Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Media Pembelajaran Berdasarkan Hasil-Hasil Penelitian Boga Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Pangan Ariani, Risa Panti
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.927 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v3i2.4464

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran pangan berdasarkan hasil-hasil penelitian boga sebagai usaha peningkatan mutu pangan. Permasalahan penelitian pada tahun kedua ini dirumuskan: (a) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran pangan berbasis hasil-hasil penelitian boga (CD Interaktif Pangan) pada mata kuliah Pengawetan Makanan? (b) Apakah pemanfaatan media pembelajaran pangan (CD Interaktif Pangan) dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menemukan produk pangan baru yang kreatif dan inovatif? Responden adalah mahasiswa Program Studi Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang mengambil mata kuliah Pengawetan Makanan Semester Ganjil tahun akademik 2012/2013 dalam 12 kali pertemuan. Penelitian ini memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok belajar yang menggunakan media belajar CD Interaktif dan tidak. Langkah kegiatan penelitian ini meliputi 8 kegiatan dengan pengambilan data menggunakan lembar observasi dan lembar kerja. Sedangkan eksperimen dilakukan untuk memperoleh produk pangan baru, kemudian uji organoleptik digunakan untuk menilai uji kualitas produk pangan. Hasil penelitian ini adalah (a) penggunaan media pembelajaran pangan berbasis hasil-hasil penelitian boga pada mata kuliah Pengawetan Makanan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan aktivitas mahasiswa. Hal ini disebabkan mahasiswa dapat memahami materi dengan melihat media pembelajaran dalam bentuk CD interaktif pangan. (b) pemanfaatan CD Interaktif Pangan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menemukan produk pangan baru yang kreatif dan inovatif. Selain itu dampak ikutan dalam penelitian ini mahasiswa memiliki pengalaman dalam berpikir rasional (mulai menyusun rancangan sampai laporan) dan melakukan pengkomunikasian melalui presentasi. Produk pangan baru yang diperoleh terdiri dari 16 resep sebagai berikut Opak Wortel, Opak Ubi Ungu, Bakso Timbul, Ice Cream Tello, Dodol Labu Kuning, dodol Wortel, Bakso Ampas Tahu, Mie Wortel, Cookies Ubi, Cake Tamarillo, Abon Timbul, Opak Ampas tahu, Chiffon Ubi Ungu, Sukade, Mi Sukun dan Yoghurt Nabati.
PEMANFAATAN TEPUNG SINGKONG SEBAGAI SUBSTITUSI TERIGU UNTUK VARIASI CAKE Ariani, Risa Panti; Ekayani, I.A.P Hemy; Masdarini, Luh
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v5i1.8283

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk memperoleh variasi cake dari tepung singkong dengan mensubstitusi terigu. Karena terigu merupakan produk impor olahan dari gandum, sebagai usaha mendukung peningkatan ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu di laboratorium karena keterbatasan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data uji kualitas dari panelis terlatih, sedangkan data uji selera diperoleh dari masyarakat umum untuk mengetahui keberterimaan variasi cake singkong. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperoleh kualitas cake singkong pada kriteria yang sempurna pada, (a) pound cake dengan substitusi 80% bahan utama, (b) roll cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah, (c) chiffon cake dengan substitusi 100% bahan utama, serta pengembangan (volume) maksimal, (d) bolu kukus dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi kualitas aroma terendah, (e) sponge cake dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi semua kriteria terendah, (f) brownies dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, (g) fruit cake menggunakan buah-buahan lokal dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, dan (g) rainbow cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah. Secara umum keberterimaan masyarakat sangat menyukai variasi cake singkong, tetapi sponge cake dan rainbow cake memperoleh keberterimaan terendah. Dengan demikian 8 jenis cake dapat menggunakan tepung singkong sebagai substitusi terigu untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan. Kata kunci: tepung singkong, variasi cake, substitusi terigu Abstract The purpose of this study to obtain a cake variation of substituting wheat with cassava flour. Because wheat is imported products processed from wheat, in an effort to support increased food security. This study uses a quasi-experimental research in the laboratory because of the limitations to control all the relevant variables. Data collection instrument uses observation sheets to obtain quality test data from trained research, while the taste test data obtained from the general public to determine the acceptability of variation cassava cake. The data analysis was conducted by qualitative descriptive study. Research results obtained quality cake cassava on the criteria perfectly on, (a) pound cake with a substitution of 80% of the main ingredient, (b) roll cake with substitution of 100% main ingredient, but the quality of the texture of the lowest, (c) chiffon cake with substitution of 100% the main ingredient, and