Indonesia has changed its national student assessment approach, focusing on literacy-based assessment in 2021. Numeracy skills are a critical component of this framework, requiring valid, practical, and effective instruments for their evaluation. This study investigates the development and feasibility of numeracy test instruments contextualized within a maritime framework and grounded in Realistic Mathematics Education (RME). Using Tessmer's Research and Development (R&D) method, the study followed four stages: self-evaluation, expert review, one-to-one testing, small group testing, and field tests. A total of 25 seventh-grade students with varying mathematical abilities participated in the study. Data were analyzed descriptively using observations, tests, and document analysis. The findings revealed that the developed instruments are valid, practical, and effective. The maritime context successfully integrates real-world relevance into mathematics learning, fostering numeracy skills. These instruments provide educators with innovative tools to connect mathematics with environmental and regional issues, such as marine conservation, enhancing both numeracy and interdisciplinary understanding. This research underscores the importance of contextualizing numeracy assessments and offers a replicable framework for future applications. The study's findings imply that the developed instruments can serve as an educational model for other coastal regions in Indonesia, enhancing numeracy skills while promoting awareness of maritime environmental issues. In conclusion, the RME-based maritime numeracy instrument is ready for classroom use and provides a replicable model for coastal regions seeking to enhance numeracy while fostering marine-environment awareness. Abstrak Indonesia telah mengubah pendekatan penilaian siswa nasional, dengan fokus pada penilaian berbasis literasi pada tahun 2021. Kemampuan numerasi merupakan komponen penting dalam kerangka kerja ini, yang membutuhkan instrumen yang valid, praktis, dan efektif untuk evaluasinya. Penelitian ini menyelidiki pengembangan dan kelayakan instrumen tes numerasi yang dikontekstualisasikan dalam kerangka kerja kemaritiman dan didasarkan pada Pendidikan Matematika Realistik (RME). Dengan menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (R&D) dari Tessmer, penelitian ini mengikuti empat tahap: evaluasi diri, tinjauan ahli, uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Sebanyak 25 siswa kelas tujuh dengan berbagai kemampuan matematika berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan observasi, tes, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Konteks maritim berhasil mengintegrasikan relevansi dunia nyata ke dalam pembelajaran matematika, sehingga menumbuhkan kemampuan berhitung. Instrumen-instrumen ini menyediakan alat inovatif bagi para pendidik untuk menghubungkan matematika dengan isu-isu lingkungan dan regional, seperti konservasi laut, sehingga meningkatkan kemampuan berhitung dan pemahaman interdisipliner. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kontekstualisasi penilaian numerasi dan menawarkan kerangka kerja yang dapat ditiru untuk aplikasi di masa depan. Temuan penelitian ini menyiratkan bahwa instrumen yang dikembangkan dapat berfungsi sebagai model pendidikan untuk wilayah pesisir lainnya di Indonesia, meningkatkan kemampuan numerasi. Kesimpulannya, instrumen numerasi berbasis PMR-kemaritiman ini layak digunakan di kelas dan dapat direplikasi di wilayah pesisir lain untuk meningkatkan numerasi sekaligus kesadaran lingkungan laut.