

Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dengan Incidence Rate dan Case Fatality Rate pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian = 0,83%). Berdasarkan catatan Profil dari Puskesmas Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2016 DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar di Desa, menurut Kepala Puskesmas Bahorok di Desa Tanjung Lenggang Kabupaten Langkat tahun 2016 ada sebanyak 822 KK yang mengalami Kasus DBD dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain “cross sectional study” yaitu untuk melihat adanya hubungan perilaku dan lingkungan dengan kejadian DBD. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.039  KK, sedangkan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan hasil survei sementara sebanyak 98 orang yang menderita DBD. Penelitian dilakasanakan di Desa Tanjung Lenggang, pada bulan Mei s/d Agustus 2018. Hasil Penelitian  Ada hubungan signifikan antara kebiasaan melakukan 3M dengan kejadian DBD (0,000<0,05), Ada hubungan signifikan antara kebiasaan menggunakan anti nyamuk dengan kejadian DBD (0,021<0,05), Ada hubungan signifikan antara keberadaan jentik nyamuk dengan kejadian DBD (0,000<0,05), tidak ada hubungan signifikan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD (0,922<0,05). Disarankan kepada masyarakat agar merubah perilakunya terutama dalam hal melaksanakan 3 M, serta membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang lagi, serta memakai anti nyamuk seperti kelambu dan memasang kawatkasa di jendela, Disarankan kepada Puskesmas dalam upaya mengendalikan kepadatan jentik dan kebisaan melakukan 3 M yang sangat berpotensi dengan kejadian DBD dapat dilakukan dengan cara mengintervensikan program intervensi DBD dan memberdayakan masyarakat salah satunya adalah dengan membinasakan antara juru pemantau jentik dan pemeliharaan ikan pemakan jentik pada TPA serta melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait DBD.
STUDI FENOMENOLOGI: DINAMIKA KESEHATAN KORBAN BULLYING REMAJA DI SMPN 2 KECAMATAN DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNGBALAI Umamy, Farida; Hidayat, Wisnu; Sitorus, Mido Ester
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v3i2.5111

Abstract

This study aims to obtain in-depth information about the form of bullying, the factor of bullying in victims. As well as this study also aims to determine the impact on the dynamics of bullying victims' health. This type of research is qualitative research. The informants of this study consisted of 2 students at SMPN 2 Tanjungbalai. Data collection methods used are in-depth interviews and observations according to the guidelines that have been made. The analysis conducted is data collection, transcribing records. To measure the validity of the data of this study, researchers used source triangulation, namely informant friends, parents and counseling guidance teachers. The results of this study indicate that the form of bullying experienced by informants is a form of physical, verbal and psychological bullying. Informant A experiences physical and verbal bullying, while N experiences verbal and psychological bullying. Factors that cause informants to be bullied because they are physically small, timid, have difficulty adjusting to the school environment and are considered less attractive in their teenage friends. Bullying has an impact on the dynamics of the victim's health that is a change in attitude, feeling sad and inferior, lacking focus in learning, bruising and feeling dizzy, lazy to socialize in the school environment and changes in spiritual life. The researcher suggests that the school has a program to accompany victims of bullying so that they can develop themselves as a positive impact so that victims are able to accept themselves. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai bentuk bullying, faktor terjadinya bullying pada korban. Serta penelitian ini juga bertujuan mengetahui dampak terhadap dinamika kesehatan korban bullying. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan penelitian ini terdiri dari 2 siswa SMPN 2 Tanjungbalai. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi sesuai pedoman yang telah dibuat. Analisis yang dilakukan adalah pengumpulan data, mentranskip catatan. Untuk mengukur keabsahan data penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu teman informan, orang tua dan guru bimbingan konseling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk bullying yang dialami informan yaitu bentuk bullying fisik, verbal dan psikologis. Informan A mengalami bullying fisik dan verbal, sedangkan N mengalami bullying verbal dan psikologis. Faktor – faktor yang menyebabkan informan dibully karena fisik yang kecil, penakut, susah menyesuaikan diri dilingkungan sekolah dan dianggap kurang menarik dilingkungan teman-teman usia remaja. Bullying memiliki dampak terhadap dinamika kesehatan korban yaitu perubahan sikap, merasa sedih dan rendah diri, kurang fokus dalam belajar, memar dan merasa pusing, malas bersosialisasi dilingkungan sekolah serta perubahan kehidupan spritual. Peneliti menyarankan sekolah memiliki program untuk mendampingi korban bullying agar dapat mengembangkan diri sebagai dampak yang positif sehingga korban mampu menerima diri sendiri.
KETIDAKPUASAN PASIEN PESERTA BPJS STUDI KUALITATIF DI RUANG PELAYANAN RAWAT INAP NIFAS RSUD DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2021 Siboro, Kino; Handini, Myrnawati Crie; Sinaga, Taruli; Sitorus, Mido Ester
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketidakpuasan pasien peserta BPJS terhadap kualitas pelayanan di ruang rawat inap nifas RSUD Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan mulai dari September 2020 sampai September 2021. Informan pada penelitian ini ada sebanyak 13 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan FGD. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan pasien Peserta BPJS adalah jam visit dokter yang tidak tepat waktu. Penyebab ketidakpuasan pasien adalah kelengkapan ruangan. Pelayanan kesehatan ruang rawat inap nifas yang belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan adalah jam visit dokter, hal tersebut mengakibatkan ketidak puasan pasien Peserta BPJS. Penurunan BOR berhubungan dengan ketidakpuasan pasien BPJS dalam perolehan layanan kesehatan. Upaya manajemen RSUD agar kualitas pelayanan yang diberikan di ruang rawat inap nifas sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal adalah mensosialisasikan kepada dokter spesialis tentang jam vistnya dan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti seminar.Upaya manajemen RSUD Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan untuk meningkatkan Kepuasan Pasien Peserta BPJS di ruang rawat inap nifas adalah menyebarkan angket kepada pasien tentang kepuasan pada pelayanan rumah sakit kemudian melakukan evaluasi dan mensosialisasikan seluruh peraturan termasuk jam visit dokter. Kata Kunci : Pelayanan, Rawat Inap, Ketidakpuasan pasien, Peserta BPJS
Dampak konsumsi biskuit kelor dan plasebo pada siswi dengan kebiasaan konsumsi teh sesudah makan terhadap peningkatan kadar hemoglobin Hasugian, Debora Katarina; Handini, Myrnawati Crie; Sembiring, Rinawati; Ketaren, Otniel; Sinaga, Janno; Sitorus, Mido Ester J
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3835

