Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pembiasaan Orangtua Dalam Menanamkan Bahasa Jawa Krama Terhadap Nilai Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di Desa Mirigambar Tulungagung Diana, Eva; Khotimah, Nurul
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v2i2.579

Abstract

Abstrak Negara Indonesia merupakan daerah yang memiliki banyak suku dan bangsa dan tentunya memiliki banyak bahasa, salah satunya yaitu bahasa Jawa. Di dalam bahasa Jawa ada tingkatan yang menjadi dasar dari bahasa dan penuturan yaitu bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama. Pembiasaan berbahasa tentunya tidak lepas dari bimbingan orangtua dan kebiasaan berbahasa dalam keluarga. Maka dari itu disinilah nilai moral dan sikap anak dibentuk, salah satunya yaitu sopan santun. Anak-anak maupun remaja sekarang kurang menerapkan bahasa Jawa Krama dan nilai moral khususnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua, atau yang seharusnya mereka hormati. Semakin berkembangnya sistem pembelajaran membuat pembelajaran mengenai budaya Jawa semakin tergeser keberadaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji, mengetahui dan mendeskripsikan tentang pembiasaan orangtua menanamkan bahasa jawa krama terhadap karakter dan nilai moral anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dalam penelitian ini sumber data diperoleh dengan menggunakan metode survei. Tehnik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuisioner (angket) dengan jumlah 48 responden yang dibagikan kepada orangtua yang memiliki anak usia 5-6 tahun di desa Mirigambar Sumbergempol Tulungagung. Dari penelitian yang telah dilaksanakan memperoleh hasil (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel (X) pembiasaan orangtua dengan variabel (Y) nilai moral anak usia 5-6 tahun di desa Mirigambar, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. (2) Pembiasaan orangtua menanamkan bahasa Jawa Krama dapat dilakuan dengan berbagai strategi antara lain pembiasaan anak mengucapkan kata-kata dasar seperti “nggih, dalem, sampun”. Orangtua diharapkan menanamkan bahasa Jawa Krama kepada anak sejak usia dini agar menjadi karakter berbicara anak selanjutnya.
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI 1 BANDA ACEH Diana, Eva; yusuf, M. Nasir; Syafrina, Alfiati
Elementary Education Research Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v5i4.9950

Abstract

pengkajian ini berjudul Pelaksanaan Tindakan Ekstrakurikuler Praja Muda Karana di SD Negeri 1 Banda Aceh. Rumusan masalah dalam Pengkajian ini adalah bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SD Negeri 1 Banda Aceh, apakah kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Praja Muda Karana di SD negeri 1 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan pelaksanaan tindakan tambahan kegiatan praja muda karana di SD Negeri 1 Banda Aceh, untuk mendeskripsikan kendala dalam pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di SD Negeri 1 Banda Aceh.Ancangan dalam pengkajian ini menggunakan strategi kualitatif. Subjek pengkajian adalah 1 guru olahraga ,1 orang Pembina pramuka dan 5 siswa yang terdapat di SD Negeri 1 Banda Aceh. Cara penghimpunan bukti lewat cara pemantauan dan Tanya jawab. Bukti penyelidikan dengan memakai degradasi bukti, penyampaian bukti dan mengantraktifkan pendapat.Hasil pengkajian ini menyingkapkan bahwa penyelenggaraan acara ekstrakurikuler praja muda karana di SD Negeri 1 Banda Aceh sudah terlaksana dengan baik. SD Negeri 1 Banda Aceh memiliki pengelolaan tahunan dan acara mingguan yang menjadi agenda rutin. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini di harapkan berupaya membangun kepribadian dan watak pada pelajar. Kendala yang dihadapi dalam acara kegiatan ekstrakurikuler praja muda karana di karenakan pengembanan tidak sesuai dengan acara agenda sekolah, terdapat beberapa orang tua atau wali pelajar yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti praja muda karana. Terlaksananya acara praja muda karana ini di akibatkan oleh beberapa anasir, di antaranya memiliki agenda, menyediakan alat infrastruktur, dukungan orang tua,dan sekolah juga menyediakan anggaran yang berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
MANAJEMEN MUTU PROGRAM LALARAN ALFIYAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI Sauri, Supyan; Diana, Eva; Fadlullah, Fadlullah; Minorita Putri, Irany; Murniati, Murniati
Tahsinia Vol 6 No 7 (2025): Juli
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57171/jt.v6i7.726

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang mempertahankan metode pengajaran klasik seperti kitab kuning dan metode lalaran, sekaligus mengadopsi sistem pendidikan formal melalui model Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Salah satu metode khas pesantren adalah lalaran, yang digunakan untuk menghafal kitab-kitab klasik, termasuk Alfiyah Ibnu Malik kitab nahwu yang menjadi tolok ukur kemampuan gramatika Arab santri. Meskipun terbukti efektif, banyak santri mengalami kesulitan dalam menjaga hafalan secara berkelanjutan ketika program tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut program lalaran Alfiyah dalam meningkatkan hafalan santri di Pendidikan Diniyah Formal Ar-Risalah, Kabupaten Bandung Barat. Teori yang digunakan adalah manajemen mutu W. Edwards Deming dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program disusun melalui perencanaan berbasis manajemen mutu internal, pelaksanaan mengintegrasikan metode tradisional dan pendekatan kontekstual-humanis, evaluasi dilakukan secara berkala dan menyeluruh, serta tindak lanjut difokuskan pada inovasi metode dan adaptasi strategi. Temuan ini menegaskan pentingnya manajemen mutu dalam menjaga keberlangsungan dan efektivitas program lalaran secara berkelanjutan.