Cokorda Istri Raka Marsiti
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 131 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kuliner

Uji Kualitas Red Velvet Cake Dengan Menggunakan Ekstrak Umbi Bit (Beta Vulgaris) Sebagai Bahan Pewarna Ni Putu Yulita Astira Eka Putri; Damiati Damiati; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32811

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas cake red velvet dengan menggunakan ektrak  umbi bit sebagai bahan pewarna dilihat dari aspek warna, tekstur, dan rasa. Panelis dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari guru tata boga, chef, dan dosen tata boga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi kemudian melakukan uji organoleptik pada panelis dengan menggunakan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan tidak baik. Data analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi (1) dari segi rasa cake baik yang menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki rasa yang manis. (2) dari segi warna cake dengan menggunakan 100% ekstrak umbi bit memiliki warna coklat,  cake dengan menggunakan 75% ekstrak umbi bit memiliki warna merah pucat, cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit memiliki warna merah cerah. (3) dari segi tekstur cake dengan menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki tekstur yang lembut, padat, dan tidak berongga.  Dari ketiga eksperimen dengan menggunakan ekstrak umbi bit dilihat dari segi warna yang mendekati dari control yaitu produk cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit.Kata kunci: Uji Kualitas, Cake Red Velvet, Ekstrak Umbi Bit, Warna, Tekstur, Rasa The purpose of this study was to determine the quality of red velvet cake using beet root extract as a coloring agent in terms of color, texture, and taste. The panelists in this study were 25 people consisting of culinary teachers, chefs, and culinary lecturers. The data collection method used in this study was observation through organoleptic tests on panelists using 3 levels, namely good, adequate, and insufficient. Data analysis was carried out using quantitative descriptive techniques. The results of this study include (1) in terms of good cake taste using 100%, 75%, and 50% beet root extract has a sweet taste. (2) In terms of color, the cake using 100% beet root extract has a brown color, cake using 75% beetroot extract has a pale red color, cake using 50% beet root extract has a bright red color. (3) in terms of cake texture using 100%, 75% and 50% beet root extract has a soft, dense, and not hollow texture. From the three experiments using beet root extract, it was seen in terms of color that was closer to the control, namely the cake product using 50% beet root extract. Keywords: quality test, red velvet cake, beet root extract, colour, texture, taste 
Identifikasi Tradisi Megibung Pada Piodalan Dewa Yadnya Di Desa Besakih Dan Pengenalannya Melalui Media Youtube Ni Ketut Susilawati; Cokorda Istri Raka Marsiti; Damiati Damiati
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan serangkaian tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung Di Desa Besakih, (2) memperkenalkan tradisi megibung di Desa Besakih melalui youtube. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,  wawancara, dan  dokumentasi. Instrumen penelitian mengunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tradisi megibung di Desa Besakih terdiri dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung yang dilaksanakan dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Tahap persiapan meliputi persiapan bahan dan alat. Tahap pengolahan merupakan proses mengolah bahan makanan menjadi hidangan megibung. Hidangan yang disajikan terdiri dari nasi, olahan lawar yang meliputi lawar gecok, anyang, lawar belimbing, lawar jeruk dan lawar nangka, sate gede serta kuah trengtengan. Tahap penyajian terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah sele serta olahan lawar diletakkan disisi kanan dan kiri gibungan. Tahap pelaksanaan megibung, peserta duduk melingkar dengan etika tangan kanan mengadap ke gibungan dan berkhirnya acara setelah semua makanan selesai dinikmati. (2) Pengenalan tradisi megibung di Desa Besakih melaui youtube yaitu mendokumentasikan serangkaian acara megibung dengan menampilkan realita yang ada. Penggunaan teknologi menjadi fokus