Abstract

Remaja putri yang mengalami penurunan hemoglobin (Hb) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kebiasan konsumsi biskuit kelor merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar Hb pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konsumsi biskuit kelor dan placebo pada siswi dengan kebiasaan konsusmi teh sesudah makan terhadap peningkatan kadar Hb. Studi ini menggunakan metode quasy experiment dengan rancangan non randomized pretest-postest control group design. Lokasi penelitian dilakukan di kelas 2 SMP Negeri 1 Siatas Barita, Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanulis Utara, Maret 2023. Subjek penelitian adalah seluruh siswi kelas 2 SMP Negeri 1 Siatas Barita sebanyak 100 orang yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi sebanyak 50 orang dan kelompok kontrol sebanyak 50 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Intervensi penelitian berupa pemberian biskuit kelor dan placebo. Pengumpulan data dilakukan dengan tahap pre-test dan post-test dengan menggunakan Quik Check Hb untuk mengukur kadar Hb sebelum dan sesudah intervensi konsumsi biskuit kelor dan plasebo selama 1 bulan. Analisis data menggunakan uji T-Dependent dan T-Independent. Hasil penelitian melaporkan bahwa rerata kadar Hb yang mengkonsumsi biskuit kelor dengan kebiasaan tidak suka minum teh, mengalami perubahan kadar Hb yang signifikan. Terdapat perbedaan kadar Hb pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah konsumsi biskuit kelor antara siswi yang suka dan tidak suka minum teh (p < 0,001). Tidak terdapat perbedaan kadar Hb pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah konsumsi biskuit plasebo antara siswi yang suka dan tidak suka minum teh (p > 0,05). Konsumsi biskuit kelor dapat meningkatkan kadar Hb remaja putri yang tidak suka minum teh setelah makan.
Studi kualitatif: Rendahnya capaian kinerja SPM Pelayanan Kesehatan Balita Sibuea, Murni; Handini, Myrnawati Crie; Sitorus, Friska; Ketaren, Otniel; Sinaga, Janno; Sitorus, Mido Ester J.; Nababan, Donal
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3887

Abstract

Kinerja pelayanan kesehatan balita dapat diukur dengan melihat capaian SPM, sehingga dapat menjustifikasi mutu pelayanan kesehatan yang diberikan pada kelompok sasaran program pada kategori baik atau kurang baik. Selama tiga tahun terakhir terlihat bahwa pelayanan kesehatan bagi balita di Puskesmas Simarmata Kabupaten Samosir tidak mencapai target 100%. Penelitian ini berfokus untuk menggali lebih dalam penyebab rendahnya capaian SPM serta upaya yang sudah dilakukan agar target kinerja SPM Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas Simarmata Kabupaten Samosir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi yang dilakukan pada bulan September 2021 sampai Maret 2023. Informan pada penelitian ini terdiri dari kepala puskesmas, pengelola Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Simarmata, pengelola Program Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, dan bidan desa. Sedangkan informan triangulasi terdiri dari ibu balita, kader posyandu dan guru PAUD. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Sebelum mengumpulkan data penelitian, peneliti telah melakukan observasi awal ke Puskesmas Simarmata dan mendapatkan data capaian SPM KIA. Selanjutnya data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari hasil analisis data terlihat bahwa capaian SPM pelayanan kesehatan balita di Puskesmas Simarmata Kabupaten Samosir hanya berada pada 74,71% dan dapat dikatakan masih jauh dari standar nasional. Berbagai penyebab yang bersifat teknis dan non teknis ditemukan pada riset ini yaitu rendahnya kunjungan ibu dan balita ke posyandu, pemantauan perkembangan tidak terdokumentasi dengan baik karena belum tersedianya formulir Data Dini Tumbuh Kembang (DDTK), petugas kesehatan masih merangkap jabatan, anggaran kegiatan yang terbatas dan jumlah kader yang terbatas.