development (volume) maximum, (d) steamed sponge with the substitution of 80% of the main ingredient, but the quality of the aroma room, (e) sponge cake with a substitution of 80% of the main ingredient, but all the criteria lows, (f) brownies with substitution 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, (g) fruit cake using local fruits by substitution of 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, and (g) rainbow cake by substituting 100% main ingredient, but the texture quality lowest. In general acceptability of the community is like the variety of cassava cake, but the cake and rainbow sponge cake obtain the lowest acceptance. Thus the 8 types of cake can be used as a substitution of cassava flour wheat to support increased food security. Keywords: cassava flour, cake variation, substitution wheat
UJI KUALITAS SUSU KACANG TUNGGAK MENJADI YOGHURT SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN ., Kadek Dewi Kariani; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v4i1.6551

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui (1) kualitas yoghurt susu kacang tunggak diitinjau dari segi penampilan, aroma, rasa, dan konsistensi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Panelis dalam penelitian ini merupakan panelis terbatas sebanyak 4 orang yang terdiri dari 3 Dosen PKK Undiksha dan peneliti sendiri. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar uji kualitas. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Kualitas yoghurt susu kacang tunggak dari segi penampilan berada dalam kategori baik (2,5), aroma baik (2,5), rasa baik (2,75), dan konsitensi baik (2,5). Keunggulan dari kacang tunggak ini adalah memiliki kandungan protein dan fosfor yang baik untuk kesehatan. Selain itu kandungan lemak dari kacang tunggak juga lebih rendah dibandingkan dengan kacang kedelai. Dengan mengolah menjadi yoghurt susu kacang tunggak akan meningkatkan nilai gizi juga dapat dijadikan variasi yoghurt terutama yang bersumber dari bahan nabati. Kata Kunci : Uji kualitas, yoghurt, diversifikasi pangan, kacang tunggak This research experiment purposes to know (1) the quality of southern pea yoghurt review by its appearance,smell, taste, and consistency. This research is an experimental research that use observation metthod for the data collection. Panelist for this research is a limited panelist there are 4 people they are 3 lecture from PKK Undiksha and me as the researcher. The instrument of the data collection that we us is lembar uji kualitas (sheet of quality test) then analyzed by teknik deskriptif kuantitatif (descriptive quantitative technique). The result of this research are (1) the quality of southern pea yoghurt appearance is in good category (2,5), good smell (2,5), good taste (2,75), and good consistency (2,5). The best thing from southern pea is it has hight nutrition for health. Beside that, the fat that southern pea has is lower than the fat of soybeans. By produce southern pea into yoghurt will increase its nutrition and also it coud be variant of yoghurt especially for vegetative sources. keyword : quality test, yoghurt, diversifikation, southern pea
PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA MENJADI PERMEN JELLY KERING ., NI KOMANG NILAWATI; ., Ni Made Suriani, S.Pd, M.Par.; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.16919

Abstract

Abstrak Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas permen jelly kering kulit buah naga dilihat dari (1) aspek rasa,(2) tekstur (3) warna. Penelitian ini menggunakan panelis terlatih yang terdiri dari 25 orang panelis, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dengan menggunaka instrumen berupa lembar uji organoleptik dengan 3 tingkatan yaitu baik,cukup,dan kurang. Data dianalissis dengan menggunakan tehnik deskritif kuantitatif. Hasil penelitia ini menunjukan kualitas permen jelly kulit buah naga dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori baik, dengan skor 2,44, ditinjau dari aspek tekstur berada pada kategori baik dengan skor 2,61, ditinjau dari aspek warna berada dalam kategori baik dengan skor 2,71. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah kulit buah naga dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan permen. Kata Kunci : kulit buah naga, kualitas permen jelly. This experimental study aims to find out the quality of dried jelly candy dragon fruit skin viewed from (1) aspect of taste (2) textures (3) colour. This study used trained panelists consisting of 25 panelists. The method of data collection used in this study was the observation method using instruments the from of organoleptic test sheets with 3 levels good, sufficient and less. Data were analyzed using descriptive quantitative techniques. The results of this study shows the quality of dragon fruit skin jelly candy seen from the aspect of taste in the good . category, with score of 2,44, in terms of the texture aspect in the good category with a score of 2,61, in terms of color aspects in the good category with a score of 2,71 based on the result of this study it can be concluded that dragon fruit skin waste can be used as processed candy products.keyword : Dragon fruit, quality, jelly candy.