utama media pengenalan yaitu youtube popular  youtube untuk mengunggah video via online, sehingga dapat memberikan dampak edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai tradisi megibung yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kata Kunci: identifikasi, tradisi megibung, youtube. This study aimed to: (1) describe a series of megibung traditions, starting from its preparations, its process, its presentation and its implementation in Besakih Village and (2) introducing the megibung tradition in Besakih Village through online media. This study type was a qualitative descriptive study. The data collection were conducted through observation,  interviews, and documention,  using observation sheet and interview guidelines. Data analysis were done through qualitative descriptive analysis techniques. There were several results obtained. First, megibung tradition in Besakih Village consisted of the preparation, processing, presentation and implementation was carried out with the principles of kinship and mutual cooperation. The preparation stage of “megibung” included the preparation of materials and tools. The processing stage or “mebat” was the process of processing food ingredients. The dishes served in that processing stage consisted of rice, five kinds of lawar (lawar gecok, lawar anyang, lawar belimbing, lawar jeruk  and lawar nangka), satay gede, and trengtengan soup. The presentation stage consisted of  “gibungan” which was placed in the middle of a group of people and kinds of “lawar” which were placed on the right and left sides of the “gibungan”. In the implementation stage, the participants sitting in a circle with right hand etiquette looking at the crowd. Megibung ended after all the food had been enjoyed. Second, the of megibung tradition in Besakih Village was conducted through online media by documenting a series of megibung. The documentation video was uploaded through YouTube, so that it could help  spread new knowledge for many people. Keywords: identification, megibung  tradition, youtube.
Identifikasi Tradisi Megibung Sebagai Wisata Budaya Di Desa Nongan Kabupaten Karangasem Ni Made Novia Kritina Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan pelaksanaan tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, tahap pengolahan, tahap penyajian dan penyelesaian megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem, (2) mendeskripsikan etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Pelaksanaan tradisi megibung di Desa Nongan pada tahap persiapan terdiri dari persiapan untuk megibung dan persiapan untuk hidangan megibung yang dilakukan oleh penyelenggara acara beserta kerabatnya dengan dipimpin oleh juru patus. Pada tahap pengolahan, olahan megibung yang dibuat meliputi nasi putih, olahan lawar yaitu lawar penyon, lawar barak, lawar belimbing, dan lawar padumara, olahan sate yang meliputi sate panggul, sate lembat, sate kasem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, serta ares dan balung. Pada tahap penyajian, hidangan megibung terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah dan karangan (lauk pauk) yang diletakkan di sisi kanan dan kiri gibungan dan penyelesaian megibung diakhiri dengan pembersihan area megibung oleh penyelenggara acara dan memberikan walesan sok (paice) kepada tamu undangan. (2) Etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan terdiri dari aturan umum yang ditunjukkan untuk seluruh peserta megibung dan aturan khusus yang ditunjukkan untuk masing-masing individu peserta megibung yang semua aturan tersebut harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Kata Kunci : identifikasi, tradisi megibung, etika makan The aims of this reseach are: (1) describe the implementation megibung  tradition begin from preperation step, procesing , serving , and settlement of megibung in Nongan village, Karangasem regency. (2). Describe eating ethical at megibung tradition in Nongan village, Karangasem regency. The type of this research is descriptive qualitative. Data collection technique in this research using observation and interview with obeservation sheet dan interview guidelines as research instrument. The result of this research showed : (1). Implementation megibung tradition in Nongan Village at preperation step consist of preperation for megibung and preperation for the megibung meal that done by the host with their entire family led by juru patus. At procesing step, megibung meal are made consist from kinds of lawar that is lawar penyon, lawar barak, lawar blimbing, and lawar padumara. Kinds of sate that is sate panggul, sate lembat, sate asem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, also with ares and balung.  