Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Kuat Tekan Balok Komposit Serat Buah Lontar Hanmina, Marsianus M F; Pell, Yeremias M; Bunganaen, Wenseslaus; Manesi, Damianus; Rohi, Jemssy R
Propeller Jurnal Permesinan Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pertahanan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/pjp.v1i2.14587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan material baru pengganti kayu. Seiring perkembangan teknologi di bidang teknik, kita juga dapat memanfaatkan serat lontar sebagai bahan dasar pembuatan komposit khususnya pembuatan balok komposit. Karakterristik salah satu spesies tanaman lokal ini dapat diperoleh dari pemanfaatan tanaman lontar yang memiliki kandungan sarat yang tinggi, yang dapat digunakan dalam pembuatan komposit. Proses pembuatan spesimen menggunakan metode press hand lay–up, dengan resin unsaturated polyester (UPRs) jenis Yukalac 157 BQTN. Serat yang digunakan adalah serat buah lontar. Sedangkan perlakuan alkali (NaOH) pada serat adalah 5% selama 2 jam. Fraksi volum (Vf) sebesar 35 %. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu variasi arah serat yaitu serat acak dan serat sejajar. Spesimen uji kuat tekan dibuat dengan menggunakan standar ASTM D 695-02a. Hasil penelitian menunjukan bawah nilai kekutan tekan rata-rata tertinggi pada komosit dengan arah serat acak yaitu 13240 MPa sedangkan nilai kekuatan tekan rata-rata terendah ada pada komposit dengan orientasi serat tegak lurus yaitu 11900 MPa. Nilai tegangan rata-rata tertinggi paka komposit dengan orientasi serat acak yaitu 82,088, sedangkan nilai tegangan rata-rata terendah pada komposit dengan orientasi serat tegak lurus yaitu 73,780. Nilai regangan terendah pada komposit dengan orientasi serat acak yaitu 0,181, sedangkan regangan terendah pada komposit dengan orientasi serat tegak lurus pembebanan yaitu 0,102. Sedangkan nilai modulus elastisitas tertinggi pada komposit dengan orientasi serat tegak lurus yaitu 881,505 dan nilai modulus elastisitas terendah pada komposit dengan orientasi serat acak yaitu 488,211
Rancang Bangun Alat Pencacah Batang Pisang Menjadi Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik koebanu, iwi; Pell, Yeremias M; Maliwemu, Erich U.K.
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 9 No 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljtmu.v9i02.9333

Abstract

Penelitian yang telah dilaksanakan adalah tentang “rancang bangun alat pencacah batang pisang menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun mesin pencacah batang pisang yang dapat mempersingkat waktu proses pencacahan dibandingkan proses pencacahan manual, untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik yang diharapkan dapat membantu masyarakat pertanian, untuk mempermudah proses produksi pencacahan batang pisang yang bisa jadi bahan untuk pupuk dengan waktu yang lebih singkat dan tenaga yang lebih efisien, dapat meningkatkan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan dan dapat mencegah degradasi lahan dan dapat menekan biaya operasional daripada harus membeli pupuk kimia yang relative mahal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancang bangun. Hasil penelitian menunjukan rancang bangun alat pencacah batang pisang menjadi bahan baku pupuk organik yang dirancang dan diujicoba telah berfungsi secara baik sesuai dengan hasil rancangan. Dari hasil pengujian kinerja mesin pencacah batang pisang ini memperlihatkan bahwa mesin beroperasi dengan sangat baik dalam mencacah batang pisang, dengan hasil cacahan ± 5-11 mm dan kapasitas pencacahanya adalah 98 kg/jam. Semua komponen dari mesin pencacah batang pisang ini bekerja dengan baik sesuai fungsi komponen masing-masing. Kata Kunci: Rancang Bangun, Pencacah Batang Pisang, Pupuk Organik.
Modifikasi Dinding Bentur Dan Perlakuan Awal Pada Alat Pemecah Kemiri Manoh, Luter Imanuel; Pell, Yeremias M; Selan, Rima Nindia
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 10 No 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljtmu.v10i02.14118

Abstract

Masalah yang dihadapi para petani adalah pada pemecah cangkang kemiri yang dibuat sebelumnya masih memiliki kekurangan yaitu dari segi produksi, Proses pemecahan biji kemiri biasanya dilakukan oleh masyarakat secara konvensional yaitu menggunakan palu karet, dari prinsip kerjanya secara manual tentu cara ini tidak terlalu efektif dari sisi tenaga dan waktu. Oleh karena itu sudah dirancang mesin pemecah cangkang kemiri secara mekanik, agar proses produksi bisa berlangsung dengan produksinya yang lebih besar. Hal ini perlu di modifikasi dinding bentur dan perlakuan awal pada alat pemecah kemiri sehingga memperoleh hasil yang lebih baik yaitu isi kemiri utuh diharapkan lebih banyak dari isi kemiri yang hancur.
Analisis Kegagalan pada daerah Sekitar Lubang Sambungan Baut pada Komposit Widuri akibat Pembebanan Tarik Pell, Yeremias M; Nahak, Wiiliam P.; Boimau, Kristomus
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 10 No 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljtmu.v10i02.14283

Abstract

Serat widuri termasuk salah satu serat alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai penguat pada komposit polimer. Pada penelitian kali ini, serat widuri kembali dijadikan penguat pada komposit polimer yang disambung dengan sambungan baut. Tujuan penelitian adalah untuk mengamati dan menganalisis kegagalan pada daerah sekitar lubang sambungan akibat pembebanan tarik yang diberikan pada spesimen. Adapun proses pembuatan komposit dilakukan dengan cara cetak tekan dan selanjurnya specimen dibentuk menurut standar ASTM Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa adanya lubang dapat meningkatkan konsentrasi tegangan yang menyebabkan degradasi kekuatan dan memicu kerusakan selama pengujian. Kerusakan seperti ini biasanya diawali dengan timbulnya retak awal karena matriks retak di sekitar lubang dan menjalar sepanjang luasannya. Dari foto makro kegagalan komposit dapat dilihat bahwa ada 2 jenis kegagalan yang terjadi yaitu net-tension atau tension failure dan juga tear out.