PEMANFATAAN LABU KUNING (CUCURUBITA MOUCHATA)MENJADI DONAT YANG BERKUALITAS ., Wawik Santiawani; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.; ., Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.18568

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk dapat mengetahui (1) kualitas donat labu kuning dan (2) tingkat kesukaan masyarakat terhadap donat labu kuning. Metode pengumpulan data untuk uji kualitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi melalui uji organoleptik, panelis untuk uji kualitas ini menggunakan 6 panelis terlatih. Untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap donat labu kuning dalam uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih berjumlah 50 orang yang terdiri dari masyarakat umum dan mahasiswa dilingkungan Undiksa. Instumen pengumpulan data untuk uji kualitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan lembar uji mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukkan(1) kualitas donat labu kuning dilihat dari aspek tekstur, warna dan rasa (a) tesktur berada pada ketegori baik dengan skor rata-rata 3,0 yaitu memiliki tekstur yang empuk. (b) warna berada pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 2,8. (c) rasa berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 3,0 sesuai dengan tolak ukur yaitu rasa manis. (2) tingkat kesukaan panelis terhadap donat labu kuning dari aspek tekstur diperoleh persentase 80% menyatakan sangat suka, 20% menyatakan suka dan 0% panelis menyatakan cukup suka, tidak suka dan sangat tidak suka. Dari aspek warna panelis yang menyatakan sangat suka sebanyak 72%, menyatakan suka sebanya 28% dan 0% panelis menyatakan cukup suka, tidak suka dan sangat tidak suka. Aspek rasa panelis yang menyatakan sangat suka sebanyak 86% yang menyatakan suka sebanyak 14% dan 0% panelis menyatakan cukup suka, tidak suka dan sangat tidak suka.Kata Kunci : Donat Labu Kuning, Kualitas, Tingkat Kesukaan, Labu kuning. This experimental study aims to determine (1) the quality of pumpkin donuts and (2) the level of people's preference for pumpkin donuts. The method of collecting data for the quality test used in this study is the observation method through organoleptic testing, panelists for this quality test used 6 trained panelists. To find out the level of preference for pumpkin donuts in this favorite test using 50 untrained panelists consisting of the general public and students in the examination environment. The data collection instrument for the quality test used in this study is using the hedonic quality test sheet. The results showed (1) the quality of yellow pumpkin donuts in terms of texture, color and taste (a) the texture was in a good category with an average score of 3.0 which had a soft texture. (b) colors are in a fairly good category with an average score of 2.8. (c) the taste is in a good category with an average score of 3.0 according to the benchmark, which is sweetness. (2) the level of preference of panelists for pumpkin donuts from the texture aspect obtained a percentage of 80% stating that they were very fond, 20% said they liked and 0% of panelists stated that they were quite like, disliked and very disliked. From the color aspect of the panelists who stated that they like 72%, they stated that they like 28% and 0% of the panelists stated that they liked enough, did not like and really did not like it. The feeling of the panelists who stated that they liked it as much as 86% stated that they liked as much as 14% and 0% of the panelists stated that they liked enough, did not like and really did not like it.keyword : pumkin Donut , Physical Character, Standard of likes, Pumpkin
Be Keren Sebagai Kuliner Tradisional Khas Puri Agung Bangli, Kabupaten Bangli, Provensi Bali ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra; ., Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd.; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.13451

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh ciri khas kuliner tradisional be keren dari jenis bahan, jenis peralatan, proses pengolahan, dan penyajian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pengelingsir Puri Agung Bangli yang ditentukan dengan menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan di lapangan dengan metode observasi dan wawancara bertahap. Data dianalisis melalui tiga proses yaitu reduksi data, display data serta mengambil verifikasi. Hasil penelitian ini adalah: pengertian be keren adalah salah satu jenis makanan tradisional bali yang sangat unik, dimana ayam/bebek yang dibumbui dengan bumbu khas bali (base genep) kemudian dibungkus dengan pelepah daun pinang atau disebut dengan upih, sejarah be keren, pada jaman kerajaan, raja