In meal serving step megibung  consist of gibungan that placed in center and karangan (side dishes) that palced in left and right side of gibungan. And the end of megibung is ended by cleaning the the megibung area by the host and giving walesan sok (paice) to those invited guest. (2). Eating ethical in megibung tradition at Nongan village consist of a general rule which is aimed to all megibung participants and distinctive rule that aimed to each person of megibung participants, where all that rules must be agreed, adhered to and implemented by all megibung participants because consist of high value from relegion, moral dan culture. Keys Words : identification, tradition, megibung, eatring ethical 
Identifikasi Pola Makan Tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola makan tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan pola makan tradisi megibung di Desa Sibetan di bagi menjadi 4 tahapan yaitu yang pertama penyampaian aturan-aturan yang harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Lalu selanjutnya pembukaan pelaksanaan tradisi megibung ini di pimpin oleh ketua panitia pelaksana maupun kelurga tertua yang melaksanakan upacara agama yang biasanya di sebut juru bicara. Lalu tahap pelaksanaan tradisi megibung yang akan di mulai dengan pelaksanan mias hidangan. Terakhir penutup pelaksanaan tradisi megibung yang diakhiri dengan menyajikan tuak dan pembersihan tempat pelaksanaan megibung. Kata Kunci : identifikasi, pola makan, tradisi megibung
Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Pada Pembuatan Kue Klepon I Komang Murtiasa; Cokorda Istri Raka Marsiti; Ni Made Suriani
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.36086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula dan kualitas dari kue klepon mocaf bunga telang dilihat dari segi tekstur, warna, rasa, dan keseragaman bentuk. Panelis dalam penelitian ini adalah panelis terbatas yang berjumlah 4 orang yang terdiri dari dosen tata boga program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi melalui uji organoleptik pada panelis dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi, (1) Formula yang tepat pada pembuatan kue klepon mocaf bunga telang adalah 20% mocaf dan 80% tepung ketan. Untuk cairan yang digunakan adalah 100% ekstrak bunga telang. (2) Pada uji kualitas, dari segi tekstur, warna, dan keseragaman bentuk kue klepon mocaf bunga telang dikategorikan pada kategori “Baik”, sedangkan dari segi rasa dikategorikan pada kategori “Cukup”. Dari segi tekstur, kue klepon mocaf bunga telang memiliki tekstur kenyal dan padat sesuai dengan tolok ukur dan mendapatkan skor rata-rata 3 dengan kategori “Baik”. Dari segi warna, kue klepon mocaf bunga telang memiliki warna biru terang sesuai dengan tolok ukur yang ditentukan dan mendapat skor rata-rata 3 dengan kategori “Baik”. Dari segi keseragaman bentuk, kue klepon mocaf bunga telang mendapatkan skor 3 rata-rata dengan kategori “Baik” dan sudah sesuai dengan tolok ukur yang ditentukan, yaitu berbentuk oval dan meruncing di salah satu ujungnya serta memiliki bentuk yang seragam. Dari segi rasa, kue klepon mocaf bunga telang memiliki rasa manis dan tidak berasa mocaf dan mendapatkan skor rata-rata 2,25 dengan kategori “Cukup”.Kata Kunci: bunga telang; kue klepon; mocaf; substitusiThis study aims to determine the formula and quality of klepon cake which is using mocaf flour combined with butterfly pea flower in terms of texture, color, taste and uniformity of shape.The panelists in this study were a limited panel of 4 people consisting of a culinary lecturer in Family Welfare Education study program. The data collection methode which is used in this study was observation through organoleptic test on panelist by using 3 levels, those are good, sufficient and lacking. The data were analyzed by using quantitative descriptive techniques. The result of this study include, (1) The correct formula for making mocaf klepon cake with butterfly pea flower is 20% of mocaf flour and 80% glutinous rice flour. The liquid that was used is 100% of butterfly pea flower extract. (2) In the quality test, in terms of texture, color and uniformity of the shape of the mocaf klepon cake with butterfly pea flower, it was categorized in the “Good” category, while in terms of taste it was categorized as “sufficient”. In terms of texture, the mocaf klepon cake with butterfly pea frower has a chewy and dense texture, it is in accordance with the benchmarks and gets average score of 3 in the “Good” category. In terms of color, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower has a bright blue color which is in accordance with the specified benchmarks and gets average score of 3 in the “Good” category. In terms of shape uniformity, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower gets average score of 3 in the “Good” category and it is in accordance with the determined benchmarks, which is oval shaped, tapered at one end point and has a uniform shape each others. In terms of taste, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower has a sweet taste, taste is good enough and gets average score of 2.25 in the “sufficient” category.Keywords: klepon cake, substitution, mocaf, butterfly pea flower
Analisis Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Di Universitas Pendidikan Ganesha Tsani Hartani Suprapto; Ni Wayan Sukerti; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.37249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner dilihat dari luas Ruang (2) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari  luas area kerja mahasiswa (3) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari penempatan peralatan pengolahan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah 1 orang Korprodi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, 1 orang Korprodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 1 orang kepala laboratorium, 5 orang dosen pengampu mata kuliah praktik, dan 3 orang perwakilan mahasiswa setiap angkatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ditinjau dari Luas ruangan lab yaitu 132 m2 sudah memenuhi standar sesuai dengan permendiknas yang ditetapkan yaitu 32 m2. (2) Ditinjau dari luas area kerja belum memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 4 m2/mahasiswa sedangkan luas area kerja yang dimiliki 4 m2 digunakan untuk 3 orang mahasiswa. (3) Ditinjau dari penataan peralatan pengolahan laboratorium sesuai dengan katagori 1 dan 2 belum dilakukan secara optimal. Maka perlu adanya pengusulan dari prodi ke universitas untuk mengembangkan laboraturium agar memenuhi standar sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari fasilitas, material bangunan, dan peralatan, agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam proses praktik.Kata-kata kunci: Analisis, Standar Laboratorium, Pendidikan Vokasional Seni KulinerThis study aims to describe (1) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the area of the room (2) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the student work area (3) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the placement of processing equipment.  The type of this research is descriptive qualitative.  The source of this research data is a person from the Study Program Coordinator of Vocational Education for Culinary Arts, a person from the Study Program Coordinator of Family Welfare Education, a head of the laboratory, 5 lecturers who teach practical courses, and 3 representatives of students for each generation.  The data collection techniques used observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used descriptive qualitative.  The results of this study showed that: (1) In terms of the laboratory area, which is 132 m2, it has met the standards in accordance with the stipulated National Education Ministerial Regulation, which is 32 m2.  (2) In terms of the work area, it does not meet the standards set, which is 4 m2 /student, while the 4 m2 work area is used for 3 students.  (3) Based on the arrangement of laboratory processing equipment according to categories 1 and 2 has not been done optimally.  So, there is a need for proposals from study programs to university to develop laboratories to meet standards in accordance with applicable regulations, both from facilities, building materials, and equipment, in order to create safety and comfort in the practical process.Key words: Analysis, Laboratory Standards, Vocational Education for Culinary Arts