meminta kepada juru masak kerajaan untuk membuat makanan berbahan dasar ayam yang menarik yang nantinya disebut dengan be keren, perkembangan be keren dimulai pada jaman kerajaan dimana be keren disajikan sebagai makanan raja, namun saat ini bekeren sudah dijual secara umum. Ciri khas be keren: bahan dasar menggunakan siap bali yang di pembungkus mengunakan pelepah pinang, peralatan mengunakan tungku sekam, proses pengolahan menjadi ciri khas adalah mengeren selama 12 jam, dan penyajian be keren mengunakan dulang khas Bali.Kata Kunci : Kata Kunci : Be Keren, Kuliner Tradisional, Puri Agung Bangli This qualitative research aims to obatain the traditional culinary characteristics of be keren seen from the type of materials, types of equipment, processing, and presentation. The key informant in the study were elders Puri Agung Bangli was determined by using snowball sampling. Data collection was conducted in the field with the method of observation and gradual interview. The data were analyzed through three processes: data reduction, display data and drawing conclusions and verification. The results of this study were of be keren: which is very unique, where the chickens/duck flavored with Balinese spice (base genep) and then wrapped with betel leaves or bark called upih history of be keren, in the kingdom era, the king ask to the royal chef to make food-based , be keren development begins in the royal era where be keren to be served as king's food, but now be keren have been sold in general, the distinctive feature of be keren: using basic ingredient of bali chicken and wrapped using a husk furnace, the process of processing being characteristic is mengeren for 12 hours, the presentation of be keren using the tray of balinese.keyword : Keywords: Be Keren, Traditional Culinary, Puri Agung Bangli
PEMANFAATAN BUAH CEREMAI (PHYLLANTHUS ACIDUS) MENJADI SORBET ., Ketut Mei Subaktiada; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.; ., Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.18904

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui (1) formulasi resep baku sorbet buah ceremai (2) kualitas sorbet dari aspek tekstur, aspek rasa dan aspek aroma. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode observasi. Sorbet buah ceremai dari aspek tekstur, rasa dan aroma diuji oleh 20 panelis terlatih dengan menggunakan instrumen berupa lembar uji organoleptik dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup dan buruk. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) formulasi resep baku sorbet buah ceremai dengan bahan utama buah ceremai 1.400 gr, gula pasir 400 gr dan air 1.400 ml. (2) kualitas sorbet buah ceremai dilihat dari aspek tekstur berada dalam kategori baik dengan rata-rata skor 3,00 yaitu memiliki tekstur berserat, kualitas sorbet buah ceremai dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori baik dengan rata-rata skor 3,00 yaitu memiliki rasa manis keasaman, kualitas sorbet buah ceremai dilihat dari aspek aroma berada pada kategori baik dengan rata-rata skor 2,90 yaitu memiliki aroma khas buah ceremai.Kata Kunci : Buah ceremai, sorbet, tekstur, rasa, aroma This experimental research aims to find out (1) the formulation of the recipe for ceremai sorbet (2) the quality of sorbet from texture, taste and aroma aspects. The method used to obtain data is the observation method. The texture, taste and aroma aspect from ceremai sorbet were tested by 20 trained panelists which using instruments with form of organoleptic test sheets in three levels, based on good, sufficient and bad. The collected data was analyzed by quantitative descriptive analysis. The results showed (1) formulation of the recipe for ceremai sorbet with the main ingredient is ceremai fruit 1,400 gr, sugar 400 gr and water 1,400 ml. (2) The quality of ceremai sorbet seen from the texture aspect is in a good category with a average score 3.00 which has fibrous texture, the quality of the ceremai sorbet seen from the taste aspect is in a good category with a average score 3.00 which has a sweet acidity taste, the quality of ceremai sorbet seen from the aroma aspect is in a good category with a average score 2.90 which has a distinctive aroma of ceremai fruit.keyword : Ceremai fruit, sorbet, texture, taste, aroma
SUBSTITUSI TEPUNG KULIT PISANG KEPOK PADA PEMBUATAN CAKE PISANG DITINJAU DARI SIFAT FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN May, Inten Ihromi; Ariani, Risa Panti; Marsiti, Cokorda Istri Raka
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v10i1.22121

Abstract