KUALITAS MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH ANGGUR SEBAGAI PEWARNA Luh Santiasih; Ni Wayan Sukerti; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v3i1.58454

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) formula yang digunakan dalam pembuatan mie basah dengan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna alami, dan 2) kualitas mie basah dengan menggunakan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna alami. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan mengadaptasi model one-shot case study. Terdapat 30 orang panelis yang dilibatkan dalam penelitian ini yang terdiri dari 2 orang dosen tata boga di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Universitas Pendidikan Ganesha, dan 28 orang guru tata boga di SMKN 1 Gerokgak, SMKN 2 Singaraja, dan SMK Pariwisata Triatmajaya Singaraja. Para panelis dipilih dengan menggunakan teknik totally sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan penyebaran angket. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; lembar observasi dan angket kuisioner. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji T khususnya one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) formula yang digunakan untuk membuat mie basah dengan tambahan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna adalah campuran 100% kulit anggur yang telah direbus terlebih dahulu ke dalam adonan mie tanpa telur, 270-gram tepung terigu protein tinggi, 25-gram tepung tapioka, ½ sdt garam, 10 ml minyak, 2) kualitas mie basah dengan ekstrak kulit anggur di level baik ditinjau dari tiga aspek yaitu; T-tabel sebesar 2,042 dan nilai efektivitas size adalah 0,83 (baik) untuk warna dimana mie memiliki warna ungu plum; nilai T hitung sebesar 27,26 dimana T-tabel sebesar 2,042 dengan nilai efektivitas size 0,82 (baik) dengan tekstur mie yang kenyal dan tidak mudah putus; dan nilai T hitung sebesar 25,92 dimana T-tabel sebesar 2,042 dengan nilai efektivitas size sebesar 0,77 (cukup) dimana rasa mie cukup gurih. Kata Kunci: Ektrak kulit anggur, Mie basah Abstract This study aimed at finding; 1) formula used in making wet noodles with grape skins extract as a natural dye, and 2) the quality of wet noodles made with grape skins extract as a natural dye. This study used pre-experimental as the research method by adapting one-shot case study model. There were 30 respondents involved in this study consisted of two lecturers from Welfare Family Study Program, Universitas Pendidikan Ganesha, and 28 culinary teachers from SMKN 1 Gerokgak, SMKN 2 Singaraja, and SMK Pariwisata Triatmajaya Singaraja. The respondents were selected by using totally sampling technique. Data were obtained by using observation and questionnaire distribution. The obtained data were analyzed by conducting one sample t-test. The results showed that; 1) formula used for making wet noodles with skin grapes extract as the natural dye were 100% of boiled grapes skins to the dough without eggs, 270 all purpose flour with high protein, 25 grams tapioca flour, ½ teaspoon salt, 10 ml oil, 2) the quality of wet noodles with grape skin extract is at a good level in terms of three aspects namely; The T-table is 2.042 and the size effectiveness value is 0.83 (good) for plum purple color; the calculated T value is 27.26 where the T-table is 2.042 with an effectiveness size value of 0.82 (good) for texture which is elastic and chewy; and the calculated T value is 25.92 where the T-table is 2.042 with a size effectiveness value of 0.77 (average) for tasty flavour. Keywords: Grape skin; Wet noodle
Pengembangan Roll Cake Dengan Motif Prada Bunga Bakung Khas Bali: Development of a Roll Cake with a Balinese Prada Bunga Bakung Motif Ni Luh Vera Dwiyani; Marsiti, Cokorda Istri Raka; Ariani, Risa Panti
Jurnal Kuliner Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v4i1.75650

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tahapan pengembangan roll cake, (2) mendeskripsikan kelayakan produk roll cake dan (3) mendeskripsiskan uji diperluas produk roll cake motif prada bunga bakung khas Bali. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D dengan model pengembangan 4D: define, design, development, dan dissemination. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dengan subjek penelitian terdiri dari panelis ahli desain dan 50 orang panelis diperluas. Hasil data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi : (1) Tahapan define perencanaan produk meliputi analisis awal dan resep acuan roll cake batik, tahapan design motif roll cake diinovasikan dengan motif prada bunga bakung khas Bali yang bertemakan flora berupa bunga, daun dan batang, tahap development dilakukan proses pembuatan atau perealisasian motif pada roll cake pada tahap ini juga dilakukan uji validasi produk oleh ahli desain dilihat pada aspek warna dan bentuk motif prada bunga bakung dan tahap terakhir yaitu dissemination pada tahap ini dilakukan uji kesukaan. (2) Pada uji kelayakan dari segi warna dan bentuk motif mendapatkan kualifikasi ”Sangat Baik”, dari segi warna mendapatkan skor rata-rata 5 dengan katagori ”Sangat Baik” dan dari segi bentuk motif mendapatkan skor rata-rata 4,5 dengan katagori ”Sangat Baik”. (3) Pada uji diperluas dari segi warna dan bentuk motif mendapatkan kualifikasi ”Sangat Suka”, dari segi warna mendapatkan skor rata-rata 4,76 dengan katagori ”Sangat Suka” dan pada aspek bentuk motif mendapatkan skor rata-rata 4,82 dengan kategori ”Sangat Suka” dari kedua penilaian menunjukan bahwa motif prada bunga bakung khas Bali layak untuk di terapkan pada roll cake dan dapat diterima oleh masyarakat. Kata kunci: model pengembangan 4D, roll cake, prada bunga bakung
Co-Authors ., Agnesita Purwanto ., Agus Very Frengky ., DESAK PUTU NITA APSARI ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra ., Dzikri Hidayat ., Gusti Ayu Dwi Indrasari ., Hanifa Firdaus ., I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita ., Ida Bagus Komang Krisnanda w ., Irham Sani ., Kadek Arianti ., Kadek Meli Anggarsari ., Luh Putu Budiartini ., Ni Kadek Sri Wahyuni ., Ni Luh Sri Lestari ., Ni Made Ayu Arisna ., NI MADE EVA YULIANA ., Ni Made Sri Arsani ., Ni Wayan Sugi Astika Dewi ., PUTU ADI PERIAWAN ., Putu Dedo Hendrawan ., Putu Dika Indrawan ., Putu Ellis Octaviyani ., YULI ANITIAS Agnesita Purwanto . Agus Very Frengky . Anggarsari, Kadek Meli Apsari, Desak Putu Nita Budi Utomo Budi Utomo BUDI UTOMO . Budi Utomo ., Budi Utomo Budiartini, Luh Putu Damiati - Desak Nyoman Kartika Dewi Desak Nyoman Kartika Dewi . Desak Putu Nita Apsari DESAK PUTU NITA APSARI . Dewa Gede Maha Wijaya Putra . Dewi, Desak Nyoman Kartika Dzikri Hidayat . Febrianto, Muh. Feliatra Gst Ayu Purwaningsih . Gusti Ayu Dwi Indrasari . Gusti Ketut Arianti . Hanifa Firdaus . I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita . I Komang Murtiasa I Nyoman Sujana I Wayan Aris Styadi Putra . Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Ida Bagus Komang Krisnanda W Ida Bagus Komang Krisnanda w . Iga Garnish . Iga Garnish ., Iga Garnish Inten Ihromi May INTEN IHROMI MAY . Irham Sani Irham Sani . Ishak, Ahmad Saphari Kadek Arianti . Kadek Dewi Kariani . Kadek Dewi Kariani ., Kadek Dewi Kariani Kadek Dian Utami Dewi . Kadek Harumini . Kadek Harumini ., Kadek Harumini Kadek Meli Anggarsari Kadek Meli Anggarsari . Ketut Pande Triana d . Komang Ratna Dewi . Komang Ratna Dewi ., Komang Ratna Dewi Komang, Trisna Dewi Krisnanda W, Ida Bagus Komang Lestari, Ni Luh Sri Luh Masdarini Luh Putu Budiartini Luh Putu Budiartini . Luh Putu Desy Yusanti . Luh Santiasih Made Riki Ponga Kusyanda May, Inten Ihromi Muh. Febrianto Ni Desak Made Sri Adnyawati Ni Kadek Ayu Handayani . Ni Kadek Sri Wahyuni . Ni Ketut Susilawati Ni Luh Debiani . Ni Luh Meliawati . Ni Luh Meliawati ., Ni Luh Meliawati Ni Luh Sri Lestari Ni Luh Sri Lestari . Ni Luh Vera Dwiyani Ni Made Ayu Arisna . NI MADE EVA YULIANA . Ni Made Novia Kritina Dewi Ni Made Ritasari . Ni Made Sri Arsani . Ni Made Suriani Ni Nyoman Yudiantari . Ni Nyoman Yudiantari ., Ni Nyoman Yudiantari Ni Putu Yulita Astira Eka Putri Ni Wayan Sugi Astika Dewi . Ni Wayan Sukerti Periawan, Putu Adi Putu Adi Periawan PUTU ADI PERIAWAN . Putu Dedo Hendrawan Putu Dedo Hendrawan . Putu Desinatalia . Putu Dika Indrawan . Putu Eka Suriawan . Putu Eka Suriawan ., Putu Eka Suriawan Putu Ellis Octaviyani . Qiftijah . Qiftijah ., Qiftijah Rahayu Arinta, Fenty Risa Panti Ariani Rismayani, Kadek Suprapto . Suprapto . Trisna Dewi Komang Tsani Hartani Suprapto YULI ANITIAS . Yulianitias Yulianitias Yulianitias, Yulianitias Yusuf, Karman