Abstrak Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui (1) kualitas cake kulit pisang kepok ditinjau dari sifat fisik adapun sifat yang dimaksud terdiri dari aroma, tekstur dan rasa. Panelis untuk uji kualitas ini menggunakan 7 panelis terlatih yang terdiri dari dosen PKK, (2) untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap cake kulit pisang kepok dalam uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih berjumlah 30 orang yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi di lingkungan Fakultas Teknik dan Kejuruan. Metode pengumpulan data untuk uji kualitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dengan menggunakan instrumen 1 berupa lembar uji kualitas uji organoleptik dengan 5 skala atau tingkatan yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik, dan instrumen 2 uji kesukaan menggunakan uji organoleptik metode yang digunakan yaitu metode observasi dengan menggunakan lembar uji organoleptik dengan 5 skala atau tingkatan yaitu sangat suka, suka, cukup suka, tidak suka dan sangat tidak suka. Kata Kunci : Cake pisang, Sifat fisik, Tingkat Kesukaan, Kulit pisang Kepok. Abstract This experimental research is aimed to know (1) the quality of kepok banana peel cake is seen from physical characters, while the characteristics are consists of aroma, texture and flavour. This quality testing uses 7 trained panelists, consisting of Family Educational Welfare (PKK) lecturers, (2) to find out the level of preference for kepok banana peel cake, in this case, the test is using 30 untrained panelists consisting of 30 students in the Faculty of Engineering and Vocational. The method of collecting data for the quality testing used in this research is observation method by using two instruments, which are: first is in the form of a good organoleptic test with 5 scales or standards namely very good, good, good enough, not good, and very poor. Second instrument is by using the organoleptic test method, the observation method is used with an organoleptic test sheet with 5 scales or levels, namely very like, quite like, like, dislike and really dislike. Keywords: Banana cake, Physical character, standard of likes, kepok banana Peel.
PENGEMBANGAN E-MODUL PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DENGAN MODEL ADDIE BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER DI SMK NEGERI 2 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2018/2019 ., KETUT SUYASA; ., Dra. Damiati, M.Kes; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.15994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media belajar berupa e-modul pada materi pembelajaran; (2) untuk mengetahui validitas e-modul flipbook maker ditinjau dari ahli isi, ahli desain dan ahli media; (3) untuk mengetahui kelayakan e-modul berdasarkan uji sasaran. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek penelitian ini yaitu kelas XI Boga 3, instrumen penelitian berupa lembar pencatatan dokumen dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rancangan pengembangan e-modul dengan model ADDIE yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi, (2) Hasil uji kelayakan dinyatakan sangat layak dari review para ahli dengan: (a) hasil review ahli isi menunjukkan e-modul berpredikat sangat baik dengan skor (nhit=1,0), (b) hasil review ahli media menunjukkan e-modul berpredikat sagat baik dengan skor 96,87%, (c) hasil review ahli desain menunjukkan e-modul berpredikat sangat baik dengan skor yakni 100%, (3) hasil analisis uji sasaran berupa respon siswa terhadap e-modul diperoleh skor 86% dengan predikat baik. Kata Kunci : ADDIE, e-modul, flipbook maker. This study aims to (1) develop learning media in the form of e-modules in learning material; (2) to find out the validity of the flipbook maker e-module in terms of content experts, design experts and media experts; (3) to determine the feasibility of e-modules based on the target test. This type of research is development using the ADDIE model. The subject of this research is class XI Boga 3, the research instrument in the form of sheets of recording documents and questionnaires. The results showed that (1) the development of e-module design with ADDIE model consisting of analysis, design, development, implementation and evaluation, (2) the results of the feasibility test were considered very feasible from the expert review with: (a) results of expert content review shows that e-module has a very good predicate with a score (nhit = 1.0), (b) the results of a media expert review show that e-module has a good sagat predicate with a score of 96.87%, (c) the design expert review shows an e-module predicate very good with a score of 100%, (3) the results of the analysis of the target test in the form of student responses to e-modules obtained a score of 86% with a good predicate.keyword : ADDIE, e-module, flipbook maker.
Potensi Wisata Alam di Desa Munduk Kec. Banjar Kab. Buleleng ., Made Surya Sasmika; ., Dra. Risa Panti Ariani, M.Si.; ., Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.18630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek wisata alam di Desa Munduk. Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan penelitian deskriftip kualitatif dan peneliti menggunakan dua instruman pengambilan data yaitu pedoman wawancara dan observasi, Obyek penelitian ini ialah potensi wisata alam Desa Munduk dengan subyek penelitian Aparat Desa, Ketua Pokdarwis, dan Masyarakat lokal Desa Munduk Data di peroleh menggunakan analisis deskriptif kualitatif, Dan hasil penelitian yaitu desa Munduk memiliki 5 objek wisata alam yaitu (a) Flora: persawahan desa, wisatawan dapat ikut melakukan kegiatan menanam padi, bambu hutan,rempah-rempah, olahan makananan khas dari daun suji yaitu jaje lak-lak, (b) Fauna:lebah hutan yang menghasilkan madu hutan , (c) Air terjun Desa Munduk, terdiri dari Air Terjun Red Coral Dan Goldan Valley, (d) Danau Tamblingan, merupakan (danau beratan, danau buyan, danau tamblingan), Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam bahasa bali yaitu Tamba Berarti Obat dan Elingang berarti ingatan atau kemampuan spiritual, (e) Hutan Lindung, tercatat memiliki luas sekitar 1.056,100 Ha,hutan lindung memiliki potensi sebagai wisata alam yang dapat dilihat dari aspek fisik, keunikan wisata alam, aspek keadaan lingkungan, dilihat dari aktifitas wisata alamya dan dari aspek fasilitas penunjang wisata alam. Kata Kunci : Potensi Wisata, Wisata Alam, desa munduk Research This study aims to determine the potential of natural attractions in Munduk Village. In this study, researchers used qualitative descriptive research and researchers used two data collection instructors namely interview and observation guidelines. The object of this research was the village tourism potential of Munduk with the research subjects of the Village Apparatus, the Chairperson of Pokdarwis, and the local community of Munduk Data. qualitative descriptive, and the results of the research, namely Munduk village has 5 natural tourist objects, namely (a) Flora: village rice fields, tourists can take part in rice planting activities, forest bamboo, spices, processed special foods from suji leaves which are jaje lak-lak, (b) Fauna: forest bee that produces forest honey, (c) Waterfall Munduk Village, consisting of Red Coral and Goldan Valley Waterfall, (d) Lake Tamblingan, is (lake Beratan, Lake Buyan, Lake Tamblingan), Name Tamblingan derived from two words in the Balinese language Tamba Means Medication and Elingang means memory or spiritual ability, (e) Protection Forest, recorded as having With an area of around 1,056,100 ha, protected forests have the potential as natural tourism which can be seen from the physical aspects, the uniqueness of natural tourism, aspects of environmental conditions, views of natural tourism activities and aspects of natural tourism support facilities.keyword : Tourism Potential, Nature Tourism, Munduk Village
Co-Authors ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra ., Gede Witarsa ., Ketut Mei Subaktiada ., KETUT SUYASA ., Komang Budiarsih ., Made Surya Sasmika ., NI KOMANG NILAWATI ., Ni Wayan Erniasih ., Nurlaili Solihatun Nisa ., Wawik Santiawani Alpia, Bq Nuri Armabela, Oryza Atmaja, N. Bawa Cokorda Istri Raka Marsiti Damiati Damiati - Desak Made Dianita Febriyani Dewa Ayu Yasmini Apriliani Dewa Putu Darmawan Dra Damiati DWI PUTRA DARMAWAN Ekayani, I. A. P. Hemy Gede Witarsa . Heni Widyasari, Ni Putu I Gede Agus Pradana Putrawan I Gusti Ayu Ketut Asti Wedayanti I Made Anom Sutrisna Wijaya I Made Cipta Widiadana Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Indra Sopiani . Inten Ihromi May INTEN IHROMI MAY . Kadek Dewi Kariani . Kadek Dewi Kariani ., Kadek Dewi Kariani Kadek Meli Karsita KADEK SUASTIKA . Ketut Mei Subaktiada . KETUT SUYASA . Komang Budiarsih . komang cahya galih pertiwi Komang Evi Candrawati . Komang Mega Putri Komang Suartini . Liantini, Kadek Wina Luh Era Desiyana . Luh Masdarini Made Riki Ponga Kusyanda Made Surya Sasmika . Martha Lisa Br Tarigan May, Inten Ihromi Muh Hairul Rohit Rahman Muhlis Muliana Muliana N. Bawa Atmaja neto, fransiska s.b Ni Kadek Desy Parwati NI KOMANG NILAWATI . Ni Luh Vera Dwiyani Ni Made Mahartini Ni Made Suriani Ni Nyoman Ayu Indah Pratiwi Bimantari . Ni Wayan Erniasih . Ni Wayan Sukerti Nurhidayah Nurlaili Solihatun Nisa . Nyoman Putriani . Pinem, Menang Suranta Putri, Komang Mega Putu Melyawati Putu Rahayu Puspayanti . R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Saputra, Made Wira Lega Setiawati, Ni Kadek Wawik Santiawani . Yumita Lestari, Ida Ayu